Anda di halaman 1dari 3

KECADUAN

Pengertian:
Kardefelt-Winther (2017) menjelaskan bahwa pada awalnya kecanduan hanya berkaitan
dengan zat adiktif (contohnya alkohol, tembakau, dan obat-obatan terlarang) yang masuk
melewati darah dan menuju ke otak dan dapat merubah komposisi kimia otak. Namun, saat
ini konsep kecanduan telah berkembang (Alexander, 2010; Peele, 2004). Istilah kecanduan
berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat, sehingga istilah
kecanduan tidak hanya melekat pada obat-obatan tetapi dapat juga melekat pada kegiatan
atau suatu hal tertentu yang dapat membuat seseorang ketergantungan, baik secara fisik atau
psikologis. World Health Organization (2018) mendefinisikan kecanduan sebagai gangguan
mental yang dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD-11). Hal ini
ditandai dengan gangguan kontrol pada kegiatan dengan meningkatnya prioritas yang
diberikan pada suatu kegiatan tertentu lebih dari kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
Perilaku tersebut terus dilanjutkan walaupun memberikan konsekuensi negatif pada dirinya.
A. Kecanduan obat-obatan (narkotika)
Setiap manusia tentu ingin merasakan kebahagiaan. Meski demikian kebahagiaan yang sehat
sebaiknya datang dari rasa puas atas prestasi yang telah diraih. Kebahagiaan instan yang
diperoleh melalui konsumsi Narkotika berbahaya karena dapat membuat seseorang malas
untuk berkembang dan bekerja keras meraih prestasi. Narkotika menghilangkan rasa
kekhawatiran sehingga membuat ia tidak peduli pada lingkungan sekitar. Hal juga tergambar
dari laporan Maurice Helbrant, seorang agen narkotik yang menyamar.
Faktor penyebab kecanduan obat-obatan
- Faktor Individu
a. Biasanya para remaja ingin coba-coba hal yang baru.
b. Kepribadian yang lemah sehingga mudahnya penjahat narkoba untuk
membujuknya.
c. Menghilangkan masalah atau stress.
d. Ikut trend atau mode, dibilang kampungan atau tidak trendy bila tidak
mengkonsumsi narkoba atau obat-obatan terlarang
e. Ingin diterima di suatu kelompok.
- Faktor Lingkungan
a. Tinggal dilingkungan gelap narkoba.
b. Sekolah dilingkungan yang rawan narkoba.
c. Bergaul dengan pemakai narkoba.
d. Dorongan kelompok sebaya.
e. Adanya keluarga yang kurang harmonis.
- Faktor Pendukung Lain
a. Kelihaian sindikat narkoba untuk mengembangkan jaringannya dengan cara
pertama diberi gratis. Kedua dijadikan kurir dengan imbalan narkoba, akhirnya
ketagihan.
b. Mitos yang berkembang bahwa dengan mengkonsumsi narkoba dapat
meningkatkan tenaga.
c. Pengalaman seseorang yang pernah memakai narkoba
Dampak kecanduan obat-obatan
1. Fisik Adapun beberapa dampaknya terhadap fisik yaitu sakit kepala, mual-
mual dan sesak nafas.
2. Psikis Dampak penyalahgunaan narkotika pada kejiwaan seseorang
3. Lingkungan berdampak terhadap lingkungan keluarga penyalahguna. Keluarga
dan orang disekelilingnya akan merasa malu besar karena memiliki anggota
keluarga yang memakai zat terlarang
ciri atau tanda seorang pecandu obat-obatan dapat dilihat dari:

1) tanda-tanda fisik

2) tanda ketika dirumah

3) tanda ketika berada di sekolah

Upaya penanggulangan dengan pendekatan psikologis kepada para pecandu obat-


obatan
a. Tertanamnya ajaran Agama Islam dalam diri
b. Manusia Menjadi Terarah dalam Hidupnya
c. Memberikan Ketenangan dalam Diri manusia
Tahapan rehabilitasi bagi pecandu obat-obatan
a) Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi)
b) Tahap rehabilitasi nonmedis
c) Tahap bina lanjut (after care)

2. Kecanduan video pornografi


Pornografi adalah suatu tulisan yang memiliki kaitan dengan hal yang berbau pelacuran dan
kebanyakan tulisan itu berbentuk cerita bohongan yang diambil dari suatu hal imajinasi seksual,
pornografi juga tidak memiliki alur dan karakter.(Bhakti & Rahman, 2017)
Dengan mudahnya di akses konten pornografi banyak orang yang mulai mengikuti apa yang
ada di konten pornografi itu sendiri. Tak hanya dari kalangan dewasa, mulai dari remaja hingga
anak kecil. Survei komnas pelindungan anak yang di lakukan pada tahun 2010 menunjukan
bahwa 97% remaja pernah mengakses konten pornografi, 93% remaja pernah berciuman, 62,7%
remaja pernah berhubungan badan dan 21 % remaja indonesia pernah melakukan aborsi. Hal ini
merupakan dampak dari pengaksesan pornografi yang dapat merusak remaja.(Suyatno, 2011)
Empat tahapan dari efek pornografi terdiri dari.

- Adiksi adalah tahap kecanduan dimana penderita memiliki keinginan untuk terus
menerus menonton atau lihat konten pornografi dimana sebelumnya telah terpapar oleh
pornografi.
- Eskalasi adalah dimana pornografi sudah menjadi kebutuhan dimana konten yang dilihat
berbeda muatan dengan sebelumnya dan konten seks mulai menjadi lebih berat.
- Desensitisasi dimana ketika hal berbau seks adalah hal yang tabu, tidak bermoral dan
tidak bermartabat menjadi hal yang lumrah dan biasa, dan seseorang pecandu pornografi
yang sudah pada tahap ini mulai kehilangan sikap sensitif terhadap korban kekerasan
seksual.
- Tahap act out tahapan ini adalah tahapan yang dimana pecandu pornografi sudah mulai
melampiaskan atau mencontoh apa yang ada di dalam konten pornografi itu sendiri.
(Rachmaniar, Prihandini, & Janitra, 2018)
Pada orang yang kecanduan pornografi pelepasan dari dopamine dan endorfin dari otak
mengalami hyperstimulating atau rangsangan yang berlebih, sehingga otak bekerja lebih
dan akan mengalami pengecilan dan mengalami kerusakan, otak dari pencadu pornografi
akan terus ingin memproduksikan dopamin dalam otak. Dan pelepasan dopamine di
rangsan karena menonton atau melihat konten pornografi yang dimana itu mudah
dipenuhi oleh pencadu pornografi itu sendiri, yang dimana bisa mengakses konten
pornografi dimanapun dan kapanpun.
Penyebab kecanduan pornografi
1. tekanan biologis
2. mengalami masalah hubungan
3. norma yang tidak sehat
Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kecanduan pornografi
1. psikoterapi
2. mengalihkan ke tontonan yang lebih bermanfaat
3. mengubah gaya hidup
4 konseling hubungan

Anda mungkin juga menyukai