ABSTRACT
kematangan seksual (Sarwono, 2011). tempat parkir, dan lain–lain. Oleh karena
Masa remaja disebut juga sebagai masa itu peredaran narkoba disekolah harus
perubahan, meliputi perubahan dalam diberantas salah satunya dengan cara
sikap, dan perubahan fisik (Pratiwi, memberikan pendidikan tentang
2012). Remaja pada tahap tersebut pemahaman bahaya narkoba pada siswa/i
mengalami perubahan banyak perubahan atau dengan cara melakukan pencegahan
baik secara emosi, tubuh, minat, pola penyalahgunaan narkoba disekolah
perilaku dan juga penuh dengan masalah- seperti melaksanakan penyuluhan bagi
masalah pada masa remaja (Hurlock, siswa/i di sekolah dengan memberikan
2011). pengetahuan tentang bahaya
Perilaku adalah reaksi seseorang penyalahgunaan narkoba atau dengan
terhadap rangsangan dari luar. Perilaku melaksanakan seminar dan Workshop
manusia merupakan hasil segala macam penanggulangan permasalahan narkoba
pengalaman serta interaksi manusia yang berbasis sekolah.
terwujud dalam bentuk pengetahuan, Hipotesis merupakan jawaban
sikap dan tindakan (Pratiwi, 2012). sementara terhadap rumusan masalah
Perilaku adalah totalitas dari penelitian, dimana masalah penelitian
penghayatan dan reaksi seseorang yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
langsung terlihat atau tidak terlihat. pertanyaan (Sugiyono, 2011). Hipotesis
Timbulnya reaksi perilaku akibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat
interelasi stimulus internal dan eksternal ini adalah ada pengaruh penyuluhan
yang diproses melalui kognitif, afektif kesehatan terhadap tingkat pengetahuan
dan motorik (Ardiani, 2014). Perilaku remaja tentang penyalahgunaan narkoba
seksual adalah segala tingkah laku yang dan perilaku seks bebas.
didorong oleh hasrat seksual, baik
dengan lawan jenisnya maupun dengan 3. METODE PELAKSANAAN
sesama jenis. Bentuk-bentuk perilaku ini KEGIATAN
bermacam-macam, mulai dari perasaan Kerjasama yang dilakukan antara
tertarik sampai dengan tingkah laku institusi STIKes Wira Medika Bali,
berkencan, bercumbu dan bersenggama sebagai sarana dalam mengembangkan
(Sarwono, 2011). Dalam penelitian Dewi jejaring untuk kerjasama dan promosi,
(2012) menunjukkan bahwa adanya dengan Badan Narkotika Nasional
hubungan bermakna antara pengaruh (BNN) Kota Denpasar, organisasi Kita
teman sebaya dengan perilaku seksual Sayang Remaja (KISARA) dan SMPN
remaja. Remaja dengan pengaruh teman 10 Denpasar dalam rangka upaya
sebaya memiliki kecendrungan pencegahan bahaya yang dapat timbul
berperilaku seksual beresiko sebanyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
1,73 kali daripada remaja tanpa pengaruh perilaku seks bebas. Populasi pada
teman sebaya. Hal ini menunjukkan kegiatan ini adalah siswa kelas VIII
semakin besar pengaruh teman sebaya SMPN 10 Denpasar sejumlah 150 orang
maka remaja semakin memiliki siswa. Metode yang digunakan
kecendrungan untuk melakukan perilaku menyesuaikan dengan tujuan, materi
seksual pranikah. serta sasaran. Metode yang dipilih adalah
Menurut Atum (2006) berdasarkan ceramah.
hasil riset, jaringan peredaran narkoba Metode ceramah dilakukan pada
memiliki sistem yang sangat rapi, dan saat pemberian materi tentang
sulit diberantas, sebagai contoh sebagai pencegahan penyalahgunaan narkoba di
target utama pengedaran narkoba di kalangan remaja millennial di SMPN 10
sekolah biasanya adalah remaja atau Denpasar, sedangkan media yang
siswa/i yang pintar, pandai bergaul, dan digunakan adalah menggunakan LCD
disenangi teman–temannya, tempat dan screen sehingga materi yang
transaksi yang biasa digunakan adalah diberikan tidak hanya berupa tulisan akan
warung–warung kecil disekitar sekolah, tetapi menggunakan pemutaran film
PROSIDING SEMINAR NASIONAL 131
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-3 TAHUN 2019