Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METABOLISME LIPID

Dosen Pembimbing : Sunny Dwi Antono,S.Kep.Ns.,SH., M.Kes

Disusun Oleh :
1. AMELIA EKA WARDANI (P17321183027)
2. MIRZA AULIA CAHYANI (P17321183028)
3. ALIFFIYANTI FAIRUZ (P173 21183030)
4. REGITA SULISTIYA N.W (P17321183031)
5. RISA MAFIRTA RAHARDIANTI (P17321183032)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepadat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Biokimia ini dengan tepat waktu yang berjudul “METABOLISME LIPID”.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapat banyak bantuan oleh berbagai pihak.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Sunny Dwi Antono,S.Kep.Ns.,SH.,M.Kes selaku dosen mata kuliah BIOKIMIA yang telah
memberikan tugas makalah dan bantuan dalam penyelesaian makalah ini.
2 Teman – teman tingkat I yang telah memberikan motivasi dan saran-saran dalam
penyelesaian makalah ini.
3.  Orang tua kami yang tidak pernah lelah memberikan motivasi dan doa dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi ataupun
pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literatur guna membantu mahasiswa dalam
belajar mata kuliah Biokimia.

Kediri, 16 Agustus 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A.   Latar Belakang....................................................................................................................1
B.   Rumusan Masalah...............................................................................................................1
C.   Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
6.5.    Fungsi Lemak Tak Jenuh.................................................................................................2
6.6.  Metabolisme Lipoprotein Plasma......................................................................................2
6.7.  Peranan Hati pada Metabolisme Lipid...............................................................................3
6.8. Proses Xetogenesis dan Terjadinya Ketosis........................................................................3
6.9 Metabolisme Kolestrol.........................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
Kesimpulan:...............................................................................................................................9
Saran :.........................................................................................................................................9
DAFTAR ISI............................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan
manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Lipid adalah
senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak
dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator
organ-organ tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai
vitamin, dan hormon .
Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupaatau mirip,
selain itu sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda. Karena itu, senyawa yang memiliki
sifat fisika seperti lemak dimasukkan ke dalam kelompok lipid. Lipid dibagi menjadi 8
golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu asam lemak, lemak, lilin,
fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid, dan lipid kompleks. Oleh kerena itu, penulis membuat
makalah dengan judul “METABOLISME LIPID”.

B.   Rumusan Masalah


1. Apa saja fungsi lemak tak jenuh ?
2. Bagaimana metabolisme lipoprotein plasma ?
3. Apa peranan hati pada metabolisme lipid ?
4. Bagaimana proses ketogenesis dan terjadinya ketosis ?
5. Bagaimana proses metabolisme lipid?

C.   Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi lemak tak jenuh
2. Untuk mengetahui metabolisme lipoprotein plasma
3. Untuk mengetahui peranan hati pada metabolisme lipid
4. Untuk mengetahui proses ketogenesis dan terjadinya ketosis
5. Untuk mengetahui proses metabolisme lipid

iv
BAB II
PEMBAHASAN

6.5.    Fungsi Lemak Tak Jenuh


Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan jantung,
tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi. Fungsi lemak tak jenuh ialah :
1.      Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali lancar.
2.      Mencegah penyakit kardiovaskuler.
3.      Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi
padat.
4.      Bahan baku hormon.
5.      Membantu transport vit.larut lemak.
6.      Sebagai bahan insulasi perubahan suhu.
7.      Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Cara kerja lemak tak jenuh yaitu lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal dari hasil
disalurkan ke bagian tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi membentuk
plak. Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak (kotoran menempel).
Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak jenuh
menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.

6.6.  Metabolisme Lipoprotein Plasma


Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai kelompok lipid akan
memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol dan ester kolestrol. Di samping
itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak bebas
(FFA) dan dikenal sebagai lipid plasma.
Ada 4 kelompok utama lipoprotein plasma yang sudah dikenal diantaranya: kilomikron
mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan, lipoprotein dengan
densitas yang sangat rendah (VLDL: very low density lipoprotein) mengangkut trigliserol
dari hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low density lipoprotein) juga merupakan
lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta terbentuk dari metabolisme VLDL dan
lipoprotein densitas-tinggi (HDL: hight density lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang

v
kaya akan kolesterol tetapi terlibat di dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme
jenis lipoprotein lainnya.
Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis dengan enzim
lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik. Sebagian besar triasilgliserol dikeluarkan
dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi. Sisa ini akan diambil ke dalam hati oleh
endositosis yang diperantai sebagai reseptor, tetapi sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari
VLDL menjadi LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta jaringan lain lewat reseptor LDL.

6.7.  Peranan Hati pada Metabolisme Lipid


Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati. Jaringan
mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa
memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan hati yang
bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.
Fungsi Utama Peran Hati Pada Metabolisme Lipid:
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid:
1.      Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu yang
mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam hati secara de
novo atau ambilan kolesterol lipid.
2.      Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak dan
untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
3.      Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis)
4.      Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein plasma.

6.8. Proses Xetogenesis dan Terjadinya Ketosis


a.      Proses Ketogenesis
Ketogenesis diatur pada 3 tahap yang menentukan :
1.      Pengontrolan dilaksanakan di jaringan adiposa.
2.      Asam lemak dialami oleh hati dan sesudah di aktifkan menjadi asli – KoA,yaitu asam
lemak tersebut akan mengalami oksidasi menjadi CO2 atau esterifikasi menjadi triasilgliserol
dan fosfolipid.
3.      Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi akan teroksidasi di dalam siklus asam sitrat
akan memasuki lintasan ketogenesis untuk membentuk badan keton.
Ketogenesis terjadi akibat Ketosis yang memanjang :

vi
Terdapat badan keton dengan jumlah tinggi menunjukkan Ketonemia. Sementara peningkatan
kadar badan dinamakan Ketonuria. Bentuk ketosin yang sederhana terjadi pada kelaparan.
Tidak ada keadaan lain secara kualitatif. Bentuk ketosis nonpatologis dijumpai pada keadaan
dengan diet tinggi lemak.

b.      Terjadinya Ketosis


Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan metabolik. Dalam istilah
ilmiah itu didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan dari badan keton dalam jaringan tubuh
dan cairan. 'Tubuh Keton' adalah zat metabolisme asam acetoacetic dan beta-hidroksibutirat.
Aseton, yang menempatkan off bau tertentu yang terkait dengan Ketosis, muncul dari asam
acetoacetic, menjadi gejala ketika hewan tersebut dalam keadaan ketotik. Semua zat ini
adalah produk metabolisme normal 'lemak' dalam hati. Ketika mereka menjadi sangat tidak
seimbang akibat ketosis, hasil akhirnya adalah kegagalan hati.

c.       Contoh Ketosis:


a.       Ketosis pada Sapi
Sejak 1990 ketosis muncul sebagai penyakit metabolik yang paling penting pada kelompok
ternak sapi di US. Ketosis diderita oleh sapi yang berproduksi tinggi dan atau kekurangan
pakan secara serius. Ketosis pada sapi diawali dengan gangguan metabolisme lemak, hingga
terjadi hipoglikemia dan hiperketonuria. Ketosis terjadi pada sapi yang mengalami penurunan
oksidasi karbohidrat dan diikuti oksidasi lemak. Selain itu, ketosis juga terjadi pada sapi yang
bunting karena kurangnya ketersediaan energi yang sangat dibutuhkan pada bulan terakhir
masa kebuntingan.
Untuk dapat menghentikan ketosis maka sering dianjurkan untuk menghentikan
pemerahan dan bahkan dianjurkan pula untuk memompakan udara ke dalam kelenjar susu
(under insufflation). Selain itu juga anjuran untuk memuasakan selama 3 hari pada penderita
yang tidak gemuk. Sapi yang gemuk jangan dipuasakan karena akan menyebabkan timbulnya
ketosis karena lapar namun diberikan saja senyawa lipotropik dan pemberian glukosa terus
menerus sampai gejalanya benar-benar hilang. Dan yang perlu diingat bahwa penderita
mungkin dapat mengalami kesembuhan secara spontan. (Subronto, 2004)

b.      Ketosis pada Babi


Ketosis merupakan penyakit yang sering terjadi pada peternakan babi komersil. Ketosis
dapat terjadi karena kelaparan (defisiensi insulin relative), diabetes melitus (defisiensi insulin

vii
absolute), atau terkadang disebabkan oleh diet yang banyak mengandung hampir seluruhnya
terdiri dari lemak. Ketosis juga dapat terjadi ketika babi banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung banyak lemak atau sedikit karbohidrat. Pada kondisi ini terjadi perubahan
dari metabolisme karbohidrat menjadi metabolisme lemak.
Gejala ketosis yang tampak pada babi tidak jauh berbeda dengan kejadian ketosis pada
sapi. Umumnya babi akan mengalami penurunan nafsu makan (anorexia) yang
mengakibatkan penurunan berat badan dalam jangka panjang. Terjadi pula kelesuan,
dehidrasi, kulit tampak kusam dan kurang elastis pada babi penderita serta kurang tanggap
terhadap rangsang mekanis maupun suara. Namun, gejala yang paling khas adalah adanya
bau aseton yang tercium dari nafas, susu (ketolaktia), dan urine (ketonuria). Gejala ketosis
yang lain yaitu rendahnya produksi susu. Apabila dilakukan uji kandungan air susu, maka
akan terlihat menurunnya kandungan lemak, lactosa dan casein dalam susu. Selain itu, terjadi
peningkatan kadar enzim hati dan adanya kerusakan jaringan hati serta kelenjar endokrin.

c.       Ketosis pada Manusia


Ketosis merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh abnormalitas peningkatan konsentrasi
benda-benda keton yaitu asam asetoasetat (Acetoactic acid/AcAc), aseton (AcetonAc), dan
asam β-hidroxibutirat (BHB) dalam jaringan dan cairan tubuh (Smith, 2002). Benda keton
dapat tertimbun di dalam kemih (ketonuria), darah (ketonemia), dan air susu (ketolaksia)
(Subronto, 2007). 

d. Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid


1.  Wolman
Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik pada kolesterol dan
gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan pembesaran limpa dan hati.
Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak
(steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6
bulan.
2.   Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada metabolisme
kolesterol, menumpuk pada jaringan.
3.   Sitosterolemia

viii
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah dan jaringan.
Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal, dan
penyimpanan lemak pada tendon (xanthom).
4.     Gaucher’s
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme lemak,
menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit
tersebut paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher
menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan
glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan
terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan tulang.
5.     Refsun
Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di
jaringan. Pembentukan asam phytanic menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan
kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari makan buah-
buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam phytanic
diangkat dari darah, kemungkinan sangat membantu.
6.     Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk
pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi pada yahudi di eropa timur. Pada usia
yang sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak mengalami
sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan.
7.     Niemann-Pick
Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan penumpukan
sphingomyelin (produk metabolisme lemak) atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick
mempunyai beberapa bentuk, tergantung pada beratnya enzim yang berkurang dan dengan
demikian penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat cenderung
terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua kelompok etnis.
8.      Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak, menumpuk pada
jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada kromosom X,
penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan
pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk terbentuk di
sepanjang bagian bawah tubuh.

ix
6.9 METABOLISME KOLESTEROL
Metabolisme kolesterol  dapat digambarkan melalui gambar di bawah ini,

berdasarkan gambar di atas metabolisme kolesterol  terjadi di dalam hati (liver).


Di dalam hati, kolesterol yang asli berasal dari makanan yang kita konsumsi bergabung
dengan kolesterol yang disintesis oleh hati dan dalam bentuk ester kolesterol. selain itu
Trigliserida juga dibentuk di dalam hati dari sintesis asam lemak atau asam lemak bebas yang
di lepaskan oleh jaringan adiposa. lalu ester kolesterol dan trigliserida membentuk VLDL
(Very Low Density Lipoprotein) karena kolesterol dan trigliserida sendiri tidak dapat
memasuki plasma kecuali dengan membentuk VLDL.
Setelah dalam bentuk VLDL (yang berisikan kolesterol dan trigliserida) dilepaskan ke dalam
plasma.
Di dalam plasma trigliserida yang berada didalam VLDL di keluarkan dengan bantuan enzim
lipoprotein lipase sehingga trigliserida kembali menjadi asam lemak bebas yang akan di sebar
ke dalam jaringan adiposa dan jaringan lainnya yang membutuhkan.

x
Dengan dikeluarkannya trigliserida dari VLDL mengakibatkan kandungan trigliserida dalam
partikel tersebut jauh berkurang sehingga VLDL yang kekurangan trigliserida akan menjadi
partikel kolesterol LDL.
kemudian kolesterol LDL di kirim ke jaringan yang memiliki ikatan dengan reseptor LDL.
kemudian tingkat ekspresi reseptor LDL meningkat pada sel-sel yang kehabisan kolesterol
dan terjadi penurunan ekpresi terhadap sel-sel yang telah di penuhi oleh kolesterol sehingga
pengantaran kolesterol tepat sasaran. baik itu kembalinya kolesterol di dalam hati atau
penyerapan kolesterol pada jaringa-jaringan ekstrahepatik.
bahkan di dalam jaringan perifer juga terjadi sintesis kolesterol LDL menjadi kolesterol
bebas.
Hanya pada organ hati dan jaringan endokrin lainnya yang memiliki kemampuan untuk
mensintesis kolesterol. dan untuk jarigan lainnya bergantung pada akseptor pada daerah
ekstraseluler untuk mengkapus kelebihan kolesterol di jaringannya. akseptor tersebuat adalah
kolesterol HDL. pada akseptor tersebut ada tiga proses yaitu ABCA1, ABG1, SR-B1 yang
dapat memberikan peluang untuk mengurangi kolesterol dari sel. adapun LCAT (lesitin
cholesterol Acyltransferase) berfungsi untuk melakukan esterifikasi terhadap kolesterol di
permukaan HDL untuk di masukkan ke dalam partikel. kemudian kolesterol di pindahkan ke
HDL di ruang ekstraseluler lalu di kirim ke  hati dengan melibatkan proses pengikatan HDL
oleh SR-B1. dan kolesterol akan diambilke hati dan didaur ulang menjadi VLDL.
dan di dalam hati sebagian kolesterol akan di lapaskan kekantung empedu untuk membentuk
asam ampedu atau menyimpan kolesterol tanpa merubahnya.

xi
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupaatau mirip, selain itu
sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda. Karena itu, senyawa yang memiliki sifat fisika
seperti lemak dimasukkan ke dalam kelompok lipid. Lipid dibagi menjadi 8 golongan
berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid,
sfingolipid, terpen, steroid, dan lipid kompleks.

Saran :
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi semua, dan dapat dijadikan
sumber referensi serta apabila ada kekurangan atau ada salah dalam penulisan dalam makalah
ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah  ini dapat lebih
baik lagi.

xii
DAFTAR PUSTAKA

http://dianhusadasilvia.blogspot.com/p/lemak-tak-jenuh.html
http://sriporwati.blogspot.com/p/metabolisme-lipoprotein-plasma.html
http://konsultankolesterol.com/metabolisme-kolesterol.html

xiii

Anda mungkin juga menyukai