Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOKIMIA

“LIPID”

Dosen Pengampu : Ir. Koesriharti, MS.

Disusun Oleh:

1. Mileniawati Rohmah 185040200111163


2. Cahyo Agum Wicaksono 185040200111174
3. Reqna Nur Vania 185040200111201
4. Aditia Pangestu Jati 185040201111008
5. Tantri Dias Ambarsari 185040201111013
6. Yoga Guspiandi 185040201111014
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan YME atas berkat dan
rahmatNya kami dapat menyusun makalah tentang Biokimia Tanaman Lipid pada
waktunya. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami menyelesaikan penyusunan makalah ini baik yang berupa materi
maupun hasil pemikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman pembaca tentang bagaimana definisi, struktur dan fungsinya,
penggolongan lipid serta metabolisme tumbuhan. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi
pemilihan kata maupun susunannya. Oleh karena itu kami menerima dengan senang
hati kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang definisi, struktur dan
fungsinya, penggolongan lipid serta metabolisme tumbuhan dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun akan kami terima
agar makalah selanjutnya lebih lengkap dan lebih baik daripada makalah sebelumnya.

Malang, 04 April 2019

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbedaan antara sudut pandang ilmu kimia dengan sudut pandang biologi telah diperkecil oleh
suatu disiplin ilmu yang meninjau organisme hidup serta proses yang terjadi di dalamnya secara kimia,
yaitu biokimia. Biokimia antara lain meliputi studi tentang susunan kimia sel, sifat senyawa serta reaksi
kimia yang terjadi dalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta energi
yang diperlukan atau dihasilkan. Biokimia tanaman mempelajari aneka sub bab yang berhubungan
dengan materi biologi dan kimia makhluk hidup, salah satunya yaitu lipid. Lipid adalah nama suatu
golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat
larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Pelarut organik yang
dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana, dietil eter, dan karbon tetraklorida.
Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan.
Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid
tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga
berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan senyawa organik
yang mempunyai sifat fiisk seperti lemak, dimasukkan dalam satu kelompok yang disebut lipid.

Lemak sering disebut sebagai bagian yang dapat berdiri sendiri, padahal lemak termasuk ke
dalam golongan lipid. Lemak sulit diteliti dalam dunia biokimia sebab senyawa ini tidak larut dalam air
,selain itu karena lemak sebagai bentuk cadangan energi dan komponen struktural dari membran, lemak
dianggap tidak memiliki peranan metabolik beragam seperti yang dimiliki biomolekul lainnya,
contohnya karbohidrat dan asam amino. Sehingga lemak dimasukkan ke sub bab lipid, makalah ini akan
membahas mengenai definisi, fungsi, karakteristik dan pembagian jenis dari lipid.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah biokimia dengan judul lipid yaitu untuk mengetahui Pengertian lipid,
struktur dan karakteristik lipid, fungsi lipid, metabolisme lipid pada tumbuhan serta macam-macam
bentuk lipid.

1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini dapat memahami materi mengenai lipid, baik definisi,
fungsi, struktur dan karakteristik maupun metabolisme lipid pada tumbuhan. Selain itu diharapkan
setelah membaca makalah ini dapat menambah wawasan mengenai sub bab lipid lebih banyak,
meskipun makalah ini masih ada beberapa bahasan yang kurang.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lipid


Lipid dianggap sebagai senyawa yang tidak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup
menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut nonpolar. Lipid tidak larut dalam pelarut
polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti alkohol, eter, dan kloroform. untuk
memberikan definisi yang jelas tentang lipid dengan ciri sangat sukar, senyawa yang termasuk lipid
tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. sifat kimia dan fungsi biologisnya juga
berbeda-beda. walaupun demikian, para ahli biokimia sepakat bahwa Lemak dan senyawa organik lain
yang mempunyai sifat fisik seperti lemak dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut Lipid.
adapun sifat fisik yang dimaksud ialah;
(1) Tidak Larut dalam air, tapi larut dalam satu atau lebih dari suatu pelarut organik misalnya eter,
aseton, kloroform, dan benzene yang sering disebut “pelarut lemak“. (2) Ada hubungan dengan asam-
asam lemak atau esternya. (3) Mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
Lipid yang diperoleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid
(ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Asam lemak pada tumbuhan terdapat dalam bentuk
senyawa-senyawa lipid. Senyawa yang termasuk lipid adalah lemak dan minyak, fosfolipid dan
glikolipid, lilin dan berbagai komponen kutin dan suberin. Timbunan lemak pada biji terdapat dalam
sitoplas dan juga pada koletidon atau endosperm yang dinamakan sferosom. Lemak dan minyak selalu
disimpan dalam benda khusus di sitosol dan sering terdapat ratusan sampai ribuan benda di tiap sel
penyimpan. Benda ini disebut benda lipid, sferosom dan oleosom. Sebutan oleosom lebih banyak
digunakan untuk menyatakan benda yang mengandung minyak dan agar mudah membedakannya
dengan peroksisom dan glioksisom. Sedangkan istilah sferosom telah lama digunakan untuk
menerangkan organel yang mengandung sedikit lemak. Sferosom mempunyai membran tipis yang
memisahkan trigliserid dari cairan sitoplas. Sebagian besar reaksi sintetis asam lemak terjadi di
kloroplas daun serta di proplastid biji dan akar.
Lemak yang disimpan dalam biji tidak diangkut dari daun, tetapi disintetis in situ dari sukrosa
atau gula terangkut lainnya. Kalaupun daun memproduksi lemak dan minyak namun pemindahannya
ke buah tidak dapat melalui floem dan xilem karena tidak larut dalam air. Secara kimiawi, senyawa
lemak serupa dengan senyawa minyak. Keduanya terdiri dari asam lemak berantai panjang yang
teresterifikasi oleh gugus karboksil tunggalnya menjadi hiroksil dari alkohol tiga karbon gliserol.
Dengan tiga molekul asam lemak yang teresterifikasi maka lemak dan minyak sering disebut
trigliserida.
Sifat lemak umumnya ditentukan oleh jenis asam lemak yang dikandungnya. Asam-asam lemak
yang membentuk lemak biasanya berbeda, dan kadang dua di antaranya sama. Panjang rantai ketiga
asam lemak hampir selalu sama dengan jumlah atom karbon genap sebanyak 16 dan 18. Jumlah atom
karbon asam lemak biasanya paling rendah 12 dan paling banyak 20. Beberapa asam lemak termasuk
asam lemak tidak jenuh karena mengandung ikatan rangkap. Titik leleh lemak dan minyak tergantung
pada jumlah ikatan rangkap yang terkandung dalam tiap asam lemak. Pada setiap asam lemak minyak
terdapat satu sampai tiga ikatan rangkap sehingga minyak dengan titik leleh yang cukup rendah
membuatnya cair pada suhu kamar. Sedangkan lemak dengan titik leleh yang relatif lebih tinggi pada
umumnya berbentuk padat pada suhu kamar karena memiliki asam lemak jenuh.

2.2 Struktur Dan Karakteristik Lipid

5
Menurut Lau (2009) lipid adalah suatu komponen molekul yang terdisi atas lepak, minyak,
kolestrol dan lesitina. Lipid disebut lemak apanila berbentuk padat saat berada pada suhu ruangan.
Normalnya, lemak didapatkan dari sumber hewani sedangkan minyak nabati dari sumber nabati.
Senyawa yang termasuk lipid adalah lemak dan minyak, fosfolipid dan glikolipid, lilin dan berbagai
komponen kutin dan suberin.
Menurut Abun (2009), fungsi umum Lipid diantaranya adalah :
1. Lipid adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam pembentukan
ATP. Lipid adalah kelompok nutrien yang sangat kaya energi. Perbandingan nilai energi
lipid dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut : Lipid 9,5 kkal/g Protein 5,6 kkal/g
Karbohidrat 4,1 kkal/g Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti
protein yang sangat berharga untuk pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu,
trigliserida (fat dan oil) dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai bahan bakar untuk
menghasilkan energi metabolik dalam otot ternak, khususnya unggas dan monogastrik.
2. Lipid adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel. Lipid yang
termasuk dalam kelompok ini adalah asam lemak polyunsaturated/PUFA yang
mengandung fosfolipid dan ester sterol.
3. Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
4. Lipid adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai pemelihara dan
integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasan fosfolipid
sebagai agen pengemulsi) dan sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin
hormon endrogen, estrogen.
5. Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital.
6. Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis yang
penting Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem pemeliharaan membran, untuk
transpor lipid dan sebagai prekursor vitamin D3 asam empedu dan, adrenal dan
kortikosteroid).
7. Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang berbentuk
pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan berperan dalam kelezatan
makanan.

2.3 Fungsi Lipid


Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural
membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul. Lipid merupakan senyawa organik yang diperoleh dari
proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon.
Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid memenuhi fungsi dasar, yaitu:
ü Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
ü Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan
dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air ion, dan molekul lain, keluar
dan masuk ke dalam sel.
ü Lipid dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K.
ü Berfungsi sebagai penahan guncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh
dari suhu luar yang kurang bersahabat.
ü Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen yang
membentuk membran semua jenis sel.
ü Sebagai hormon dan vitamin. Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin
membantu regulasi proses-proses biologis

6
ü Pembentukan sel dan sumber asam lemak esensial; yang bersifat sebagai pemeliharaan
integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasan fosfolipid sebagai
agen pengemulsi.
ü Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologi yang penting
Contoh : Sterol (kolesterol) dilibatkan dalam sistem pemeliharaan membran, untuk transpor
lipid dan sebagai prekursor vitamin D3 asam empedu dan, adrenal dan kortikosteroid).
ü Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang berbentuk
pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan berperan dalam kelezatan
makanan.

2.4 Metabolisme Lipid pada Tumbuhan


Berdasarkan penjelasan dari Rosita (2003) yang menyatakan proses pembentukan metabolism
lipid dilatarbelakangi karena adanya reaksi pembentukan asam lemak yang membutuhkan banyak
energi, di mana dua pasang elektron (2NADPH) dan satu ATP diperlukan untuk tiap gugus asetil.
Kebutuhan energi ini di daun dapat tersedia dari fotosintesis yang menyediakan sebagian besar NADPH
dan ATP sehingga pembentukan asam lemak pada keadaan terang dapat berlangsung lebih cepat
daripada pembentukan pada keadaan gelap. Pada tempat gelap di proplastid biji dan akar, NADPH
dapat tersedia dari lintasan respirasi pentosa fosfat, dan ATP dari glikolisis piruvat yang merupakan
senyawa asal dari asetil CoA. Lintasan pembentukan asam lemak dari piruvat melalui tahapan
pembentukan asetil CoA dan malonil CoA pada plastid disajikan pada gambar dibawah ini.

Sebagian besar asam lemak terbentuk di ER walaupun asam oleat dan asam palmitat dibentuk
di plastid. Asam lemak yang disintesis di proplastid biji dan akar terutama adalah asam palmitat dan
asam oleat. Pada biji, asam lemak yang diproduksi dapat langsung diesterifikasi dengan gliserol
membentuk oleosom. Kemungkinan lainnya ialah asam lemak diangkut balik ke proplastid untuk
membentuk oleosom. Asam lemak dapat diubah menjadi fosfolipid di ER semua sel sebagai bahan
untuk pertumbuhan membran ER dan membran sel lainnya. Di ER pada daun, asam linoleat dan asam
linolenat yang disintesis kemudian diangkut dari ER ke kloroplas dan ditimbun sebagai lipid di
membran tilakoid.
Pada berbagai tumbuhan, timbunan lemak terdapat beragam sesuai dengan lingkungannya,
terutama dengan suhu sebagai faktor pengendali utama. Pada suhu rendah, asam lemak cenderung lebih
tidak jenuh dibandingkan pada suhu tinggi sehingga membran lebih cair dan membentuk oleosom.
Kecenderungan ini dapat dijelaskan dengan peningkatan kelarutan oksigen di air sejalan dengan

7
turunnya suhu. Hal ini akan menyediakan O2 sebagai penerima esensial atom hidrogen bagi proses
ketidakjenuhan di ER sehingga menyebabkan lebih banyak asam lemak tidak jenuh.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Asam lemak dalam bentuk lemak dan minyak sebagai
senyawa trigliserida umumnya terdapat pada biji-bijian. Lemak dan minyak yang tergolong lipida
terdapat sebagai tumpukan bahan cadangan dan sumber energi. Asam lemak atau minyak diproduksi
pada daun. Namun minyak dan lemak pada biji-bijian diproduksi dengan biosintesis in situ karena
lemak dan minyak yang tidak larut dalam air tidak dapat diangkut ke bagian-bagian lain tanaman
melalui floem dan xylem. Pada biji-bijian, lemak diproduksi dari asetil CoA dalam proplastid. Energi
yang diperlukan untuk sintesis asam lemak yaitu elektron NADPH tersedia dari lintasan respirasi
pentosa fosfat, dan ATP dari glikolisis piruvat. 4. Sintesis asam lemak dari malonil ACP yang ditransfer
dari malonil CoA hasil sintesis dari asetil CoA, berlangsung melalui pengulangan siklus pembentukan
rantai asam lemak hingga memiliki jumlah atom karbon yang lengkap. Asam lemak yang diproduksi
dapat langsung diesterifikasi dengan gliserol untuk membentuk oleosom.

2.5 Macam-Macam Lipid


Senyawa – Senyawa yang termasuk lipida terbagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa
penggolongan lipida antara lain sebagai berikut :
1. Klasifikasi lipida menurut Bloor
Lipida sederhana
Lipida sederhana adalah suatu bentuk ester yang mengandung C, H, dan O. Jika dihirolis menghasilkan
Asam lemak dan Alkohol. Lipida sederhana diantaranya :
Lemak (Fat)
Lemak (fat) adalah ester dari gliserol dan asam lemak. Secara biokimia Lemak adalah senyawa
triasilgliserol atau trigliserida.

Gambar Rumus bangun lemak


Lilin (Wax)
Lilin atau Wax merupakan senyawa ester yang dibentuk oleh alkohol berantai panjang
dan karboksilat berantai panjang. Lilin digolongkan atas beeswax, carnauba wax, dan jojoba wax.
Beeswax atau Lilin lebah adalah lilin yang diproduksi dari sarang lebah. Carnauba wax atau lilin
karnauba adalah lilin yang diproduksi dari tumbuhan karnauba (sejenis pohon palm). Jojoba wax adalah
ilin yang diproduksi dari tanaman jojoba (Simmondsia Chinensis).

Gambar Rumus bangun lilin


 Lipida majemuk
Lipida majemuk adalah ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, yaitu :
Fosfolipida
Fosfolipida adalah adalah senyawa lipida yang berisi lipida dan asam phosporik

8
Gambar Rumus bangun fosfolipida
 Glikolipida
Glikolipida adalah senyawa lipida yang berisi lipida dan karbohidrat.
 Sphingolipida
Sphingolipida adalah kelompok lipida yang struktur utamanya adalah rantai panjang
amino alkohol sphingosin.

Gambar Rumus bangun spingolipida


 Lipoprotein
Lipoprotein adalah senyawa lipida yang berisi Lipida dan Protein.
 Lipida turunan / Derivat lipida
Lipida turunan adalah ester asam lemak yang gugus tambahan dan merupakan kelompok lipida
terdahulu, yaitu :
 Asam Lemak
Asam lemak adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Asam lemak terbagi atas dua
golongan, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Gambar Rumus bangun asam lemak


a. Asam lemak jenuh(saturated fatty acid)
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa
ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.

Gambar Rumus bangun asam lemak jenuh


1. Asam larutan (C11H23COOH)
Sumber utama asam lemak ini adalah minyak kelapa

9
Gambar Rumus bangun asam larutan
2. Asam palmitat (C16H32O2)
Sumber utama asam lemak ini adalah tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa (Cocos
nucifera) dan kelapa sawit (Elaeis guineensis).

Gambar Rumus bangun asam palmitat


3. Asam stearat (C18H36O2)

Gambar Rumus bangun asam stearat


b. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

Gambar Rumus bangun asam lemak tak jenuh


1. Asam oleat (C18H34O2)

Gambar Rumus bangun asam oleat


2. Asam linoleat (C18H32O2)

Gambar Rumus bangun asam linoleat

10
3. Asam linolenat (C18H30O2)

Gambar Rumus bangun asam linolenat


 Gliserol
Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana. Gliserida adalah ester yang terbentuk
dari gliserol dan asam lemak.

Gambar Rumus bangun gliserol


 Steroid
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan
dari terpena atau skualena.

Gambar Rumus bangun steroid


 Lemak aldehid dan senyawa – senyawa keton :
a. Lemak aldehid
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus fungsi ini terdiri
dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan rangkap dengan atom oksigen.

Gambar Rumus bangun aldehid


b. Keton
Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus karbonil yang terikat oleh 2 atom
karbon. Atom karbon yang diikat gugus karbonil dinamakan karbon α. Atom hidrogen yang diikat
karbon α dinamakan hidrogen α.

11
Gambar Rumus bangun keton
2. Lipida berdasarkan gugus polar dan non polar:
a. Lipida non polar ( lipida netral ) adalah lipida yang mengandung gugus non polar, contoh: kelompok
lemak (fat).
Berfungsi: berperan dalam metabolisme sebagai cadangan energi.
b. Lipid yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipida.
Berfungsi : berperan dalam membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan organel sel untuk
melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan luar sel.
3. Lipida berdasarkan struktur dan karakteristik non polar :
a) Lemak (fat)
b) Lilin
c) Fosfolipida
d) Lipoprotein
e) Glikolipida
f) Spingolipida
g) Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki
fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme. Vitamin yang larut dalam lipida adalah A, D,
E, dan K.
h) Eikosanoat
Eikosanoid merupakan senyawa yang disintesis dari arakidonat dan beberapa asam
lemak-tak jenuh.
i) Steroid
4. Lipida berdasarkan struktur kimianya:
a. Triasilgliserol
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida,
yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati
dan lemak hewani.

Gambar Rumus bangun Trigliserida


a. Fosfogliserol atau Fosfolipida
 Fosfatidiletanoalamin
 Fosfatidilserin
 Fosfatidilinositol
 Kardiolipin
b. Spingolipida
 Spingomielin
 Serebrosida

12
 Gangliosida
D. Sterol dan ester asam lemaknya
Sterol, dikenal juga sebagai steroid alkohol, adalah sub kelompok steroid dan merupakan
kelompok penting molekul organik.

Gambar Rumus Bangun Sterol


Ester lemak sterol sebagai berikut :
 Kolesterol
 Kolesteril ester
 Fitosterol
 Marina sterol
 Fungi sterol
 Steroid
o C18 steroid (estrogens)
o C19 steroid (androgens)
o C21 steroid (gluco/mineralocorticoids, progestogins)
 Sekosteroid
o Vitamin D2
o Vitamin D3
 Asam empedu
o C24 Asam empedu, alkohol.
o C26 Asam empedu, alkohol.
o C27 Asam empedu, alkohol.
o C28 Asam empedu, alkohol.
 Konjugasi Steroid
o Glucuronida
o Sulfat
o Glycine conjugates
o Taurine conjugates
 Hopanoid

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas didapatkan kesimpulan, bahwa Lipid adalah molekul-molekul


biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik. Lipid memiliki fungsi
penting, yaitu sebagai penyusun struktur membran sel, sebagai cadangan energi, sebagai hormon dan
vitamin. Lipida mempunyai sifat tidak larut didalam air larut didalam pelarut organik seperti benzena,
eter, aseton, kloroform, dan karbontetraklorida. Mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen, kadang-kadang juga mengandung nitrogen dan fosfor, bila terhidrolisis akan menghasilkan
asam lemak serta berperan dalm metabolisme tumbuhan dan hewan. Lipida di golongkan dalam
beberapa golongan yaitu klasifikasi lipida menurut Bloor, lipida berdasarkan gugus polar dan non polar,
lipida berdasarkan struktur dan karakteristik non polar dan lipida berdasarkan struktur kimianya. Selain
itu proses pembentukan metabolism lipid dilatarbelakangi karena adanya reaksi pembentukan asam
lemak yang membutuhkan banyak energi, di mana dua pasang elektron (2NADPH) dan satu ATP
diperlukan untuk tiap gugus asetil.

3.2 Saran

Makalah ini masih ada beberapa penjelasan yang belum tersampaikan dengan baik,semoga dari
pembaca mampu memberikan kritik dan saran yang membangun agar pembuatan makalah selanjutnya
dapat lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah mengenai lipid dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abun.2009.Lipid dan Asam Lemak pada Unggas Monogastrik. Fakultas Peternakan Universitas
Padjajaran. Jatinagor.
Lau, Edwin.2009.Healthy Express Super Sehat dalam 2 Minggu. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Poedjiadi, Anna.1994.Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia Press : Jakarta
Rosita Sipayung. 2003. Biosintesis Asam Lemak Pada Tanaman. Perpustakaan Fakultas Pertanian
Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Thenawijaya, Maggy.1988. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga : Jakarta

15

Anda mungkin juga menyukai