Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi sebagian masyarakat awam, istilah pendidikan seseringnya diidentikan
dengan “sekolah”,” guru mengajar di kelas”, atau “satuan pendidikan formal” belaka.
Secara akademik, istilah pendidikan berspektrum luas. Pendidikan adalah proses
peradaban dan pemberadaban manusia. Pendidikan adalah aktivitasi semua potensi
dasar manusia melalui interaksi antara manusia dewasa dengan yang belum dewasa.
Pendidikan adalah proses kemanusiaan dan pemanusiaan sejati, dengan atau tanpa
penyengajaan.
Pendidikan adalah proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi
potesi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya. Pendidikan adalah proses
membimbing, melatih, dan memandu manusia terhindar atau keluar dari kebodohan
dan pembodohan. Pendidikan adalah metamorfosis perilaku menuju kedewasaan
sejati. Pendidikan juga dapat didefinisikan sebagai proses elevasi yang dilakukan
secara nondiskriminasi, dinamis, dan intensif menuju kedewasaan individu, dimana
prosesnya dilakukan secara berkelanjutan dengan sifat yang adaptif dan nirlimit atau
tiada akhir. Masih ratusan lagi definisi dan makna pendidikan, termasuk metaforanya,
seperti salah satu contoh di bawah ini.
P = proses
E = elevasi
N = nondiskriminasi
D = dinamis
I = intensif
D = dewasa
I = individu
K = kontinyu
A = adaptabilitas

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 1


N = nirilimit
Pendidikan pada intinya merupakan proses penyiapan subjek didik menuju
manusia masa depan yang bertanggungjawab. Kata “bertanggungjawab” mengandung
makna, bahwa subjek didik dipersiapkan untuk menjadi manusia yang berani berbuat
dan berani pula bertanggungjawab atas perbuatannya. Pendidikan merupakan suatu
usaha untuk mencapai suatu tujuan. Adapun tujuan pendidikan secara umum adalah
membawa anak ke arah tingkat kedewasaan. Pendidikan merupakan sebuah sistem
yaitu komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada yang
membutuhkan.

B. Rumusan Masalah
 Apa konsep dasar dari pendidikan ?
 Apa saja unsur-unsur yang membangun suatu sistem pendidikan?

C. Tujuan

Dengan adanya makalah ini, kita sebagai mahasiswa dapat memahami dan
mengerti tentang konsep dasar pendidikan dan unsur-unsur yang membangun suatu
sistem pendidikan. Selain itu, kita sebagai mahasiswa diharapkan mampu untuk
memahami tujuan pendidikan itu sendiri sehingga kita mampu untuk menerapkannya
dalam kehidupan.

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 2


BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pendidikan
Untuk memahami pendidikan ada dua istilah yang dapat mengarahkan pada
pemahaman hakikat pendidikan, yaitu kata paedagogie dan paedagogiek.
Paedagogie bermakna pendidikan, sedangkan paedagogiek berarti ilmu pendidikan.
Oleh karena itu, pedagogic atau ilmu mendidik adalah ilmu atau teori yang sistematis
tentang pendidikan yang sebenarnya bagi anak atau untuk anak sampai ia mencapai
kedewasaan. Sementara itu, pemahaman akan hakikat pendidikan akan menyebabkan
kita memahami peran, mendudukkannya, dan menilai pendidikan secara proposional.
Pendidikan sering diterjemahkan orang dengan paedagogie. Pada zaman
yunani kuno, seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar seorang pelayan,
pelayan tersebut biasa disebut paedagogos, penuntun anak. Disebut demikian karena
disamping mengantar dan menjemput, juga berfungsi sebagai pengasuh anak tersebut
dalam rumah tangga orang tuanya, sedangkan gurunya sendiri yang mengajar, pada
yunani kuno disebut governor. Governor sebagai guru tidak mengajar secara klasikal
seperti sekarang, melainkan individual.
Mudyahardjo memberikan pengertian pendidikan ke dalam tiga jangkauan,
yaitu pendidikan mahaluas, sempit, dan luas terbatas. Definisi mahaluas, yaitu
pendidikan hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung
dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah segala situasi yang
memengaruhi pertumbuhan individu.
Definisi sempit, yaitu pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah
pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan
remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan
kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 3


Sementara itu, definisi luas terbatas yaitu pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan diluar sekolah
sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan
dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Selain itu, lebih jauh lagi Muhadjhir menunjukkan beberapa istilah yang
berkaitan dengan pendidikan. Dalam bahasa Romawi didapati istilah educate yang
berarti membawa keluar (sesuatu yang ada di dalam). Dalam bahasa Jerman dijumpai
istilah ziehen yang artinya menarik (lawan dari mendorong). Dalam bahasa Jerman
pendidikan disebut dengan istilah erziehung, yang juga berarti menarik keluar atau
mengeluarkan. Orang Belanda menggunakan istilah opvoeden untuk pendidikan.
Voeden berarti memberi makan, sedangkan opvoeden diartikan orang sebagai
membesarkan atau mendewasakan. Orang Inggris menggunakan istilah to educate
yang diartikan sebagai to give moral and intellectual training.orang jawa
membedakan antara dasar dan anjar,yang pertama di bawa sejak lahir,sementara yang
kedua merupakan hasil pembinaan.

Pendidikan bagi manusia menjadi penting sebagai upaya untuk melakukan


proses yang terencana dan berkesinambungan sebagai dasar untuk mengembangkan
potensi dan hakikat kemanusiaannya. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu
proses pembudayaan dan pemberdayaan siswa atau peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat. Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan
dimulai setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia,
sepanjang hidup ia akan mampu menerima pengaruh – pengaruh yang positif.
Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat. Manusia hidup di dalam lingkungan tertentu, di dalam lingkungannyalah
setiap orangmemperoleh berbagai pengalaman yang turut berpengaruh terhadap
perkembangan pribadinya. Dalam arti luas, semua pengalaman hidup yang
berpengaruh positif terhadap perkembangan pribadi seseorang adalah pendidikan.

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 4


Sebab itu, lingkungan dimana seseorang hidup merupakan lingkungan pendidikan
baginya.
Berdasarkan pengertian dan penjelasan diatas, dapat di tarik kesimpulan
mengenai definisi pendidikan. Pendidikan adalah usaha menarik sesuatu di dalam
manusia sebagai upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar terprogram
dalam bentuk pendididikan formal,nonformal, dan informal di sekolah, dan luar
skolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi kemampuan-
kemampuan individu agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara
tepat.

B. Unsur-Unsur Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing (Peserta Didik)
Siapakah peserta didik ini?
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung
menyebut demikian oleh karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau
pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki
ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus-
menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang
hidupnya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik.
b) Individu yang sedang berkembang.
c) Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d) Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 5


Penjelasan butir-butir tersebut adalah sebagai berikut:
a) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik.
Anak sejak lahir telah memiliki potensi- potensi yang ingin
dikembangkan dan diaktualisasikan. Untuk mengaktualisasikannya
membutuhkan bantuan dan bimbingan.

b) Individu yang sedang berkembang


Yang dimaksud dengan perkembangan disini ialah perubahan yang
terjadi dalam diri peserta didik secara wajar, baik ditujukan kepada diri sendiri
maupun kearah penyesuaian dengan lingkungan.
Sejak manusia lahir bahkan sejak masih berada dalam kandungan ia berada
dalam proses perkembangan. Proses perkembangan ini melalui suatu
rangkaian yang bertingkat-tingkat. Tiap tingkat (fase) mempunyai sifat-sifat
khusus. Tiap fase berbeda dengan fase lainnya. Anak yang berada pada fase
bayi berbeda dengan fase remaja, dewasa, dan orang tua. Perbedaan-
perbedaan ini meliputi perbedaan minat, kebutuhan, kegemaran, emosi,
inteligensi, dan sebagainya. Perbedaan tersebut harus diketahui oleh pendidik
pada masing-masing tingkat perkembangan tersebut. Atas dasar itu pendidikan
dapat mengatur kondisi dan strategi yang relevan dengan kebutuhan peserta
didik.

c) Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi


Dalam proses perkembangannya peserta didik membutuhkan bantuan
dan bimbingan. Bayi yang baru lahir secara badani dan hayati tidak terlepas
dari ibunya, seharusnya setelah ia tumbuh berkembang menjadi dewasa ia
sudah dapat hidup sendiri. Tetapi kenyataanya untuk kebutuhan
perkembangan hidupnya, ia masih menggantungkan diri sepenuhnya kepada

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 6


orang dewasa, sepanjang ia belum dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa pada
diri peserta didik ada dua hal menggejala:
- Keadaannya yang tidak berdaya menyebabkan ia membutuhkan bantuan.
Hal ini menimbulkan kewajiban orang tua untuk membantunya.
- Adanya kemampuan untuk mengembangkan dirinya, hal ini membutuhkan
bimbingan. Orang tua berkewajiban untuk membimbingnya. Agar bantuan
dan bimbingan itu mencapai hasil maka harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak.
d) Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Dalam perkembangan peserta didik ia mempunyai kemampuan untuk
berkembang ke arah kedewasaan. Pada diri anak ada kecenderungan untuk
memerdekakan diri. Hal ini menimbulkan kewajiban pendidik dan orang tua
(si pendidik) untuk setapak demi setapak memberikan kebebasan dan pada
akhirnya mengundurkan diri. Jadi, pendidik tidak boleh memaksakan agar
peserta didik berbuat menurut pola yang dikehendaki pendidik. Ini dimaksud
agar peserta didik memperoleh kesempatan memerdekakan diri dan
bertanggung jawab sesuai dengan kepribadiannya sendiri. Pada saat ini anak
telah berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri.

2. Pendidik

Yang dimaksud dengan pendidik ialah orang yang bertanggung jawab


terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya
dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah
orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi.
Hal yang penting untuk diperhatikan ialah persoalan kewibawaan
a. Apa yang dimaksud dengan kewibawaaan?

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 7


Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan
menghindari penggunaan kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan yang semata-mata
didasarkan kepada unsur wewenang jabatan Kewibawaan justru merupakan
sesuatu pancaran batin yang dapat menimbulkan pada pihak lain sikap untuk
mengakui, menerima, dan menuri dengan penuh pengertian atas kekuasaan
tersebut.
b. Bagaimana kewibawaan timbul
Kewibawaan mendidik hanya dimiliki oleh mereka yang sudah
dewasa. Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan
jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak
perkembangan jasmani yang optimal, jadi telah mencapai proporsi yang sudah
mantap. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita-cita
hidup dan pandangan hidup yang tetap. Cita-cita dan pandangan hidup ini
dijalinnya kedalam dirinya dan selanjutnya berusahan untuk direalisir dalam
bentuk tingkah laku dan perbuatan. Sebagai pendidik, realisasi cita-cita dan
pandangan hidupnya itu secara konkret berlangsung melalui aktivitas
statusnya sebagai orang tua maupun sebagai pendidik. Orang dewasa adalah
orang yang mampu yang mempertanggungjawabkan segenap aktivitas yang
bertalian dengan statusnya. Yang dimaksud dengan bertanggung jawab ialah
kemampuan untuk menyatukan diri dengan norma-norma hidup dan
meragakan dalam hidupnya. Bagi orang yang telah dewasa bila melanggar
norma ia bersedia menerima tuntutan hokum atas dirinya. Pendidik adalah
pendukung norma-norma (pendukung kewibawaan). Dia mempunyai tugas
untuk mentransformasikan norma-norma atau kewibawaan itu kepada peserta
didik. Persoalannya ialah mengapa peserta didik (sang dewasa) memiliki
kewibawaan di mata peserta didik. Intinya adalah karena peserta didik
membutuhkan sesuatu (perlindungan, bantuan, bimbingan dan seterusnya)
dari pendidik, dan pendidik bersedia dengan rela memenuhinya. Sepanjang
antara peserta didik dengan pendidiknya terdapat suasana hubungan gayung

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 8


bersambut kata berjawab maka selama itu pula terdapat pengakuan akan
adanya kewibawaan pendidik oleh peserta didik.
c. Bagaimana memelihara kewibawaan ?
Ibarat cahaya lampu bagaimanapun juga suatu kewibawaan dapat
memudar jika tidak dirawat dan bina. Ada 3 sendi kewibawaan yang menurut
M. J. Langeveld yang harus dibina yaitu kepercayaan, kasih sayang, dan
kemampuan.
 Kepercayaan
Pendidik harus percaya bahwa dirinya bisa mendidik dan juga harus percaya
bahwa peserta didik dapat dididik.
 Kasih sayang
Kasih sayang mengandung dua makna yakni penyerahan diri kepada yang
disayangi dan pendalian terhadap yang disayangi. Dengan adanya sifat
penyerahan diri maka pada pendidik timbul kesediaan untuk berkorban yang
dalam bentuk konkretnya berupa pengabdian dalam kerja. Pengendalian
terhadap yang disayangi dimaksudkan agar peserta didik tidak berbuat sesuatu
yang merugikan diirinya.
 Kemampuan
Kemampuan mendidik dapat dikembangkan melalui beberapa cara, antara lain
pengkajian terhadap ilmu pengetahuan kependidikan, mengambil manfaat dari
pengalaman kerja, dan lain-lain.

Bagaimana kewibawaan ditransformasikan?


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pentransformasian
(pengoperan) kewibawaan:
a) Untuk dapat mengikuti kewibawaan maka peserta didik harus mengerti
tentang kewibawaan. Hal ini dapat diperoleh dengan perantaraan
pergaulan dengan pendidik.

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 9


b) Pendidik harus menyadari bahwa ia hanyalah sekadar penghantar
kewibawaan (gezag dragger) dan dirinya bukan kewibawaan itu sendiri.
Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pendidikan ialah menuruti
kewibawaan yang dibawakan oleh pendidik dan bukannya menuruti
pendidiknya. Oleh sebab itu pendidik secara berangsur-angsur harus
melepaskan diri dari ikatannya dengan peserta didik. Dikatakan mendidik
adalah membimbing untuk melpaskan.

3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik


Interaksi edukatif pada dasartnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta
didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan
pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan
memanipulasikan isi, metode serta alat-alat pendidikan.

4. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu
memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dazn merupakan sesuatu yang
ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.

5. Materi/Isi Pendidikan
Dalam system pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum
yang akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan.
Kriteria atau syarat utama dari isi pendidikan dan hal-hal yang perlu
dipertimbangkan guru dalam pemilihan materi pelajaran adalah sebagai berikut.
1) Bahan/materi harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan
2) Bahan/materi penting untuk diketahui oleh peserta didik
3) Nilai kegunaannya diartikan sebagai bahan itu bagi kehidupannya sehari-hari
4) Bahan tersebut merupakan bahan wajib sesuai dengan tuntutan kurikulum

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 10


5) Bahan yang susah diperoleh sumbernya perlu diupayakan untuk diberikan
oleh guru.
Materi ini meliputi materi inti maupun muatan local. Materi inti bersifat
nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Sedangkan
muatan local misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai
dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian jiwa dan semangat Bhinneka Tunggal
Ika dapat ditumbuhkembangkan.

6. Konteks yang Memengaruhi Pendidikan


a. Alat dan Metode
Alat dan metode pendidikan merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat
melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektivitasnya. Alat dan
metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan
sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan atas yang
preventif dan yang kuratif.
1) Yang bersifat preventif yaitu yang bermaksud mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan
juga hukuman.
2) Yang bersifat kuratif, yaitu yang bermaksud memperbaiki, misalnya
ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran,
penjelasan, bahkan juga hukuman.
Untuk memilih dan menggunakan alat pendidikan yang efektif ada
beberapahal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1) Kesesuaiannya dengan tujuan yang ingin dicapai.
2) Kesesuaiannya dengan peserta didik.
3) Kesesuaiannya dengan pendidik sebagai si pemakai.
4) Kesesuaiannya dengan situasi dan kondidi saat digunakannya alat tersebut.

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 11


Persyaratan-persyaratan tersebut perlu diperhatikan agar jangan sampai salah.
Sebab kesalahan pemakai alat dan metode menjadikan peserta didik frustasi dan
mungkin salah arah.

Salah satu alat pendidikan yang sangat istimewa dan bersifat khusus ialah
“hukuman”. Sebabnya karena hukuman mesti menimbulkan Mustapa (penderitaan),
sehingga penggunaan hukuman harus deipertimbangkan dengan saksama, baru boleh
digunakan manakala sudah tidak ada alat lain yang berkhasiat. Itupun harus
diperhitungkan sedemikian rupa sehingga hukuman dapat menimbulkan nestapa
sesuain dengan kemampuan si salah untuk memikulnya. Inilah yang dimaksud
dengan hukuman yang pedagogis. Hanya hukuman yang demikian ini bersifat
memperbaiki yaitu menjadikan si salah menyadari kesalahannya, menyesali
perbuatannya, dan memperbaiki dirinya.

b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (Lingkungan Pendidikan)


Pengertian lingkungan pendidikan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang
ada di luar diri individu. Para ahli membedakan jenis lingkungan pendidikan menjadi
dua, yaitu sebagi berikut :
1. Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di dunia ini yang berada di
luar diri anak yang selain manusia, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, iklim, air,
gedung, rumah, dan sebagainya.
2. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah semua manusia yang berada di luar diri seseorang
yang dapat mempengaruhi diri orang tersebut, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Contohnya adalah teman sekelas, tetangga, dan sebagainya.
3. Menurut tempat pelaksanaan pendidikan, lingkungan dibedakan atas:
a. keluarga;
b. sekolah
c. Masyarakat

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 12


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan adalah usaha menarik sesuatu di dalam manusia sebagai


upaya memberikan pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk
pendididikan formal, nonformal, dan informal di sekolah, dan luar skolah,
yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi kemampuan-
kemampuan individu agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup
secara tepat.
Adapun unsur-unsur yang membenuk suatu sistem pendidikan, yaitu :
1. Subjek yang dibimbing (Peserta Didik)
2. Pendidik
3. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik
4. Tujuan pendidikan
5. Materi/Isi Pendidikan
6. Konteks yang Memengaruhi Pendidikan

B. Saran
Tiada manusia yang penuh dengan kesempurnaan dan tiada pula
manusia yang penuh dengan kekhilafan. Kekurangan dan kelebihan dalam
makalah ini bukanlah sebuah kesempurnaan penulis. Kritik dan
tambahanmohon diberikan jika kata-kata yang ada dalam makalah ini kurang
lengkap.

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 13


DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/6330781/Pengertian_atau_Konsep_Dasar_Pendidikan_da
n

Trilianto Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Malang: Bumi Aksara

Danim Sudarwan. 2013. Pengantar Pendidikan. Bandung: ALFABETA, cv

Pasaribu Mungkil. 2016. Pengantar Pendidikan. Palu: Untad Press

Konsep Dasar Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan Page 14

Anda mungkin juga menyukai