Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA ORGANIK II

LIPID

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Organik II


Dosen Pengampu : Tias Eka Rahmawati, M.Farm

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Amalia Asdavitasari (200106128)


Huriyah Tsabitah R. (200106129)
Muhammad Ridwan (200106130)
Muhammad Faisal A. (200106131)
Iga Putris AyuningTyas (200106133)
Dedi Irawan (200106134)
Candrika Dewi (200106135)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“LIPID” ini dengan tepat waktu. Shalawat beriring salam tak lupa kami haturkan kepada nabi
besar Muhammad SAW yang safaatnya kita nanti – nantikan di yaumul kiyamah nanti.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Tias Eka Rahmawati,M.Farm selaku dosen
pengampu mata kuliah Kimia Organik II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami mengenai bidang studi yang saya tekuni.
Kami menyadari dalam penyusunan dan penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan maupun penyajian materi. Untuk itu kritik
dan saran yang membangun dari segala pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan
dalam penyusunan dan penulisan makalah kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat sebagai sumbangsih penulisan demi menambah
pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Akhir kata kami
sampaikan terimakasih semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amiin.

Lampung Tengah, 31 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................... 2
C. TUJUAN........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lipid............................................................................................. 3
B. Pembagian dan Contoh Lipid......................................................................... 4
C. Metabolisme Lipid......................................................................................... 8
D. Struktur Lipid................................................................................................. 8
E. Fosfolipid....................................................................................................... 10
F. Steroid….………………………………………………………………….. 11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Lipid adalah kelompok makromolekul dengan struktur kimia yang paling beragam.
Kelompok senyawa ini diklasifikasikan dalam kelompok yang sama kerena kesamaan
sifatnya yaitu tidak larut dalam air. Selain keberagaman struktur, lipid juga memiliki fungsi
yang beragam .
Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau
manusia dan memegang peranan yang penting dalam struktur dan fungsi sel. Lemak dan
minyak merupakan bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen
makanan utama bagi organisme hidup. Lemak dan minyak penting bagi manusia karena
adanya asam-asam lemak esensial yang terkandung di dalamnya. Fungsinya dapat melarutkan
vitamin A, D, E, dan K yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh (Tim Dosen
Biokimia, 2010).
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai
sumber energi yang utama untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang beredar di dalam
tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hari, yang bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Asam lemak penyusun lipida ada
dua macam, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh
molekulnya mempunyai ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Halogen dapat bereaksi cepat
dengan atom C pada rantai yang ikatannya tidak jenuh (peristiwa adisi).
Lemak dan minyak adalah kelompok lipid yang berfungsi sebagai penyimpan energi,
termasuk di dalamnya adalah kelompok trigliserida yang dibentuk oleh asam-asam lemak
(baik jenuh maupun tidak jenuh) dengan gliserol. Posfolipid dan sterol adalah lipid
pembangun membran sel. Di samping itu masih banyak jenis lipid yang berfungsi sebagai
hormon (golongan sterol, golongan eikosanoid), pigmen, agen pengemulsi (asam empedu),
dan lain-lain.

1
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian Lipid?
2. Bagaimana Pembagian dan Contoh dari Lipid?
3. Bagaimana Metabolisme Lipid?
4. Bagaimana Struktur Lipid?
5. Apa yang dimaksud Fosfolipid?
6. Apa yang dimaksud Steroid?

3. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Lipid
2. Untuk Mengetahui Pembagian dan Contoh dari Lipid
3. Untuk Mengetahui Metabolisme Lipid
4. Untuk Mengetahui Struktur Lipid
5. Untuk Mengetahui Fosfolipid
6. Untuk Mengetahui Steroid

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lipid
Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Secara
definisi, lemak adalah senyawa organik yang terdapat di alam dan sukar larut dalam
air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya hidrokarbon atau
eter.
Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi asam lemak
dan turunannya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid serta sterol ( Ganong ,2008).
Lipid memiliki arti lain sebagai kelompok besar biomolekul dengan gugus fungsional
karboksil (-COOH) atau gugus ester (-COOR), yang tidak dapat larut dalam air, tapi
larut dalam larutan non polar, seperti eter, aseton, bensin, karbon tetraklorida, dan lain
sebagainya (Baraas, 2006). Lipid akan larut dalam pelarut organik seperti aseton,
alkohol, kloroform, eter, dan benzena (Bintang, 2010).
Lipid adalah senyawa yang dapat disarikan dari sel dan jaringan oleh pelarut
organik non polar. Lipid merupakan komponen tidak larut dalam air yang berasal dari
tumbuhan dan hewan (Pine, 1988).
Lipid merupakan sumber nutrisi yang sangat penting bagi tubuh bukan hanya
karena pembakarannya menghasilkan jumlah energi yang tinggi, tapi juga karena
perannya dalam melarutkan vitamin yang hanya larut dalam lemak dan juga
kandungan asam lemak esensial dalam lemak. Lemak disimpan dalam jaringan
adiposa dimana ia dapat berperan sebagai insulator/selubung panas pada jaringan
subcutaneous dan pelindung pada organ-organ tertentu.

3
B. Pembagian Lipid
Lipid dapat diklasifikasikan menjadi lipid sederhana, lipid kompleks dan drivat lipid.
Berikut penjelasan beserta contohnnya :

1. Lipid sederhana
Lipid sederhana adalah senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Terdiri
dari lemak (merupakan senyawa ester asam lemak dengan griserol) yang dalam
keadaan cair dikenal sebagai minyak dan malam (wax) merupakan senyawa ester
asam lemak dengan alkohol monohidrat.

2. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah senyawa ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus
lain disamping alcohol dan asam lemak.Contohnya sebagai berikut:
 Fosfolipid
Fosfolipid mengandung asam lemak, alkohol dan residu asam fosfat.
Mempunyai basa yang memngandung nitrogen dan substituen lain.
 Glikolipid
Glikolipid mengandung asam lemak, sfingosin dan karbohidrat. Banyak
terkandung dalam jaringan saraf (seperti otak).
 Lipoprotein (gabungan lemak dan protein)
Merupakan unsur penting dalam pembentukan sel, terdapat dalam membran
sel dan mitokondria yang berfungsi sebagai sarana pengangkut lipid dalam
darah.

3. Turunan Lipid (Derivat Lipid)

Turunan Lipid yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Turunan lipid
dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok besar, termasuk didalamnya adalah
asam lemak (jenuh dan tidak jenuh) , gliserol, steroid, senyawa alkohol selain gliserol
dan sterol, aldehid lemak, badan keton, hidrokarbon, vitamin dan berbagai hormon.

4
C. Metabolisme Lipid
Pada dasarnya metabolisme lipid dalam tubuh terjadi melalui 3 jalur yaitu
jalur eksogen, jalur endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur
pertama berhubungan dengan metabolisme kolesterol LDL dan trigliserid, sedangkan
jalur ketiga khusus mengenai metabolisme kolesterol-HDL. Berikut penjelasan
metabolisme lipid melalui 3 jalur yaitu :
1) Jalur Eksogen
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan kolesterol.
Selain kolesterol yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari
hati yang diekslresi bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang
berasal dari makanan maupun dari yang dari hati disebut lemak eksogen. Trigiserid
dan kolesterol dalam usus halus akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus.
Trigliserid akan diserap sebagai asam lemak bebas dan kolesterol sebagai kolesterol.
Didalam usus halus asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserida
sedangkan kolesterol akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester dan keduanya
bersama dengan fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang
disebut kilomikron .
Kilomikron akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus
toraksikus akan masuk ke dalam aliran darah. Trigliserid dalam kilomikron akan
mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi
asam lemak bebas dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas ini akan menembus
jaringan yang membutuhkan atau disimpan di jaringan adipose dalam bentuk
trigliserid. Sedangkan kilomikron remnant akan menuju ke hati untuk dimetabolisme
menghasilkan kolesterol bebas. Didalam hepar kilomikron akan dipecah dimana
trigliserida akan dihidrolisis untuk di simpan menjadi adiposa atau untuk di sekresi
kembali ke dalam tubuh. Sebagian kolesterol akan dipakai hati untuk memproduksi
asam empedu dan sisanya akan didistribusikan ke jaringan tubuh melalui jalur
endogen. (Adam, 2014).

5
2) Jalur Endogen

Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati akan disekresikan ke dalam


sirkulasi darah sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein). VLDL memiliki
apolipoprotein B-100, C, dan E. Dalam sirkulasi darah, VLDL akan mengalami
hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density
Lipoprotein) dan trigliserid. IDL memiliki apolipoprotein B-100 dan E. Kemudian
IDL juga akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi LDL (Low
Density 13 Lipoprotein) dan trigliserid. LDL memiliki apolipoprotein B dan E serta
merupakan lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Kolesterol ester
dalam LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik seperti kelenjar adrenal,
testis, dan ovarium yang memiliki reseptor kolesterol LDL. Sebagian kolesterol LDL
akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SR-A) di
makrofag menjadi sel busa (foam cell). Peningkatan jumlah kolesterol yang ditangkap
makrofag dipengaruhi oleh :
a. meningkatnya jumlah small dense-LDL pada sindroma metabolik dan
b. menurunnya kadar kolesterol HDL yang memiliki sifat protektif oksidasi LDL.

6
3) Jalur Reverse Cholesterol Transport
HDL (High Density Lipoprotein) nascent dilepaskan sebagai partikel kecil
miskin kolesterol yang mengandung apolipoprotein A, C, dan E oleh usus halus dan
hati. HDL nascent akan mendekati makrofag dan mengambil kolesterol sehingga
menjadi HDL dewasa. Agar dapat diambil oleh HDL nascent, kolesterol di bagian
dalam makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel oleh suatu transporter
yang disebut adenosine triphosphate-binding cassette transporter-1 (ABC-1). Protein
transmembran ini menggunakan energi ATP untuk membawa berbagai substrat di
intraselular dan ekstraselular membran.
Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol 14 akan
diesterifikasi oleh enzim lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT). Selanjutnya
sebagian kolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur
pertama ke hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 (SR-B1). Jalur
kedua kolesterol ester akan ditukar dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan
bantuan cholesterol ester transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi HDL
sebagai penyerap kolesterol dari makrofag mempunyai dua jalur yaiu langsung ke hati
dan jalur tidak langsung melalui VLDL dan IDL untuk membawa kolesterol kembali
ke hati (Adam, 2014).

7
D. Struktur Lipid

1. Berdasarkan Struktur Kimia


Berdasarkan struktur kimianya, lipid adalah ester gliserida dengan
jumlah atom lebih dari 10 yang terbentuk dari reaksi esterifikasi antara asam
lemak dan gliserol. Selain itu ester gliserida membentuk lemak dan minyak. Struktur
asam lemak dan gliserol pada senyawa lipid adalah  sebagai berikut:

2. Berdasarkan Struktur Trigliserida

Berdasarkan struktur trigliserida, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lemak
dan minyak. Lemak dan minyak tergolong senyawa trigliserida atau triasilgliserol
yang berarti senyawa yang memiliki 3 gliserol. Tiga OH dari gliserol ini dapat diubah

8
dengan sejenis sisa asam atau berbagai jenis sisa asam. Rumus struktur dari lemak
atau minyak adalah sebagai berikut: 

Pada gambar di atas, R1/R2/R3 yang dimaksudkan adalah rantai hidrokarbon


dengan jumlah atom karbon dari 3 sampai 23. Tetapi paling umum dijumpai adalah 15
atau 17. Lemak yang terbentuk dari asam karboksilat sejenis (R1= R2=R3)
disebut lemak sederhana. Jika terbentuk dari dua atau tiga jenis asam
karboksilat disebut campuran. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang
diikuti nama asam lemaknya.
Penamaan dari lemak dan minyak sering diberikan sesuai dengan asam lemak
pembentuknya. Contoh: tristearin dari gliserol dan tristearat, dan tripalmitin dari
gliserol dan tripalmiat. Selain itu, minyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan
cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester. Contoh: gliseril stristearat dan
gliseril tripalmiat.

9
E. Fosfolipid

Fosfolipid (bahasa Inggris: glycerophospholipid) merupakan golongan


senyawa lipid yang mengandung gugus ester fosfat dan merupakan bagian dari
membran sel makhluk hidup; bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol.
Fosfolipid merupakan unsur utama pembentukan membran lipid, selain
mengandung asam lemak dan alkohol, juga mengandung residu asam fosfat, sejumlah
kecil fosolipid terdapat dalam makanan dan dihidrolisa sebelum absorbsi pada proses
sintesa dan degradasi fosfolipid yang terdapat dalam sel (Peter A. Mayes, 2003).
Fosfolipid memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Pada posisi ketiga dari
kerangka gliserol di tempati oleh gugus fosfat yang terikat pada amino alkohol.
Molekul fosfolipid dapat dipandang terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor.
Bagian kepala memiliki muatan positif dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan.
Bagian kepala karena bermuatan bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan
bagian ekor bersifat hidrofobik atau tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan
sebagai lipid amfipatik dan bersifat surfaktan netral.
Fungsi dari fosfolipid antara lain sebagai bahan penyusun membran sel.
Beberapa fungsi biologik lainnya selang lain adalah sebagai surfaktan paru-paru yang
mencegah perlekatan dinding alveoli paru-paru sewaktu ekspirasi. Membran-
membran sel tersusun dari protein yang tertanam dan menyatu dengan suatu lapisan
rangkap dari molekul fosfolipid. Lesitin dan sefalin adalah salah satu tipe fosfolipid
yang dapat ditemukan pada beberapa bagian tubuh, seperti otak, sel syaraf, dan hati.
Zat tersebut juga ditemukan pada kecambah gandum, ragi, dan kedelai.

10
Beberapa fungsi biologik lainnya antara lain adalah sebagai surfaktan paru-
paru yang mencegah perlekatan dinding alveolus paru-paru sewaktu ekspirasi.
Fosfolipid merupakan salah satu zat pengemulsi yang baik. Pada industri makanan,
sebagai contoh mayonnaise, fosfogliserida (salah satu tipe fosfolipid) dari kuning
telur berfungsi menjaga agar minyak nabati tetap teremulsi dengan cuka. Fosfolipid
alami maupun sintetis juga digunakan pada pembuatan obat-obatan, pelumas,
penstabil liposom, serta pada bahan dari kosmetik.

F. Steroid

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang didapat
dari hasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok
senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh (bahasa Inggris: saturated
tetracyclic hydrocarbon : 1,2-cyclopentanoperhydrophenanthrene) dengan 17 atom
karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol,
ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon.
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk
tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang
satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-
empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
Beberapa steroid bersifat anabolik, antara lain testosteron, metandienon,
nandrolon dekanoat, 4-androstena-3 17-dion. Steroid anabolik dapat mengakibatkan
sejumlah efek samping yang berbahaya, seperti menurunkan rasio lipoprotein densitas
tinggi, yang berguna bagi jantung, menurunkan rasio lipoprotein densitas rendah,
stimulasi tumor prostat, kelainan koagulasi dan gangguan hati, kebotakan,
menebalnya rambut, tumbuhnya jerawat dan timbulnya payudara pada pria. Secara
fisiologi, steroid anabolik dapat membuat seseorang menjadi agresif.

11
Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan pengelompokan ini
didasarkan pada efek fisiologis yang diberikan oleh masing-masing senyawa.
Kelompok-kelompok itu antara lain:
 Sterol
 Asam-asam empedu
 Hormon seks
 Hormon adrenokortikoid
 Aglikogen kardiak
 Sapogenin

Ditinjau dari segi struktur molekul, perbedaan antara beberapa kelompok


steroid ini ditentukan oleh jenis subsituen R1,, R2, dan R3 yang terikat pada kerangka
dasar karbon. Sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu dengan yang lain pada
suatu kelompok tertentu ditentukan oleh panjang rantai karon R1, gugus fungsi yang
terdapat pada substituen R1, R2, R3, jumlah serta posisi gugus fungsi oksigen dan
ikatan rangkap dan konfigurasi dari pusat-pusat asimetris pada kerangka dasar karbon
tersebut.
Manfaat Steroid secara umum adalah dapat digunakan sebagai obat, dapat
digunakan mengobati berbagai macam kondisi, di antaranya:
 Asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
 Demam alergi serbuk bunga
 Gatal-gatal dan eksim Sendi atau otot nyeri, seperti atritis, tennis elbow,
dan bahu terasa beku
 Nyeri yang disebabkan oleh saraf teriritasi atau terperangkap seperti linu
panggul
 Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn
 Lupus
 Multiple Sclerosis (MS)

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat
yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses
metabolism tubuh. Lipid dapat diklasifikasikan menjadi lipid sederhana, lipid kompleks dan
drivat lipid. Pada dasarnya metabolisme lipid dalam tubuh terjadi melalui 3 jalur yaitu jalur
eksogen, jalur endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama
berhubungan dengan metabolisme kolesterol LDL dan trigliserid, sedangkan jalur ketiga
khusus mengenai metabolisme kolesterol-HDL.
Berdasarkan struktur kimianya, lipid adalah ester gliserida dengan jumlah atom lebih
dari 10 yang terbentuk dari reaksi esterifikasi antara asam lemak dan gliserol. Berdasarkan
struktur trigliserida, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lemak dan minyak. Lemak dan
minyak tergolong senyawa trigliserida atau triasilgliserol yang berarti senyawa yang
memiliki 3 gliserol. Fosfolipid merupakan unsur utama pembentukan membran lipid yang
mengandung asam lemak dan alkohol, juga mengandung residu asam fosfat. Fosfolipid
memiliki kerangka gliserol dan 2 gugus asil. Fungsi dari fosfolipid yaitu sebagai bahan
penyusun membran sel dan fosfolipid alami maupun sintetis juga digunakan pada
pembuatan obat-obatan, pelumas, penstabil liposom, serta pada bahan dari kosmetik.
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang didapat dari hasil
reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri
dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana.
Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan
estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon dan juga dapat digunakan sebagai
obat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adam. J. In Setiati dkk (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta:
FKUI, pp: 2323-7.

Baraas, F. (2006). Kardiologi Molekuler. Jakarta: Yayasan Kardia Iqratama.

Bintang, M. (2010). Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.

Biokimia, T. D. (2010). Penentuan Praktikum Biokimia. Makassar: UPTMKU Universitas


Hasanuddin.

Fessenden, R. J. (1999). In J. S. Fessenden, Kimia Organik, Jilid I, Edisi ketiga. Jakarta:


Erlangga.

Ganong, W. (2008). Buku Ajaran Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakrta: EGC.

Mayes, P. A. (2003). Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid dalam. In Murray et al, Biokimia
Harper (pp. Hal 254, 260-262). Jakarta: EGC.

Pine, S. (1988). Kimia Organik 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai