Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH BIOKIMIA

”METABOLISME LEMAK”

Kelas 4A
Kelompok 4
Anggota:
Adinda Shelbiyanti (1805124476)
Angel Regina (1805124852)
Ashifa Putri Zirly (1805110724)
Nisa Aulia (1805124402)
Puji Rahayu (1805110679)

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha kuasa atas berkat dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan makalah Biokimia ini sebagai tugas mata kuliah Biokimia.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah Biokimia yang
telah mengarahkan kami untuk menyusun makalah ini serta rekan-rekan mahasiswa yang telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.

Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca, namun kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
memohon masukan dan saran dari pembaca demi sempurnyanya makalah ini

Pekanbaru, 17 April 2020

Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman Judul
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metabolisme Lemak
2.2 Proses metabolism lemak
2.3 BIosintesis Lipid
2.4 Pencernaan Lemak
2.5 Oksidasi lipid
2.6 Metabolisme Lipoprotein
BAB III PENUTUP
3.1 Keimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP

METABOLISME LEMAK
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Didalam tubuh makhluk hidup terjadi berbagai macam reaksi yang melibatkan proses
Biologi dan Kimia, salah satunya dalam proses menghasilan energi dari makanan melibatkan
reaksi-reaksi kimia untuk membantu memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang lebih sederana sehingga dapat diserap tubuh untuk dijadikan sumber
energy.Sumber energy ini dapat berupa karbohidrat protein dan lemak.
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di
alam dan bersifat tidak larut dalam air teapi larut dalam pelarut non-polar. Peranan biologi
dari lipid adalah: (1) lapisan pelindung jasad makhluk hidup dalam bentuk membrane; (2)
energy cadangan, lipid dapat disimpan dalam jaringan otot dan kulit dan apabila diperlukan
dapat diubah menjadi energy kembali; (3) alat transfer karena terdapat pada membrane
sel(Johni Azmi, 2017) Lemak merupakan salah satu zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak
ini mencakuk kurang lebih 15% berat badan dan dibagi kedala empat kelas yaitu trigliserida,
phospholipid, sterol dan lipoprotein (Kurnadi, 2009)
Didalam makanan lemak merupakan campuran lemak heterogen yang sebagian besar
terdiri dari trigliserida. Senyawa gliserida yang berbentuk padan pada suhu kamar disebut
lemak, sedangkan berbentuk cair disebut minyak(Johni Azmi, 2017) Lemak yang beredar
didalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu makanan dan hasil produksi organ hati yang
disiman didalam sel-sel lemak sebagai cadangan energy (Tika, 2011) apabila tubuh
kekurangan sumber energy maka sel-sel lemak akan dipecah melalui proses metabolisme
untuk diubah menjadi sumber energi.
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “Metabole” yang atinya
berubah. Metabolisme merupakan rekasi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-enzim.Lebih
jauh, metabolisme bukanlah suatu proses acak melainkan sangat terintegrasi dan
terkoordinasi(Albert, Lehninger dalam Sri Wahjuni, 2013)
Metabolisme memiliki empar fungsi spesifik, yaitu :
1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang kaya energi dari
lingkungan atau dari energi solar.
2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun bagi makro molekul
nutrien menjadi prekusor unit pembangun makro molekul sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi
protein, asam nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen sel
lainnya.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan di dalam fungsi khusus
sel.
Secara garis besar metabolisme dapat digolongkan menjadi Katabolisme dan
Anabolisme. Katabolisme adalah proses penguraian molekul komplek menjadi molekul
sederhana sedangkan Anabolisme adalah proses pembentukan molekul kompleks dari
molekul sederhana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme lemak?
2. Bagaimana proses metabolisme lemak?
3. Apa hasil dari proses metabolisme lemak?

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme lemak
2. Untuk mengetahui proses metabolisme lemak
3. Untuk mengetahui hasil proses metabolism lemak
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme Lemak


Metabolisme lipid atau lemak adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid didalam tubuh mahkluk hidup. Lipid kita peroleh sebagai sumber
energy utamanya adalah lipid netral, yaitu trigliserid atau ester antara asam lemak dan gliserol,
selain ituada juga yang masih berupa monogliserid.
Secara ringkas, hasil akhir pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi maka asam lemak adak mengelami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energy
jangka panjang. Apabila suatu saat sumber energy dari karbohidrat tak tersedia maka asam lemak
akan dioksidasi. Proses pemecahan trigliserida ini disebut lipolisis

2.2 Proses metabolisme lemak


Metabolisme lemak dapat digolongkan menjadi anabolisme yaitu reaksi pembentukan
seperti: Biosintesis Lipid dan katabolisme yaitu reaksi pemecahan seperti: Pencernaan lipid dan
oksidasi asam lemak.

A. Biosintesis Lipid
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu misalnya
asam lemak esensial. Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan lipid.banyak
terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru,kelenjar payudara
dan adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah asam lemak
yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon (gugus alkil) asam
lemak.
Pada biosintesis asam lemak diperlukan tiga karbon intermediet, yaitu malonil CoA.
Pembentukan malonil-CoA berasal dari asetil-CoA dan bikarbonat yang dikatalisis oleh enzim
asetil-CoA karboksilase.
Sintesis asam lemak dimulai dengan transfer asetil-CoA pada gugus cys-SH
enzim ketoacyl-ACP synthase (KS). Proses transfer ini dikatalisis oleh enzim acetyl-CoA–ACP
transacetylase (AT). Sedangkan malonil CoA ditransfer pada gugus ser-SH acyl carrier
protein (ACP) melalui ikatan kovalen tioester.  Proses transfer ini dikatalisis olehe
enzim malonyl-CoA–ACP transferase (MT). ACP adalah molekul protein kecil yang memiliki
gugus prostetik 4’-phosphopantetheine dan terdapat gugus tiol (SH) pada ujungnya. Gugus
prostetik 4’-phosphopantetheine pada ACP memiliki lengan yang lentur sehingga memudahkan
asam lemak intermediet berinteraksi dengan gugus asil ketika terjadi perpanjangan rantai asam
lemak.
Selanjutnya, gugus malonil dan gugus asil yang teraktifasi melakukan reaksi kondensasi
menghasilkan satu molekul CO2 danacetoacetyl-ACP. Reaksi kondensasi ini dikatalisis oleh
enzim  ketoacyl-ACP synthase (KS). Acetoacetyl-ACP yang terbentuk pada tahap kondensasi
kemudian mengalami reaksi reduksi gugus karbonil pada karbon C-3 membentuk  D-β-
hydroxybutyryl-ACP.  Reaksi ini dikatalis olehketoacyl-ACP reductase (KR), dan yang berperan
sebagai donor elektron adalah NADPH.
Tahap selanjutnya adalah reaksi dehidrasi. Pada tahap ini satu molekul air dilepaskan dari
karbon C-2 dan C-3 D-β-hydroxybutyryl-ACP membentuk ikatan ganda pada produknyatrans-Δ2-
butenoyl-ACP. Enzim yang mengkatalis reaksi dehidrasi adalah hydroxyacyl-ACP
dehydratase (HD).
Tahap terakhir biosintesis asam lemak adalah reaksi reduksi ikatan ganda trans-Δ2-
butenoyl-ACP membentuk butyryl-ACP. Reaksi reduksi ini dikatalisis oleh enzim enoyl-ACP
reductase (ER). NADPH berperan sebagai donor elektron pada reaksi reduksi ini. Tahap-tahap
reaksi asam lemak seperti pada reaksi berikut.

  Pada hewan, bila ada kelebihan pasokan karbohidrat makanan, kelebihan karbohidrat
diubah menjadi triacylglycerol. Hal ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan
esterifikasi asam lemak dalam produksi triacylglycerol, proses yang disebut lipogenesis. Asam
lemak yang dibuat oleh synthases asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mengurangi
asetil-KoA unit. Rantai asil dalam asam lemak diperluas oleh siklus reaksi yang menambahkan
gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, dehidrasi untuk kelompok alkena dan kemudian
mengurangi lagi untuk kelompok alkana. Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi menjadi
dua kelompok, pada hewan dan jamur semua reaksi asam lemak sintase dilakukan oleh protein
tunggal multifungsi, sementara di plastida tanaman dan bakteri enzim yang terpisah melakukan
setiap langkah dalam jalur tersebut. Asam lemak dapat selanjutnya dikonversi ke triacylglycerols
yang dikemas dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturation, dimana ikatan ganda
diperkenalkan ke dalam rantai asil lemak. Sebagai contoh, pada manusia, desaturasi asam stearat
oleh stearoil-CoA desaturase-1 menghasilkan asam oleat. Asam tak jenuh ganda-asam linoleat
lemak serta asam linolenat triply-tak jenuh tidak dapat disintesis dalam jaringan mamalia, dan
oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan. Sintesis Triacylglycerol
terjadi dalam retikulum endoplasma oleh jalur metabolik di mana gugus asil lemak asil-di COA
akan ditransfer ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.
Terpene dan isoprenoidnya, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi
unit isoprena disumbangkan dari prekursor isopentenil pirofosfat reaktif dan pirofosfat
dimethylallyl. Prekursor ini dapat dibuat dalam cara yang berbeda. Pada hewan dan archaea, jalur
mevalonate menghasilkan senyawa ini dariasetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri
non-jalur mevalonate menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substrat. Salah
satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena ini diaktifkan biosintesis steroid. Di sini,
unit isoprena bergabung bersama untuk membuat squalene dan kemudian dilipat dan dibentuk
menjadi satu set cincin untuk membuat lanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi
steroid lain seperti kolesterol dan ergosterol.

B. Pencernaan Lipid
Pencernaan lipid dilakukan dalam usus halus oleh reaksi enzim-enzim hidrolisis yaitu
lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosfolipase yang mencerna fosfolipid dari makanan.
Produk awal pencernaan oleh lipase dan fosfolipase yakni asam lemak dan lisofosfogliserida.
Molekul-molekul ini mempercepat proses pencernaan  karena keduanya memecah tetesan lemak
besar menjadi tetesan kecil. Konsentrasi asam lemak meningkat dan 2-monoasilgliserol
dihasilkan, yang keduanya masuk kedalam micelle garam empedu. Monoasligliserol juga
meningkatkan reaksi detergen dalam garam empedu, sehingga memudahkan
emulsifikasi  triasilgliserol dan vitamin yang larut dalam lipid. Micelle campuran ini  bermigrasi
dalam jumlah besar  menuju permukaan sel epitel usus di mana asam lemak, vitamin yang larut
dalam lipid, dan 2-monoasilgliserol dilepaskan dari micelle tersebut.

Gambar. Strutkur miselus.S

Asam lemak dengan rantai karbon yang panjangnya sama atau lebih dari 14 (asan rantai
panjang) berdifusi secara pasif kedalam sel epitel usus. Molekul ini memasuki sel dengan
menuruni suatu gradient konsentrasi karena asam lemak bebas dalam micelle campuran adalah
tinggi sedangan konsetrasinya dalam sel adalah rendah.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserda karena tidak larut dalam air, maka diangkut
oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan kedalam sel epitel usus
(enterosit). Di dalam sel ini, asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida
(lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjtnya kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu
dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.

Gambar. Struktur kilomikron.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam
lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali
menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam lemak tersebut
ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak
bebas Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya akan masuk kedalam
darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid keberbagai jaringan tubuh.

C. Oksidasi Asam Lemak


Oksidasi asam lemak terjadi dalam tiga langkah yang dinamakan aktivasi, transport
kedalam mitokondria, dan oksidasi menjadi asetil-KoA. Pada umumnya, pemasukkan asam
lemak kedalam jalur metabolisme didahului oleh konversinya menjadi turunan koenzim A.
Turunan asil ini disebut  alkanoil-KoA atau alkenoil KoA, yang dalam bentuk ini asam lemak
dikatakan telah teraktivasi.
Asam-asam lemak dengan panjang rantai yang sangat berbeda bisa diaktivasi dengan
adanya tiga enzim asil KoA sintetase. Asil-KoA sintetase rantai panjang terdapat dalam
mitokondria dan reticulum endoplasma, yang tersebar luas dalam jaringan mamalia.
Enzim yang mengoksidasi asam lemak terdapat dalam matriks mitokondria. Turunana asil
KoA tidak dengan bebas menyebar keseluruh bagian dalam membrane mitokondria, tetapi suatu
protein transport spesifik memungkinkan masuknya rantai asil tersebut kedalam matriks. Karnitin
adalah pengangkut gugus asil yang mentranspor asam lemak ke dalam dan keluar matriks
mitokondria.
β-Oksidasi pada turunan asil-KoA dari asam lemak terjadi sedemikian rupa sehingga
asam lemak memendek sebanyak dua unit karbon pada waktu yang sama dengan proses yang
menghasilkan asetil-KoA sebagai satu-satunya produk. Rantai asil pada ikatan antara C-2 dan C-
3 pada rantai yang disebut ikatan β, oleh proses yang menyebabkan oksidasi pada bagian molekul
ini.
Selanjutnya, asetil Co-A akan memasuki siklus Krebs. Gliserol akan diubah menjadi
senyawa fosfogliseraldehid (G3P) agar dapat memasuki reaksi glikolisis.
Dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, lemak lebih banyak menghasilkan energi
ketika dioksidasi. Suatu contoh: satu molekul asam lemak dengan atom 6C (asam
heksanoat) yang dioksidasi secara sempurna dapat menghasilkan 44 ATP. Sementara itu, glukosa
yang juga mempunyai 6 atom C hanya menghasilkan 36 ATP. Mengapa demikian? Asam lemak
akan memasuki siklus Krebs setelah diubah menjadi asetil Co-A melalui reaksi beta-oksidasi.
Asam lemak dengan jumlah atom C = 2n, akan menghasilkan sejumlah n asetil Co-A.
Dengan demikian, asam heksanoat (6C) menghasilkan 3 molekul asetil Co-A. Mula-mula, asam
heksanoat yang telah teraktivasi (memerlukan 2 ATP) menjadi asil Co-A akan memasuki
mitokondria. Asil Co-A dalam mitokondria mengalami beta-oksidasi. Pada reaksi ini asil Co-A
yang berasal dari asam heksanoat (C = 6) mengalami dua kali siklus dan menghasilkan 3 asetil
Co-A (C = 2). Siklus pertama menghasilkan 1 molekul asetil Co-A, 1 FADH, 1 NADH, dan
butiril Co-A (4 atom C). Pada siklus 2 butiril Co-A dioksidasi menjadi 2 molekul asetil Co-A
dengan menghasilkan 1 FADH2 dan 1 NADH.
Adapun jumlah ATP yang dihasilkan pada beta-oksidasi dapat dihitung sebagai berikut.
2 FADH2 → 2 × 2 ATP = 4 ATP
2 NADH → 2 × 3 ATP = 6 ATP
–––––––––––––––––––––––––––
Jumlah                         = 10 ATP
Oleh karena aktivasi asam heksanoat menjadi heksanoil Co- A memerlukan 2 ATP, maka
hasil bersih ATP = (10 – 2) ATP = 8 ATP. Selanjutnya, 3 molekul asetil Co-A akan memasuki
daur Krebs dan mengalami oksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O. Pada oksidasi 3 molekul
asetil Co-A ini dihasilkan 3 × 12 ATP = 36 ATP. Jadi, oksidasi asam lemak menghasilkan 44
ATP. Hal ini juga menunjukkan bahwa makin panjang rantai karbon yang menyusun asam lemak,
energi yang dihasilkan makin besar. Misalnya pada asam palmitat yang mempunyai 15 atom
C menghasilkan 129 ATP. Bukan hanya itu, senyawa lain hasil hidrolisis lemak yaitu gliserol
dapat memasuki jalur glikolisis setelah diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat (PGAL).
Selanjutnya, PGAL akan diubah menjadi PEP. PEP harus diubah menjadi asetil Co-A
agar dapat memasuki daur krebs. Dari reaksi oksidasi, glisero juga dihasilkan cukup banyak
energi yaitu sekitar 36 ATP.
Jalur

D. Metabolisme Lipoprotein
Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai kelompok lipid
akan memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol dan ester kolestrol. Di
samping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak
bebas (FFA) dan dikenal sebagai lipid plasma.
Lipoprotein utama yang beredar dalam darah  yakni kilomikron, VLDL (very low density
lipoprotein), LDL (low-density lipoprotein),  dan HDL (high-density lipoprotein). Kilomikron
mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan. Lipoprotein dengan densitas
yang sangat rendah (VLDL: very low density lipoprotein) mengangkut trigliserol dari
hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low density lipoprotein) juga merupakan lipoprotein
yang kaya akan kolesterol serta terbentuk dari metabolisme VLDL. Lipoprotein densitas-tinggi
(HDL: hight density lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol tetapi
terlibat di dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya.
Proses metabolisme lipoprotein sebagai berikut.
Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis dengan enzim
lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik. Sebagian besar triasilgliserol dikeluarkan dan
lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi. Sisa ini akan diambil ke dalam hati oleh endositosis
yang diperantai sebagai reseptor, tetapi sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi
LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta jaringan lain lewat reseptor LDL.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan Metabolisme adalah reaksi


didalam sel yang sangat terkoordinasi dan diantu oleh enzim. Metabolisme meliputi proses
penguraian(katabolisme) dan sintesis (anabolisme) molekul kimia yang menghasilkan dan
membutuhkan energy dalam prosesnya serta dikatalisis oleh enzim.
Metabolisme lemak adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahluk hidup. Proses metabolisme lemak
membentuk, mendegradasi simpanan lipid dan memproduksi karateristik struktur dan dan fungsi
lipid dalam jaringan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Amsar Jambia, 2016. Lemak. (online). http://amsarjambia.blogspot.com/2016/07/makalah-lemak-


biokimia.html. (diakses 17 April 2020)
Anonim, 2016. Metabolisme lipid.(online). http://arahbiologi.blogspot.com/2016/12/makalah-
metabolisme-lipid.html. (diakses 17 April 2020)
Albert, Lehninger dalam Sri Wahjuni, 2013. Metabolisme Biokimia. Udayana University Press:
Bali
Dinar Ismilla Putri, DKK, 2017. LEMAK. (Online). https://www.academia.edu/
34692753/MAKALAH_BIOKIMIA_LEMAK_ . (diakses 17 April 2020)
Hasbi Mutsani, 2019. Metabolisme Lemak dalam Tubuh Organisme.(online).
https://www.biology.co.id/metabolisme-lemak-dalam-tubuh-organisme-terlengkap/.
(diakses 17 April 2020)
Johni Azmi, 2017. BIOKIMIA. Padang
Kurnadi KA, 2009. Dasar-dasar Anaomi dan fisioligo tubuh manusia. Bandung: Jurusan
Pendidikan Biologi. FPMIPA UPI
Raihanah, DKK, 2016. Metabolisme Lipid. (online). https://docplayer.info/72978487-Makalah-
metabolisme-lipid-dosen-pengampu-ibu-sri-mursiti.html. (diakses 17 April 2020)
Tika. 2011. “Metabolisme Lemak”, Skripsi Sarjana tak diterbitkan, Padang, Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai