Anda di halaman 1dari 8

ORGANEL SEL SITOSKELETON SEBAGAI PENGGERAK SEL

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Terstuktur


Mata Kuliah : Biologi sel dan Molekuler

Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Tuti Kurniati, M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Sem.3/Pendidikan Biologi/C
Rezkia Saputri 1212060104
Salma Fitri Aulia 1212060108
Tiara Ramadhani 1212060118
Yumna Ananta Dhuha 1212060130

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
Kata Pengantar

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayah-Nya sehingga makalah tentang
Organel Sel Sitoskeleton Sebagai Penggerak Sel ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada Ibu Dr. Hj. Tuti Kurniati, M.Pd.
yang telah membimbing kami dalam mempelajari mata kuliah Biologi Sel dan
Molekuler, serta rekan-rekan yang selalu mengingatkan tugas ini dan memberikan
ide-ide yang positif untuk kami.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam mengantarkan


mahasiswa-mahasiswi dalam memahami “Organel Sel Sitoskeleton Sebagai
Penggerak Sel ” yang merupakan salah satu indikator dari mata Biologi Sel dan
Molekuler.

Dari semuanya itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada


kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Bandung, september 2022


Penyusun

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER I


Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................I

Daftar Isi..................................................................................................................................II

BAB I........................................................................................................................................1

Pendahuluan.............................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

Pembahasan..............................................................................................................................3

A. Pengertian Sitosel dan Sitoskeleton................................................................................3

B. Komponen Penyusun Sitoskeleton..................................................................................6

BAB III....................................................................................................................................14

Penutupan...............................................................................................................................14

A. Kesimpulan...................................................................................................................14

B. Saran..............................................................................................................................15

Daftar Pustaka........................................................................................................................16

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER II


BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Jika seseorang meminta Anda untuk mendeskripsikan sebuah rumah,


kemungkinan besar Anda akan menyebutkan berbagai ruangan di rumah tersebut
dan di mana setiap ruangan berada. Anda mungkin tidak pernah memikirkan
pondasi dan pilar yang menopang rumah Anda. Namun demikian, struktur ini
memiliki fungsi yang sangat penting. Demikian pula, sel memiliki infrastruktur
yang disebut sitoskeleton, yang merupakan jaringan serat protein yang
membentang di seluruh sitoplasma. Sitoskeleton berfungsi sebagai kerangka
untuk sel dan otot, memberikan dukungan dan gerakan. Salah satu fungsi
sitoskeleton adalah untuk memberikan dukungan mekanis dan dukungan untuk sel
dan mempertahankan bentuknya. Ini sangat penting untuk sel hewan, yang tidak
memiliki dinding sel yang kaku. Sitoskeleton mengandung beberapa jenis serat
yang terdiri dari berbagai jenis protein.
Salah satu jenis serat penting membentuk mikrotubulus, yang merupakan
tabung protein berongga. Jenis serat sitoskeleton lainnya, yang disebut filamen
menengah dan mikrofilamen, lebih tipis dan lebih padat. Sama seperti kerangka
tulang dalam tubuh kita membantu menahan organ-organ kita, sitoskeleton juga
menyediakan fiksasi dan dukungan untuk banyak organel di dalam sel kita.
Misalnya, nukleus tetap di tempatnya karena ditahan oleh sangkar filamen
sitoskeletal. Organel lain menggunakan sitoskeleton untuk bergerak. Misalnya,
lisosom dapat mencapai vakuola dengan meluncur di sepanjang jalur
mikrotubulus. Tanpa sitoskeleton, sel-sel kita akan runtuh ke dalam, seperti
penyangga yang lemah akan menyebabkan rumah runtuh.

B. Rumusan Masalah

Adapun pertanyaan dasar yang merupakan perumusan masalah dalam


penyusunan makalah ini adalah :
1. Pengertian sitosel dan sitoskeleton ?
2. Apa saja komponen penyusun sitoskeleton ?

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER 1


C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :


1. Mengetahui Pengertian sitosel dan sitoskeleton
2. Mengetahui komponen penyusun sitoskeleton

BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Sitosel dan Sitoskeleton

Sitosol adalah bagian sitoplasma yang berupa cairan yang terdapat


di sela-sela organel berselaput. Sitoskeleton filamen-filamen ini teranyam
membentuk suatu jejala atau kerangka yang disebut sitoskeleton. Bagian
sitoplasma yang berupa cairan yang terdapat di sela-sela organel
berselaput disebut sitosol. Beribu ribu jenis enzim yang terlibat dalam
proses metabolisme intermedia terlarut di dalam sitosol, cairan ini penuh
dengan ribosom yang aktif mensintesis protein. Dan lima puluh prosen
protein yang disintesis oleh ribosom ini harus tetap berada di sitosol.
Protein yang berada di sitosol, sebagian berbentuk benang-benang halus
yang disebut filamen. Filamen-filamen ini teranyam membentuk suatu
jejala atau kerangka yang disebut sitoskeleton.Adapun pengertiannya
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang
menyusun sitoplasma dalam sel. Setelah lama dianggap hanya terdapat di
sel eukariota, sitoskeleton ternyata juga dapat ditemukan pada sel
prokariota. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang
kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang, serta
merayap di permukaan.
Adapun pengertiannya Sitoskeleton atau kerangka sel adalah
jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma dalam sel. Setelah
lama dianggap hanya terdapat di sel eukariota, sitoskeleton ternyata juga
dapat ditemukan pada sel prokariota. Dengan adanya sitoskeleton, sel
dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur
posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan. Seorang ilmuwan
bernama Keith Porter dan sejawatnya berhasil melihat sel dengan
menggunakan teknik HVEM (High Voltage Electron Microscope) yaitu

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER 2


suatu cara untuk melihat sel tanpa penyelubungan (embedding).
Pengamatan dengan HVEM menunjukkan bahwa bagian sitoplasma yang
berada di sela-sela organel tampak penuh dengan anyaman trimatra dari
benang-benang protein yang sangat halus. Anyaman ini disebut dengan
filamen yang membentuk jala-jala mikrotrabekula karena mirip trabekula
duri bunga karang. Dalam perkembangannya dan karena anyaman tadi
terdapat dalam sitosol serta membentuk kerangka sel maka mikrotrabekula
ini kemudian dikenal dengan nama sitoskelet (cyto = sel dan skeleton =
rangka).
Fungsi Sitoskeleton
Berikut ini terdapat beberapa fungsi sitoskeleton, terdiri atas:

Memberi bentuk dan mempertahankan struktur sel


Peran sitoskeleton sangat diperlukan, seperti pada sel hewan yang tidak
memiliki dinding sel. Sitoskeleton distabilkan oleh keseimbangan antara
gaya-gaya yang berlawanan yang dikerahkan oleh unsur-unsurnya.

Penempatan berbagai organel dalam sel


Fungsinya dapat dibayangkan seperti rangka hewan secara umumnya,
sitoskeleton merupakan tempat bergantung banyak organel bahkan
molekul enzim sitosol. Namun, sitoskeleton lebih dinamis dari pada
rangka hewan. Sitoskeleton dapat secara cepat dibongkar pasang atau
disusun di tempat baru, yang mengubah bentuk sel tersebut.

Motilitas sel
Sitoskeleton adalah suatu jalinan yang dinamis yang dapat berubah bentuk
dan akibatnya adalah gerakan sel. Motilitas ( gerak ) sel mencakup
perubahan tempat sel maupun pergerakan bagian sel yang lebih terbatas.
Motilitas sel membutuhkan interaksi sitoskeleton dengan protein yang
disebut molekul motor.

Pergerakan materi-materi dan organel dalam sel


Molekul motor dapat melekat pada reseptor organel, membuat organel
tersebut bisa “berjalan” di sepanjang mikrotubula sitoskeletonnya. Seperti
vesikula, yang mengandung neurotransmiter berpindah ke ujung akson,
pemanjangan sel saraf yang melepas molekul transmiter sebagai sinyal
kimiawi ke sel saraf sebelahnya.

Pengaturan aktivitas biokimiawi dalam sel


Sitoskeleton dapat mengahantarkan gaya mekanis dari permukaan sel ke
bagiaan dalamnya, bahkan keserabut lain, kedalam nukleus. Seperti,

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER 3


terjadi pengaturan ulang secara spontan susunan nukleoli dan struktur lain
dalam nukleus.

B. Komponen Penyusun Sitoskeleton

BAB III

Penutupan

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

123dok. (2021). Penjajahan Barat Atas Dunia Islam dan Perjuangan


Kemerdekaan Negara-negara Islam. Retrieved from 123dok.com:
https://123dok.com/document/ydvgv9jy-penjajahan-barat-atas-dunia-
islam-dan-pe.html
Kumparan. (2020, Desember 10). Renaissance, Zaman Kebangkitan Eropa
Menuju Peradaban Modern. Retrieved from Kumparan.com:

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER 4


https://kumparan.com/berita-update/renaissance-zaman-kebangkitan-
eropa-menuju-peradaban-modern-1ukkJJgrXDf
Ningsih, W. L. (2021, Juli 23). Zaman Renaisans, Kelahiran Kembali Peradaban
dan Kebudayaan Eropa. Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/23/120000579/zaman-
renaisans-kelahiran-kembali-peradaban-dan-kebudayaan-eropa?page=all
Rinzani, S.HI.,M.HI, R. (2013, Juni 20). Penjajahan Barat Atas DuniaIslam.
Retrieved from Konsultasi Hukum Online.com: https://konsultasi-hukum-
online.com/2013/06/penjajahan-barat-atas-dunia-islam/
Rohman, N., Setianingrum, E., Wulandari, D., & Hamid, M. (2014, Desember
23). Penjajahan Barat Atas Dunia Islam dan Upaya Kemerdekaan
Negara-negara Islam. Retrieved from juniskaefendi.blogspot.com:
http://juniskaefendi.blogspot.com/2014/12/makalah-spi-penjajahan-barat-
atas-dunia.html?m=1
Setiawan, S. (2021, Oktober 21). Renaissance – Latar Belakang, Sejarah, Sebab,
Karakteristik, Tokoh. Retrieved from Gurupendidikan.com:
https://www.gurupendidikan.co.id/renaissance/
Wikipedia. (2021, Agustus 30). Dunia Arab. Retrieved from Wikipedia.com:
https://id.wikipedia.org/wiki/Dunia_Arab

BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER 5

Anda mungkin juga menyukai