Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ARSA NATALIE AURORA

NIM : 2020-01-13201-005

PRODI : S1 KESEHATAN MASYARAKAT


1. Apa yang dimaksud dengan semen? Sebutkan komposisinya!
Jawab :
Air mani atau semen adalah gabungan antara sperma dan cairan pembawanya. Sperma sendiri
diproduksi oleh testis, sementara cairan pembawanya paling banyak diproduksi oleh vesikulas
seminalis. Komposisinya
- spermine
Kandungan sperma yang pertama adalah spermine. Zat ini merupakan salah satu bentuk
senyawa polyamine.
- Protein
Untuk setiap 100 ml cairan semen, terkandung kurang lebih 5.040 miligram protein.
- Mineral
Selain protein, kandungan pada sperma lainnya adalah mineral. Masih dari penelitian yang
sama, terdapat tiga jenis mineral yang terkandung dalam sperma beserta cairan mani. Ketiga
mineral yang turut menyusun komposisi sperma, yaitu:
 Zinc
 Magnesium
 Potasium
- Vitamin C
Selain keempat zat di atas, sperma dan air mani juga diketahui mengandung beberapa
komposisi lainnya, seperti:
 Fruktosa
 Sodium
 Lemak
 Kolesterol
 Vitamin B12
2. Kehamilan terjadi karena adanya fertilisasi dan hormonal Jelaskan mekanisme hormonal
tersebut !
Jawaban :
Proses fertilisasi dan kehamilan yaitu dimulai saat di tuba fallopi terjadi pertemuan ovum dan
sperma menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi morula → blastula → menuju rahim →
menempel di dinding rahim (implantasi). Setelah itu berkembang menjadi embrio, kemudian
menjadi janin. Dan disitulah dimulai masa kehamilan/nidasi. Seorang wanita akan berhenti
menstruasi selama masa kehamilan, yaitu sampai janin dilahirkan.
Pembahasan
Sel telur atau ovum dihasilkan oleh ovarium wania setiap bulannya yang disebut sebagai
ovulasi. Setelah ovulasi, ovum masuk ke tuba fallopi yang dikelilingi banyak sperma. Hanya satu
sperma yang membuahi ovum (fertilisasi) dan membentuk zigot. Zigot berkembang dan
menempel di dinding rahim (implantasi). Zigot berkembang menjadi embrio dan dimulailah
kehamilan.
Kehamilan atau gestasi adalah berkembangnya embrio di dalam uterus sejak terjadi
fertilisasi hingga dilahirkan. Lama proses kehamilan adalah 40 minggu atau 280 hari. Waktu ini
dihitung berdasarkan menstruasi terakhir sebelum dinyatakan positif hamil. Hal tersebut
dikarenakan fertilisasi/pembuahan sperma dengan ovum diperkirakan dua minggu setelah
menstruasi terakhir tersebut. Bayi yang lahir sebeleum 37 minggu disebut kelahiran premature.
Bayi yang lahir lebih dari 42 minggu disebut postmature.
Berikut tahapan-tahapan proses fertilisasi:
1. Zigot akan membelah menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel dan 16 sel setelah beberapa jam terjadi
fertilisasi.
2. Pada hari ke-3 sampai hari ke-4
Pembelahan sel sampai pada jumlah sel menjadi 32 sel yang berkemlompok seperti buah
murbei disebut denga morula.
Morula mengalami pembelahan membentuk blastula dan didalam blastula terdapat rongga yang
disebut blastosol.
Rongga blastosol berisi cairan dari tuba fallopi disebut dengan blastosit.
Blastula terdiri dari lapisan dalam dan luar. Lapisan dalam adalah blastosit dengan adanya masa
sel di dalamnya, dan lapisan luar berupa trofoblas.
Trofoblas membantu implantasi blastula pada uterus (sesuai fungsi yang telah dijelaskna diatas).
Trofoblas nantinya akan berkembang menjadi plasenta/tembui/ari-ari dan membran kehamilan.
Blastosit yang dilapisi trofoblas menuju uterus dalam waktu 3-4 hari.
3. Pada hari ke-6
Terjadi penempelan trofoblas pada dinding uterus (implantasi).
Proses implantasi dapat berlagsung dari hari ke-5 sampai ke-7.
Implantasi akan memacu dikeluarkannya hormon HCG (hormon chorionic gonadotropin) yang
merupakan tanda adanya embrio.
HCG menstimulasi estrogen dan progesteron sehingga menstruasi terhenti.
4. Pada hari ke-12
Embrio telah kuat menempel pada dinding endometrium rahim.
5. Pada hari ke-21
Terjadi fase gastrula yaitu pembentukan lapisan-lapisan embrio, yaitu ektoderm, mesoderm dan
endoderm.
Adapun trofoblas berkembang menjadi membran kehamilan.
Selama perkembangan embrio, terbentuk membran kehamilan yang berfungsi melindungi dan
memberi nutrien bagi embrio yaitu:
1. Sakus vitelinus
Disebut juga kantung telur merupakan pelebaran endodermis. Disini adalh tempat
pembentukan sel darah dan pembuluh darah embrio. Sakus vitelinus dengan trofoblas
berinteraksi membentuk korion.
2. Korion
Adalah membran terluar pada embrio. Korion membentuk vili korion yang berisi pembuluh
darah. Korion dengan endometrium ibu membentuk plasenta yang berperan dalam pertukaran
gas, makanan, dan zat sisa antara janin dan ibu.
Namun, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin karena dibatasi jaringan ikat.
Hanya beberapa partikel kecil saja yang dapat melewatinya seperti virus dan bakteri.
3. Amnion
Adalah kantung berisi cairan tempat embrio berada, berfungsi untuk melindungi janin dari
tekanan, benturan, atau perubahan suhu yang drastis.
Cairan amnion disebut juga cairan ketuban juga dapat membantu proses kelahiran karena cairan
amnion dapat menjadi pemicu melebarnya serviks atau leher lahim saat proses kelahiran, serta
dapat menjadi pelicin jalan lahir dan dapat juga sebagai cairan antiseptic saat proses kelahiran.
Selain itu, cairan ketuban berfungsi sebagai pendeteksi kelainan keturunan (genetik) pada janin.
4. Alantois
Adalah membran pembentukan tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan janin dengan
plasenta endometrium ibu.
Tali pusar berguna menyalurkan zat makanan dan oksigen dari ibu serta mengeluarkan zat sisa
yang dihasilkan janin untuk dibuang.
5. Plasenta
Plasenta adalah organ yang tumbuh di dalam dinding rahim yang berasal dari korion dan
endometrium.
Fungsi Plasenta:
Menyalurkan nutrien dari ibu ke janin
Pertukaran gas antara ibu dan janin
3. Sebutkan dan jelaskan fase yang terjadi pada spermatogenesis!
Penjelasan Spermatogenesis berasal dari kata sperma dan genesis (pembelahan). Pada
spermatogenesis terjadi pembelahan secara mitosis dan meiosis. Spermatogenesis merupakan
tahap atau fase-fase pendewasaan sperma di epididimis. Setiap satu spermatogonium akan
menghasilkan empat sperma matang.
Fase-fase spermatogenesisi
 Spermatogonium
Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis.
Spermatogonium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
 Spermatosit primer
Spermatosit primer merupakan pertumbuhan dari spermatogonium. Spermatosit primer
terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
 Spermatosit sekunder
Spermatosit sekunder merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan
2N kromatid.
 Spermatid
Spermatid merupakan meiosis spermatosit dari sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan
secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid.
 Spermatozoa
Spermatozoa merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini
terjadi diferensiasi. Spermatozoa terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan
tahap spermatozoa yang telah matang dan siap dikeluarkan.
4. Jelaskan efek esterogen terhadap perkembangan karakteristik seks sekunder wanita!
Hormon estrogen adalah salah satu hormon yang berperan penting dalam tubuh wanita
karena dapat memelihara kesehatan sistem reproduksi dan membantu perkembangan organ-
organ, seperti pertumbuhan payudara. Estrogen diproduksi oleh berbagai bagian, seperti sel
telur, kelenjar adrenal, dan jaringan lemak.
Hormon estrogen berperan penting dalam perkembangan sistem reproduksi, seperti vagina
dan rahim. Hormon ini membantu memelihara ketebalan dinding vagina dan mendorong
produksi pelumas di vagina. Sedangkan pada rahim, estrogen membantu memlihara membran
pelapis rahim serta mengatur sekresi lendir di organ ini.Estrogen pun berperan penting
dalam perkembangan payudara, rambut kemaluan, dan rambut ketiak selama masa pubertas.
Tidak hanya itu, hormon ini juga lah yang membantu menghentikan produksi ASI setelah selesai
menyusui

 Mengendalikan siklus menstruasi


Estrogen adalah hormon yang membantu mendorong sel telur agar matang dan bisa dilepaskan
untuk proses pembuahan. Selain itu, hormon ini jugalah yang berperan dalam proses penebalan
dan peluruhan lapisan dinding rahim dalam siklus menstruasi.
 Menunjang perkembangan tulang
Tidak hanya seputar sistem reproduksi, estrogen juga penting untuk tulang, Hormon ini
membantu proses regenerasi tulang, membantu mencegahnya agar tidak cepat keropos.
Pengeroposan tulang bisa memicu osteoporosis.
 Menjaga kesehatan jantung
Estrogen membantu menjaga kesehatan pembuluh darah dengan mengurangi potensi inflamasi
dan menjaga kadar kolesterol. Kondisi ini berperan penting dalam pencegahan penyakit jantung.
 Mengontrol suasana hati
Hormon estrogen berkaitan erat dengan salah satu senyawa kimia di otak, serotonin. Serotonin
adalah senyawa penyeimbang suasana hati dan estrogen membantu produksi senyawa ini. Oleh
karena itu, seiring dengan berkurangnya estrogen, kadar serotonin juga akan menurun dan
suasana hati menjadi buruk.
Tanda kelebihan hormon estrogen
Kelebihan hormon estrogen bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya akibat konsumsi
obat-obatan tertentu yang dilakukan sebagai terapi hormon.
Berikut gejala yang timbul saat seorang perempuan memiliki kelebihan hormon estrogen di
dalam tubuhnya:
- Payudara terasa nyeri dan bengkak
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Gairah seksual menurun
- Perubahan suasana hati (mood swings)
- Sakit kepala
- Rambut rontok
- Gangguan tidur
- Cepat Lelah
- Gangguan daya ingat
Tanda kekurangan hormon estrogen
Rendahnya kadar hormon estrogen di tubuh bisa disebabkan oleh aktivitas fisik yang terlalu
berat, gangguan pada kelenjar pituitari yang memproduksi estrogen, hingga penyakit seperti
sindrom turner dan gangguan ginjal kronis.
Berikut tanda-tandanya apabila Anda memiliki kadar hormon estrogen yang lebih rendah dari
normal.
- Vagina kering sehingga sakit saat melakukan hubungan seksual
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Payudara nyeri
- Sakit kepala
- Depresi
- Sulit berkonsenterasi
- Sering Lelah
- Sering mengalami mood swings
Kekurangan estrogen bisa memicu depresi,kenaikan berat badan, hingga obesitas. Berat badan
berlebih dapat memicu berbagai penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung.
5. Jelaskan dan gambarkan siklus menstruasi pada wanita !
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari vagina yang terjadi diakibatkan siklus bulanan
alami pada tubuh wanita. Siklus ini merupakan proses organ reproduksi wanita untuk bersiap
jika terjadi kehamilan. Persiapan ini ditandai dengan penebalan dinding rahim (endometrium)
yang berisi pembuluh darah. Jika tidak terjadi kehamilan, endometrium akan mengalami
peluruhan dan keluar bersama darah melalui vagina.
Siklus menstruasi adalah perubahan dalam tubuh wanita, khususnya pada bagian organ
reproduksi. Menstruasi terjadi ketika lapisan dinding rahim (endometrium) yang menebal luruh
karena tidak adanya pembuahan sel telur. Siklus menstruasi pada tiap wanita berbeda-beda,
bisa terjadi antara 23-35 hari, namun rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari.

Ada 4 fase menstruasi pada wanita


 Fase Menstruasi. Pada fase ini, lapisan dinding dalam rahim yang mengandung darah, sel-sel
dinding rahim, dan lendir atau dikenal dengan endometrium meluruh dan keluar melalui
vagina. Proses ini dimulai sejak hari pertama siklus menstruasi dimulai dan bisa berlangsung
dari selama 4 hingga 6 hari. Pada tahapan ini, biasanya wanita merasakan beberapa gejala,
seperti nyeri perut bawah dan punggung akibat rahim berkontraksi untuk membantu
meluruhkan endometrium.
 Fase Folikular. Tahapan ini terjadi sejak hari pertama menstruasi sampai memasuki fase
ovulasi. Di tahapan ini, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel ovum atau sel telur.
Pertumbuhan folikel ovarium kemudian menyebabkan endometrium makin tebal. Fase ini
terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi. Umumnya, lama waktu
yang dihabiskan pada tahapan ini akan menentukan berapa lama siklus menstruasi seorang
wanita nantinya akan berlangsung.
 Fase Ovulasi. Pada fase ini, sel telur dilepaskan untuk siap dibuahi oleh sperma. Sel telur
yang telah matang bergerak ke tuba fallopi dan menempel di dinding rahim. Sel telur ini
umumnya hanya bertahan selama 24 jam saja. Apabila tidak ada serma yang masuk untuk
membuahinya, sel telur akan mati. Namun, jika sel telur bertemu dengan sperma dan sudah
dibuahi, kehamilan bisa terjadi. Fase ovulasi ini menandai masa subur wanita dan biasanya
terjadi sekitar dua minggu sebelum siklus menstruasi berikutnya dimulai. Jadi, jika kamu dan
pasangan ingin merencanakan kehamilan, ini merupakan fase yang tepat untuk melakukan
pembuahan.
 Fase Luteal. Setelah fase ovulasi, folikel yang telah pecah mengeluarkan sel telur akan
membentuk korpus luteum, yang memicu peningkatan hormon progesteron untuk
mempertebal lapisan dinding rahim. Fase ini dikenal dengan fase pramenstruasi yang
ditandai dengan gejala, seperti payudara membesar, muncul jerawat, badan terasa lemas,
menjadi mudah marah atau emosional.
Empat fase menstruasi ini terus berputar, hingga seorang wanita mengalami menopause di usia
50 hingga 60 tahunan kelak.

Anda mungkin juga menyukai