”METABOLISME LEMAK”
Kelas 4A
Kelompok 4
Anggota:
Adinda Shelbiyanti (1805124476)
Angel Regina (1805124852)
Ashifa Putri Zirly (1805110724)
Nisa Aulia (1805124402)
Puji Rahayu (1805110679)
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah Biokimia ini sebagai tugas mata kuliah Biokimia.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah Biokimia yang
telah mengarahkan kami untuk menyusun makalah ini serta rekan-rekan mahasiswa yang telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca, namun kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
memohon masukan dan saran dari pembaca demi sempurnyanya makalah ini
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metabolisme Lemak
2.2 Proses metabolism lemak
2.3 BIosintesis Lipid
2.4 Pencernaan Lemak
2.5 Oksidasi lipid
2.6 Metabolisme Lipoprotein
BAB III PENUTUP
3.1 Keimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP
METABOLISME LEMAK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Biosintesis Lipid
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu misalnya
asam lemak esensial. Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan lipid.banyak
terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru,kelenjar payudara
dan adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah asam lemak
yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon (gugus alkil) asam
lemak.
Pada biosintesis asam lemak diperlukan tiga karbon intermediet, yaitu malonil CoA.
Pembentukan malonil-CoA berasal dari asetil-CoA dan bikarbonat yang dikatalisis oleh enzim
asetil-CoA karboksilase.
Sintesis asam lemak dimulai dengan transfer asetil-CoA pada gugus cys-SH
enzim ketoacyl-ACP synthase (KS). Proses transfer ini dikatalisis oleh enzim acetyl-CoA–ACP
transacetylase (AT). Sedangkan malonil CoA ditransfer pada gugus ser-SH acyl carrier
protein (ACP) melalui ikatan kovalen tioester. Proses transfer ini dikatalisis olehe
enzim malonyl-CoA–ACP transferase (MT). ACP adalah molekul protein kecil yang memiliki
gugus prostetik 4’-phosphopantetheine dan terdapat gugus tiol (SH) pada ujungnya. Gugus
prostetik 4’-phosphopantetheine pada ACP memiliki lengan yang lentur sehingga memudahkan
asam lemak intermediet berinteraksi dengan gugus asil ketika terjadi perpanjangan rantai asam
lemak.
Selanjutnya, gugus malonil dan gugus asil yang teraktifasi melakukan reaksi kondensasi
menghasilkan satu molekul CO2 danacetoacetyl-ACP. Reaksi kondensasi ini dikatalisis oleh
enzim ketoacyl-ACP synthase (KS). Acetoacetyl-ACP yang terbentuk pada tahap kondensasi
kemudian mengalami reaksi reduksi gugus karbonil pada karbon C-3 membentuk D-β-
hydroxybutyryl-ACP. Reaksi ini dikatalis olehketoacyl-ACP reductase (KR), dan yang berperan
sebagai donor elektron adalah NADPH.
Tahap selanjutnya adalah reaksi dehidrasi. Pada tahap ini satu molekul air dilepaskan dari
karbon C-2 dan C-3 D-β-hydroxybutyryl-ACP membentuk ikatan ganda pada produknyatrans-Δ2-
butenoyl-ACP. Enzim yang mengkatalis reaksi dehidrasi adalah hydroxyacyl-ACP
dehydratase (HD).
Tahap terakhir biosintesis asam lemak adalah reaksi reduksi ikatan ganda trans-Δ2-
butenoyl-ACP membentuk butyryl-ACP. Reaksi reduksi ini dikatalisis oleh enzim enoyl-ACP
reductase (ER). NADPH berperan sebagai donor elektron pada reaksi reduksi ini. Tahap-tahap
reaksi asam lemak seperti pada reaksi berikut.
Pada hewan, bila ada kelebihan pasokan karbohidrat makanan, kelebihan karbohidrat
diubah menjadi triacylglycerol. Hal ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan
esterifikasi asam lemak dalam produksi triacylglycerol, proses yang disebut lipogenesis. Asam
lemak yang dibuat oleh synthases asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mengurangi
asetil-KoA unit. Rantai asil dalam asam lemak diperluas oleh siklus reaksi yang menambahkan
gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, dehidrasi untuk kelompok alkena dan kemudian
mengurangi lagi untuk kelompok alkana. Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi menjadi
dua kelompok, pada hewan dan jamur semua reaksi asam lemak sintase dilakukan oleh protein
tunggal multifungsi, sementara di plastida tanaman dan bakteri enzim yang terpisah melakukan
setiap langkah dalam jalur tersebut. Asam lemak dapat selanjutnya dikonversi ke triacylglycerols
yang dikemas dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturation, dimana ikatan ganda
diperkenalkan ke dalam rantai asil lemak. Sebagai contoh, pada manusia, desaturasi asam stearat
oleh stearoil-CoA desaturase-1 menghasilkan asam oleat. Asam tak jenuh ganda-asam linoleat
lemak serta asam linolenat triply-tak jenuh tidak dapat disintesis dalam jaringan mamalia, dan
oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan. Sintesis Triacylglycerol
terjadi dalam retikulum endoplasma oleh jalur metabolik di mana gugus asil lemak asil-di COA
akan ditransfer ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.
Terpene dan isoprenoidnya, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi
unit isoprena disumbangkan dari prekursor isopentenil pirofosfat reaktif dan pirofosfat
dimethylallyl. Prekursor ini dapat dibuat dalam cara yang berbeda. Pada hewan dan archaea, jalur
mevalonate menghasilkan senyawa ini dariasetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri
non-jalur mevalonate menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substrat. Salah
satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena ini diaktifkan biosintesis steroid. Di sini,
unit isoprena bergabung bersama untuk membuat squalene dan kemudian dilipat dan dibentuk
menjadi satu set cincin untuk membuat lanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi
steroid lain seperti kolesterol dan ergosterol.
B. Pencernaan Lipid
Pencernaan lipid dilakukan dalam usus halus oleh reaksi enzim-enzim hidrolisis yaitu
lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang mencerna fosfolipid dari makanan.
Produk awal pencernaan oleh lipase dan fosfolipase yakni asam lemak dan lisofosfogliserida.
Molekul-molekul ini mempercepat proses pencernaan karena keduanya memecah tetesan lemak
besar menjadi tetesan kecil. Konsentrasi asam lemak meningkat dan 2-monoasilgliserol
dihasilkan, yang keduanya masuk kedalam micelle garam empedu. Monoasligliserol juga
meningkatkan reaksi detergen dalam garam empedu, sehingga memudahkan
emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin yang larut dalam lipid. Micelle campuran ini bermigrasi
dalam jumlah besar menuju permukaan sel epitel usus di mana asam lemak, vitamin yang larut
dalam lipid, dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari micelle tersebut.
Gambar. Strutkur miselus.S
Asam lemak dengan rantai karbon yang panjangnya sama atau lebih dari 14 (asan rantai
panjang) berdifusi secara pasif kedalam sel epitel usus. Molekul ini memasuki sel dengan
menuruni suatu gradient konsentrasi karena asam lemak bebas dalam micelle campuran adalah
tinggi sedangan konsetrasinya dalam sel adalah rendah.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserda karena tidak larut dalam air, maka diangkut
oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan kedalam sel epitel usus
(enterosit). Di dalam sel ini, asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida
(lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjtnya kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu
dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.
Gambar. Struktur kilomikron.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam
lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali
menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak
bebas Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya akan masuk kedalam
darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid keberbagai jaringan tubuh.
D. Metabolisme Lipoprotein
Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai kelompok lipid
akan memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol dan ester kolestrol. Di
samping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak
bebas (FFA) dan dikenal sebagai lipid plasma.
Lipoprotein utama yang beredar dalam darah yakni kilomikron, VLDL (very low density
lipoprotein), LDL (low-density lipoprotein), dan HDL (high-density lipoprotein). Kilomikron
mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan. Lipoprotein dengan densitas
yang sangat rendah (VLDL: very low density lipoprotein) mengangkut trigliserol dari
hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low density lipoprotein) juga merupakan lipoprotein
yang kaya akan kolesterol serta terbentuk dari metabolisme VLDL. Lipoprotein densitas-tinggi
(HDL: hight density lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol tetapi
terlibat di dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya.
Proses metabolisme lipoprotein sebagai berikut.
Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis dengan enzim
lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik. Sebagian besar triasilgliserol dikeluarkan dan
lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi. Sisa ini akan diambil ke dalam hati oleh endositosis
yang diperantai sebagai reseptor, tetapi sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi
LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta jaringan lain lewat reseptor LDL.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan