Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

REPLIKASI DNA GANGGUAN DAN EFFEK

Dosen: Dr. Hj. Tuti Kurniati, M.Pd

Kelompok 3:
1. Rizqi Indana Zulfa R       (1212060095)
2. Widayanti Nurul fadilah      (1212060096)
3. Winda Apriani   (1212060130)
4. Wulan Wita nabila    (1212060131)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan..........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Replikasi DNA...............................................................................................2
2.2 Gangguan replikasi dan Penyebab.................................................................2
2.3 Effek Gangguan DNA....................................................................................2
BAB III....................................................................................................................3
PENUTUP................................................................................................................3
3.1 SIMPULAN...................................................................................................3
3.2 SARAN..........................................................................................................3
DAFTAR  PUSTAKA.............................................................................................3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
pembelajaran dan terus dapat menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung. Sholawat dan salam tetap kita curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,
sebab dengan kehadiran beliau di dunia ini kita dapat mentauladaninya yang agung.

           Penulisan makalah yang berjudul “Replikasi DNA gangguan dan effek ” ini


merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Ilmu Biologi Sel Molekuler. Tujuan dibuat
makalah selain untuk memenuhi tugas Biologi Sel Molekuler tetapi juga agar mahasiswa
mengetahui bagiama prose terjadi replikasi DNA berserta gangguanya yang terdapat di
dalam diri manusia.

            Manusia memang tak luput dari kesalahan, sama halnya dengan kami yang jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan agar kedepannya makalah ini dapat
menjadi lebih baik lagi dan bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

             Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani. Unsur fisik
yaitu berupa jasmani (raga) dan unsur psikis berupa rohaninya (jiwa). Terdapat banyak sekali
hal penting di tubuh sebagimana telah diciptakan allah SWT dengan detail dan sempurmna .
ada banyak macam sekali hal yang bereaksi yang kita sendiri tidak bisa menjelaskannya . dari
mulai awal mula pembentukan zigot hinnga bisa mencapai bayi yang dilahirkan , ada
berbagai macam siklus pernafasan belum lagi lambung dan yang lainnya sekecil sel saja ada
proses rumit bahkan orang pintar pun tidak bisa membuatnya hal semacam itu banyak hal
yang harus kita syukuri itulah kekuasaan allah. Semua organ sel dan yang lain harus
bekerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang sudah semestinya maka jagalah tubuh kita
dengan baik jangan terus memberi tekanan dan penyakit . bagaimana tubuh merespon jika
adanya virus yang menyerang tubuh itu dilakukan dengan sendirinya dan sudah di atur seperti
tiap manusia memilki proses yang berbeda untuk menghasilkan sesuatu didalam tubuhnya itu
maka dari itu disini kami akan mencari tau materi tentang replikasi DNA gangguan dan
effeknya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja macam gangguan DNA?


2. Bagaimana Proses terjadinya replikasi DNA?
3. Bagimana effek dari gangguan DNA?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui proses replikasi DNA


2. Untuk mengetahui gangguan dan penyebab yang terjadi pada tubuh
3. Untuk mengetahui Efffek dari gangguan itu untuk tubuh

1.4 Manfaat Penulisan

1. Memperoleh pengetahuan tentang replikasi dna seperti apa


2. Mengetahui gangguan yang terjadi pada dna itu berakibat apa pada tubuh
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Replikasi DNA
           
Replikasi DNA adalah suatu kemampuan dimana terdapat sel menggandakan diri.
DNA merupakan polimer terdiri tiga komponen utama, yaitu gugus fosfat, gula deoksiribosa,
dan basa nitrogen. ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong
sebagai polinukleotida. Sel berkembang biak dengan membelah sendiri, dan hanya ada satu
rantai DNA di sel, untuk mencetak sel baru juga membutuhkan DNA. Untuk mengisi bagian
yang kosong ini ada tahapan untuk mencapai DNA baru dengan cara berbeda. Pada akhirnya
sebelum sel membelah DNA akan membuat salinan dirinya dan dipindahkan ke sel yang baru
proses itulah disebut replikasi DNA. DNA juga mempunyai peran penting dalam pewarisan
sifat,tugas utamanya membawa materi genetik dari suatu generasi ke generasi selanjutnya,
merupakan senyawa kimia dan polinukleotida yang membawa sifat sifat keturunan yang khas
pada kromosom.

Prose proses yang terjadi saat replikasi :


a. Ikatan hidrogen membuka sehingga kedua pita akan memisah
b. Pita saling memisah . basa nitrogen pada masing masing pita berfungsi sebagai
cetakan yang mengatur pengikatan basa komplementer (basa pelengkap) pada pita
baru yang dibentuk.
c. Masing masing pita lama membentuk pita baru ,sehingga menghasilkan dua pita
double helix.

Proses yang terjadi pada dna melibatkan enzim helikase, enzim polimerase, dan ligase
replikasi , Replikasi merupakan proses pelipatan DNA. Proses replikasi ini diperlukan
ketika sel akan membelah diri. Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan diri harus
disertai dengan replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi genetik yang
sama. Pada dasar nya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua
rantai dan rantai yang satu merupakan “konjugat” dari rantai pasangannya. Dengan kata
lain, dengan mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan
mudah dibentuk Adanya proses replikasi DNA yang dapat terjadi tiga kemungkinan :
1. Konsevatif
Replikasi dna konservatif , yaitu pita double helix DNA induk tetap tidak
berubah ,kemudian digunakan untuk mencetak dua pita double heliks dna yang baru.
2. Semikonservatif
Replikasi DNAsemikonservatif , yaitu pita double heliks dna induk terpisah ,
kemudian mensintesis pita DNA yang baru dengan cara melengkkapi
(komplementasi) pada masing masing pita dna induk tersebut.
3. Dispersif
Replikasi DNA dispersif, yaitu pita double helix terputus membentuk segmen pita
DNA yang baru , lalu segmen pita dna induk akan disambung dengan segmen pita
yang baru . sehingga akhirnya segmen pita dna induk dan yang barur akan tersebar
pada pita double heliks dna yang terbentuk.

Proses replikasi ini memerlukan bantuan dari protein dan enzim atau disebut
DNA polimerase yaitu enzim pembantu untuk DNA baru yang merupakan suatu
polimer. Replikasi diawali dengan pembukaan untai pada gkamu DNA pada titik
tertentu sepanjang rantai DNA. Setelah pembukaan untai masuklah DNA polimerase
dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka , proses pembukaan
disertai dengan bergesernya DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai
gkamu, monomer DNA ditambahkan dikedua sisi rantai setiap terbuka dan berlajut
sampai rantai benar terpisah.

(Bruce Albert,1994. Gambar oleh penulis )


Proses sintesis rantai DNA baru memiliki suatu mekanisme yang mencegah
terjadinya kesalahan pemasukan monomer yang dapat berakibat fatal. Karena
mekanisme inilah memungkinkan terjadinya kesalahan sintesis amatlah kecil.
2.2 Ganguan DNA dan Penyebab
Gangguan merupakan suatu usaha yang berasal dari luar dan dapat
melemahkan secara tidak konsepsioanal. Umumnya semua gangguan dapat
berpengaruh buruk salah satunya dalam genetika, gangguan pada genetika akan
menyebabkan penyakit genetik. Penyakit genetika/kelainan genetik adalah dimana
terjadinya suatu perubahan sifat dan komponen di dalam gen sehingga menimbulkan
penyakit, kondisi ini dimana disebabkan oleh mutasi baru pada DNA atau kelainan
gen yang diwarisi oleh orang tua kepada keturunannya.
Gangguan genetik merupakan penyakit non infeksius dapat mengakibatkan
rusaknya genetika DNA atau RNA yang terletak di inti sel dan mitokondria, sehingga
terjadi mutasi DNA atau RNA. Penyakit genetika umumnya akan diturunkan kepada
keturunannya dan bersifat tidak menular. Seorang penderita penyakit/kelainan
genetika biasanya tidak menyadari jika dalam tubuhnya telah terjadi mutasi
DNA/RNA, sampai terjadi ekspresi kelainan tersebut. Penyakit genetika sangat sulit
dideteksi penyebabnya, karena pemeriksaannya harus melalui deteksi atau
pemeriksaan materi genetika di laboratorium tertentu (Karwita, 2009; Rudjito, 2009).
Pada penyakit genetika ini biasanya akan terekspresikan setelah bertahun-
tahun mengalami mutasi akibat akumulasi, yaitu mutasi materi gen yang tidak dapat
lagi di repair oleh system tubuh atau ekspresi itu akan muncul setelah memiliki
keturunan, yang akan terekspresikan di keturunannya. Penyebab mutasi genetika
biasanya adalah virus, bakteri, zat kimia, radiasi, asap rokok, minuman beralkohol
serta makanan awetan yang potensial menyebabkan mutasi gen (Suryo, 2009).
Penyakit genetika ini sudah semakin berkembang yang baru akibat semakin
banyaknya agen-agen yang bersifat mutagen.
Pada DNA kemungkinan akan terjadi mutasi tetapi persentasenya sangat kecil
sekali. Terjadinya mutasi karna adanya perubahan protein yang dihasilkan ,perubahan
pada protein yang dihasilkan dapat menyebabkan perbedaan pada manusia, waktu
terjadinya mutasi  ketika sebuah fragmen kromosom patah dan hilang pada saat
pembelahan sel. Contoh mutasi pada sel tubuh yaitu sindrom down, sindrom
kinefelter, mutasi pada sel kelamin yaitu buta warna, thalasemia.
1. Down Syndrome
Down sindrome suatu kondisi dimana materi genetik tambahan menyebabkan
keterlambatan perkembangan anak dan mengacu pada retardasi mental. Anak
yang mempunyai down sindrome meiliki kelainan pada kromosom 21 yang tidak
terdiri dari dari 2 kromosom sebagaimana seharusnya melainkan tiga kromosom
informasi genetika menjadi terganggu dan anak juga mengalami penyimpangan
pada fisik (kumala 2007). abnormal pada kromosom 21 terjadi akibat kegagalan
sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan .
Dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor genetik, faktor radiasi, faktor
virus,faktor umur, faktor umur ibu, dan faktor umur ayah . penelitian epidemiologi
mengatakan ada peningkatan resiko berulang dalam keluraga terdapat anak drwon
syndrome (mangusong,2009) . dan faktor yang banyak mempengaruhi Down
syndrome adalah faktor umur ibu saat hamil atau melahirkan 35 ke atas.
Ternayata masih adanya kebiasaan masyarakat yang melakukan perkawinan
dengan kerabat terdekat dan menikah di usia 40 ke atas yang akan menghasilkan
keturunan yang menderita penyakit/kelainan genetika dengan peluang kejadian
cukup tinggi. Hal ini diakibatkan karena kemungkinan perkawinan dengan
kekerabatan terdekat akan memunculkan penyakit genetika yang bersifat resesif
yang bertemu dengan materi genetika yang bersifat resesif pula. Sebagiaman
sesuai dengan firman Allah, bahwa sesungguhnya Allah akan memperlihatkan
kebesarannya dengan contoh tentang genetika ini.

‫ك اَنَّهٗ ع َٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء َش ِه ْي ٌد‬ ُّ ۗ ‫َّن لَهُ ْم اَنَّهُ ْال َح‬jَ ‫اق َوفِ ْٓي اَ ْنفُ ِس ِه ْم َح ٰتّى يَتَبَي‬
ِ ‫ق اَ َولَ ْم يَ ْك‬
َ ِّ‫ف بِ َرب‬ ِ َ‫َسنُ ِر ْي ِه ْم ٰا ٰيتِنَا فِى ااْل ٰ ف‬
Artinya: Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri,
sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar.
Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu?

2. Talasemia
Thalasemia salah satu penyakit hemoglobinopati yaitu ketidakmampuan tubuh
dalam membentuk hemoglobin. Disebabkan karena deffek atau ganguan genetik
tidak terbentuknya rantai globin (globin a dan b) dan tidak terbentuk sempurna
yang menimbulkan menifestasi klinis berupa anemia, pucat , nyeri , lemah
kelainan pada tulang .penurunan genetik yang terjadi pada kelainan ini bersifat
resesif autosomal , sifat yang diturunkan berdasarkan kromosom pewaris sifat
dengan penderita berupa autosomal homozigot. Hal ini terdapatnya 1 alel gen
talasemia yang diturnkan oleh masing masing pewaris sifat .
kini banyak muncul penyakit thalassemia yang dimana diderita oleh wanita di
perkotaan. Penyakit ini sebenarnya masih belum jelas apa penyebabanya,
mungkin diduga akibat mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, polusi
kendaraan bermotor, infeksi virus atau penyebabnya multifaktorial. Karena
tingginya tingkat polusi di perkotaan bisa menyebabkan munculnya penyakit-
penyakit baru genetika. Penyakit thalassemia yang banyak diderita wanita
perkotaan adalah jenis thalassemia α ringan, Adanya mutase genetic pada rantau α
protein protein hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang bertanggung
jawab mengikat oksigen di sel darah merah. Jika salah satu lengan protein ini
bermutasi maka hemoglobin tidak akan maksimal mengikat oksigen. Sehingga
penderita sering mengalami gejala pusing yang sering muncul tanpa sebab dan
sulit diobati dengan obat pusing biasa, yang hanya mampu menghilangkan rasa
pusing sesaat namun tidak mengobati sumber sakit. Penyakit ini memang tidak
terlalu berbahaya karena masih tergolong thalassemia ringan, namun sangat
mengganggu aktifitas sehari-hari, sehingga perlu penanganan khusus. Penyakit ini
pun sering tidak disadari karena untuk mendeteksi penyakit ini harus pemeriksaan
DNA di laboratorium tertentu dengan biaya yang tidak sedikit (Manca & Masala,
2008).
Penyakit thalassemia ini disebabkan perubahan/mutasi pada gen atau DNA sel
yang mengahasilkan komponen sel darah merah (hemoglobin). Molekul
hemoglobin ini terbuat dari rantai alfa dan beta. Saat mutasi kedua rantai ini
berkurang sehingga mengahasilkan thalassemia alfa dan beta atau kondisi ini
menyebabkan produksi sel darah merah terhambat sehingga sel darah merah pun
cepat hancur. Penyakit ini mudah diwariskan kepada keturunan selanjutnya yang
disebabkan adanya perkawinan antara perempuan dan lelaki dimana salah satunya
memiliki riwayat penyakiat tersebut.

3. Buta warna
Buta warna merupakan kelainan genetis yang menyebabkan ketidak mampuan
seseorang dalam membedakan warna seperti warna merah, biru, dan hijau. Buta
warna merah-hijau merupakan salah satu tipe buta warna yang paling sering
terjadi. Kelainan ini disebabkan oleh alel resesif c ( color blind ) yang terangkai
pada kromosom X.

Ketidakmampuan ini disebabkan oleh mutasi pada gen opsin gelombang


panjang, gelombang menengah, dan atau gelombang pendek. Gen opsin
gelombang panjang (OPN1LW) dan gen opsin gelombang menengah (OPN1MW)
terletak di kromosom Xq28, sedangkan gen opsin gelombang pendek (OPN1SW)
terletak di kromosom 7q32 (2). Biasanya penyakit ini diturunkan secara herediter
dari orang tua ke anak dengan pola terkait kromosom X resesif (X-linked
recessive). Pola penurunan ditunjukkan dengan adanya pewarisan dari seorang ibu
kepada anak laki-lakinya sehingga si anak menderita buta warna. Apabila alel
diwariskan kepada anak perempuannya, maka anak perempuan tersebut akan
menjadi pembawa (carrier) ada 3 buta warn ayang diturunkan secar kongenital
yaitu monokromasi, dikromasi dan anomalia.
4. Autoimun
Penyakit lupus atau dikenal sebagai penyakit autoimun muncul akhir tahun
1990-an, sebelumnya penyakit ini tidak pernah terjadi. Penyebab penyakit ini
hingga saat ini belum dapat dipastikan. Penyakit ini menyerang sel B limfosit dan
diduga terjadi mutasi gen yang menyebabkan sel limfosit tidak dapat
mengendalikan dirinya memproduksi antibody secara terus menerus sehingga
menyerang anggota tubuh atau jaringan normal didalam tubuh. Diduga pada
penyakit ini tidak diturunkannya kepada keturunan atau generasi orang yang
mengalai penyakit ini, namun dapat menyebabkan kematian akibat kerusakan
jaringan yang diserangnya secara terus menerus. Pengobatan atau terapi penyakit
ini belum ditemukan masih dalam tahap penelitian. Penyakit genetika agak sulit
dalam hal pengobatan, karena memperbaiki materi genetika yang mengalami
mutasi atau kerusakan tidaklah mudah. Saat ini terapi yang berkembang adalah
terapi gen, cloning gen dan stem cell, yang memerlukan biaya yang tidak sedikit
dan hanya dapat dilakukan di negara maju (Malik, 2005). Dan ternyata
sebagaimana mestinya penyakit autoimun ini tidak mewaris kepada keturunan
tetapi mudah menular kepada orang lain dan mudah juga untuk dicegah/diobati
salah satunya dengan hidup sehat perbanayak olahraga.

5. Huntingdon/Huntington
Penyakit Huntingdon adalah penyakit genetik yang sangat dominan. Penyakit
ini terjadi akibat kelaianan pada gen yang menggendalikan protein di otak.
Penyakit ini diwariskan langsung dari orang tua. Jadi, jika kamu
menurunkan/mewarisi satu salinan gen penyabab huntingdon, maka kamu akan
menderita penyakit tersebut. Gen yang cacat baru bias menurun ke anak dari
orang guanya. Ternyata orang yang berpenyakit huntingdon ini akan tampak
normal hingga usia paruh baya, namun sekitar 35-50 tahun gen tersebut akan aktif
dan gejala-gejala penyakit mulai bermunculan.
Pada tahun 1872 George Huntington menulis tentang sebuah kelainan turunan
“yang sepengetahuanku hanya ditemukan di daerah ujung timur dari Long Island”
awal sejarah penyakit tersebut kemudian terlacak kedua kakak beradik yang ti
ggal di Suffolk . sungguh suatu ironi bahwa nama penyakit yang disebabkan oleh
mutasi tersebut juga mengalami perubahan mutasi. Karena adanya eja yang lolos
dari pemeriksaan pada sebuah publikasi tahun 1893, nama penyakit Huntington
berubah menjadi huntingdon dan sejak saat itu kedua nama terebut dignakan
sebagai nama penyakit itu. (kasus penyakit Huntingdon yang pertama ditemukan
di Suffolk). Gambar ilustarsi penyakit Huntingdon dibawah ini.
2.3 Effek Gangguan DNA
Dari setiap penyakit/gangguan pasti akan memunculkan effek atau menghasilkan
sesuatu yang tidak diinginkan. Dari beberapa penyakit DNA yang kami paparkan di
atas sebagiamana ada effeknya dan cara pencegahan Diantaranya:
1. Autoimun
a. Penderita akan sering merasa lelah
b. Mudah pendarahan
c. Haid yang tidak lancer
Cara pencegahan pada penyakit autoimun yaitu:

a. Perbanyak olahraga
b. Tidak merokk/kurangi bila yang sudah terlanjur merokok
c. Menjaga berat badan agar tetap ideal (pola makan yang sehat)
d. Selalu menjaga kebersihan agar terhindar dari bakteri dan virus.
2. Thalassemia
a. Kurang darah/anemia (kelainan hemoglobin)
b. Tidak adanya gairah/semanagat beraktifitas
c. Wajah terlihat pucat dan lemas
Cara untuk mencegahan pada penyakit thalassemia yaitu:

a. Istirahat yang cukup


b. Jangan terlalu banyak aktifitas
c. Perbanyak memakan ati ayam/sapi
d. Makan-makanan yang bergizi
3. Down Syndrome (kelainan genetik)
a. Penderita akan mengalami gangguan dalam belajar karena kesulitah
berfikir
b. Perkembangan yang tertunda
c. Mata malas dan bintik-bintik
d. Bertubuh pendek
e. Keterlmbatan berbicara
Cara untuk mencegah pada penyakit down syndrome yaitu:

a. Selalu melakukan pemeriksaan kromosom


b. Hamil di usia tepat dengan tidak menikah di usia terlalu tua
c. Olahraga teratur
d. Konsumsi asam folat (vitamin yang larut air) seperti sayur-sayuran,
buah-buahan, dan kacang-kacangan.
e. Hindari yang namanya stress
4. Huntingdon/Huntington
a. Bisa mengalami amnesia
b. Kelainan dalam berjalan
c. Mudah berhalusinasi, depresi, atau penurunan kesadaran
d. Kejang otot diluar kendali
BAB III
PENUTUP
2.4 SIMPULAN

Replikasi DNA adalah suatu proses penggandaan DNA untuk menciptakan sel baru ,
kecuali sel gamet replikasi DNA terjadi sebleum pembelahan sel sebelum mitosis atau miosis
satu. paling penting dari DNA tujuan nya yaitu untuk menurunkan materi genetik epwarisan
sifat. Proses terjadinya sintesis rantai DNA baru mencegah terjadinya kesalahan pemasukan
monomer , mekanisme ini kemungkinan terjadi kesalahan sangat sedikit. Adapun jika
gangguan dari replikasi itu berasal dari ganguan luar sepeti radia dan virus yang menembus
tubuh sehingga sampai kepada genetis inti sel yang mengakibatkan kelain genetik dan
merugikan. Sampai saat itu hanya 3 kemungkinan proses yang dipakai konservatif ,
semikonservaif,, dan dispersif yang paling populer yaitu semikonservatif.

2.5 SARAN

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
kesalahan kata, dan jauh dari kata sempurna. Tentunya kami penulis akan terus memperbaiki
makalah dan belajar dari apa yang telah dikerjakan dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu,penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran tentang pembahasan berdasarkan makalah diatas.
Daftar Pustaka

Bagus pratama, I. k. (juli 2019). Pendektan Diagnosis Berbasis Molekuler Pada Pasien
Talasemia. medula volume 9 Nomor 2, 7.
Benny Pinontoan, B. (2017). IDENTIFIKASI PERUBAHAN DNA TERHADAP
PEMBENTUKAN SEL KANKER MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI GRAF.
Jurnal Ilmiah Sains vol.17 No.2, Oktober 2017, 8.
Dr. Hj. Tuti Kurniati, M. (2020). BIOLOGI SEL. Bandung: CV CENDIKIA PRESS.
Dr. Ir. Zulfarina, M. D. (2019). BIOTEKNOLOGI. PEKANBARU: UR Press Pekanbaru.
P.P, w. (2009). APAKAH DNA. ACADEMIA, 77.
pravelensi buta warna pada mahasiswa universitas muhamdiyah palembang . (2018). jurnal
kedokteran Brawijaya Vi\0l.30, No2, Agustus 2018,pp.159-162, 4.
RAHMADINA, M. (2019). GENETIKA DASAR. medan .
Rahmah, H. N. (2014). In FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
DOWN SYNDROME (p. 11). surakarta.
Brookers, M. (2005). GENETIKA. Erlannga: Erlannga.
Novianti, T. (Jurnal Abdimas Volume 4 Nomor 1, September 2017 56). PENYULUHAN
PENYAKIT GENETIKA SERTA CARA PENCEGAHANNYA DI KELURAHAN
DURI KEPA JAKARTA. Penyuluhan Penyakit Genetika serta Cara Pencegahannya
di Kelurahan Duri Kepa Jakarta Barat, 57-58.

Anda mungkin juga menyukai