Anda di halaman 1dari 21

WAWASAN BUDI LUHUR

“KARYA TULIS ILMIAH”

No Nama Anggota Kelompok NIM


KELOMPOK 1 AULIA ANDANI PUTRI 1932511247
2 WULAN DWIPIYANI 1932511494
SH 3 LASMARIA VALENTINA L 1931512212
4 SEPTYANI 1932511809
FAKULTAS
5 DWI SONIA DAMAYANTI 1932511213
6 NABILLA RIZKYA PERMATA PUTRI 1931512881
EKONOMI DAN BISNIS 7 DIKI HIDAYATTOWLOH 1931512824
8 FAKTHUR ROZAK ROMADHAN 1931513152
9 ERWIN AGUSSETIONO 1931518170
PENGARUH NEGATIF SITUS PORNOGRAFI
TERHADAP PERKEMBANGAN PERILAKU
REMAJA DI UNIVERSITAS BUDI LUHUR”
BAB 1

Latar Belakang
 Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari karena semua kemajuan itu berjalan
dengan perkembangan era saat ini dan yang akan datang. Bahkan hampir setiap individu sudah
menggunakan jaringan internet untuk keperluan pribadi atau kelompok, Namun pengguna internet
terbanyak di era digital adalah remaja dimana dikenal sebagai sosok dengan rasa ingin tahu yang
sangat besar, banyak minat yang berkembang diantaranya minat sosial dan minat seputar masalah
seksual.
 Remaja yang mengakses pornografi dengan intensitas tinggi dapat menimbulkan perilaku seksual
yang menyimpang terhadap diri sendiri diantaranya membentuk sikap dan perilaku yang negative
(berhalusinasi tentang materi seksual), menyebabkan sulit berkonsentrasi belajar, mendorong remaja
untuk melakukan tindakan seksual (onani atau manstrubasi)
 Jadi penulis menganalisis lebih dalam dengan mengangkat sebuah judul “Pengaruh Situs Pornografi
Terhadap Perkembangan Perilaku Remaja Di Universitas Budi Luhur” untuk dijadikan sebuah karya
tulis ilmiah
Rumusan Masalah Tujuan
 1. Apa pengertian dari situs pornografi ?  1. Untuk mengetahui apa itu sebenarnya pornografi
 2. Untuk mempelajari tentang pentingnya sex
 2. Apakah Sex Education pornografi itu penting?
education pornografi
 3. Bagaimana dampak pornografi terhadap
 3. Untuk mengetahui dampak penyimpangan
perilaku remaja ?
perilaku remaja dalam kehidupan sehari-hari
 4. Bagaimana upaya penanggulangan dan  4. Untuk mengetahui upaya penanggulangan dan
tindakan pencegahan terhadap pornografi ? pencegahan terhadap pornografi

Manfaat
 Hasil dari penelitian diharapkan menjadi bahan evaluasi
terhadap situs pornografi dan dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca terutama untuk memahami tantang dampak yang
dapat ditimbulkan dari kecanduan pornografi serta sebagai
upaya menanggulangindan mencegah pornografi.
BAB II
Pengertian Pornografi
 Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) “pornografi yaitu penggambaran tingkah
laku secara erotis, Dengan secara lukisan maupun tulisan untuk membangkitkan nafsu
birahi, bahan bacaan yang secara sengaja dan semata-mata dirancang untuk
membangkitkan nafsu birahi dalam seks ”
 Menurut bahasa, pornografi berasal dari kata Yunani “porne” yang berarti perempuan jalang
dan graphein berarti menulis. Dari pengertian ini, menunjukkan bahwa objek utama dan
sumber pornografi adalah perempuan.
 Menurut Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2008 dalam Bab1 pasal 1 yang dimaksud
pornografi adalah:
“Tentang Pornografi, didefinisikan bahwa pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan,
suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan
lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang
memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma keasusilaan dalam
masyarakat.”
Bentuk – bentuk
Pornografi
Bentuk pornografi itu
dibedakan menjadi lima,
antara lain :

Group Sex (Seks Seks Suami dan


Homoseksualitas Lesbian Masturbasi
Kelompok) Istri
Pentingnya Mempelajari Sex Education
Pornografi
 1) Kecanduan Pornografi Bisa Merusak Otak
Otak memiliki suatu substansi/zat yang disebut dengan “Dopamin/Feel good hormone”
artinya hormon yang bisa membuat kita merasa senang, Fungsi dopamin secara normal
diproduksi ketika melakukan sesuatu yang menyenangkan. Tetapi “The Brain Can Be
Trickced” otak kita tidak bisa membedakan antara dopamin alami dan dopamin dari
sesuatu yang tidak sehat, Contohnya seseorang yang menggunakan obat-obatan terlarang
akan merasa ketagihan terus menerus, begitu juga hal nya dengan menonton atau
mengkses situs pornografi.
2) Kenapa Seseorang bisa menjadi kecanduan akan pornografi
Karena otak tidak bisa membedakan dopamin alami dan dopamin yang tidak sehat, akan
terjadinya ledakan dopamin diotak, Dimana hal ini jika dilanjutkan terus menerus dari
waktu ke waktu akan membuat reseptor dopamin mengalami “Desensitisasi Reseptor
Dopamin” yaitu akibatnya akan dibutuhkan level dopamin yang lebih tinggi untuk
merasakan kesenangan yang sama, jika seseorang menjadi kecanduan pornografi
mengakibatkan menonton film pornografi dengan jumlah yang lebih banyak lagi.
Daya Ingat Menurun

Menurut
Penelitian Sulit Berkonsentrasi
lain, Dampak
Menonton
Film Porno Susah dalam memutuskan
sbg berikut : suatu hal

Menjadi pribadi yang


mudah emosi dan kasar
Dampak Pornografi Terhadap Penyimpangan
Perilaku Remaja
1.) Pornografi menimbulkan kecanduan
Tingkat kecanduan pornografi menurut Skinner 2005 dibagi menjadi
berbagai macam level yakni sbg berikut :
Level 1
Melihat pornografi sekali atau dua kali setahun,
paparan sangat terbatas
Level 3 Level 2
mulai muncul tanda kecanduan, sebulan sekali, beberapa kali setiap tahun tetapi tidak lebih dari
mencoba menahan diri enam kali, fantasi sangat minimal

Level 4 Level 5
mempengaruhi fokus untuk tugas sehari-hari, Setiap minggu, berusaha keras untuk berhenti,
beberapa kali dalam sebulan namun mulai mengalami gejala withdrawal
Level 7 Level 6
perasaan ketidakberdayaan dan keputusasaan Setiap hari untuk memikirkan pornografi,
bila tidak melihat pornografi, konsekuensi menyebabkan berbagai masalah dalam
negative. kehidupan
2.) Ciri-ciri anak atau remaja yang
kecanduan pornografi

Contohnya sbg berikut :

Tidak punya gairah Malas, enggan belajar Tidak mau lepas


Sering tampak Senang menyendiri
aktivitas, prestasi dan enggan bergaul, dari gadget, bila
gugup apabila ada sulit konsentrasi dan menutup diri
menurun ditegur dan dibatasi
yang mengajaknya
komunikasi, akan marah
menghindari kontak
mata
Mengubah sikap dan persepsi tentang
seksualitas bahwa wanita dan anak-
anak hanya merupakan obyek seks
saja

3.) kecanduan pornografi sangat


membahayakan bagi orang yang Meningkatkan perilaku seks bebas dan
bersangkutan dan orang-orang : perilaku seksual beresiko

Mudah berbohong, Menurunkan harga


diri dan konsep diri

Depresi dan ansietas


Pergaulan

Fakto-faktor yang
mempengaruhi remaja Proses Pendewasaan diri
atau masa pubertas
menonton situs
pornografi

Kurangnya
Pengetahuan akibat
dari menonton
pornografi
Melatih diri agar mampu berkata
TIDAK terhadap ajakan pornografi

Bergaul dengan lingkungan yang baik


Upaya
Penanggulangan
Dan Pencegahan
Terhadap Mencaritahu pemahaman tentang
internet sehat dan aman
Pornografi

Menggunakan smartphone dengan bijak

Mempelajari pendidikan seks sesuai


dengan usia
BAB III
A.) Metode Penelitian

 Penelitian ini dilakukan di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di Universitas Budi Luhur
yang berlokasi di Jalan Ciledug Raya, Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta
Selatan, DKI Jakarta. Pada tanggal 30 November 2019, Alasan peneliti memilih
Universitas Budi Luhur sebagai lokasi penelitian karena berbagai alasan sebagai berikut :
 Mahasiswa di Universitas Budi Luhur secara umum berada pada rentan usia 17 tahun
keatas (umur pertengahan remaja menuju dewasa), cenderung memiliki rasa keingintahuan
yang cukup tinggi, yaitu ingin mencoba sesuatu hal yang baru.
 Mahasiswa di Universitas Budi Luhur hampir seluruh waktunya digunakan untuk belajar,
dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih memudahkan mahasiswa
untuk mengakses konten digital yang melanggar nilai kesusilaan.
 Menurut penelitian yang kami lakukan Mahasiswa di Universitas Budi Luhur rata-rata
mahasiswa yanng kami teliti pernah mengakses situs pornografi.
B). Metode Pengumpulan C). Metode Analisis Data
Data

 Dalam penelitian ini, Pengambilan data  Dalam hal ini, peneliti dapat langsung meneliti
frekuensi situs pornografi terhadap remaja di
primer dilakukan dengan memberikan universitas budi luhur.
kuesioner.
 Menjabarkan dampak negatif yang bisa
ditimbulkan.
 kemudian ditarik kesimpulan dengan
menggunakan metode induktif,
 setelah peneliti memaparkan berupa kalimat-
kalimat yang diperoleh dari hasil survei dan
mentapkan data dilapangan kemudian peneliti
menarik kesimpulan secara umum.
 Dari kesimpulan tersebut, maka segala
permasalahan yang dikaji dalam penelitian akan
dijawab sebagaimana mestinya.
D). Prosedur penelitian
Mahasiswa yang bersedia menjadi
Persiapan Penelitian responden

Pengisian Kuesioner Form oleh


responden

Mahasiswa yang bersedia menjadi


responden
Membagikan Kuesioner ke
Mahasiswa/I yang dijumpai secara Mahasiswa yang bersedia menjadi
acak responden

Penilian Frekuensi tentang situs


Mahasiswa yang tidak bersedia Mahasiswa yang bersedia menjadi
menjadi responden responden
Analisis Data

Hasil dan Laporan


D). Pengolahan E). Subjek
Dan Analisis Data Informasi
1.) Pengolahan Data
 Penelitian ini menggunakan manusia
 Editing sebagai subjek penelitian untuk ini
diperlukan informed consent dari
 Coding
beberapa mahasiswa yang ditemui
 Entry Data secara acak dan bersedia menjadi
 Cleaning responden
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


No Variabel N %
1. Pengguna jaringan internet aktif 30 Orang 100%

2. Menggunakan hp sejak SD 11 Orang SD 36,67%

SMP 16 Orang SMP 53,55%

SMA 3 Orang SMA 10%


3. Melihat situs porno Ya 21 Orang Ya 70%

Tidak 9 Orang Tidak 30%


4. Intensitas menonton situs porno Sering - Sering 0%

Tidak menentu 30 Orang Tidak menentu 100%


5. Alasan menonton situs porno Penasaran 27 Orang Penasaran 90%

Ketagihan 2 Orang Ketagihan 6,67%

Pelampiasan nafsu 1 Orang Pelampiasan nafsu 3%


6. Mengetahui situs porno Ketidak sengajaan 10 Orang Ketidak sengajaan 33,33%

Internet 6 Orang Internet 20%

Pergaulan 14 Orang Pergaulan 0,47%

7.
Umur saat pertama kali menonton Umur <11 (SD) 2 Orang Umur <11 (SD) 6,67%
situs porno Umur >11 (SMP) 9 Orang Umur >11 (SMP) 30%

Umur 17 (SMA) 19 Orang Umur 17 (SMA)63,33%

8. Respondon memiliki pasangan Ya 13 Orang Ya 43,33%

Tidak 17 Orang Tidak 54,57%


9. Tipikal dalam bergaul Mudah bergaul 28 Orang Mudah bergaul 93,33%

Kurang suka bergaul 2 Orang Tidak suka bergaul 6,67%


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN SARAN
 Penggunaan smartphone dikalangan  Remaja sebagai generasi penerus
remaja di universitas budi luhur , rata- bangsa harus menyesuaikan dalam
rata aktif dalam menggunakan menggunakan teknologi
smartphone direntan usia SMP. Dan komunikasi smartphone agar tidak
membuat remaja lebih aktif didunia
maya sehingga kebebasan dalam menyalahkangunakan,dan harus
mengeksplor dunia maya menjadi memilah milih mana konten yang
tidak terbatas. harus dibuka
 Lingkungan seperti keluarga,teman  Seharusnya kita sebagai remaja
dan yang lainnya sangat memilih lingkungan pertemanan
mempengaruhi sesorang dalam yang baik, atau setidaknya
berperilaku mempunyai pendirian tersendiri
 Pengetahuan akan sex education masih agar tidak terjebak dalam hal
terlalu tabu untuk dipelajari terbukti kecanduan konten pornografi atau
dari ketika peneliti melakukan kecanduan yang lainnya.
penelitian sebagian dari mereka ada
yang enggan karena terlalu privasi,  Memberikan pandangan bahwa
mengolok olok temannya, tertawa,atau mencegah lebih baik dari pada
bahkan yang biasa saja karena melihat mengobati dan mengikuti
sisi positif dari pembahasan akan sex workshop yang berkaitan dengan
education. pendidikan seks.

Anda mungkin juga menyukai