“SITOSKELETON”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK III
EGAYANTI D1B121174
SALAWATI D1B121189
MEMILSA MEDY D1B121219
YANTI RAHIM D1B121238
JUMRIANI EDDY D1B121262
ERNA D1B121285
NADIA NANDITA D1B121286
YUSTIKA AMELIA D1B121287
SALMAWATI D1B121294
RASYANTI D1B121297
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-NYA sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Shalawat beriring salam
tidak lupa kami haturkan kepada nabi Muhammad S.A.W yang selalu mengajarkan
tulisan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah biologi sel, kami
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari segala pihak.
Namun, besar harapan kami semoga makalah ini berguna terutama bagi kami pribadi
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
system pengangkutan dalam sel itu sendiri. Komponen yang terlibat dalam
sel itu sendiri. Komponen yang terlibat dalam pengangkutan tersebut adalah
pergerakan sel`
dalam sitoplasma sel. Sitoskeleton ada dalam semua sel. Awalnya banyak
Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah
permukaan.
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sitoskeleton
dalam sitoplasma sel. Sitoskeleton ada dalam semua sel. Awalnya banyak yang
sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu
B. Komponen-komponen Sitoskeleton
1. Mikrotubulus
negatif yang terhubung dengan pusat pengatur mikrotubulus, dan ujung positif
mikrotubulus untuk mencapai posisi yang berbeda di dalam sel, terutama saat
pembelahan sel.
5
● Ultrastruktur Mikrotubulus
● Penemuan Mikrotubulus
halus yang juga disebut jejala mikrotrabekular serta terdapat pula filamen-
6
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermedia. Kemudian diadakan
● Bagian-bagian mikrotubulus
heterodimer yang terdiri dari dua subunit globular yang terikat erat.
7
tubulin dan β-tubulin. Kedua protein tersebut diperkirakan berat
struktur dan urutan asam amino yang kiranya berasal dari leluhur protein
polipeptida tunggal yang panjangnya sekitar 500 asam amino. Spiral ini
● Pembentukan Mikrotubulus
8
Dalam banyak sel, mikrotubulus tumbuh dari sentrosom, suatu daerah
campuran tubulin, larutan penyangga, dan GTP pada suhu 37 °C. Dalam
fase lag, tiap molekul tubulin berasosiasi untuk membentuk agregat yang
fase plato, (mirip fase log pada pembelahan sel), polimerisasi dan
9
Dalam pembentukan mikrotubulus, sebelum molekul-molekul tubulin
berlekatan dengan subunit α dari molekul tubulin yang lain yang berada di
lain (mikrotubulus B), maka dua buah mikrotubulus tersebut di beri nama
sejajar satu terhadap yang lain dan sesuai dengan polaritas masing-masing.
10
● Pengelompokan mikrotubulus
flagella.
3. Mikrotubulus singlet
4. Mikrotubulus doublet
11
Mikrotubulus juga dapat berfungsi untuk pergerakan sel, yaitu
menggetarkan silia dan flagel (alat bantu pergerakan yang menonjol dari
hal panjang, jumlah per sel, dan pola kibasannya, silia dan flagel
silia dan flagel hampir smua sama dan berisi “9+2” susunan mikrotubula.
2. Mikrofilamen
atas protein aktin, yaitu suatu protein globular. Dengan bergabung dengan
dalam membran plasma yang membantu mendukung bentuk sel. Jalinan ini
kekentalan semi padat seperti gel yang berlawanan dengan keadaan sitoplasma
dalamnya yang lebih cair. Mikrofilamen bersifat labil karena midah terakit dan
mudah terurai.
● Ciri-Ciri Mikrofilamen
12
dikenal sebagai mikrovili. Mereka juga dapat membentuk tonjolan yang
lebih besar, memungkinkan sel untuk bergerak dengan cara seperti amoeba
diinginkan.
tumpang tindih satu sama lain. Selama kontraksi otot, hubungan antara
filamen tipis dan tebal yang dibuat dan putus-putus, menyebabkan filamen
untuk meluncur melewati satu sama lain dalam gerakan seperti roda gigi.
13
● Ultrastruktur Mikrofilamen
subunit aktin
● Fungsi Mikrofilamen
3. Kontraksi otot
4. Aliran sitoplasmik
3. Filamen intermediet
terdiri dari berbagai jenis yang setiap jenisnya disusun dari subunit molekuler
dalam berbagai macam bagian sel. Filamen intermediet termasuk peralatan sel
14
yang mempertahankan bentuk aslinya. Berbagai jenis filamen intermediet
15
C. Fungsi Sitoskeleton
6. Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang lain.
dalam sitosol.
eksternal seperti pergerakan amuboid dari sel darah putih dan migrasi sel
selama perkembangan.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dalam sitoplasma sel. Sitoskeleton ada dalam semua sel. Awalnya banyak yang
sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu
Komponen-komponen Sitoskeleton
1. Mikrotubulus
2. Mikrofilamen
3. Filamen intermediet
Fungsi Sitoskeleton
17
5. Sitoskeleton bertanggung jawab dalam motilitas di dalam sel, seperti
6. Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang lain.
dalam sitosol.
eksternal seperti pergerakan amuboid dari sel darah putih dan migrasi sel
selama perkembangan.
B. Saran
Makalah ini masih dalam pengembangan dan jauh dari sempurna, oleh
perkembangan makalah ini agar dapat lebih baik lagi, dan bisa bermanfaat bagi
18
DAFTAR PUSTAKA
http://exactstudy.blogspot.com/2013/11/tentang-sitoskeleton.html
https://cintabiologi111506459.wordpress.com/2018/05/14/sitoskeleton/
http://oryza-sativa135rsh.blogspot.com/2010/05/struktur-dan-fungsi-sitoskeleton.html
Gross, Trevor dkk. 1995. Introoductory Microbiology. London: Chapmaan & hall
University and Proffesional Dinsion
19