Latar Belakang
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari karena semua kemajuan itu berjalan
dengan perkembangan era saat ini dan yang akan datang. Bahkan hampir setiap individu sudah
menggunakan jaringan internet untuk keperluan pribadi atau kelompok, Namun pengguna internet
terbanyak di era digital adalah remaja dimana dikenal sebagai sosok dengan rasa ingin tahu yang
sangat besar, banyak minat yang berkembang diantaranya minat sosial dan minat seputar masalah
seksual.
Remaja yang mengakses pornografi dengan intensitas tinggi dapat menimbulkan perilaku seksual
yang menyimpang terhadap diri sendiri diantaranya membentuk sikap dan perilaku yang negative
(berhalusinasi tentang materi seksual), menyebabkan sulit berkonsentrasi belajar, mendorong remaja
untuk melakukan tindakan seksual (onani atau manstrubasi)
Jadi penulis menganalisis lebih dalam dengan mengangkat sebuah judul “Pengaruh Situs Pornografi
Terhadap Perkembangan Perilaku Remaja Di Universitas Budi Luhur” untuk dijadikan sebuah karya
tulis ilmiah
Rumusan Masalah Tujuan
1. Apa pengertian dari situs pornografi ? 1. Untuk mengetahui apa itu sebenarnya pornografi
2. Untuk mempelajari tentang pentingnya sex
2. Apakah Sex Education pornografi itu penting?
education pornografi
3. Bagaimana dampak pornografi terhadap
3. Untuk mengetahui dampak penyimpangan
perilaku remaja ?
perilaku remaja dalam kehidupan sehari-hari
4. Bagaimana upaya penanggulangan dan 4. Untuk mengetahui upaya penanggulangan dan
tindakan pencegahan terhadap pornografi ? pencegahan terhadap pornografi
Manfaat
Hasil dari penelitian diharapkan menjadi bahan evaluasi
terhadap situs pornografi dan dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca terutama untuk memahami tantang dampak yang
dapat ditimbulkan dari kecanduan pornografi serta sebagai
upaya menanggulangindan mencegah pornografi.
BAB II
Pengertian Pornografi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) “pornografi yaitu penggambaran tingkah
laku secara erotis, Dengan secara lukisan maupun tulisan untuk membangkitkan nafsu
birahi, bahan bacaan yang secara sengaja dan semata-mata dirancang untuk
membangkitkan nafsu birahi dalam seks ”
Menurut bahasa, pornografi berasal dari kata Yunani “porne” yang berarti perempuan jalang
dan graphein berarti menulis. Dari pengertian ini, menunjukkan bahwa objek utama dan
sumber pornografi adalah perempuan.
Menurut Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2008 dalam Bab1 pasal 1 yang dimaksud
pornografi adalah:
“Tentang Pornografi, didefinisikan bahwa pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan,
suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan
lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang
memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma keasusilaan dalam
masyarakat.”
Bentuk – bentuk
Pornografi
Bentuk pornografi itu
dibedakan menjadi lima,
antara lain :
Menurut
Penelitian Sulit Berkonsentrasi
lain, Dampak
Menonton
Film Porno Susah dalam memutuskan
sbg berikut : suatu hal
Level 4 Level 5
mempengaruhi fokus untuk tugas sehari-hari, Setiap minggu, berusaha keras untuk berhenti,
beberapa kali dalam sebulan namun mulai mengalami gejala withdrawal
Level 7 Level 6
perasaan ketidakberdayaan dan keputusasaan Setiap hari untuk memikirkan pornografi,
bila tidak melihat pornografi, konsekuensi menyebabkan berbagai masalah dalam
negative. kehidupan
2.) Ciri-ciri anak atau remaja yang
kecanduan pornografi
Fakto-faktor yang
mempengaruhi remaja Proses Pendewasaan diri
atau masa pubertas
menonton situs
pornografi
Kurangnya
Pengetahuan akibat
dari menonton
pornografi
Melatih diri agar mampu berkata
TIDAK terhadap ajakan pornografi
Penelitian ini dilakukan di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di Universitas Budi Luhur
yang berlokasi di Jalan Ciledug Raya, Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta
Selatan, DKI Jakarta. Pada tanggal 30 November 2019, Alasan peneliti memilih
Universitas Budi Luhur sebagai lokasi penelitian karena berbagai alasan sebagai berikut :
Mahasiswa di Universitas Budi Luhur secara umum berada pada rentan usia 17 tahun
keatas (umur pertengahan remaja menuju dewasa), cenderung memiliki rasa keingintahuan
yang cukup tinggi, yaitu ingin mencoba sesuatu hal yang baru.
Mahasiswa di Universitas Budi Luhur hampir seluruh waktunya digunakan untuk belajar,
dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih memudahkan mahasiswa
untuk mengakses konten digital yang melanggar nilai kesusilaan.
Menurut penelitian yang kami lakukan Mahasiswa di Universitas Budi Luhur rata-rata
mahasiswa yanng kami teliti pernah mengakses situs pornografi.
B). Metode Pengumpulan C). Metode Analisis Data
Data
Dalam penelitian ini, Pengambilan data Dalam hal ini, peneliti dapat langsung meneliti
frekuensi situs pornografi terhadap remaja di
primer dilakukan dengan memberikan universitas budi luhur.
kuesioner.
Menjabarkan dampak negatif yang bisa
ditimbulkan.
kemudian ditarik kesimpulan dengan
menggunakan metode induktif,
setelah peneliti memaparkan berupa kalimat-
kalimat yang diperoleh dari hasil survei dan
mentapkan data dilapangan kemudian peneliti
menarik kesimpulan secara umum.
Dari kesimpulan tersebut, maka segala
permasalahan yang dikaji dalam penelitian akan
dijawab sebagaimana mestinya.
D). Prosedur penelitian
Mahasiswa yang bersedia menjadi
Persiapan Penelitian responden
7.
Umur saat pertama kali menonton Umur <11 (SD) 2 Orang Umur <11 (SD) 6,67%
situs porno Umur >11 (SMP) 9 Orang Umur >11 (SMP) 30%
KESIMPULAN SARAN
Penggunaan smartphone dikalangan Remaja sebagai generasi penerus
remaja di universitas budi luhur , rata- bangsa harus menyesuaikan dalam
rata aktif dalam menggunakan menggunakan teknologi
smartphone direntan usia SMP. Dan komunikasi smartphone agar tidak
membuat remaja lebih aktif didunia
maya sehingga kebebasan dalam menyalahkangunakan,dan harus
mengeksplor dunia maya menjadi memilah milih mana konten yang
tidak terbatas. harus dibuka
Lingkungan seperti keluarga,teman Seharusnya kita sebagai remaja
dan yang lainnya sangat memilih lingkungan pertemanan
mempengaruhi sesorang dalam yang baik, atau setidaknya
berperilaku mempunyai pendirian tersendiri
Pengetahuan akan sex education masih agar tidak terjebak dalam hal
terlalu tabu untuk dipelajari terbukti kecanduan konten pornografi atau
dari ketika peneliti melakukan kecanduan yang lainnya.
penelitian sebagian dari mereka ada
yang enggan karena terlalu privasi, Memberikan pandangan bahwa
mengolok olok temannya, tertawa,atau mencegah lebih baik dari pada
bahkan yang biasa saja karena melihat mengobati dan mengikuti
sisi positif dari pembahasan akan sex workshop yang berkaitan dengan
education. pendidikan seks.