Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah dasar dan tujuan pendidikan merupakan suatu masalah yang


sangat fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Sebab dasar pendidikan
itu akan menentukan corak dan isi pendidikan, sedangkan tujuan pendidikan
akan menentukan ke arah mana anak didik itu dibawa.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal dalam membantu
proses transformasi sehingga dapat mencapai kualitas yang diharapkan. Agar
kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan penentuan tujuan
pendidikan. Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan keberhasilan
dalam proses pembentukan pribadi manusia yang berkualitas, dengan tanpa
mengesampingkan peranan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Dalam proses
penentuan tujuan pendidikan dibutuhkan suatu perhitungan yang matang,
cermat, dan teliti agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Oleh
karena itu perlu dirumuskan suatu tujuan pendidikan yang menjadikan moral
sebagai dasar yang sangat penting dalam setiap peradaban bangsa.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa tujuan pendidikan?


2. Apa tujuan pendidikan nasional Indonesia?
3. Bagaimana hierarki tujuan pendidikan di Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tujuan pendidikan.


2. Untuk mengetahui tujuan pendidikan nasional di Indonesia.
3. Untuk mengetahui hierarki tujuan pendidikan di Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Menurut sejarah bangsa Yunani, tujuan pendidikannya ialah ketentraman.


Sedangkan menurut Islam, tujuan pendidikan ialah membentuk manusia supaya
sehat, cerdas, patuh, dan tunduk kepada perintah Tuhan serta menjauhi larangan-
larangan-Nya (Ahmadi,1991:99).
Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil pendidikan yang dicapai oleh
peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan. Seluruh kegiatan
pendidikan, yakni bimbingan pengajaran atau latihan, diarahkan untuk mencapai
tujuan pendidikan itu. Dalam konteks ini tujuan pendidikan merupakan komponen
dari sistem pendidikan yang menempati kedudukan dan fungsi sentral. Itu
sebabnya setiap tenaga pendidikan perlu memahami dengan baik tujuan
pendidikan (Suardi, 2010:7).
Dalam Suwarno (1992) terdapat beberapa pengertian tujuan pendidikan
menurut beberapa tokoh, diantaranya :

1. Ki Hadjar Dewantoro
Tujuan pendidikan adalah mendidik anak agar menjadi manusia
yang sempurna hidupnya, yaitu kehidupan dan penghidupan manusia yang
selaras dengan alamnya (kodratnya) dan masyarakatnya.
2. Johan Amos Comenius (Austria, 1592 – 1670, tokoh aliran realism
pendidikan)
Tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang mempunyai
pengetahuan kesusilaan dan kasalehan sebagai persiapan untuk kehidupan
di akherat.
3. John Locke (Inggris, 1632 – 1704, tokoh aliran Empirisme dalam
pendidikan)
Tujuan pendidikan adalah membentuk “Gentlemen”.
4. J.J. Rousseau (Perancis, 1712 – 1778, tokoh aliran Naturalisme)
Tujuan pendidikan adalah mempertahankan kebaikan yang ada
pada manusia membentuk anak menjadi anggota masyarakat yang natural.

2
5. John Heinrich Pestalozzi ( Swiss, 1746 – 1827, tokoh pendidikan sosial)
Tujuan pendidikan adalah mempertinggi derajat rakyat (social
regeneration) dengan mengembangkan potensi jiwa anak secara wajar.
6. Friedrich Frobel (Jerman, 1782 – 1852, tokoh pendidikan anak-anak)
Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi makhluk aktif
dan kreatif.
7. Herbert Spencer (Inggris, 1820 – 1903, tokoh gerakan ilmiah dalam
pendidikan)
Tujuan pendidikan adalah mengilmiahkan usaha-usaha pendidikan,
serta membentuk manusia ilmiah.
8. John Dewey (Amerika, 1859 – 1952, tokoh pendidikan sosial)
Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi anggota
masyarakat yang baik, yaitu anggota masyarakat yang mempunyai
kecakapan praktis dan dapat memecahkan problem sosial sehari-hari
dengan baik.
9. George Kerchensteiner (Jerman, 1855 – 1932, tokoh pendidikan
kewarganegaraan)
Tujuan pendidikan adalah mendidik anak menjadi warga negara
yang baik.
10. Maria Montessori (Italia, 1870 – 1952, tokoh pendidikan kanak-kanak)
Tujuan pendidikan adalah perkembangan anak secara bebas.
11. Helen Parkhurst (Amerika, 1887 – 1900, tokoh pendidikan individual)
Tujuan pendidikan adalah membentuk anak menjadi warga negara
yang baik.

Karena pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan


manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka masalah pokok bagi pendidikan
ialah memilih arah atau tujuan.

Tujuan pendidikan sebagai arah pendidikan

3
Tujuan itu menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah tadi
menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang ke situasi
berikutnya. Dalam meninjau tujuan sebagai arah ini, tidak ditekankan pada
masalah ke jurusan mana garis yang telah memberi arah pada usaha tersebut,
tetapi ditekankan kepada soal garis manakah yang harus kita ambil dalam
melaksanakan usaha tersebut, atau garis manakah yang harus ditempuh dalam
keadaan “sekarang” dan “disini”. Misalnya guru yang bertujuan membentuk anak
didiknya menjadi manusia yang cerdas, maka arah dari usahanya ialah
menciptakan situasi belajar yang dapat mengembangkan kecerdasan.

Tujuan sebagai titik akhir

Tujuan di samping dapat dipandang dari segi titik tolaknya, juga dapat
dipandang dari segi titik akhir yang akan dicapainya. Di sini perhatian pada hal
yang akan dicapai atau dituju yang terletak pada jangkauan masa datang, dan
bukan pada situasi sekarang atau pada jalan yang harus diambil dalam situasi tadi.
Misalnya seorang pendidik yang bertujuan agar anak didiknya menjadi manusia
susila, maka tekanannya di sini ialah gambaran tentang pribadi susila yang
menjadi idamannya tadi.

Tujuan pendidikan nasional dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan


kehidupan bangsa. Kecerdasan yang dimaksud disini bukan semata-mata
kecerdasan yang hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual saja, melainkan
kecerdasan meyeluruh yang mengandung makna lebih luas.

Tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi :

”…bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia


yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”

4
Dalam Suwarno (1992), ada beberapa macam tujuan pendidikan, diantaranya
sebagai berikut :

Tujuan umum

Tujuan umum ialah tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu
dan keadaan. Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan hakekat
kemanusiaan yang universal. Menurut Lavengeld, tujuan umum pendidikan
adalah kedewasaan.

Tujuan khusus

Tujuan khusus yaitu pengkhususan dari tujuan umum atas dasar beberapa hal
antara lain :

Perbedaan individual pada si terdidik

Perbedaan lingkungan keluarga atau masyarakat

Perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga pendidikan

Perbedaan yang berhubungan dengan pandangan atau falsafah hidup suatu bangsa

Tujuan tak lengkap atau tak sempurna

Tujuan tak lengkap ialah tujuan yang hanya mencakup salah satu daripada aspek
saja. Misalnya : tujuan khusus pembentukan kecerdasan saja.

Tujuan sementara

Tujuan sementara ialah tujuan yang dicapai pada tiap tingkat perjalanan menuju
tujuan akhir. Misalnya menyelesaikan belajar di sekolah dasar merupakan tujuan
sementara untuk selanjutnya menuju ke SMP, SMA, dan selanjutnya.

Tujuan insidentil

Tujuan insidentil ialah tujuan yang timbul karena adanya situasi yang terjadi
secara kebetulan.

5
Tujuan intermediair

Tujuan intermediair ialah tujuan yang merupakan alat atau perantara untuk
mencapai tujuan yang lain.

Selanjutnya dalam hubungan dengan hierarki tujuan pendidikan,


dibedakan macam-macam tujuan pendidikan yaitu :

Tujuan nasional

Tujuan nasional ialah tujuan umum pendidikan nasional yang mengandung


rumusan kualifikasi umum yang diharapkan akan dimiliki oleh setiap warga
negara setelah mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan nasional
tertentu (Suwarno, 1992:52).

Tujuan institusional

Tujuan institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga pendidikan
atau satuan pendidikan tertentu. Tiap lembaga pendidikan memiliki tujuannya
masing-masing yang berbeda satu sama dengan yang lainnya dan yang sesuai
dengan karakteristik lembaga tersebut (Suardi, 2010:7).

Tujuan kurikulum

6
Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh program studi, bidang
studi, dan mata pelajaran tertentu yang disusun berdasarkan tujuan institusional.
Perumusan tujuan kurikulum berpedoman pada kategorisasi tujuan pendidikan
atau taksonomi tujuan, yang dikaitkan dengan bidang studi bersangkutan (Suardi,
2010:7).

Tujuan instruksional

Tujuan ini dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan instruksional umum dan tujuan
instruksional khusus. Tujuan instruksional umum berisi kualifikasi yang
merupakan pernyataan hasil belajar yang diharapkan dimiliki oleh si terdidik
setelah mengikuti pelajaran dalam pokok bahasan tertentu. Tujuan instruksional
khusus merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan instruksional umum,
dinyatakan dalam rumusan sekhusus-khususnya, sehingga tujuan tersebut mudah
dinilai dan tidak menimbulkan salah tafsir (Suwarno, 1992:53).

Di bawah ini akan diambil satu contoh tujuan pendidikan berdasarkan tingkat
satuan pendidikan. Dalam hal ini, kita ambil contoh tujuan pendidikan sekolah
menengah kejuruan.

Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan


mengacu pada tujuan umum pendidikan. Tujuan pendidikan menengah adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-Undang Nomor


20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
pendidikan menengah kejuruan adalah :

(a) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

(b) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab.

(c) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,


memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.

(d) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap


lingkungan hidup dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.

7
Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut:

(a) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

(b) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

(c) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

(d) Membekali peserta didik dengan kompetensikompetensi yang sesuai dengan


program keahlian yang dipilih.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan


adalah komponen dari sistem pendidikan yang berisi seperangkat hasil pendidikan
yang dicapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan kegiatan pendidikan.
Tujuan pendidikan nasional Indonesia tertera dalam UUD 1945 dan Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional.

C. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. dan Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Suardi, M. 2010. Pengantar pendidikan teori dan aplikasi. Jakarta : PT Indeks.

Suwarno. 1992. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

10

Anda mungkin juga menyukai