“SITOSKELETON”
Dosen Pengampu :
Dra. Uswatun Hasanah, M.Si.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II (Dua)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini mengenai Sitoskeleton .Makalah ini ditulis guna
memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Biologi Sel.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengatahuan bagi
pembaca. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna
perbaikan dan penyempurnaan makalah kedepannya. Semoga materi yang ada
didalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................2
Bab I: Pendahuluan......................................................................................3
1.1 Latar Belakang...............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................3
Bab II: Pembahasan.....................................................................................4
2.1 Pengertian Sitoskeleton............................................................................4
2.2 Fungsi Sitoskeleton Hewan......................................................................5
2.3 Struktur Sitoskeleton Hewan....................................................................5
2.4 Sitoskeleton Tumbuhan..........................................................................11
2.5. Fungsi Sitoskeleton Tumbuhan.............................................................11
2.6. Komponen Sitoskeleton Tumbuhan .....................................................11
Bab III: Kesimpulan dan Saran................................................................13
3.1 Kesimpulan.............................................................................................13
3.2 Saran ......................................................................................................14
Daftar Pustaka............................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
Seluruh organisme tersusun dari salah satu jenis sel yang secara structural
berbeda yaitu sel prokariotik atau sel eukariotik. Pada masa-masa setelah
ditemukannya mikroskop para ahli dapat melihat dan mempelajari bagian-
bagian dari sel. Pada awalnya para ahli biologi berpikir bahwa organel sel
eukariotik mengembang bebas didalam sitosol, tetapi penyempurnaan
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron telah mengungkapkan adanya
sitoskeleton, jaringan serabut yang membentang di seluruh sitoplasma.
Sitoskeleton adalah jaringan filamen protein yang menyusun sitoplasma
eukariota. Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang
berbeda yaitu: mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediet. Sel
tersusun dari berbagai macam organel-organel sel yang memiliki fungsi
berbeda-beda. Salah satu organel yang terdapat dalam sel adalah
“sitoskeleton” atau kerangka sel sehingga sel dapat memiliki bentuk yang
kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang, serta
menyerap di permukaan. Tentunya dengan fungsi yang disebutkan
sebelumnya sitoskeleton sangat penting bagi sel.
Berdasarkan uraian diatas maka pada makalah ini penulis membahas
mengenai sitoskeleton.
1.3 TUJUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Gambar Sitoskeleton
2.2 Fungsi Sitoskeleton Hewan
Sitoskeleton juga terlibat dalam beberapa jenis motilitas (gerak) sel. Istilah
motilitas sel mencakup perubahan tempat sel maupun pergerakan bagian sel yang
lebih terbatas. Motilitas sel umumnya membutuhkan interaksi sitoskeleton dengan
protein yang disebut molekul motor. Molekul motor sitoskeleton menggoyang-
goyangkan silia dan flagella. Molekul ini juga menyebabkan sel otot berkontraksi.
Beberapa fungsi lain sitoskeleton diantaranya adalah :
Mikrotubula
5
Mikrotubula memberi bentuk dan mendukung sel , berfungsi sebagai jalur
yang dapat digunakan organel yang dilengkapi dengan molekul motor untuk dapat
bergerak. Misalnya, mikrotubula nantinya menuntun vesikula sekretoris dari
apparatus golgi ke membran plasma. Mikrotubula juga terlibat dalam pemisahan
kromosom selama pembelahan sel. Sel hewan memiliki sepasang sentriol dalam
sentrosom, daerah di dekat nucleus tempat mikrotubula sel berawal.
6
Gambar 2. Susunan mikrofilamen pada kontraksi dan relaksasi otot.
Kontraksi setempat yang disebabkan aktin dan miosin juga berperan dalam
gerakan amoeboid. Dimana suatu sel merangkak di sepanjang permukaan dengan
cara memanjang dan mengalir ke dalam pemanjangan seluler yang disebut
pseudopodia (kaki semu). Pseudopodia memanjang dan berkontraksi melalui
penyusunan yang reversible dari subunit aktin menjadi mikrofilamen, dan dari
mikrofilamen menjadi jalinan yang mengubah sitoplasma dari bentuk sol (larutan
koloid yang berbentuk cair) ke bentuk gel. Bukan hanya amoeba yang bergerak
7
dengan merangkak, tetapi banyak juga sel dalam tubuh hewan seperti contohnya
sel darah putih.
Filamen Intermediet
8
Gambar 3 Struktur Filamen Intermediet
9
Pada
Lokasi Sitoplasma Sitoplasma dan Sitoplasma
selular nukleus
Literatur
Skema
struktur
10
2.4 Sitoskeleton Tumbuhan
Sitoskeleton atau rangka sel merupakan organel sel berupa jalinan filamen-
filamen protein dan bulu-bulu halus yang terletak antara nukleus dan membran.
Rangka sel merupakan bagian sel yang memiliki fungsi penting dalam pergerakan
sel yang akan mempengaruhi aktivitas dan metabolisme sel baik secara individual
atau jika sel sudah berada dalam suatu jaringan.
11
mikrotubul : a) diagram pita subunit tubulin dimer. GTP merupakan
struktur alpha dan GDP merupakan struktur betha tubulin. b) organisasi
subunit tubulin dalam mikrotabul. Subunit bergabung menyusun
protofilamen,yang tersusun perbagian menjadi dinding mikrotabul. c)
struktur singlet,doublet,dan triplet mikrotubul.
2) Mikrofilamen merupakan filamen protein kecil yang tersusun atas dua
rantai protein aktin yang terpilih menjadi satu. Filamen aktin merupakan
protein intraseluler dengan jumlah yang berlimpah dalam sel
eukariotik,dalam sel otot misalnya,terdapat 10% filamen aktin dari seluruh
total berat sel. Filamen aktin dibutuhkan di banyak tempat dalam sel yang
akan terorganisasi membentuk sitoskeleton dan tidak mengalami
perubahan. Fungsi mikrofilamen memberi tegangan pada sel,mengubah
bentuk sel,kontraksi otot,aliran sitoplasma,perpindahan sel.
3) Filamen intermediet biasa ditemukan pada seluruh sel hewan dan tidak
terdapat pada tanaman dan fungi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Mikrotubula
Mikrotubula memberi bentuk dan mendukung sel , berfungsi sebagai jalur yang dapat
digunakan organel yang dilengkapi dengan molekul motor untuk dapat bergerak.
Mikrofilamen disebut juga sebagai filamen aktin, karena filamen ini tersusun dari
molekul aktin, suatu protein globular. Mikrofilamen memiliki peran dalam pergerakan
khususnya sebagai bagian alat kontraksi sel otot.
3. Filamen intermediet
Sitoskeleton tumbuhan hanya punya dua bagian yaitu Mikrotubula dan Mikrofilamen.
1. Mikrotubula
Mikrotubula memberi bentuk dan mendukung sel , berfungsi sebagai jalur yang dapat
digunakan organel yang dilengkapi dengan molekul motor untuk dapat bergerak.
13
Mikrofilamen disebut juga sebagai filamen aktin, karena filamen ini tersusun dari
molekul aktin, suatu protein globular. Mikrofilamen memiliki peran dalam pergerakan
khususnya sebagai bagian alat kontraksi sel otot.
3.2 SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15