Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS ILMIAH

WAWASAN BUDI LUHUR

BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pornografi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) “pornografi yaitu


penggambaran tingkah laku secara erotis, Dengan secara lukisan maupun
tulisan untuk membangkitkan nafsu birahi, bahan bacaan yang secara
sengaja dan semata-mata dirancang untuk membangkitkan nafsu birahi
dalam seks ”

Menurut bahasa, pornografi berasal dari kata Yunani “porne” yang


berarti perempuan jalang dan graphein berarti menulis. Dari pengertian ini,
menunjukkan bahwa objek utama dan sumber pornografi adalah
perempuan.

Sedangkan menurut Undang-undang RI Nomor 44 Tahun 2008 dalam


bab1 pasal 1 yang dimaksud pornografi adalah:

“tentang Pornografi, didefinisikan bahwa pornografi adalah gambar,


sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi,
kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui
berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum,
yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma
kesusilaan dalam masyarakat.”

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II - 1


KARYA TULIS ILMIAH
WAWASAN BUDI LUHUR

2.2. Bentuk-Bentuk Pornografi Menurut Gender

Video porno yang menyebar di seluruh dunia bemacam macam.


Terdapat jenis jenis pornografi yang dibedakan menurut pasangan dan
gendernya. Bentuk pornografi itu dibedakan menjadi lima, antara lain:

2.2.1. Homoseksualitas

Homoseksual merupakan hubungan antar sejenis yang dilakukan


oleh kaum pria. Biasanya pada hubungan ini dilakukan anal sex
antar pria. Anal sex adalah suatu keadaan dimana penis sedang
ereksi dan dimasukkan kedalam anus pasangannya.

2.2.2. Lesbian

lesbian merupakan hubungan antar sejenis yang dilakukan oleh


kaum wanita. Biasanya pada hubungan ini dilakukan dengan segala
cara untuk mencapai tingkat kepuasan antar pasangan yang satu
dengan yang lain.

2.2.3. Group sex (seks kelompok)

Group sex merupakan seks yang dilakukan oleh lebih dari 2 orang.
Group sex sering dinamakan seks kelompok karena dilakukan oleh
orang banyak. Biasanya orang yang melakukan hal ini termasuk
orang yang hipersex atau seks yang berlebihan. Berlebihan yang
dimaksud adalah orang yang kecanduan dengan seks.

2.2.4. Masturbasi

Masturbasi merupakan seks yang dilakukan dengan cara


merangsang alat kelaminnya dengan sengaja untuk mendapatkan
atau memperoleh kenikmatan maupun kepuasan seksual.
Masturbasi bisa dilakukan dengan alat bantu yang berfungsi untuk
mendapatkan tingkat kenikmatan yang lebih tinggi sehingga
kepuasan seksual bisa tercapai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II - 2


KARYA TULIS ILMIAH
WAWASAN BUDI LUHUR

2.2.5. Seks suami istri

Seks suami istri adalah hubungan seksual antara kaum pria dengan
wanita yang dilakukan oleh pasangan yang telah resmi menikah.
Seks semacam ini digunakan untuk mendapatkan keturunan.

https://www.kompasiana.com/yogiarfiansya/5500924c8133110e51fa6f55/pornografi-
dan-pornoaksi

2.3. Pentingnya Mempelajari Sex Education Pornografi

Mempelajari Sex Education Tentang Pornografi itu penting karena agar


terhindar dari kecanduan akan pornografi yang bisa merusak otak dan
dampak negatif lainnya. Sebagian orang pasti pernah menonton, Atau
mungkin tidak sengaja melihat konten pornografi, Bahayanya pornografi
bisa berunjung ke pornoaksi.

1) Kecanduan Pornografi Bisa Merusak Otak

Otak memiliki suatu substansi/zat yang disebut dengan


“Dopamin/Feel good hormone” artinya hormon yang bisa membuat kita
merasa senang dan hormon ini dialirkan kepada bagian diotak yang
bernama “The Limbic system” atau seperti reward centre, dimana hal
ini penting dalam proses pembelajaran, Fungsi dopamin secara normal
diproduksi ketika melakukan sesuatu yang menyenangkan, Contohnya
ketika makan kita akan merasa kenyang dan dopamin ini akan dialirkan
ke Limbic system supaya membuat tubuh menjadi senang dan
melakukan hal tersebut secara berulang karena hal tersebut baik untuk
kesehatan tubuh, Dan setelah itu dopamin berhenti di alirkan. Tetapi
“The Brain Can Be Trickced” otak kita tidak bisa membedakan antara
dopamin alami dan dopamin dari sesuatu yang tidak sehat, Contohnya
seseorang yang menggunakan obat-obatan terlarang akan merasa
ketagihan terus menerus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II - 3


KARYA TULIS ILMIAH
WAWASAN BUDI LUHUR

2) Kenapa Seseorang bisa menjadi kecanduan akan pornografi

Karena otak tidak bisa membedakan dopamin alami dan dopamin


yang tidak sehat. Saat menonton film porno tersebut secara terus
menerus dan dari diri sendiri tidak ada keinginan untuk
menghentikannya, Maka akan terjadi aliran dopamin yang tinggi terus
menerus selama menonton film tersebut, dan akan terjadinya ledakan
dopamin diotak, Dimana hal ini jika dilanjutkan terus menerus dari
waktu ke waktu akan membuat reseptor dopamin mengalami
“Desensitisasi Reseptor Dopamin” yaitu akibatnya akan dibutuhkan level
dopamin yang lebih tinggi untuk merasakan kesenangan yang sama, jika
seseorang menjadi kecanduan pornografi mengakibatkan menonton film
pornografi dengan jumblah yang lebih banyak lagi.

Menurut penelitian “orang-orang yang sering nonton video porno


memiliki otak yang lebih tidak aktif, dan koneksi antar neuron atau saraf
yang tidak sebagus orang normal (atau tidak sering menonton film
porno)” jika keseringan menonton film pornografi dan dilakukan terus
menerus maka Neural Pathway (jejek input saraf) akan lebih kuat dan
lebih dalam, Inilah kenapa ketika kita melakukan sesuatu yang berulang
ulang seperti membaca buku kita akan lebih cepat ingat, Karena ada
pengulangan itu tadi, Hukumnya apa yang kita tidak gunakan akan
dibuang dan apa yang dipakai bertambah kuat.

Dan menurut penelitian lain “orang-orang yang sering menonton


film porno akan mengalami pengecilan atau penyusutan dari prefrontal
contex dan ini berdampak kepada perhatian yang menurun, Kognitif
(kepandaian) yang menurun, Daya ingat yang menurun, Sulit untuk
berkonsentrasi, Susah dalam hal memutuskan, Serta dalam
pertimbangan baik buruknya kurang bagus”. Kecanduan tersebut tidak
bisa dihentikan kecuali keinginan diri sendiri.

Dampaknya dari orang yang sering menonton film pornografi ini


memiliki tolerani yang tinggi terhadap kekerasan minsalnya jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II - 4


KARYA TULIS ILMIAH
WAWASAN BUDI LUHUR

seseorang meilihat orang lain (wanita) itu dipukul atau dilecehkan,


orang tersebut melihat itu adalah hal yang biasa, dan bisa
mengakibatkan sexual dysfunction atau sexsual taste yang menyimpang
(untuk yang sudah berkeluarga) Https://youtube.be/KarRnJ9-2pE

2.4. Dampak Pornografi Terhadap Penyimpangan Perilaku Remaja

Remaja adalah suatu fase yang harus dialami manusia sebagai


individu. Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan
masa dewasa dengan rentang usia antara 12 – 22 tahun, dimana pada
masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikolog. Dalam perkembangannya remaja mengalami
perubahan emosional, kognitif, dan psikis, salah satu perubahan yang
tidak bisa dihindari adalah motivasi dan rasa keingintahuan yang tinggi
terhadap berbagai hal yang menimpa dirinya termasuk masalah-
masalah yang berhubungan dengan seksualitas. Kecanggihan teknologi
membuat mudahnya mengakses content bermuatan seks yaitu
pornografi sehingga banyak remaja yang menikmati hal ini dan menjadi
candu.

1.) Pornografi menimbulkan kecanduan

Tingkat kecanduan pornografi menurut Skinner 2005 dibagi


menjadi berbagai macam level. Dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel II.1 Tingkat Kecanduan Pornografi
Level 1 melihat pornografi sekali atau dua kali setahun, paparan
sangat terbatas

Level 2 beberapa kali setiap tahun tetapi tidak lebih dari enam kali, fantasi
sangat minimal

Level 3 mulai muncul tanda kecanduan, sebulan sekali, mencoba menahan


diri

Level 4 mempengaruhi fokus untuk tugas sehari-hari, beberapa kali


dalam sebulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II - 5


KARYA TULIS ILMIAH
WAWASAN BUDI LUHUR

Level 5 Setiap minggu, berusaha keras untuk berhenti, namun mulai


mengalami gejala withdrawal

Level 6 Setiap hari untuk memikirkan pornografi, menyebabkan berbagai


masalah dalam kehidupan

Level 7 perasaan ketidakberdayaan dan keputusasaan bila tidak


melihat pornografi, konsekuensi negative.

2.) Ciri-ciri anak atau remaja yang kecanduan pornografi

Berikut adalah penjabaran ciri ciri remaja kecanduan situs


pornografi perlu diketahui oleh orang tua adalah :

 Sering tampak gugup apabila ada yang mengajaknya komunikasi,


menghindari kontak mata.
 Tidak punya gairah aktivitas, prestasi menurun
 Malas, enggan belajar dan enggan bergaul, sulit konsentrasi
 Enggan lepas dari gawainya (gadget), bila ditegur dan dibatasi
penggunaannya akan marah
 Senang menyendiri, terutama dikamarnya, menutup diri

3.) kecanduan pornografi sangat membahayakan bagi orang yang


bersangkutan dan orang-orang

1. Mengubah sikap dan persepsi tentang seksualitas bahwa wanita


dan anak-anak hanya merupakan obyek seks saja
2. Meningkatkan perilaku seks bebas dan perilaku seksual beresiko
3. Mudah berbohong
4. Menurunkan harga diri dan konsep diri
5. Depresi dan ansietas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II - 6


KARYA TULIS ILMIAH
WAWASAN BUDI LUHUR

4.) Fakto-faktor yang mempengaruhi remaja menonton situs pornografi :

1. Pergaulan
2. Proses pengdewasaan atau masa pubertas
3. Kurangnya pengetahuan akibat dari menonton pornografi

2.5. Upaya Penanggulangan Dan Pencegahan Terhadap Pornografi

Pornografi merupakan adiksi baru yang tidak tampak pada mata,


tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang
permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba. Oleh karena itu,
diperlukan suatu pembinaan dan pengawasan dari semua kalangan,
khususnya untuk anak-anak, remaja dan dewasa, agar bisa terhindar
dari bahaya pornografi yaitu dengan cara:

 Melatih diri agar mampu berkata TIDAK terhadap ajakan pornografi


 Mencaritahu pemahaman tentang internet sehat dan aman
 Bergaul dengan lingkungan yang baik
 Mempelajari pendidikan seks sesuai dengan usia
 Menggunakan smartphone dengan bijak
Apabila remaja sudah mengalami kecanduan pornografi, kerusakan otak
yang sudah ditimbulkan dapat dipulihkan melalui berbagai terapi,
sedangkan kecanduan yang terjadi dapat dihentikan dengan
pendampingan dari orang tua dan keluarga dan apabila diperlukan
dapat meminta bantuan psikolog. https://sardjito.co.id/2019/10/30/dampak-pornografi-

bagi-kesehatan-pada-remaja-apakah-berbahaya/

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II - 7

Anda mungkin juga menyukai