Anda di halaman 1dari 17

METABOLISME LIPID

DISUSUN

OLEH :

NAMA : SITIYA HUMAYRA


NPM : 2029051058
KELAS : 2B FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN
MEDAN
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga Makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi Makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam Makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Makalah ini.

Medan, Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Manfaat Penulisan ..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Metabolisme Lipid.....................................................................3


B. Proses Transport Lipid dalam Plasma.....................................................3
C. Biosentisit Lipid......................................................................................4
D. Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak......................6
E. Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup...............................6
F. Fungsi Lemak Tak Jenuh.........................................................................6
G. Metabolisme Lipoprotein Plasma............................................................7
H. Peranan Hati pada Metabolisme Lipid....................................................8
I. Proses Xetogenesis dan Terjadinya Ketosis............................................8
J. Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid....................................11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpuan.............................................................................................13
B. Saran......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan, dan manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah
lipid. Lipid adalah senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon atau
dietil eter.
Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan
minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan
pelindung, dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi
sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon .
Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang
serupaatau mirip, selain itu sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda. Karena
itu, senyawa yang memiliki sifat fisika seperti lemak dimasukkan ke dalam
kelompok lipid. Lipid dibagi menjadi 8 golongan berdasarkan kemiripan struktur
kimianya, yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid,
dan lipid kompleks. Oleh kerena itu, penulis membuat makalah dengan judul
“METABOLISME LIPID”.

B.   Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses transport lipid dalam plasma ?
2. Apa definisi biosentisit lipid ?
3. Bagaimana metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak
dan jaringan lemak ?
4. Bagaimana penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup ?
5. Apa saja fungsi lemak tak jenuh ?
6. Bagaimana metabolisme lipoprotein plasma ?
7. Apa peranan hati pada metabolisme lipid ?

1
8. Bagaimana proses xetogenesis dan terjadinya ketosis ?
9. Apa saja penyakit akibat gangguan metabolisme lipid?

C.   Tujuan
1. Untuk mengetahui proses transport lipid dalam plasma
2. Untuk mengetahui definisi biosentisit lipid
3. Untuk mengetahui metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi
lemak dan jaringan lemak
4. Untuk mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses
hidup
5. Untuk mengetahui fungsi lemak tak jenuh
6. Untuk mengetahui metabolisme lipoprotein plasma
7. Untuk mengetahui peranan hati pada metabolisme lipid
8. Untuk mengetahui proses xetogenesis dan terjadinya ketosis
9. Untuk mengetahui penyakit akibat gangguan metabolisme lipid

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Definisi Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita
peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid
(ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan
lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta)
menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka
asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol
menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu
tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik
asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.
Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

B.   Proses Transport Lipid dalam Plasma


Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan bantuan enzim hidrolitik,
yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase yang mencerna
fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja enzim lipase yang
dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan
2 macam asam lemak (Philip et all., 2006).
Kadar lemak dalam darah akan kembali normal setelah 2,5 hingga 3 jam
setelah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak. Dalam darah
lemak diangkut melalui tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel lipoprotein yang
sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron yang
menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas 81-82% lemak, 2% protein, 7%

3
fosfolipid dan 9% kolesterol. Kekeruhan akan hilang dan darah akan kembali
jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau
jaringan-jaringan karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein
lipase(Poedjiadi, 2007). Kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe
dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah.
Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol
tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida dipecah
menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk
dioksidasi menjadi energi. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke
jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty
acid/FFA). Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya
akan masuk kedalam darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid
keberbagai jaringan tubuh(Philip et all., 2006).

C.   Biosentisit Lipid


Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu
misalnya asam lemak esensial.
Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa
bukan lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati,
ginjal, otak, paru,kelenjar payudara dan adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk
mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih
panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon (
gugus alkil) asam lemak.
Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan hewan,
karena mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk

4
karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim
yang berlokasi di sitoplasma.

a.      Biosintesis Asam Lemak Jenuh


Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai
starter.Acetyl-CoA ini dapat berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari
piruvate hasil glikolisis atau degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate
dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport dari mitokondria ke
sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis menjadi asam
lemak.Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate
(fosfoglukonat).
Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa diubah
menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus acetyl tersebut
keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam
lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke matriks mitokondrion
dan diubah kembali menjadi malate.Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat
menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH digunakan untuk reaksi reduksi
dalam biosintesis asam lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks
mitokondrion. Keuntungan tersebut antara lain:
1. Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah,
2. Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan
3. Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi, kehilangan karena
difusi rendah.
Enzim kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer. Tiap
monomernya secara kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester pada bagian
gugus –SH.

b.      Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)


Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tunggal
(asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda. Dalam jaringan

5
hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan sebagau precursor untuk
biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam palmitoleat.

D.   Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak


Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin dan
insulin. Katekolamin menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik
dan menghambat penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik. Insulin bersifat
menghambat penguraian lemak dari jaringan adiposa. Meningkatnya jumlah
hormon pertumbuhan (GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas
dan gliserol. Mobilisasi lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon
sensitif lipase (HSL) dan lipoprotein lipase( LPL).

E.   Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup


Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap
hari.Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh,
tidak langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya
energi seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan
lemak ( Trigliserida).
Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak
tersimpan dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki
kerapatan energi lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat disimpan
dalam bentuk lemak setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen.Asam
lemak dioksidasi menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.

F.    Fungsi Lemak Tak Jenuh


Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal
gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi.
Fungsi lemak tak jenuh ialah :

6
1. Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah
kembali lancar .
2. Mencegah penyakit kardiovaskuler.
3. Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat
menjadi padat.
4. Bahan baku hormon.
5. Membantu transport vit.larut lemak.
6. Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.
7. Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.

Cara kerja lemak tak jenuh yaitu lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang
berasal dari hasil disalurkan ke bagian tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan
berkontribusi membentuk plak. Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri
membentuk plak (kotoran menempel). Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL)
sifatnya stabil dan membawa sifat lemak jenuh menjauh arteri dan membawa
kembali ke hati.

G.  Metabolisme Lipoprotein Plasma


Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai
kelompok lipid akan memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid
kolestrol dan ester kolestrol. Di samping itu terlihat pula adanya fraksi asam
lemak rantai panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak bebas (FFA) dan dikenal
sebagai lipid plasma.
Ada 4 kelompok utama lipoprotein plasma yang sudah dikenal diantaranya:
kilomikron mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan,
lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah (VLDL: very low density
lipoprotein) mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL :
low density lipoprotein) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol
serta terbentuk dari metabolisme VLDL dan lipoprotein densitas-tinggi (HDL:
hight density lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol

7
tetapi terlibat di dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme jenis
lipoprotein lainnya.
Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis
dengan enzim lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik. Sebagian besar
triasilgliserol dikeluarkan dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi. Sisa
ini akan diambil ke dalam hati oleh endositosis yang diperantai sebagai reseptor,
tetapi sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi LDL dan akhirnya
diambil oleh hati serta jaringan lain lewat reseptor LDL.

H.  Peranan Hati pada Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati.
Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas.
Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi
terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid
merupakan konsep yang penting.
Fungsi Utama Peran Hati Pada Metabolisme Lipid:
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid:
1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi
empedu yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang
disintesis didalam hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.
2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam
lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid
3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis)
4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism
lipoprotein plasma.

I.      Proses Xetogenesis dan Terjadinya Ketosis


a.      Proses Ketogenesis
Ketogenesis diatur pada 3 tahap yang menentukan :
1. Pengontrolan dilaksanakan di jaringan adiposa.

8
2. Asam lemak dialami oleh hati dan sesudah di aktifkan menjadi asli –
KoA,yaitu asam lemak tersebut akan mengalami oksidasi menjadi CO2
atau esterifikasi menjadi triasilgliserol dan fosfolipid.
3. Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi akan teroksidasi di dalam siklus
asam sitrat akan memasuki lintasan ketogenesis untuk membentuk badan
keton.
Ketogenesis terjadi akibat Ketosis yang memanjang :
Terdapat badan keton dengan jumlah tinggi menunjukkan Ketonemia.
Sementara peningkatan kadar badan dinamakan Ketonuria. Bentuk ketosin
yang sederhana terjadi pada kelaparan. Tidak ada keadaan lain secara
kualitatif. Bentuk ketosis nonpatologis dijumpai pada keadaan dengan diet
tinggi lemak.

b.      Terjadinya Ketosis


Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
metabolik. Dalam istilah ilmiah itu didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan
dari badan keton dalam jaringan tubuh dan cairan. 'Tubuh Keton' adalah zat
metabolisme asam acetoacetic dan beta-hidroksibutirat. Aseton, yang
menempatkan off bau tertentu yang terkait dengan Ketosis, muncul dari asam
acetoacetic, menjadi gejala ketika hewan tersebut dalam keadaan ketotik. Semua
zat ini adalah produk metabolisme normal 'lemak' dalam hati. Ketika mereka
menjadi sangat tidak seimbang akibat ketosis, hasil akhirnya adalah kegagalan
hati.

c.       Contoh Ketosis:


a.       Ketosis pada Sapi
Sejak 1990 ketosis muncul sebagai penyakit metabolik yang paling
penting pada kelompok ternak sapi di US. Ketosis diderita oleh sapi yang
berproduksi tinggi dan atau kekurangan pakan secara serius. Ketosis pada sapi
diawali dengan gangguan metabolisme lemak, hingga terjadi hipoglikemia dan
hiperketonuria. Ketosis terjadi pada sapi yang mengalami penurunan oksidasi

9
karbohidrat dan diikuti oksidasi lemak. Selain itu, ketosis juga terjadi pada
sapi yang bunting karena kurangnya ketersediaan energi yang sangat
dibutuhkan pada bulan terakhir masa kebuntingan.
Untuk dapat menghentikan ketosis maka sering dianjurkan untuk
menghentikan pemerahan dan bahkan dianjurkan pula untuk memompakan
udara ke dalam kelenjar susu (under insufflation). Selain itu juga anjuran
untuk memuasakan selama 3 hari pada penderita yang tidak gemuk. Sapi yang
gemuk jangan dipuasakan karena akan menyebabkan timbulnya ketosis karena
lapar namun diberikan saja senyawa lipotropik dan pemberian glukosa terus
menerus sampai gejalanya benar-benar hilang. Dan yang perlu diingat bahwa
penderita mungkin dapat mengalami kesembuhan secara spontan. (Subronto,
2004)
b.      Ketosis pada Babi
Ketosis merupakan penyakit yang sering terjadi pada peternakan babi
komersil. Ketosis dapat terjadi karena kelaparan (defisiensi insulin
relative), diabetes melitus (defisiensi insulin absolute), atau terkadang
disebabkan oleh diet yang banyak mengandung hampir seluruhnya terdiri
dari lemak. Ketosis juga dapat terjadi ketika babi banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung banyak lemak atau sedikit karbohidrat. Pada
kondisi ini terjadi perubahan dari metabolisme karbohidrat menjadi
metabolisme lemak.
Gejala ketosis yang tampak pada babi tidak jauh berbeda dengan
kejadian ketosis pada sapi. Umumnya babi akan mengalami penurunan
nafsu makan (anorexia) yang mengakibatkan penurunan berat badan dalam
jangka panjang. Terjadi pula kelesuan, dehidrasi, kulit tampak kusam dan
kurang elastis pada babi penderita serta kurang tanggap terhadap rangsang
mekanis maupun suara. Namun, gejala yang paling khas adalah adanya
bau aseton yang tercium dari nafas, susu (ketolaktia), dan urine
(ketonuria). Gejala ketosis yang lain yaitu rendahnya produksi susu.
Apabila dilakukan uji kandungan air susu, maka akan terlihat menurunnya
kandungan lemak, lactosa dan casein dalam susu. Selain itu, terjadi

10
peningkatan kadar enzim hati dan adanya kerusakan jaringan hati serta
kelenjar endokrin.
c.       Ketosis pada Manusia
Ketosis merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh abnormalitas
peningkatan konsentrasi benda-benda keton yaitu asam asetoasetat
(Acetoactic acid/AcAc), aseton (AcetonAc), dan asam β-hidroxibutirat
(BHB) dalam jaringan dan cairan tubuh (Smith, 2002). Benda keton dapat
tertimbun di dalam kemih (ketonuria), darah (ketonemia), dan air susu
(ketolaksia) (Subronto, 2007). 

J.      Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid


1. Wolman
Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik pada
kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan
pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin
membuat mereka lebih keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi
dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.
2. Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada
metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan.
3. Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah
dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah
merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthom).
4. Gaucher’s
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme
lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling
sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang yahudi
Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati dan
limpa dan pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada
mata menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan terlihat.

11
Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan
tulang.
5. Refsun
Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme lemak,
menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic menyebabkan kerusakan
syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit.
Pengobatan meliputi menghindari makan buah-buahan hijau dan sayuran yang
mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam phytanic diangkat dari
darah, kemungkinan sangat membantu.
6. Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak,
menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi pada yahudi
di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi
semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk
kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan.
7. Niemann-Pick
Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan
penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak) atau kolesterol.
Penyakit Niemann-Pick mempunyai beberapa bentuk, tergantung pada
beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian penumpukan
sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat cenderung terjadi
pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua kelompok
etnis.
8. Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak,
menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka
ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya pada pria.
Penumpukan glycolipid menyebabkan pertumbuhan pada kulit yang tidak
bersifat kanker (angiokeratomas) untuk terbentuk di sepanjang bagian bawah
tubuh.

12
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Jadi, metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid
yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari
pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih
berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena
porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

B.   Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang berlemak jangan terlalu
banyak karena semua yang dikonsumsi secara berlebihan tidak akan baik untuk
tubuh.

13
DAFTAR PUSTAKA

Gilvery, Mc. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi ketiga. Airlangga
University Press. Surabaya.
Martoharsono, S. 1988. Biokimia Jilid II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Montgomery, R. 1993. Biokimia: Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Jilid 2.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Philip, W.K. and Gregory, B. R. 2006. Schaum’s Easy Outlines Biokimia. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
Poedjiadi, A. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia Press.
Jakarta
Rusdiana, 2004. Metabolisme Asam Lemak. Program Studi BiokimiaFakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Digitized by USU digital library
Smith and Wood. 1992. Biosynthesis. Molecular and Cell Biochemistry. Chapman &
Hall. Hongkong
Stryer, L. 2000. Biokimia Vol 2 Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.
Wohlgemuth, R. 2010. Lipid Metabolism. Biofilesonline Sigma life Science. Vol 5.

14

Anda mungkin juga menyukai