PENYUSUN:
SEMESTER III
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Ta’ala, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yabg berjudul, “Kenakalan Remaja” dapat saya
selesaikan dengan baik. Saya berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca tentang sesuat yang berkaitan dengan isi, metode, alat dan
lingkungan Pendidikan. Begitu pula atas limpahan Kesehatan yang Allah SWT karuniai kepada
saya sehingga makalah ini dapat saya selesaikan tepat waktu.
Pada kesempatan ini, saya berterimakasih pada kedua orang tua, karena telah
memberikan kontribusi penuh. Terimakasih kepada Bu Sawitri, selaku dosen pengampu. Serta,
terimakasih kepada teman teman saya. Tak ada yang sempurna di dumia ini, maka saya
menerima kritik dan saran pada akalah yang kami buat.
Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada makalah ini, saya mohon maaf. Saya
menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang
lebih baik pada kesempatan berikutnya
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
BAB I ..............................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................1
BAB II.............................................................................................................2
PEMBAHASAN .............................................................................................2
PENUTUP.......................................................................................................6
LAMPIRAN ....................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani
proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-
kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan
perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan
remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada
masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma
dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun
trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa
rendah diri. Kenakalan remaja dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam
perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan
perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang
berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara
tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak
melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kenakalan remaja?
2. Bagaimana akibat dari kenakalan remaja?
3. Bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja?
C. Tujuan
1. Mengetahui kenakalan remaja
2. Mengetahui akibat dari kenakalan remaja
3. Mengetahui bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja
D. MANFAAT
1. Memahami kenakalan remaja
2. Memahami akibat dari kenakalan remaja
3. Memahami bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Tingkah laku yang yang melampaui batas toleransi orang lain atau lingkungan
sekitar serta suatu tindakan yang dapat melanggar norma-norma dan hukum disebut
juga kenakalan remaja. Secara sosial kenakalan remaja ini dapat disebabkan oleh suatu
bentuk pengabaian sosial sehingga remaja ini dapat mengembangkan bentuk perilaku
yang menyimpang.
Pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja
yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Beberapa
ahli mengatakan : a. Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu
disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh
pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh
masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”. b. Dalam Bakolak inpres
no: 6 / 1977 buku pedoman 8, dikatakan bahwa kenakalan remaja adalah kelainan
tingkah laku / tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial,
agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat. c. Singgih D. Gunarso
(1988 : 19), mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua
kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu : (1) kenakalan yang
bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar dalam undang-undang sehingga tidak
dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum ; (2) kenakalan yang bersifat
melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum
yang berlaku sama dengan perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa.
B. BENTUK-BENTUK
Menurut Gunarsa (2004), bentuk-bentuk kenakalan remaja dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Kenakalan yang bersifat amoral dan asosial yang tidak diatur dalam undang-
undang, sehingga sulit digolongkan sebagai pelanggaran hukum,
b. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaiannya sesuai dengan
undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan hukum bila
dilakukan pada orang dewasa.
2
Sunarwiyati (1985), membagi bentuk kenakalan remaja menjadi:
a. Kenakalan biasa, seperti : suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah,
pergi dari rumah tanpa pamit, berkelahi dengan teman dan berkeluyuran,
b. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti: mengendarai
mobil tanpa SIM, mengambil barang tua tanpa ijin, mencuri, dan kebut-kebutan,
c. Kenakalan khusus, seperti: penyalahgunaan narkoba, hubungan seks diluar nikah,
pemerkosaan, aborsi, dan pembunuhan.
3
perkembangan sosial pada anak. Keluarga secara langsung atau tidak langsung
akan berhubungan terus menerus dengan anak, memberikan rangsangan melalui
berbagai corak komunikasi antara orangtua dengan anak, hubungan antar pribadi
dalam keluarga yang meliputi pula hubungan antar saudara menjadi faktor yang
penting terhadap munculnya perilaku yang tergolong nakal. Struktur tanggung
jawab dalam sebuah keluarga secara umum bahwa ayah bertugas mencari nafkah,
sedangkan ibu bertugas merawat rumah dan mendidik anak- anak, sehingga fungsi
ibu dalam proses pengasuhan dan pendidikan terhadap anak anak sangat
penting. Fungsi ibu tersebut dapat mengalami hambatan jika ibu keluar dari
jalur tanggung jawabnya, seperti ikut bekerja di luar rumah, sehingga pengasuhan
dan pendidikan terhadap anak bisa jadi kurang maksimal.
c. Lingkungan sosial dan dinamika perubahannya : Perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat memunculkan ketidakserasian dan ketegangan yang berdampak pada
sikap dan lingkungan pergaulan. Perubahan jaman yang begitu cepat dan arus
informasi yang tidak terkontrol akan membuat seseorang mudah terpengaruh serta
lingkungan yang negatif akan menjerumuskan anak pada perilaku nakal.
a. Kenakalan dalam keluarga: Remaja yang labil umumnya rawan sekali melakukan
hal-hal yang negatif, di sinilah peran orang tua. Orang tua harus mengontrol dan
mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal tertentu.Namun, bagi
sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah dianggap hal yang buruk
dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan memberontak dengan banyak
cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang tua, atau mengabaikan
perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam keluarga.
b. Kenakalan dalam pergaulan: Dampak kenakalan remaja yang paling nampak
adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang
terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan
4
terlarang sampai seks bebas. Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk
memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal
negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah
remaja, bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.
c. Kenakalan dalam pendidikan: Kenakalan dalam bidang pendidikan memang sudah
umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan akan
menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena mereka masih cukup mudah
untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya,
membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, dll.
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Remaja adalah usia dimana perubahan pada anak mengimjak di usia pubertas.
Anak pada usia remaja cenderung labil dan sedang mencari jatidiri mereka. Hal itu
menyebabkan kenakalan remaja pada remaja yang dapat dipengaruhi oleh beberapa
factor. Factor internal maupun eksternal sangat mempengaruhi terjadinya kenakalan
remaja. Akibat yang ditimbulkan pada kenakaln remja sangat merugikan diri sendiri,
keluarga maupun lingkungan sekitar. Kenakalan remaja dapat diminimalkan dengan
Pendidikan dan penerapan pada lingkungan yang positif, memberikan pengarahan
pada anak yang menginjak usia dewasa tentang bahayanya kenakalan pada usia
remaja.
B. SARAN
Menurut saya adanya kenakalan remaja sangat mengkhawatirkan, baiknya
meminimalisasikan dampak dengan pengarahan serta peninjauhan pada anak yang
sudah menginjak usia remaja.
Demikian makalah yang dapat saya buat, saya berharap apa yang saya tulis
dapat bermanfaat bafi pembaca. Saya juga menyadari makalah saya terdapat banyak
kekurangan, sehingga saya sangat berharap pada masukan pembaca.
6
DAFTAR PUSTAKA
7
LAMPIRAN