BIOLOGI SEL
“REPLIKASI DAN TRANSLASI”
DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. ARNI AMIR, MS
DISUSUN OLEH
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini diajukan untuk menyelesaikan
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh kata sempurna, baik dari segi
kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya,
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3. Tujuan .................................................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian replikasi DNA
1.3.2 Mengetahui proses dari replikasi DNA
1.3.3 Untuk mengetahui perbedaan replikasi DNA eukariot dan prokariot
1.3.4 Untuk mengetahui pengertian translasi
1.3.5 Mengetahui proses dari translasi
1.3.6 Mengetahui komponen yang berperan dalam proses translasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
4
molekul DNA lama dan DNA baru yang saling berselang-seling pada
setiap untai.
Eukariotik Polimerase
1) Polimerase β
Dalam perbaikan dasar-eksisi, dasar penghapusan adalah diikuti
dengan eksisi dari nukleotida abasic tunggal. DNA polymerase β
kemudian berfungsi untuk mengisi nukleotida yang hilang, ini
melibatkan kegiatan dalam domain N-terminal dari protein yang
menghilangkan sisa fosfat 5 'setelah eksisi nukleotida, diikuti
dengan reaksi polimerisasi untuk mengisi nukleotida yang hilang.
Sintesis terbatas ini masuk akal dalam hal sifat biokimia DNA
polymerase β, yang distributif dan tidak memiliki aktivitas
proofreading. Dalam mode yang berbeda dari perbaikan dasar-eksisi
(disebut 'panjang-patch'), lebih lama (2-10 nukleotida) bentangan
8
DNA dihapus, tetapi tidak jelas apakah ini diisi oleh β , atau oleh
replikatif δ dan ε epolimerase..
2) Polimerase α, δ, ε
Dua jenis lain dari perbaikan melibatkan polimerase DNA replikatif
δ atau ε, dalam hubungannya dengan RFC dan PCNA sebagai
kofaktor. Dalam perbaikan nukleotida eksisi, resynth- esis oleh
polimerase berikut ini penghapusan dari cleotide oligonu- dari 24-
32 mengurangi nukleotida yang rusak. Perbaikan mismatch
mengoreksi daerah DNA yang mengandung nukleotida serasi (yaitu
di mana A tidak dipasangkan dengan T dan G tidak dipasangkan
dengan C). Segmen serasi dihapus, dan polimerase δ dan ε mungkin
diperlukan untuk resynthesize beberapa ratus nukleotida di sekitar
perbaikan.
Mekanisme yang berbeda diperlukan untuk perbaikan putusnya
double-strand,di mana pembelahan kedua untai ganda helix
resynthesis sederhana menggunakan strand yang rusak sebagai pola
yang tidak dapat digunakan untuk efek perbaikan. Satu mekanisme
perbaikan putusnya untai ganda melibatkan homo rekombinasi
logous antara kromosom yang rusak dan salinan tidak rusak
(misalnya homolog yang kromosom dalam sel diploid). Khrom yang
rusak kemudian berfungsi sebagai pola untuk memungkinkan
sintesis seluruh lokasi pemutusan dan karena itu akhirnya
memungkinkan fragmen yang rusak bergabung kembali.
9
DNA dengan arah 5’> 3’. Enzim ini hanya bisa menambahkan
nukleotida ke ujung 3’ yang sudah ada, karena itu butuh primer sehingga
nukleotida dapat ditambahkan.
e. DNA Ligase
Enzim DNA ligase menggabungkan fragmen-fragmen Okazaki (lagging
strand) saat proses replikasi. Enzim ini juga menyambungkan potongan-
potongan DNA yang baru disintesis.
f. DNA Gyrase
DNA gyrase membantu proses unwinding.
2.1.5 Proses Replikasi DNA
Proses replikasi dimulai ketika enzim DNA polimerase memisahkan
dua untai DNA heliks ganda, seperti ritsleting terbuka. Kemudian, setiap
untai DNA yang “lama” akan berfungsi sebagai cetakan yang menentukan
urutan nukleotida di sepanjang untai DNA komplementer baru yang
bersesuaian dengan cara mendeteksi basa komplemennya. Setelah
mendapatkan pasangan yang sesuai, nukleotida yang baru tersebut
disambung satu sama lain untuk membentuk tulang punggung gula-fosfat
untai DNA yang baru. Jadi, setiap molekul DNA terdiri atas satu untai DNA
“lama” dan satu untai DNA “baru”. Sekarang, terdapat dua molekul DNA
yang sama persis dengan satu molekul DNA induk. Enzim DNA polimerase
memiliki fungsi lain, yaitu mengoreksi DNA yang baru terbentuk,
membetulkan setiap kesalahan replikasi, dan memperbaiki DNA yang
rusak. Adanya fungsi tersebut menjadikan rangkaian nukleotida DNA
sangat stabil dan mutasi jarang terjadi (Campbell, 2008) .
Secara umum proses replikasi DNA meliputi tahap-tahap replikasi berikut:
a. Denaturasi (pemisahan) untaian DNA induk
b. Inisiasi sintesis DNA
c. Pemanjangan untaian DNA
d. Ligasi fragmen-fragmen DNA
e. Terminasi sintesis DNA
11
Beberapa tipe RNA yang disintesis di nukleus pada sel eukariot, yang
menarik sebagai berikut:
a. Messenger RNA (mRNA). mRNA kemudian bisa ditranslasi menjadi
polipeptida.
b. Ribosomal RNA (rRNA). rRNA digunakan untuk membangun ribosom,
yaitu mesin untuk mensintesis protein pada saat translasi mRNA.
c. Transfer RNA (tRNA), yaitu molekul RNA yang membawa asam amino
selama pembentukan polipeptida dan tidak ditranslasi.
a. Inisiasi
Ada beberapa perbedaan dalam hal proses inisiasi translasi antara
prokariot dengan eukariot. Pada eukariot kodon inisiasi adalah metionin,
sedangkan pada prokariot adalah formil-metionin/fMet. Molekul tRNA
inisiator disebut tRNAiMet. Ribosom bersama-sama dengan tRNAiMet
dapat menemukan kodon awal dengan cara berikatan dengan ujung 5’
(tudung) kemudian melakukan scanning transkrip ke arah 3’ (arah 5’Æ
3’) sampai menemukan start kodon (AUG). selama scanning, ribosom
memulai translasi pada waktu menjumpai sekuen konsensus
CCRCCCAUGG (R adalah purin: A/G).
19
Ribosom subunit besar akan terikat pula bersama dengan ribosom subunit
kecil untuk melengkapi proses inisiasi
b. Elongasi
Proses elongasi terjadi beberapa tahapan, sebagai beikut:
1) Pengikatan aminoasil-tRNA pada sisi A (aminoasil) yang ada di
ribosom. Ribosom sendiri mempuntai 3 daerah yaitu E, P dan A.
20
3) Asam amino baru akan masuk ke A site, lalu ikatan peptida akan
terbentuk di P site.
4) Saat itu juga ribosom akan berpindah ke triplet kodon lain dari
mRNA, t RNA yg asam aminonya telah lepas akan berada di E site
dan keluar.
21
3.1 Kesimpulan
DNA merupakan molekul hidup karena mampu melakukan penggandaan
diri (replikasi). Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai
nukleotida baru dari rantai nukleotida lama. Prosesnya dengan menggunakan
komplementasi pasangan basa untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang
sama dengan molekul DNA lama. Proses yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh
enzim helikase, enzim polimerase, dan ligase. Terdapat tiga jenis model replikasi
DNA, yaitu: Model konservatif, Model semikonservatif dan Model dispersif.
Sedangkan, enzim-enzim yang terlibat dalam replikasi DNA ialah: Enzim helicase,
topoisomerase, DNA primase, DNA polimerase, DNA ligase, dan DNA gyrase.
24
25
3.2 Saran
Campbell, Neil A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta : PT. Gelora
Aksara Pratama,Erlangga.
Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem Edisi 9. Alih bahsa,
Lydia l Mandera; editor edisi bahasa Indonesia, -Joko, dkk. Jakarta: EGC
26
29/05/2020
KELOMPOK 1
REPLIKASI
1
29/05/2020
Outline
Pengertian Replikasi
Jenis-jenis Replikasi
Proses Replikasi
Kesimpulan
PENGERTIAN
Replikasi DNA merupakan tahapan penting yang mengawali proses mitosis dan
meiosis
Replikasi DNA merupakan proses pengkopian rangkaian molekul DNA indukan
sehingga dihasilkan molekul anakan yang identik
Tiga model Replikasi DNA
1. Konservatif
2. Dispersif
3. Semi konservatif
2
29/05/2020
JENIS-JENIS
Konservatif
Dua rantai DNA lama tetap tidak berubah, berfungsi sebagai cetakan untuk 2 rantai DNA ba
ru.
Replikasi mempertahankan molekul dari DNA lama dan membuat molekul DNA baru
Semi Konservatif
Dua rantai DNA lama terpisah dan rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pad
a masing-masing rantai DNA lama.
Akhirnya dihasilkan 2 rantai DNA baru yang masing-masing mengandung satu rantai cetaka
n molekul DNA lama dan satu rantai baru hasil sintesis
JENIS-JENIS
Dispersif
Beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama digunakan sebagai cetakan untuk sintesis ra
ntai DNA baru. Oleh karena itu , hasil akhirnya DNA lama dan baru tersebar pada rantai D
NA lama dan baru.
Replikasi ini menghasilkan dua molekul DNA lama dan DNA baru yang saling berselang-sel
ang pada setiap untai.
3
29/05/2020
GAMBAR
5’ 3’
3’ 5’
4
29/05/2020
5
29/05/2020
6
29/05/2020
BAGAIMANA PEMBENTUKAN
LEADINGSTRAND DAN LAGGING STRAND?
7
29/05/2020
8
29/05/2020
PERBEDAAN REPLIKASI
Prokariyotik Eukariyotik
KESIMPULAN
Replikasi DNA proses replikasi genetika yang terjadi pada saat pembelahan sel,
bersifat identik dengan DNA induknya.
Semi-konservatif, setiap untai DNA lama akan berfungsi sebagai cetakan yang
menentukan urutan nukleotida disepanjang untai DNA komplementer baru yang
sesuai dengan cara mendeteksi basa komplemennya.
Setelah mendapat pasangan yang sama nukleotida disambung satu sama lain untuk
membentuk tulang punggung Gula DNA yang baru. Jadi setiap molukel DNA yang
baru terdiri dari DNA lama dan DNA baru yang berpilin
9
29/05/2020
TRANSLASI
OUTLINE
Pengertian Translasi
Proses Translasi
10
29/05/2020
Pengertian Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida pada
molekul mRNA menjadi rangkaian asam amino, penyusun suatu
polipeptida (protein). Translasi berlangsung di sitoplasma.
mRNA Polipeptida
• Tidak ditranslasi
b. tRNA • tRNA adalah pembawa asam-asam amino
yang akan disambungkan menjadi rantai
polipeptida.
• Tidak ditranslasi.
c. rRNA • Molekul rRNA adalah salah atau molekul
penyusun ribosom yaitu organel tempat
berlangsungnya sintesisi protein.
11
29/05/2020
12
29/05/2020
Proses Translasi
a.Inisiasi
b. Elongasi
(Pemanjangan) Poli
asam amino
c. Terminasi
13
29/05/2020
a. Proses Inisiasi
14
29/05/2020
Lanjutan
Ribosom subunit besar akan terikat pula bersama dengan ribosom subunit kecil
untuk melengkapi proses inisiasi
b. Proses Elongasi
15
29/05/2020
Lanjutan
Lanjutan
16
29/05/2020
Lanjutan
c. Terminasi
Translasi akan berakhir pada saat salah satu dari STOP KODON terminasi (UAA,
UGA, UAG) yang ada pada mRNA mencapai posisi A pada ribosom. Kodon ini
dikenali oleh protein yaitu release factor
17
29/05/2020
TERIMA KASIH
18