Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BUKU ADALAH JENDELA DUNIA

DISUSUN OLEH :

NAMA : M. RIZKY ANDRIAWAN

NIM : 15212010067

JURUSAN : TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA

2015
KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan alhamdulillah dan segala puji syukur ke hadirat


Allah SWT karena atas karunianya, Penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang bertema Seks Bebas.

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu Kealaman
Dasar. Di samping itu, Penulis juga berharap Makalah ini mampu
memberikan kontribusi dalam menunjang para mahasiswa pada
khususnya dan pihak lain pada umumnya.

Dengan terselesaikannya Makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih


pada berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan
pada pembuatan Makalah ini yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.


Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun, sangat Penulis
harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Pangkalan Bun,19 Desember 2015


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di zaman yang semakin berkembang semakin beragam pula tingkah laku
serta masalah sosial yang terjadi di masyarakat terutama masalah remaja.
Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak memberi pengaruh
buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.
Kemajuan teknologi telah merubah pola pikir kalangan remaja. Perubahan
pola pikir remaja juga disertai dengan perubahan perilaku remaja dalam
menyikapi zaman modernisasi. Kenakalan remaja tidak hanya disebabkan
oleh pengaruh teknologi yang semakin modern, namun bisa juga
disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam
diri sendiri dan faktor ekstern yang bisa berasal dari pengaruh lingkungan.
Perubahan perilaku yang banyak terjadi di kalangan remaja kini menjadi
hal yang sangat di takuti orang tua.

Dariyo. A (dalam Dwi Arsita. R, 2009: 1) mengatakan pergaulan


bebas yang tak terkendali secara normatif dan etika-moral antarremaja
yang berlainan jenis, akan berakibat adanya hubungan seksual di luar nikah
(pergaulan bebas/ seks pranikah). Free sexs atau seks bebas menjadi hal
yang sangat biasa bagi kalangan remaja saat ini. Tanpa merasa malu
mereka meminta pasangannya untuk melakukan hal itu, hal yang
sebenarnya dianggap tabu oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya wanita
dewasa (> 20 tahun) saja yang melakukannya, namun sekarang kalangan
remaja SMP-SMA sudah melakukannya walaupun hanya satu kali. Kita
juga tidak tahu lagi berapa jumlah wanita dan pria yang masih perawan
dan masih perjaka, karena tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah
melakukan seks bebas.

Rusaknya moral remaja saat ini dikhawatirkan akan merusak sendi-


sendi kehidupan di masyarakat yang akan datang. Saat ini banyak hal yang
dilakukan oleh remaja, orang tua, dan pemerintah dalam memerangi seks
bebas yang sudah mulai menghiasi kehidupan remaja. Sehingga dalam
makalah ini, penulis membantu untuk mengurangi dampak seks bebas
yang kini mendera di kalangan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Faktor Penyebab Seks Bebas

Budaya Indonesia adalah budaya yang sangat terkenal dengan budaya yang
mempunyai nilai-nilai agama yang kuat, tapi sekarang ini itu semua sudah
berangsur-angsur hilang yang disebabkan oleh pengaruh budaya asing
misalnya saja dari segi berpakaian dahulu wanita Indonesia memakai baju
kurung tapi sekarang ini baju kurung telah dianggap kuno dan diganti
dengan pakaian seksi seperti rok pendek dan tanktop.

Pengaruh lain yang ditimbulkan budaya asing adalah cara berpacaran,


remaja dahulu berpacaran melalui surat dan jarang ketemu langsung
berdekatan pun mereka takut, tapi remaja sekarang ini berpacaran sudah
tidak melalui surat lagi karena dianggap sudah kuno. Perubahan yang terus
berkembang menyebabkan cara berpacaran pun berkembang bahkan sudah
melewati batas, mereka tidak takut untuk menjurus kearah yang lebih jauh
seperti melakukan seks bebas dengan pasangannya.

Indonesia yang terkenal akan kebudayaan timurnya sekarang merubah


haluannya mengikuti arus budaya barat. Modernisasi yang menuntut
kalangan remaja untuk tanggap terhadap segala perubahan teknologi.
Mereka pun mulai mengubah pola pikir dan cara bergaul. Namun tak
semua perubahan perilaku ini bersifat positif. Banyak kalangan remaja
yang salah dalam menyaring perubahan kebudayaan, salah satunya adalah
seks bebas. Seks bebas adalah perilaku menyimpang yang dilakukan di
kalangan remaja, namun tak hanya kalangan remaja saja, kalangan orang
dewasa pun banyak yang melakukannya.

Dalam proses perkembangan pembangunan sekarang ini para generasi


muda harus benar-benar mendapat perhatian yang khusus, karena dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan remaja cepat
menerima perubahan yang disebabkan oleh munculnya teknologi. Secara
tidak langsung teknologi dapat menyebabkan terjadinya prilaku seks bebas
di kalangan remaja, seperti peredaran situs-situs porno di internet sehingga
bagi remaja yang melihat bisa tergoda untuk mencoba adegan yang ada di
internet tersebut.
Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja
melakukan perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya adalah akibat atau
pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan. Apa yang ABG tonton,
berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku
mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di
layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.

Dunia pergaulan bebas kini mulai menghantui kalangan remaja. Bagi


mereka yang bisa bertahan dari godaan pergaulan bebas akan dekat dengan
masa depan yang cerah. Sebaliknya mereka yang tak dapat bertahan akan
terjerumus pada dunia pergaulan bebas yang kelak akan merusak masa
depannya. Seks bebas sangat berkaitan erat dengan pergaulan bebas.
Seorang remaja yang mengenal pergaulan bebas tentunya akan merasakan
seks bebas. Namun tentunya ada beberapa penyebab yang menyebabkan
mereka bisa masuk ke dunia hitam tersebut.

Menurut para ahli, alasan seorang remaja melakukan seks yaitu:

1. Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan


Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam
membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik
film yang ditonton di layar kaca maupun film yang ditonton di layar lebar.

2. Faktor lingkungan
Baik lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan. Lingkungan
keluarga yang dimaksud adalah cukup tidaknya pendidikan agama yang
diberikan orang tua terhadap anaknya. Cukup tidaknya keteladanan yang
diterima sang anak dari orang tuanya, dan lain sebagainya yang menjadi
hak anak dari orang tuanya. Jika tidak, maka anak akan mencari tempat
pelarian di jalan-jalan serta di tempat-tempat yang tidak mendidik mereka.
Seseorang yang mempunyai teman-teman pergaulan yang berpaham seks
bebas akan bisa terpengaruh oleh teman-temannya ini sehingga diapun ikut
melakukan seks bebas.
3. Lemahnya keimanan
Lemahnya pendidikan agama yang dimiliki oleh mereka juga menjadi
pemicu terjadinya seks bebas. Kalau tidak ada informasi dan pendidikan
agama di khawatirkan remaja cenderung menyalah gunakan hasrat
seksualnya tanpa kendali dan tanpa pencegahan sama sekali.

4. Pengaruh alkohol atau obat


Sewaktu kita masih waras maka kita bisa berfikir jernih bahwa seks bebas
itu terlarang. Akibat pengaruh alkohol atau obat, maka fikiran waras itu
bisa terpengaruh.

5. Pengaruh media pornografi


Seseorang yang terpapar terus menerus oleh media pornografi bisa
terdorong untuk mencoba apa yang dia lihat dalam media pornografi
tersebut. Hal ini bisa membuat dia melakukan seks bebas.

6. Masalah ekonomi
Seorang remaja yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja tentunya
harus bisa banyak bersabar. Mereka yang tak bisa bertahan dengan
keadaan keluarganya yang seadanya akan berusaha mencari uang
tambahan. Uang tambahan yang di gunakan agar ia tetap bisa tampil sama
dengan teman-temannya yang berasal dari keluarga kaya. Seorang remaja
akan rela berbuat apa-pun untuk tetap menjaga gengsinya. Termasuk
menjadi wanita panggilan.

7. Tekanan yang datang dari teman pergaulannya


Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga
berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan
seks, bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannya itu dirasakan lebih
kuat dari pada yang di dapat dari pacarnya sendiri.

8. Adanya tekanan dari pacar


Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus
rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko
yang akan dihadapinya. Dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu
seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya.
Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan
harga diri selayaknya orang dewasa.
9. Adanya kebutuhan badaniah
Seks menurut para ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan seseorang, jadi wajar jika semua orang tidak
terkecuali remaja, menginginkan hubungan seks ini, sekalipun akibat dari
perbuatannya tersebut tidak sepadan dengan resiko yang akan dihadapinya.

10. Rasa penasaran


Pada usia remaja keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika
teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya
infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut
semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai
macam percobaan sesuai dengan apa yang diharapkan.

11. Pelampiasan diri


Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur
berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada
lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya
tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan
menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

2. Dampak dari Tindakan Seks Bebas

Perilaku seks bebas merupakan masalah besar yang perlu mendapatkan


perhatian karena dapat terjadi berbagai akibat yang ditimbulkan, antara
lain:

1. Bahaya Fisik
Bahaya fisik yang dapat terjadi adalah terkena penyakit kelamin (Penyakit
Menular Sexual/ PMS) dan HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini yang
tak dikehendaki. PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari
seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual.
Seseorang berisiko tinggi terkena PMS bila melakukan hubungan seksual
dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
Bila tidak diobati dengan benar, penyakit ini dapat berakibat serius bagi
kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi
yang baru lahir bahkan kematian.
2. Rusaknya hubungan keluarga
Seks bebas juga akan menyebabkan berantakannya suatu keluarga dan
terputusnya tali silaturrahmi dan kekerabatan. Orang tua biasanya tidak
akan peduli lagi pada anak yang telah jauh tersesat ini, sebaliknya seorang
remaja yang merasa tidak dipedulikan lagi oleh orang tuanya akan semakin
nekad, membangkang dan tidak patuh lagi pada orang tua. Ia juga akan
terlibat konfrontasi dengan sanak saudara lainnya. Hal ini pada akhirnya
dapat menimbulkan rasa frustasi dan kecewa serta dendam tak kesudahan
terhadap anggota keluarga sendiri.

3. Bahaya perilaku dan kejiwaan


Seks bebas akan menyebabkan terjadinya penyakit kelainan seksual berupa
keinginan untuk selalu melakukan hubungan seks. Si penderita selalu
menyibukkan waktunya dengan berbagai khayalan-khayalan seksual, jima,
ciuman, rangkulan, pelukan, dan bayangan-bayangan bentuk tubuh wanita
luar dan dalam. Si penderita menjadi pemalas, sulit berkonsentrasi, sering
lupa, bengong, ngelamun, badan jadi kurus dan kejiwaan menjadi tidak
stabil. Yang ada dipikirannya hanyalah seks dan seks serta keinginan untuk
melampiaskan nafsu seksualnya. Akibatnya bila tidak mendapat teman
untuk seks bebas, ia akan pergi ke tempat pelacuran (prostitusi) dan
menjadi pemerkosa. Lebih ironis lagi bila ia tak menemukan orang dewasa
sebagai korbannya, ia tak segan-segan memerkosa anak-anak dibawah
umur bahkan nenek yang sudah uzur.

4. Bahaya social
Seks bebas juga akan menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk
membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung
jawab. Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Lebih
parah lagi seorang wanita yang melakukan seks bebas pada akhirnya akan
terjerumus ke dalam lembah pelacuran dan prostitusi. Anak yang terlanjur
terlahir akibat seks bebas (perzinahan) tidak mendapatkan cinta kasih dari
ayahnya dan kelembutan belainan ibunya. Ia tidak akan mendapat
perhatian dan pendidikan yang cukup. Setelah ia tahu bahwa ia terlahir
akibat perzinahan, maka kejiwaannya akan menjadi kaku dan tersisih
dalam pergaulan dan sosial kemasyarakatan, bahkan tak jarang ia akan
terlibat dalam masalah kriminalitas. Hal yang lebih ironis lagi adalah
sering ayah dari anak yang terlahir akibat seks bebas tidak jelas lagi siapa
ayahnya.
5. Bahaya perekonomian
Seks bebas akan melemahkan perekonomian si pelaku karena menurunnya
produktivitas si pelaku akibat kondisi fisik dan mental yang menurun,
penghamburan harta untuk memenuhi keinginan seks bebasnya. Di
samping itu si pelaku juga akan berupaya mendapatkan harta dan uang
dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
seperti korupsi, menipu, judi, bisnis minuman keras dan narkoba dan lain
sebagainya.

6. Bahaya keagamaan dan akhirat


Para pemuda yang terperosok kedalam lumpur kehanyutan seks bebas dan
kemerosotan akhlak akan ditimpa 4 macam hal tercela yang diisyaratkan
dan disebutkan tanda-tandanya, yaitu: menghilangkan wibawa di wajah,
menghalangi rezeki, dimurkai Allah SWT dan menyebabkan kekekalan
dalam neraka. Di antara bahaya akhirat, seorang pezina jika tidak bertaubat
akan dilipat gandakan siksaanya pada hari kiamat, dan dia akan kekal
dalam azab itu, dalam keadaan terhina.

3. Strategi Pembrantasan dari Seks Bebas

Untuk menghindari seks bebas perlu dilakukan pengontrolan dan


pengendalian nafsu syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

1. Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk


Media massa merupakan salah satu faktor yang ikut bertanggung jawab
terhadap menjamurnya seks bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan
pemberitaan di koran dan majalah yang mengumbar nafsu seks, gambar-
gambar yang seronok, iklan-iklan yang berbau pornografi yang turut
memperburuk moral para remaja dan merangsang remaja untuk melakukan
seks bebas. Untuk itu para remaja perlu memilah-milah berita yang akan
dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya.

2. Peran Orang Tua


Orang tua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku
anak, harus menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam
keluarganya. Kondisi rumah tangga harus dibenahi sedemikian rupa
supaya anak betah dan kerasan di rumah.
3. Memperdalam keimanan
Memperdalam keimanan adalah menyakini bahwa Allah SWT senantiasa
bersamanya, mendengar dan melihat, mengetahui apa yang tersembunyi
dan yang tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang paling
dalam.
Dengan bekal ilmu agama seorang anak akan menyadari bahwa perilaku
seks bebas tersebut bertentangan dengan aturan agamanya. Bekal ilmu
agama akan membantu seorang anak dalam memperkuat imannya.
Sehingga ia akan berpikir dua kali bahkan mungkin sepuluh kali untuk
melakukan seks di luar nikah. Seorang remaja yang telah di bekali ilmu
agama tentunya akan menyadari bahwa seks bebas hanya menimbulkan
dampak buruk seperti dosa bahkan laknat dari Tuhan-Nya.

4. Berbagai Macam Penyuluhan


Penyuluhan dan penerangan tentang seks harus dilandaskan pada ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai agama, sehingga seorang remaja akan
mendapatkan informasi yang benar dan tepat dengan berlandaskan pada
nilai-nilai agama dan keimanan yang kuat sehingga seorang remaja dapat
terhindar dari hal-hal yang negatif dan tercela terkait dengan masalah seks.

5. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat


Seorang remaja bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang
kepadanya angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang membawa
kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual. Seorang remaja harus
mengetahui bagaimana ia menghabiskan waktunya dan mengisi waktu
kosongnya. Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang
remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga, rekreasi,
membaca buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan, menghadiri
pengajian, mengiktui perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat.

6. Teman yang shalih


Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang
remaja berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan
terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan
keshalihan. Sebaliknya jika seorang pemuda berteman dengan teman yang
jahat dan selalu berbuat maksiat, maka ia akan terpengaruh untuk
melakukan kejahatan, kemaksiatan dan kemerosotan moral juga.

7. Berpuasa
Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping itu
juga akan menghindari timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat
melindungi seorang remaja dari melakukan seks bebas.

8. Menggunakan cara-cara medis


Untuk mengendalikan nafsu seksual dapat diupayakan cara-cara medis
sebagai berikut:
a. Sering mandi air dingin di musim panas.
b. Memperbanyak olahraga dan latihan fisik.
c. Menjauhi makanan yang mengandung merica dan rempah-rempah
karena mempunyai sifat merangsang.
d. Tidak terlalu banyak mengkonsumsi semampunya minuman perangsang
saraf seperti kopi.
e. Tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan telur.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Faktor penyebab meningkatnya tindakan seks bebas antara lain
a. Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan
b. Faktor Lingkungan.
c. Lemahnya keimanan.
d. Pengaruh alkohol atau obat.
e. Pengaruh media pornografi.
f. Masalah ekonomi.
g. Tekanan yang datang dari teman pergaulannya.
h. Adanya tekanan dari pacar.
i. Adanya kebutuhan badaniah.
j. Rasa penasaran.
k. Pelampiasan diri.

2. Dampak dari tindakan seks bebas antara lain:


a. Bahaya Fisik.
b. Rusaknya hubungan keluarga.
c. Bahaya perilaku dan kejiwaan.
d. Bahaya social.
e. Bahaya perekonomian.

3. Strategi pemberantasan dari tindakan seks bebas antara lain:


a. Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk.
b. Peran orang tua.
c. Memperdalam keimanan.
d. Berbagai Penyuluhan.
e. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat.
f. Teman yang shalih.
g. Berpuasa.
h. Menggunakan cara-cara medis.

Bahwa sex bebas merupakan penyimpangan dari cara regenerasi manusia


dan hal ini dapat menimbulkan dampak negatif seperti penyakit yang
sangat mematikan dan susah untuk diobati.

Anda mungkin juga menyukai