DESY NILASARI
X IPS
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
Penyusun
DESY NILASARI
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
2.2 Minimnya peran orang tua dan edukasi sexual kepada para remaja…12
KESIMPULAN …………………………………………………..…………………………14
SARAN ………………………………………………….…..…………………………………14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
fisikal atau yang dapat langsung kita sadari, hingga perubahan cara berfikir
namun tanpa disadari kemudahan tersebut juga yang dapat menjadi ancaman
atas rusaknya generasi muda penerus bangsa, seperti pada kasus yang akan
kita bahas yaitu mengenai sex bebas yang umumnya dilakukan oleh para
untuk mengakses hal hal yang belum seharusnya mereka dalami, seperti
jenis tanpa ikatan pernikahan memang terdengar tabu hingga saat ini, namun
meningkat setiap tahunnya, maka dari itu saya sangat tertarik untuk
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
muda?
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
Teoritis
kalangan remaja
Bagi peneliti
masalah
5
1. Apa pengertian seks bebas?
Seks bebas adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang
ditujukan dalam bentuk tingkah laku. Tingkah ini beraneka ragam, mulai dari
saling tertarik dengan lawan jenis, lalu berkecan, bercumbu dan diakhiri
dengan dampak yang tidak baik, lalu akhirnya dampak tersebut akan timbul
pada psikologis. Jika lingkungan psikologis terganggu maka sosial pun akan
Perilaku seksual yang tidak sehat dikalangan remaja khususnya remaja yang
antara usia 14- 23 tahun dan usia terbanyak adalah antara 17-18 tahun (Fuad &
Radiono 2003). Perilaku seksual pada remaja dapat dalam tingkah laku yang
tangan, cium pipi, berpelukan, mencium bibir, memegang buah dada di atas
baju, memegang buah dada di balik baju, memegang alat kelamin diatas baju,
(Sarwono,2003)
6
2. Apa kaitannya dengan penerus bangsa?
Secara biologis penerus suatu bangsa ialah para Remaja yang siap
faktor sosial dan budaya. Pada kondisi ini remaja sangat labil karena mereka
masih mencari jati dirinya. Dimana mereka beringinan dirinya dianggap gaul
dan dewasa dengan menirukan orang lain. Apabila mereka tidak didukung
pendidikan orang tua dan agama yang kuat akan terjerumus ke hal-hal yang
dunia, sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berumur 10-19
tahun. Sektiar 900 juta berada dinegara sedang berkembang. Data demografi
sekitar 15% populasi. Jumlah penduduk di Asia Pasifik merupakan 60% dari
populasi remaja lebih tinggi dibanding populasi dewasa dan lansia, karna para
7
remaja saat ini lah yang nantinya akan meneruskan berjalan bahkan
generasi muda?
2. Prestasi menurun
Apabila seorang remaja sudah melakukan seks bebas, maka pikirannya akan
selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada,
sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar akan menurun.
Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lain sebagainya dapat
menurunkan prestasi remaja tersebut.
8
5. Tercorengnya Nama Baik Keluarga
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang
dibangga-banggakan juga diidam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik
keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan
meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.
6. Tekanan Batin
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan
tersebut pelaku akan sering murung dan berpikir yang tidak rasional.
7. Terjangkit Penyakit
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang
mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hal
tersebut terus dilakukan, penyakit tersebut dapat menularkannya pada orang
lain disekitarnya dan cukup membahayakan.
Data Demkes RI (2006), menunjukan jumlah remaja umur 10-19 tahun di Indonesia
sekitar 43 juta (19,61%) dari jumlah penduduk. Sekitar 1 juta remaja pria (5%) dan 200
ribu remaja wanita (1%) secara terbuka menyatakan bahwa pernah melakukan
hubungan seksual. Penelitian yang dilakukan oleh berbagai institusi di Indonesia
selama kurung waktu 1993-2002, mengemukakan 5-10% wanita dan 18-38% pria muda
berusia 16-24 tahun telah melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang seusia
mereka 3-5 kali. (Suryoputro, 2006)
9
Data survei kesehatan reproduksi (2009), didapatkan bahwa hanya 19,2% remaja
menyadari peningkatan resiko untuk tertular penyakit menular seksual seperti HIV
bila memiliki pasangan seksual lebih dari satu. Sekitar 51% remaja menganggap
bahwa yang beresiko terkenak HIV jika hubungan seks dilakukan dengan pekerja seks
komersial (PSK).
3. berpendirian kokoh
lakukan
10
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Seks bebas yang tak lazim untuk dilakukan ini memiliki dampak dalam
berbagai hal, yaitu mental, psikologi,dan kesehatan reproduksi.
Data http://daerah.sindonews.com menyebutkan bahwa 10 mahasiswa di
Tulungagung tertular HIV/AIDS setelah melakukan seks bebas. Mereka
terinfeksi HIV/AIDS diakibatkan pasangannnya seringkali bergonta – ganti
pasangan. Dapat dilihat bahwa akibat adanya seks bebas ini adalah
munculnya penyakit serius yang tidak hanya membahayakan diri sendiri
namun juga membahayakan orang lain.
Permasalah seks bebas pada remaja adalah permasalahan yang serius dan
segera perlu diatasi agar tidak menyebabkan generasi penerus bangsa yang
tidak ber-Pancasila. Remaja adalah calon generasi penerus bangsa yang
memegang kunci masa depan bangsa ini.
11
2.2 minimnya peran orang tua dan eduksi seksual kepada remaja
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak karena
perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tualah
yang paling dekat dengan anak. Apabila orang tua kurang memberi
dalam hal – hal yang buruk. Tetapi ada juga anak yang memang memiliki
yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang tergolong memiliki
Bagi mereka yang pernah merasakan seksualitas, seks bebas adalah suatu hal
yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah
rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat
akan hal yang akan dilakukan dapat memudahkan untuk terjerumus ke dalam
12
2.3 teknologi sebagai salah satu pemicu besar semakin maraknya
kasus ini
teknologi memang cukup berdampak atas mengapa kasus ini semakin marak
Di era globalisasi ini, banyak sekali tontonan yang sangat merusak melalui
perilaku yang baik dan tontonan yang buruk menghasilkan perilaku yang
buruk. Di era ini, banyak sekali tontonan “panas” yang menjadi asupan
remaja. Hal ini sangat mendorong remaja untuk menirukan apa yang mereka
sangat besar.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
sex bebas masih banyak terjadi dikalangan remaja, saat ini sex bebas
Kehamilan diluar nikah, terkena penyakit kelamin, depresi, aborsi dan lain
sebagaimana, yang sudah pasti semua dampak dari seks bebas adalah
3.2 Saran
seksual, remaja harus lebih selektif dalam memilih teman dan tontonan
tersebut
14
DAFTAR PUSAKA
https://www.balitbangham.go.id/detailpost/maraknya-budaya-seks-bebas-di-era-globalisasi-suatu-r
efleksi-moral
15