Bahasa Indonesia
OLEH
FRANSISKUS ANTONIUS HARAP
NBI: 1151900045
KELAS : A
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA
2019/2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
ISI.............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Pornografi.....................................................................................3
2.1.1 Ragam Pornografi...........................................................................................3
2.1.2 Apa yang dapat dilakukan melawan pornografi.............................................4
BAB III....................................................................................................................9
KESIMPULAN DAN PENUTUP...........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
KATA PENGANTAR
AdapunkaryatulisilmiahtentangBahayapornografibagi pada
remaja.initelah kami usahakansemaksimalmungkin dan
tentunyadenganbantuanberbagaipihak,
sehinggadapatmemperlancarpembuatankaryatulisilmiahini. Untukitu kami
tidaklupamenyampaikanbanyakterimakasihkepadasemuapihak yang
telahmembantu kami dalampembuatanmakalahini.
Namuntidaklepasdarisemuaitu, kami
menyadarisepenuhnyabahwaadakekuranganbaikdarisegipenyusunbahasannyamau
punsegilainnya. Oleh karenaitudenganBesarHatikami membukaselebar-
lebarnyabagipembaca yang inginmemberi saran dan kritikkepada kami sehingga
kami dapatmemperbaikikaryatulisilmiahini.
AkhirnyapenyusunmengharapkansemogadarikaryatulisilmiahtentangBahayaporn
ografibagi pada remajainidapatdiambil hikmah dan
manfaatnyasehinggabisamemberikaninspirasiterhadappembaca.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya remaja putra dan putri memasuki usia remaja tanpaPengetahuan yang
memadai tentang seks. Hal ini disebabkan orang tua masih tabu membicarakan seks
dengan anaknya dan hubungan orang tua dan anak yang terlanjur jauh sehingga anak
mencari sumber-sumber lain yang tidak akurat, khususnya pornografi. Pornografi tersebut
mereka dapatkan dengan sangat mudah dan murah melalui media-media informasi yang
ada disekitar mereka.Media-media pornografi saat ini telah berkembang menjadi
referensiPengetahuan dan pemahaman remaja dan anak-anak tentang realitas
kehidupanseksual.gaya hidup seks bebas yang banyakterdapat di media membentuk remaja
menjadi pribadi yang terobsesi secaraseksual. Media-media pornografi juga menjadi
sumber pembelajaran utamamengenai pengetahuan seks dan seksualitas bagi remaja.
Seringkali remajamenikmati pornografi secara sembunyi-sembunyi baik sendirian maupun
bersama teman-teman atau bahkan mereka sengaja mencarinya. Pornografi tersebut mereka
nikmati melalui media pornografi yang tersedia dengan berbagai jenis dan bentuk.Di
Indonesia internet adalah sumber materi pornografi yang tidak hanyamudah diakses, tetapi
juga mudah diperoleh oleh remaja. Selain itu, mediapornografi yang juga dapat dengan
mudah diperoleh remaja adalah media-media cetak seperti majalah, surat kabar, buku
cerita, komik. Tidak hanya itu pornografi juga bisa di dapat dalam bentuk audio visual
(VCD dan DVD) dengan sangat mudah dan murah.Sehingga banyaknya siswa/siswi yang
telah menikmati pornografi justru kebanyakan dari mereka mengaku ketagihan dan hamper
tiap hari mereka melihat pornografi.
Pornografi memiliki bahaya yang sangat besar terutama pada remaja.Psikologis remaja
yang masih labil dan adanya pertumbuhan hormon-hormonseksual pada diri remaja
menjadikan pornografi memiliki bahaya (dampaknegatif) yang sangat besar terhadap
remaja. Dampak negatif pornografi yangpaling besar adalah membuat remaja kecanduan
pornografi. Berawal dari coba-coba, akhirnya ketagihan. Pornografi membuat penikmatnya
ketagihan dan sulitlepas darinya dengan cara tingkat konsumsi yang terus
meningkat.Kecanduan pornografi merupakan tren baru masalah kesehatan masyarakatdi
Indonesia yang berdampak luas dan dalam waktu singkat dapat merusaktatanan psikososial
masyarakat. Kecanduan pornografi adalah perilaku berulanguntuk melihat hal-hal yang
merangsang nafsu seksual, dapat merusak kesehatanotak dan kehidupan seseorang, serta
pecandu pornografi tidak sanggupmenghentikannya.
Banyak orang belum menyadari bahwa anak dan remaja kita telahTerkontaminasi pada
pornografi. Padahal efek negatifnya lebih besar daripadanarkoba dalam hal merusak otak.
Tak hanya itu, pecandu pornografi juga lebihsulit dideteksi ketimbang pecandu narkoba.
Dengan pornografi, otak akan mengalami hyper stimulating (rangsanganyang berlebihan
sehingga otak tidak bekerja dengan normal, bahkan sangatekstrem yang kemudian bisa
membuatnya mengecil dan rusak. Jika bagian otaklimbik pada anak dan remaja selalu
digunakan untuk pornografi, bagian otak yang bertanggungnjawab untuk logika akan
mengalami cacat karena otak hanyamencari kesenangan tanpa adanya konsekuensi. Dengan
rusaknya otak, anak dan remaja akan mudah mengalami kebosanan, merasa sendiri,
marah, tertekan dan lelah. Selain itu, adalah penurunan prestasi akademik dan kemampuan
belajar serta berkurangnya kemampuan pengambilan keputusan.Selain kerusakan otak,
pornografi juga menimbulkan hasrat untukmelakukan hubungan seksual dan
membangkitkan kecenderungan untukmelakukan serta meniru. Pornografi juga
menyebabkan perasaan kosong dankebingungan bagi semua orang yang melakukannya.
Hal ini membuat kecanduan pornografi sebagai penyakit otak.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, merumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut :seberapa jauhkah dampak dari bahaya pornografi mulai dari
hubungan sosial seseorang dengan lingkunganya dan tingkah lakunya .
1.3 Tujuan
Ragam pornografi Berdasarkan media pornografi dibedakan menjadi 3, yaitu media
elektronik, cetak, dan media luar ruang. Pornografi yang menggunakan media elektronik,
yaitu lagu-lagu berlirik mesum,, cerita pengalaman seksual di radio (sex phone) bjasa
layanan pembicaraan tentang seks melalui telepon, foto digital porno atau fasilitas video
porno melaluitelepon, film-film yang
mengandungadeganseksataumenampilkanartisdenganbusana minim,
penampilanpenyanyiataupenarilatardenganbusana minim dan gerakan sensual dalamklip video
musik, dan situs-situs internet. Ragampornografidengan medium cetak,
yaitugambarataufotoadeganseks, iklan-iklan di media cetak yang menampilkanartisdengangaya
yang menunjukkandayatarikseksual, fiksi dan komik yang menggambarkanadeganseks,
bukutentangteknik-teknikbercinta, dan beritakriminalkejahatanseksual yang dibuatterlalu detail.
Pornografi yang menggunakan media luarruang, yaitupapanreklamesuatuprodukdengan model
yang sensual, posteratauspanduk film layarlebar yang terpampang di bioskop, dan
lukisanataugambarseronok yang terpampang di trukbesar.
3.1 KESIMPULAN
Pornografidapatdikatakanberbahayakarenapornografidapatmerusakakhlak, moral, prilaku,
hinggakesehatanbagigenerasipenerusbangsa,Pornografidapatmenurunkanprestasiakademik para
siswa/i dan membuatbertambahnyaseksbebas juga pelecehanseksual .Kita dapat mencegah
pornografi melalui peranan orang tua, dengan senantiasa menjaga anaknya dari pengaruh negatif
dan memberikan sugesti-sugesti positif kepada anaknyaSemakinberkembangnya zaman
makasemakinberkembang pula teknologinya, namunbanyakdarikita yang
menyalahgunakanteknologi yang seharusnyamempermudahmendapatkaninformasi, komunikasi,
justrujaditempatmelihatberbagaipornografi dan berbagipornografi. Maka kami berharap agar para
penerusbangsamenyadaribahayapornografibagidirisendiri dan lingkungansekitar dan berusaha agar
mnghindari dan berkata “tidak” pada pornografi demi kemajuanbangsa dan Negara.
Saran kami sebagai orang awamberharap, orang tua sebagai guru pertama bagi anak-
anaknya dapat memberikan arahan agar para penerus bangsa dapat terjauh dari hal-hal negatif
termasuk pornografi, guru di sekolah dapat memperdalam materi tentang bahaya pornografi, dan
semuanya berawal dari diri sendiri maka pintar-pintarlah memilih teman juga telah menjadi
kesadaran tersendiri bahwa pornografi tidak untuk didekati bahkan seharusnya dijadikan musuh
tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Januar, M Iwan.2014.PornografiBikinNgeri.Bandung:AlAzhar
DjubaedahS.H.,M.H ,Neng.2003.Pornografi dan Pornoaksi.Jakarta:Kencana
Chazawi,Adami.2016.Tindak PidanaPornografi.JakartaTimur:SinarGrafika
Hamzah,Andi.2011.Pornografidan
PornoaksiDalamHukumPidana.Jakarta:UniversitasTrisakti
Sanjaya,Ridwan.Wibhowo,Christine.dkk.2013.Parenting unutk Pornografi di Internet.Jakar
ta:PTElex Media Komputindo