Anda di halaman 1dari 15

KEHANCURAN GENERASI MUDA DI DEPAN MATA

JIKA SEX BEBAS SEMAKIN MERAJALELA

DESY NILASARI
X IPS

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Kehancuran generasi

muda didepan mata, jika sex bebas semakin merajalela”

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

informasi dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan

makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari

pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Kehancuran


generasi muda didepan mata, jika sex bebas semakin merajalela ini dapat
memberikan manfaat maupun

inspirasi terhadap pembaca.

Taman walet, 04 April 2023

Penyusun

DESY NILASARI

2
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ………………………………………….……………………3

1.2 Rumusan masalah ……………………………………………………………………….5

1.3 Tujuan …………………………………………………………………………….………….5

1.4 Manfaat …………………………………………………..………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Maraknya sex bebas terjadi di indonesia ………………………..…….……….11

2.2 Minimnya peran orang tua dan edukasi sexual kepada para remaja…12

2.3 Teknologi sebagai salah satu pemicu besar …………………………………….13

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN …………………………………………………..…………………………14

SARAN ………………………………………………….…..…………………………………14

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Mengapa saya mengangkat judul tersebut pada makalah ini?

Kita semua telah mengetahui bahwa perkembangan zaman memang

menciptakan banyak perubahan dari waktu ke waktu, mulai dari perubahan

fisikal atau yang dapat langsung kita sadari, hingga perubahan cara berfikir

manusia karna telah terkontaminasi teknologi, sebenarnya teknologi sendiri

banyak menimbulkan kemudahan bagi manusia di era modern saat ini

namun tanpa disadari kemudahan tersebut juga yang dapat menjadi ancaman

atas rusaknya generasi muda penerus bangsa, seperti pada kasus yang akan

kita bahas yaitu mengenai sex bebas yang umumnya dilakukan oleh para

remaja dibawah umur, mengapa dapat terjadi demikian? padahal seharusnya

mereka sibuk mencari prestasi dan berkilau dikancah internasional sebagai

penerus yang berhasil mengharumkan nama bangsanya dimata dunia, namun

karna kemudahan tersebut, akhirnya mereka menyalahgunakan teknologi

untuk mengakses hal hal yang belum seharusnya mereka dalami, seperti

video porno dan bentuk penyimpangan lainnya, berhubungan dengan lawan

jenis tanpa ikatan pernikahan memang terdengar tabu hingga saat ini, namun

pada kenyataannya persentase kehamilan diluar pernikahan ini semakin

meningkat setiap tahunnya, maka dari itu saya sangat tertarik untuk

membahas lebih dalam mengenai permasalahan tersebut

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. apa pengertian sex bebas?

2. apa kaitannya dengan generasi penerus bangsa?

3. mengapa sex bebas dapat menjadi ancaman atas rusaknya generasi

muda?

4. data terkait kasus sex bebas yang mulai merajalela

5. adakah cara menanggulangi masalah ini?

1.3 TUJUAN

1. menyadarkan para generasi muda akan pentingnya menjadi generasi

yang berkualitas dan tidak mudah terkontaminasi teknologi

1.4 MANFAAT

 Teoritis

mencegah semakin berkembangnya kegiatan sex bebas terutama pada

kalangan remaja

 Bagi peneliti

penelitian ini menjadi tolak ukur untuk meningkatkan wawasan,

pengetahuan, dan pengalaman belajar dalam mengindentifikasi suatu

masalah

5
1. Apa pengertian seks bebas?

Seks bebas adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang

ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Tingkah ini beraneka ragam, mulai dari

saling tertarik dengan lawan jenis, lalu berkecan, bercumbu dan diakhiri

dengan dampak yang tidak baik, lalu akhirnya dampak tersebut akan timbul

baik bagi lingkungan, sosial, maupun pribadi terutama sangat berdampak

pada psikologis. Jika lingkungan psikologis terganggu maka sosial pun akan

berubah (Sarwono, 2002).

Perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja khususnya remaja yang

belum menikah cenderung meningkat. Hasil penelitian menunjukan usia

remaja ketika pertama kali mengadakan hubungan seksual aktif bervariasi

antara usia 14- 23 tahun dan usia terbanyak adalah antara 17-18 tahun (Fuad &

Radiono 2003). Perilaku seksual pada remaja dapat dalam tingkah laku yang

bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik, berkencan, berpegangan

tangan, cium pipi, berpelukan, mencium bibir, memegang buah dada di atas

baju, memegang buah dada di balik baju, memegang alat kelamin diatas baju,

memegang alat kelamin dibawa baju, dan melakukan senggama.

(Sarwono,2003)

6
2. Apa kaitannya dengan penerus bangsa?

Secara biologis penerus suatu bangsa ialah para Remaja yang siap

melanjutkan perjuangan para pendahulunya, tidak selalunya suatu

perjuangan harus berupa peperangan, Remaja adalah masa peralihan antara

tahap anak dan dewasa yang jangka waktunya berbeda-beda tergantung

faktor sosial dan budaya. Pada kondisi ini remaja sangat labil karena mereka

masih mencari jati dirinya. Dimana mereka beringinan dirinya dianggap gaul

dan dewasa dengan menirukan orang lain. Apabila mereka tidak didukung

pendidikan orang tua dan agama yang kuat akan terjerumus ke hal-hal yang

merugikan banyak pihak, terutama dirinya sendiri (Soetjiningsih, 2004)

Menurut World Health Oranization (WHO) 2010, Data demografi

menunjukkan bahwa remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk

dunia, sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19

tahun. Sektiar 900 juta berada dinegara sedang berkembang. Data demografi

di Amerika Serikat 2008 menunjukkan jumlah remaja berumur 10-19 tahun

sekitar 15% populasi. Jumlah penduduk di Asia Pasifik merupakan 60% dari

penduduk dunia, seperlimanya adalah remaja umur 10-19 tahun. yang

seharusnya suatu bangsa harus lebih berkembang karna memiliki persentase

populasi remaja lebih tinggi dibanding populasi dewasa dan lansia, karna para

7
remaja saat ini lah yang nantinya akan meneruskan berjalan bahkan

berkembangnya suatu bangsa

3. Mengapa sex bebas menjadi ancaman atas rusaknya

generasi muda?

karna akan menimbulkan dampak negatif seperti


1. Hilangnya harga diri
Hilangnya kehormatan dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan
maupun sesama manusia serta merusak masa depannya, dan meninggalkan
memori buruk yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan
kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia,
terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan
jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaganya.

2. Prestasi menurun
Apabila seorang remaja sudah melakukan seks bebas, maka pikirannya akan
selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada,
sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar akan menurun.
Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lain sebagainya dapat
menurunkan prestasi remaja tersebut.

3. Hamil di Luar Nikah


Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi pelaku. Terutama
bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan pelaku
jika ketahuan siswanya kedepatan ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku
yang kuliah hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa
terutama orang tua.

4. Aborsi dan Bunuh Diri


Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan pikiran
pelaku, guna menutupi keburukan ataupun mencari jalan keluar agar tidak
merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada
pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.

8
5. Tercorengnya Nama Baik Keluarga
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang
dibangga-banggakan juga diidam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik
keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan
meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.

6. Tekanan Batin
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan
tersebut pelaku akan sering murung dan berpikir yang tidak rasional.

7. Terjangkit Penyakit
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang
mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hal
tersebut terus dilakukan, penyakit tersebut dapat menularkannya pada orang
lain disekitarnya dan cukup membahayakan.

4. Data terkait kasus sex bebas yang merajalela

Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKBN) 2010, mencatat


sebanyak 51% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan layaknya suami istri.
Data yang sama juga diperoleh di wilayah lain seperti Surabaya di mana remaja
perempuan lajang yang kegadisannya sudah hilang mencapai 54%, di Medan 52%,
Bandung 47%, dan Yogyakarta 37%. Bahkan hasil survei Komisi Perlindungan Anak /
KPA terhadap 4.500 remaja mengungkap, 97% remaja pernah menonton atau
mengakses pornografi dan 93% pernah berciuman bibir. Survei yang dilakukan di 12
kota besar belum lama ini, juga menunjukkan 62,7% responden pernah berhubungan
badan dan 21% di antaranya telah melakukan aborsi.

Data Demkes RI (2006), menunjukan jumlah remaja umur 10-19 tahun di Indonesia
sekitar 43 juta (19,61%) dari jumlah penduduk. Sekitar 1 juta remaja pria (5%) dan 200
ribu remaja wanita (1%) secara terbuka menyatakan bahwa pernah melakukan
hubungan seksual. Penelitian yang dilakukan oleh berbagai institusi di Indonesia
selama kurung waktu 1993-2002, mengemukakan 5-10% wanita dan 18-38% pria muda
berusia 16-24 tahun telah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang seusia
mereka 3-5 kali. (Suryoputro, 2006)

9
Data survei kesehatan reproduksi (2009), didapatkan bahwa hanya 19,2% remaja
menyadari peningkatan resiko untuk tertular penyakit menular seksual seperti HIV
bila memiliki pasangan seksual lebih dari satu. Sekitar 51% remaja menganggap
bahwa yang beresiko terkenak HIV jika hubungan seks dilakukan dengan pekerja seks
komersial (PSK).

5. Adakah cara menanggulangi masalah ini?

1. memberikan sex education kepada remaja remaja indonesia

2. selektif dalam memilih teman

3. berpendirian kokoh

4. mendekatkan diri dengan agama

5. orang tua harus senantiasa mengawasi apa yang putra putrinya

lakukan

10
BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Maraknya seks bebas terjadi di indonesia


Pada saat ini kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang
mengkkaatirkan. Sebanyak 63% remaja sudah pernah melakukan hubungan
seks dengan kekasihnya maupun orang sewaan untuk memuaskan hawa nafsu
mereka (daerah.sindonews.com). Hal ini terbukti pada saat Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kemenkes melakukan survei pada
Oktober 2013 dilansir dari data m.kompasiana.com. Persentase yang cukup
besar ini sangat memprihatinkan dan menarik perhatian. Terlebih hal
tersebut dilakukan rata – rata dalam hubungan yang belum sah.

Kasus serupa yang dilansir dari data http://daerah.sindonews.com, bahwa


tercatat hingga bulan Juni 2016 setidaknya ada 47 siswi SMA dan SMP yang
hamil akibat seks bebas yang mereka lakukan. Data di Pengadilan Agama
Kabupaten Ponorogo,misalnya, mengatakan ada 47 pelajar SMA dan SMP
yang hamil serta putus sekolah. Sangat mengharukan apabila generasi
penerus bangsa ini dirusak oleh hal – hal yang seharusnya belum mereka
jajaki.

Seks bebas yang tak lazim untuk dilakukan ini memiliki dampak dalam
berbagai hal, yaitu mental, psikologi,dan kesehatan reproduksi.
Data http://daerah.sindonews.com menyebutkan bahwa 10 mahasiswa di
Tulungagung tertular HIV/AIDS setelah melakukan seks bebas. Mereka
terinfeksi HIV/AIDS diakibatkan pasangannnya seringkali bergonta – ganti
pasangan. Dapat dilihat bahwa akibat adanya seks bebas ini adalah
munculnya penyakit serius yang tidak hanya membahayakan diri sendiri
namun juga membahayakan orang lain.

Permasalah seks bebas pada remaja adalah permasalahan yang serius dan
segera perlu diatasi agar tidak menyebabkan generasi penerus bangsa yang
tidak ber-Pancasila. Remaja adalah calon generasi penerus bangsa yang
memegang kunci masa depan bangsa ini.

11
2.2 minimnya peran orang tua dan eduksi seksual kepada remaja

-Kurangnya perhatian orang tua.

Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak karena

perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tualah

yang paling dekat dengan anak. Apabila orang tua kurang memberi

pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus

dalam hal – hal yang buruk. Tetapi ada juga anak yang memang memiliki

kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah memberikan perhatian

yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki

keprobadian buruk akan senantiasa tidak mendengarkan perkataan orang

tuanya. Hal tersebut akan meninggalan penyesalan pada akhir perbuatannya

-Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.

Bagi mereka yang pernah merasakan seksualitas, seks bebas adalah suatu hal

yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah

rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat

akan hal yang akan dilakukan dapat memudahkan untuk terjerumus ke dalam

hal-hal yang negatif.

12
2.3 teknologi sebagai salah satu pemicu besar semakin maraknya

kasus ini

Sebagaimana yang telah saya singgung pada bagian latar belakang,

teknologi memang cukup berdampak atas mengapa kasus ini semakin marak

terjadi setiap tahunnya, salah satunya Tontonan tidak mendidik

Di era globalisasi ini, banyak sekali tontonan yang sangat merusak melalui

perantara internet maupun televisi. Tontonan yang baik menghasilkan

perilaku yang baik dan tontonan yang buruk menghasilkan perilaku yang

buruk. Di era ini, banyak sekali tontonan “panas” yang menjadi asupan

remaja. Hal ini sangat mendorong remaja untuk menirukan apa yang mereka

lihat karena keingintahuan mereka yang

sangat besar.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

sex bebas masih banyak terjadi dikalangan remaja, saat ini sex bebas

masih menjadi masalah yang tinggi, Dampak seks bebas diantaranya

Kehamilan diluar nikah, terkena penyakit kelamin, depresi, aborsi dan lain

sebagaimana, yang sudah pasti semua dampak dari seks bebas adalah

dampak negatif, faktor yang dapat mencegah sex bebas semakin

merajalela adalah dengan memberi edukasi seksual kepada para remaja,

dan perketat pengawasan orang tua

3.2 Saran

setelah mengetahui mengenai dampak dampak negatif dari perilaku

seksual, remaja harus lebih selektif dalam memilih teman dan tontonan

untuk dirinya, agar tidak terpengaruh untuk melakukan kegiatan negatif

tersebut

14
DAFTAR PUSAKA

https://www.balitbangham.go.id/detailpost/maraknya-budaya-seks-bebas-di-era-globalisasi-suatu-r
efleksi-moral

15

Anda mungkin juga menyukai