Anda di halaman 1dari 3

Dampak Dari Pornografi

A. Pengertian pornografi
Pengertian Pornografi dan Pornoaksi - Thomas Bombadil (2007) menyebutkan pornografi
adalah segala bentuk tindakan melihat orang lain sebagai sesuatu yang digunakan untuk
mendapatkan kepuasan seksual. Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi, Pasal 1
menyatakan Pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat untuk
menyampaikan gagasan-gagasan yang mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika.
Erotika sendiri adalah penjabaran fisik dari konsep-konsep erotisme. Kalangan industri
Pornografi adalah penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksualitas manusia secara terbuka
pornografi kerap kali menggunakan istilah erotika dengan motif eufemisme namun
mengakibatkan kekacauan pemahaman di kalangan masyarakat umum.
Pornografi dapat menggunakan berbagai media — teks tertulis maupun lisan, foto-
foto, ukiran, gambar, gambar bergerak (termasuk animasi), dan suara seperti misalnya suara
orang yang bernapas tersengal-sengal. Film porno menggabungkan gambar yang bergerak, teks
erotik yang diucapkan dan/atau suara-suara erotik lainnya, sementara majalah sering kali
menggabungkan foto dan teks tertulis. Novel dan cerita pendek menyajikan teks tertulis, kadang-
kadang dengan ilustrasi. Suatu pertunjukan hidup pun dapat disebut porno.
Pornografi merujuk pada materi yang secara eksplisit dirancang untuk merangsang gairah
seksual. Ini bisa berupa gambar, video, teks, atau bentuk media lainnya yang didesain untuk
tujuan tersebut. Namun, definisi dan pandangan tentang pornografi dapat bervariasi di berbagai
budaya dan masyarakat. Beberapa orang melihatnya sebagai bentuk seni atau ekspresi seksual
yang sah, sementara yang lain menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak etis atau tidak pantas.
Bagaimana
Pornografi sendiri biasanya marak di akses oleh kalangan para remaja sehingga pemerintah
diharuskan untuk memblokir situs-situs yang berbau pornografi. Alasannya yaitu karena
pornografi memiliki banyak dampak negatif. Berikut adalah dampak negatif dari pornografi:

1. Merusak Otak
Hasil dari sebuah penelitian oleh para peneliti jerman mengungkapkan, bahwa menonton
film pornografi dapat berdampak buruk bagi Kesehatan otak. Jika terlalu sering atau
secara teratur menonton film atau video pornografi dapat menyebabkan volume otak di
daerah striatium mengalami penyusutan. Stratium sendiri merupakan daerah di otak yang
berkaitan dengan motivasi.
2. Membuat Kecanduan Pornografi
Kecanduan merupakan satu kondisi yang membuat seseorang kehilangan kontrol
terhadap suatu hal. Biasanya hal ini merujuk pada rasa suka yang berlebihan dan
didorong oleh keinginan kuat terhadap satu hal. Seseorang yang mengalami kecanduan
biasanya tidak dapat mengendalikan apa yang dia lakukan. Hal itu kemudian berkembang
menjadi sebuah kecanduan. Kondisi ini bisa terjadi pada biasa saja dan ada banyak
jenisnya. Salah satu contoh dari kencanduan yaitu kencanduan menonton hal-hal yang
berbau pornografi.

3. Sulit konsentrasi dan Fokus


Pornografi yang sering ditonton remaja merupakan sensasi seksual sebelum waktunya,
sehingga yang terjadi yaitu mengendapnya kesan mendalam di bawah otak sadar yang
bisa membuat mereka sulit konsentrasi, tidak fokus, dan lain-lain.

4. Perilaku Seksual Yang Menyimpang


Perilaku seksual yang menyimpang merupakan hal yang tidak lazim dilakukan.
Penyimpangan seksual termasuk salah satu ganguan psikologis yang perlu di hindari.
Contoh dari penyimpangan seksual antara lain, lesbianisme, homoseksual, pedophilia,
dan lain-lain.

5. Mendorong Remaja Untuk Melakukan Tindakan Seksual


Kemampuan menyerap informasi remaja masih kurang. Belum stabil untuk menyerap
informasi mana yang baik dan mana yang buruk karena masih dalam tahap pencarian jati
diri. Maka dari itu mereka biasanya meniru apa yang mereka lihat, termasuk menonton
video pornografi. Mereka akan terdorong untuk melakukan tindakan seksual terhadap
anak lain atau siapapun objek yang bisa mereka jangkau.

6. Tidak Percaya Diri


Remaja pecandu pornografi yang dikelilingi oleh teman-teman yang terbimbing dan
bebas dari pornografi, akan cenderung merasa minder dan tidak percaya diri. Karena
kebiasaannya ini, remaja merasa sebagai pribadi yang aneh dan berbeda perilakunya, dan
seiring bertambahnya pengetahuan keagamaannya ia akan merasa paling berdosa.
Tentu, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kecanduan pornografi.
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa setiap individu mungkin memerlukan
pendekatan yang berbeda. Beberapa saran umum termasuk:

1. **Pendidikan Seksual Positif:** Memberikan pendidikan seksual yang sehat dan


positif sejak dini dapat membantu individu memahami hubungan seksual dengan cara
yang seimbang dan normal.

2. **Pemantauan Aktivitas Online:** Menggunakan kontrol orang tua atau perangkat


lunak pemantauan untuk mengawasi aktivitas online anak-anak dan remaja guna
membatasi akses mereka terhadap konten dewasa.

3. **Komunikasi Terbuka:** Membuka saluran komunikasi dengan anak-anak atau


pasangan tentang bahaya dan dampak negatif dari kecanduan pornografi. Pemahaman
bersama mengenai nilai-nilai keluarga dan batasan dapat membantu.

4. **Kontrol Diri dan Kesadaran Diri:** Mengembangkan kontrol diri dan kesadaran diri
terhadap dampak negatif kecanduan pornografi pada kesehatan fisik dan mental.

5. **Terapi atau Konseling:** Jika seseorang sudah mengalami kecanduan, mencari


bantuan dari profesional kesehatan mental atau terapis seksual bisa menjadi langkah
penting.

6. **Promosi Kegiatan Positif:** Mendorong kegiatan positif dan hobi yang dapat
mengalihkan perhatian dari pornografi, seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial.

Ingatlah bahwa setiap individu unik, dan metode yang efektif dapat bervariasi.
Kecanduan pornografi seringkali merupakan isu kompleks yang memerlukan pendekatan
holistik.

Anda mungkin juga menyukai