“LIPID”
Disusun oleh :
Kelompok 5 / 1C
Jurusan Farmasi
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan limpahan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Berikut ini kami persembahkan sebuah makalah Kimia Organik tentang Lipid yang
menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari materi
tersebut.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Sediaan Semi Solid.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila
dalam isi makalah ini ada kekurangan dan tulisan yang kurang tepat. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu kritik dan saran para
pembaca akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini di masa
yang akan datang.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Tuhan memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................
Bab I Pendahuluan
1.2 Tujuan...........................................................................................
Bab II Pembahasan
3.1 Kesimpulan...................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lipid merupakan makronutrien penghasil energi kedua yang terus mengalami perkembangan.
Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko penyakit
jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang
cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-
alasan mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan
survei ini menemukan jawaban antara lain “Memiliki rasa yang tidak ada duanya,” “Cukup
hangat dan menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini
disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat
bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah
gizi yang esensial.
Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan tetapi,
karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid makanan
mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita makan,
tetapi juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda
terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada
diet total, bukan pada satu gizi saja. Lipid di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok lipid sederhana (simplelipids) dan kelompok lipid kompleks (complex lipid). Lipid
sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau
basa dalam air dan terdiri darisubkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan
terpena.Lipid kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi
zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida.
Komponen-komponencampuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan
perbedaan kelarutannyadidalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat
dipisahkan dari sterol danlemak netral atas dasar ketidaklarutannya di dalam aseton.Suatu
reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan.
1. Tujuan
Adapun tujuan pembahasan lipid dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian lipid
2. Untuk mengetahui struktur kimia lipid
3. Untuk mengetahui fungsi lipid
4. Untuk memahami karakteristik lipid
5. Untuk mengetahui klasifikasi lipid
6. Untuk mengetahui identifikasi lipid
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan struktur kimianya, lipid adalah ester gliserida dengan jumlah atom lebih dari
10 yang terbentuk dari reaksi esterifikasi antara asam lemak dan gliserol. Selain itu ester
gliserida membentuk lemak dan minyak. Struktur asam lemak dan gliserol pada senyawa
lipid adalah sebagai berikut:
Berdasarkan struktur trigliserida, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lemak dan minyak.
Lemak dan minyak tergolong senyawa trigliserida atau triasilgliserol yang berarti senyawa
yang memiliki 3 gliserol. Tiga OH dari gliserol ini dapat diubah dengan sejenis sisa asam
atau berbagai jenis sisa asam. Rumus struktur dari lemak atau minyak adalah sebagai
berikut:
Pada gambar di atas, R1/R2/R3 yang dimaksudkan adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah
atom karbon dari 3 sampai 23. Tetapi paling umum dijumpai adalah 15 atau 17. Lemak yang
terbentuk dari asam karboksilat sejenis (R1= R2=R3) disebut lemak sederhana. Jika terbentuk
dari dua atau tiga jenis asam karboksilat disebut campuran. Penamaan lemak dimulai dengan
kata gliseril yang diikuti nama asam lemaknya.
Penamaan dari lemak dan minyak sering diberikan sesuai dengan asam lemak pembentuknya.
Contoh: tristearin dari gliserol dan tristearat, dan tripalmitin dari gliserol dan tripalmiat.
Selain itu, minyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan cara yang biasa dipakai untuk
penamaan suatu ester.
2.5 Klasifikasi Lipid
Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke dalam 5
grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai sumber
energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dario asamlemak ini
kompleks – kompleks lipid disintetis. Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak
jenuh ganda tertentu, adalah substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan –
tanggapan sel terhadap rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon.
Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol,
yang selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan
asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid dari membran sel.
Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan komponen membran. Mereka berasal dari
alkohollemak sfingosin. Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk
kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan.
Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam
lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, E, K yang larut
dalam lemak. Derivat-derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai
fungsi metabolik yang sangat penting dan terpisah.
Tabel klasifikasi dan fungsi lipid
No Lipid Fungsi
1. Asam Lemak
Asam lemak merupakan senyawa yang disajikan dalam bentuk rumus kimiawi sebagai R-
COOH, dengan R adlah rantai alkil yang tersusun dari atom-atom karbon dan hidrogen.
2. Ester kolesterol
Ester kolesterol mengandung asam lemak yang diesterkan menjadi gugus 3-β-hidroksil dari
sistem cincin steroid. Terbentuk dalam tetesan lipid intrasel dan dalam lipoprotein plasma
3. Asilgiserol (gliserid)
Ester asam lemak dari gliserol, asilgliserol, sering dinamakan gliserid. Kelas gliserid
tergantung pada jumlah gugus alkohol gliserol yang diesterkan.
4. Fosfogliserid
Asilgliserol yang mengandung stasam fosfat diesterkan pada gugus C3-hidroksil disebut
fosfogliserid. Molekul ini membentuk lapis ganda yang bila dihamburkan pada larutan berair,
dan merupakan bentuk utama struktur membran sel.
5. Sfingomielin
Struktur ini merupakan komponen utama dari banyak membran eritrosit manusia.
Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terhadap berbagai macam
pelarut.Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid
dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut
karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama
nonpolar. Berikut adalah reaksinya :
Uji Akrolein
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji akrolein.Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam
bentuk bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut
Scy Tech Encyclopedia (2008), uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin
atau lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang
akan menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh
atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan
ditandai dengan asap putih.
Uji Lieberman-Burchard
Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini adalah
mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam campuran.
Sebanyak 10 tetes asam asetat dilarutkan ke dalam larutan kolesterol dan gliserol. Setelah itu,
asam sulfat pekat ditambahkan. Dikocok perlahan dan dibiarkan beberapa menit.
Mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam
campuran yang berisi kolesterol, maka molekul air berpindah dari gugus C3 kolesterol,
kolesterol kemudian teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini dikonversi menjadi
polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau.Warna hijau ini
menandakan hasil yang positif. Reaksi positif uji ini ditandai dengan adanya perubahan
warna dari terbentuknya warna pink kemudian menjadi biru-ungu dan akhirnya menjadi
hijau tua.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas didapatkan kesimpulan, bahwa:
Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam
pelarut-pelarut organik.
Lipid memiliki fungsi penting, yaitu:
1. Sebagai penyusun struktur membran sel
2. Sebagai cadangan energi
3. Sebagai hormon dan vitamin
Sifat-sifat Lipid
Sifat Fisik Lemak
Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari
tumbuhan berupa zat cair.
Sifat Kimia Lemak
Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon adalah nonpolar.
Akan tetapi asam lemak, beberapa fosfolipid, sfingolipid mengandung lebih banyak bagian
yang polar dibandingkan dengan bagian yang non polar. Karena itu dinamakan polar lipid.
Polar lipid tersebut sebagian larut dalam air, dan bagian lain larut dalam pelarutan nonpolar.
3.2. Saran
Lipid merupakan molekul yang sangat dibutuhkan bagi tubuh namun juga memberikan
dampak negatif jika berlebihan. Oleh karena itu, konsumsi lipid harus dalam keadaan
seimbang. Lipid dapat dimanfaatkan dalam bentuk lain berdasarkan berbagai bentuknya.
Misalnya minyak.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, Aden. 2011. Pengertian Hormon. http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-
agriculture/2198674-pengertian hormon/#ixzz1tRNjxij3. Diakses tanggal 29 April 2012
Iskandar, Yuli. 1974. Biokimia Bagian I. Yayasan Dharma Graha : Jakarta.
Mcglivery, Robert. 1996. Biokimia : Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi Ketiga. Airlangga
University Press : Surabaya.
Montgomery, Rex. 1993. BIOKIMIA : Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Gadjah Mada
University Press. : Yogyakarta.