Anda di halaman 1dari 5

PORNOGRAFI DI KALANGAN

REMAJA

BAB l
Pendahuluan

A.latar belakang

Remaja menurut WHO adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa
kanak-kanak dan dewasa. Remaja adalah masa peralihan yang dialami manusia setelah
anak-anak menuju pendewasaan, rentang usia sekitar 12-13 hingga kisaran 20 tahun.
Perubahan yang dialami pada masa remaja termasuk signifikan pada manusia
perkembangannya meliputi fisik, kognitif, sosial dan watak atau kepribadian.

Maka dari itu masa remaja disebut juga masa gejolak karena terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat seperti perubahan emosi dan intelektual dari sebab akibat dan
konkrit ke abstrak. Masa ini juga disebut sebagai masa labil karena mereka bukan lagi
anak-anak dan belum bisa disebut dewasa, masa ini juga sering disebut masa proses
pencarian jati diri dengan mencoba hal-hal baru termasuk perilaku yang beresiko,
perubahan yang sangat menonjol pada remaja yaitu terjadinya peningkatan minat dan
motivasi terhadap seksualitas, hal ini sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik
terutama pada organ-organ seksual dan perubahan hormonal yang mengakibatkan
munculnya dorongan-dorongan seksual pada diri remaja.

Kondisi ini membuat para remaja mencari informasi dengan berbagai sumber, apalagi saat
ini mengakses segala sesuatu hal yang diinginkan merupakan hal yang sangat mudah.
Seperti kita ketahui sekarang bahwa perkembangan teknologi semakin cepat dibuktikan
dengan adanya internet Google, YouTube,media sosial dan lain-lain. Dampak positif dari
perkembangan teknologi memang sangat banyak tetapi dampak negatifnya juga ada seperti
penyalahgunaan internet dengan mengakses situs pornografi. Ditambah lagi dengan
banyaknya iklan yang menampilkan pakaian yang tidak senonoh seperti artis yang
menggunakan tanktop dan pakaian ketat serta banyak acara-acara televisi yang secara
terang-terangan berbicara tentang konten dewasa di hadapan publik.

Di Indonesia, pornografi telah menjadi hal yang sangat umum karena sangat mudah diakses
oleh setiap kalangan usia. Pemerintah telah melahirkan sebuah undang-undang NO. 44,
tahun 2008 tentang pornografi. Penelitian komisi nasional perlindungan anak, tahun 2007,
pada 4500 remaja di 12 kota besar di Indonesia mengungkapkan bahwa 90% remaja
tersebut pernah menonton film porno.

B.RUMUSAN MASALAH

-apa itu remaja?


- mengapa saat masa remaja sangat mudah terpengaruh oleh orang lain?

-kapan masa remaja akan terjadi?

C.Tujuan

-Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kecanduan terhadap pornografi di


kalangan remaja.

-untuk mengetahui pengaruh dari kecanduan pornografi di kalangan remaja terhadap


kehidupan bermasyarakat.

D.Manfaat

-dapat menjadi bahan masukan untuk pengembangan diri bagi remaja

-dapat menjadi bahan informasi dan pengetahuan bagi para pendidik yang ada di dalam
instansi lembaga pendidikan

BAB ll
Kajian teori

A. Tinjauan mengenai pornografi pada remaja

Pornografi:

Kata pornografi berasal dari bahasa Yunani yaitu pormographos yang terdiri dari dua suku
kata yaitu kata porne berarti prostitusi, pelacuran dan graphein berarti menulis atau
menggambar secara harfiah dapat diartikan sebagai tulisan tentang atau gambar tentang
pelacur.

Secara istilah pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar
bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui
berbagai bentuk media komunikasi dan pertunjukan di muka umum, yang memuat
kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan.

Dapat disimpulkan pornografi adalah segala sesuatu dalam bentuk gambar, tulisan,
kata-kata, gerak tubuh, yang mengarah pada kecabulan yang dibuat untuk merangsang
seksualitas.

Remaja:
Remaja adalah masa peralihan yang dialami manusia setelah anak-anak menuju
pendewasaan, menurut para ahli mengatakan bahwa secara psikologis remaja adalah usia
dimana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa,usia dimana anak tidak lagi
merasa di bawah ikatan orang-orang yang lebih tua melainkan dalam tingkatan yang sama
sekurang-kurangnya dalam masalah hak.

BAB lll
Metode penelitian

A.Lokasi penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah Sekolah MTSN 1 Medan terletak di jalan Pertahanan No.99,
Sigara Gara, Kec. Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20361.

B.Populasi penelitian
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah siswa
kelas 8 F Di MTsN 1 Medan yang berjumlah 31 orang.
Penulis memilih siswa kelas 8F dikarenakan mudah untuk dihubungi oleh penulis.

C.Sampel penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan populasi itu
sendiri. Jadi di dalam penelitian ini penulis tidak mungkin untuk mengambil sampel dari
semua siswa yang berjumlah 31 orang.teknik pengambilan sampling menggunakan probably
sampling dengan menggunakan teknik ini penulis hanya mengambil 2 siswa untuk dijadikan
sampel penelitian.

D.jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan dengan studi
kepustakaan berbasis digital data kualitatif merupakan data yang tidak mengandung unsur
angka dan bersifat relatif. Data kualitatif dari penelitian ini diperoleh dengan wawancara dari
sampel tersebut.

BAB IV
Hasil dan pembahasan

A.hasil dan pembahasan

Hasil penelitian ini untuk mendiagnosis suatu masalah sosial pada analisis individu yang
memfokuskan sistem sebagai unit analisis untuk mencari dan menjelaskan sumber
masalahnya.

Latar belakang yang menjadi penyebab seorang remaja kecanduan pornografi yaitu:
-kurangnya pendidikan seks dari orang tua
-selalu menyendiri
-pergaulan bebas
-kurang perhatian dari orang tua
Dampak dari seringnya menonton film pornografi yaitu:
-daya ingat berkurang
-konsentrasi terganggu
-tidak dapat menahan hawa nafsu
-mengganggu melakukan aktivitas sehari-hari.

Efek berkepanjangan dari menonton film-film pornografi adalah:


-kondisi kesehatan terganggu
-sulit dalam memahami pelajaran atau berkonsentrasi
-mengalami kerusakan sel-sel otak bagian depan dan fungsinya sebagai pusat decision
making dan analisis.

Cara agar seorang remaja berhenti kecanduan menonton film pornografi adalah:
-melakukan kegiatan positif
-atas kemauan sendiri
-beribadah
-memblokir situs-situs pornografi

BAB V
Penutup

dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kecanduan pornografi pada kalangan
remaja bukan masalah individu per individu saja tetapi juga merupakan masalah sosial.
Faktor penyebab masalah pornografi di kalangan remaja secara umum berasal dari dua
faktor yang pertama yaitu intern yang berupa individu itu sendiri dan yang kedua faktor
sistem yang berupa keluarga, sekolah dan masyarakat yang merupakan rangsangan untuk
mempengaruhi dan membentuk perilaku seseorang.

Menonton konten pornografi baik itu yang berupa film ataupun video porno dapat
mempengaruhi sifat dan perilaku remaja apabila dalam dirinya terdapat dorongan untuk
menyaksikan dan meniru apa yang dia lihat di video porno hal tersebut akan mengakibatkan
remaja menjadi sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga hasil belajar ataupun prestasi
jadi menurun.

Agar tidak menjadi korban pornografi bisa dengan menyebutkan diri dengan hal positif
seperti mempelajari agama, berolahraga, membantu orang tua, mengingat Tuhan, memfilter
atau mencegah media yang menimbulkan syahwat atau rasa seksual seperti menjaga atau
pandangan dan memblokir media dan situs khusus untuk konten dewasa.

LAMPIRAN

Narasumber 1:
Pertanyaan: menurut kamu apa yang menjadi latar belakang seorang remaja kecanduan
pornografi?
Jawaban: latar belakang yang membuat seorang remaja kecanduan pornografi adalah
selalu sendiri, pergaulan bebas, dan kurangnya perhatian dari orang tua.
Pertanyaan: bagaimana sih cara agar seorang remaja berhenti kecanduan menonton film
pornografi?
Jawaban: yaitu atas kemauan dari dirinya sendiri, melakukan aktivitas positif seperti
olahraga,membaca buku,atau yang lainnya, dan juga dengan senantiasa beribadah.

Narasumber 2:
Pertanyaan: apa sih dampak dari seringnya menonton film pornografi?
Jawaban: dampak seringnya menonton film-film tersebut adalah daya ingat menjadi
berkurang, tidak dapat menahan hawa nafsu yang membuatnya melampiaskan hawa nafsu
tersebut kepada keluarganya, dan juga konsentrasinya terganggu
Pertanyaan: menurut kamu efek berkepanjangan apa jika remaja sering menonton film-film
tersebut?
Jawaban: efek berkepanjangannya adalah kondisi kesehatan remaja tersebut menjadi
terganggu, sulit dalam memahami pelajaran dan berkonsentrasi.

Anda mungkin juga menyukai