Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KAJIAN MAKALAH

BIOLOGI SEL
PERBEDAAN DNA DAN RNA

KELOMPOK 6
Dosen Pengampu : Dr. Dede Mahdiyah M.Si
NAMA MAHASISWA :

1. Sapta Wulandari NIM 11194762310124


2. Sayu Komang Febrianti NIM 11194762310125
3. Selli Mayasari NIM 11194762310126
4. Theresia Djulianti Baha NIM 11194762310140
5. Ummi Hafifatul Azzahra NIM 11194762310142
6. Valdisha Aufa NIM 11194762310143
7. Yasmin Aulia Kurnia NIM 11194762310147
8. Yazna NIM 11194762310148

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terdapat dua jenis utama asam nukleat adalah asam
deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). DNA adalah
materi genetik yang ditemukan pada semua organisme hidup, mulai
dari bakteri bersel tunggal hingga mamalia multiseluler. Hal ini
ditemukan dalam inti eukariota dan di kloroplas dan mitokondria.
Pada prokariota, DNA tidak terbungkus dalam selubung membran,
melainkan mengambang bebas di dalam sitoplasma.
Seluruh kandungan genetik suatu sel dikenal sebagai
genomnya dan studi tentang genom disebut genomik. Pada sel
eukariotik, tetapi tidak pada prokariota, DNA membentuk kompleks
dengan protein histon untuk membentuk kromatin, substansi
kromosom eukariotik. Sebuah kromosom mungkin berisi puluhan
ribu gen. Banyak gen mengandung informasi untuk membuat produk
protein,kode gen lain untuk produk RNA. DNA mengontrol semua
aktivitas seluler dengan menghidupkan atau mematikan gen.
Jenis asam nukleat lainnya, RNA, sebagian besar terlibat
dalam sintesis protein. Pada eukariota, molekul DNA tidak pernah
meninggalkan nukleus melainkan menggunakan perantara untuk
berkomunikasi dengan seluruh sel. Perantara ini adalah messenger
RNA (mRNA). Jenis RNA lain—seperti rRNA, tRNA, dan
microRNA—terlibat dalam sintesis protein dan regulasinya.

B. Tujuan
Berikut adalah tujuan dari pembuatan tugas makalah ini.
1. Untuk mengetahui apa itu DNA.
2. Untuk mengetahui struktur DNA.
3. Untuk mengetahui variasi DNA.
4. Untuk mengetahui apa itu gen.
5. Untuk mengetahui sifat-sifat DNA.
6. Untuk mengetahui jenis DNA.
7. Untuk mengetahui bentuk DNA.
8. Untuk mengetahui fungsi DNA.
9. Untuk mengetahui apa itu RNA.
10. Untuk mengetahui jenis RNA.
11. Untuk mengetahui perbedaan DNA dan RNA.
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Teori
Semua sifat yang dimiliki oleh organisme ditentukan oleh
gen-gen yang dimilikinya. Gen merupakan bagian-bagian dari urutan
asam nukleat yang terdapat pada DNA. Penemuan struktur double
heliks DNA oleh James Watson dan Crick (1953), telah membuka
pengertian tentang replikasi, transkripsi dan translasi dari gen. Sejak
saat itu terdapat perkembangan yang spektakuler tentang interaksi
kompleks yang dibutuhkan untuk mengekspresikan kode informasi
kimia dalam molekul DNA menjadi komponen sel dan organisme.
Perubahan molekul DNA akan menyebabkan organisme berevolusi
dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Secara alami, perubahan
molekul DNA dari organisme dapat terjadi melalui dua cara, yaitu:
melalui mutasi, dimana terjadi penggantian (substitusi), penghapusan
(delesi) atau penambahan (adisi) satu atau lebih bagian dari molekul
DNA, dan melalui pertukaran informasi genetik atau DNA antar
organisme sejenis melalui peristiwa reproduksi seksual.
Asam nukleat dan protein merupakan senyawa polimer utama
yang terdapat pada sel. Asam nukleat berfungsi menyimpan dan
mentransmisikan informasi genetik dalam sel. Sel mempunyai dua
jenis molekul asam nukleat yaitu DNA (asam deoksiribonukleat) dan
RNA (asam ribonukleat). DNA menyimpan informasi genetik yang
spesifik untuk setiap individu dan spesies tertentu, yang akan
diwariskan ke generasi berikutnya. Semua sel menggunakan sistem
dimana informasi yang terdapat dalam DNA di copy menjadi RNA
dan kemudian dirubah menjadi protein oleh mesin molekul yang
disebut ribosom. Pada tingkat molekul, sel-sel memiliki lebih banyak
kesamaan daripada perbedaan (Ahmad, 2013).
B. Analisis Kajian

Gambar 1.1 Struktur Nukleotida

Materi genetik meliputi Kromoson, gen, DNA dan RNA. Sel


akan melakukan regenerasi sel jika sel tersebut akan berkembang.
Langkah awal pada proses regerenasi sel dimana akan berkembang
membelah diri terlebih dahulu selanjutnya sel akan melakukan
penggandaan materi genetiknya melalui replikasi DNA. DNA dapat
diisolasi atau dipisahkan dari sel dengan cara diekstrak, DNA ini
nantinya dapat digunakan dalam rekayasa genetik untuk
menghasilkan suatu sifat atau karakter baru pada suatu mahkluk
hidup.
DNA dan RNA merupakan polimer linier (polinukleotida)
yang tersusun dari subunit atau monomer nukleotida. Komponen
penyusun nukleotida terdiri dari tiga jenis molekul, yaitu gula pentosa
(deoksiribosa pada DNA atau ribosa pada RNA), basa nitrogen, dan
gugus fosfat (Gambar 1.1). Basa yang ditemukan pada nukleotida
adalah basa purin (adenin = A, guanin = G) dan basa pirimidin yaitu
cytosin = C, tymin = T, urasil= U (Ahmad, 2013) .
BAB III

PEMBAHASAN

A. DNA
DNA atau (Deoxyribonucleaid acid) merupakan makro
molekul berupa benang sangat panjang yang terbentuk dari sejumlah
besar (Deoksiribonukleotida) yang masing-masing tersusun dari suatu
basa, satu gula dan satu fosfat.
DNA juga mempunyai peran penting dalam pewaris sifat,
DNA merupakan suatu senyawa kimia yang penting pada mahluk
hidup.Tugas utamanya membawa materi genetik dari suatu generasi
ke generasi berikutnya.
DNA juga merupakan senyawa polinukleotida yang membawa
sifat- sifat keturunanya yang khas pada kromosom. DNA penting
dalam hal heriditas, paket semua informasi genentik dan di bagikan
pada generasi berikutnya, dasar untuk ini terletak pada kenyataan
bahwa DNA membuat gen dan gen membuat kromosom.
Dan seiringya dengan perkembanganya zaman, ilmu tentang
DNA pun semakin berkembang dari masa ke masa. Yang awalnya
berfungsi sebagai pembawa sifat,sekarang DNA pun bisa menjadi
sebuah tanda pengenal bagi kehidupan mendatang.
1. Struktur DNA
a. Struktur Deoxyribonucleic acid (DNA)
DNA merupakan makromolekul polinukleotida yang
tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang,
tersusun rangkap, membentuk DNA haliks ganda dan berpilin
ke kanan. Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul,
yaitu;Gula deoksiribosa,gugus fosfat, Basa nitrogen yang
terdiri golongan Purin yaitu: Adenin (A) dan guanin (G), serta
golongan Pirimidin, yaitu:cytosine (C) dan thymine (T).
Gambar 1.2 Ikatan Hidrogen antara dua Basa

b. Struktur Double Helix (DNA)


Ciri- ciri penting model DNA:
1) Dua rantai heliks polinukleotida melingkar mengelilingi
satu sumbu. Kedua rantai memiliki arah yang berlawanan.

Gambar 1.3
2) Basa purin dan pirimidin terdapat di bagian dalam heliks,
sedangkan unit-unit fosfat dan deoksiribosa terdapat di
bagian luar. Bidang-bidang basa tegak lurus terhadap
sumbu heliks. Bidang-bidang gula hampir tegak lurus
terhadap bidang basa
3) Diameter heliks adalah 20 A. Jarak antara basa yang
bersebelahan ialah 3,4 A pada poros heliks dengan sudut
rotasi sebesar 36°. dengan demikian, putaran heliks
berulang setelah 10 residu pada setiap rantai, yaitu pada
interval 3,4 A.
4) Kedua rantai saling berhubungan melalui ikatan hidrogen
antara pasangan-pasangan basa. Adenin selalu
berpasangan dengan timin; guanin selalu berpasangan
dengan sitosin.
5) Urutan basa sepanjang rantai polinukleotida tidak dibatasi
dengan cara apapun.

2. Variasi DNA
Variasi genetik adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan variasi urutan DNA di setiap genom kita. Variasi
genetik inilah yang membuat kita semua unik, baik dalam hal
warna rambut, warna kulit, atau bahkan bentuk wajah.
Variasi genetik mengacu pada perbedaan urutan DNA antar
individu. Variasi ini dapat disebabkan oleh berbagai mekanisme,
seperti substitusi nukleotida, penyisipan/penghapusan nukleotida,
dan perbedaan jumlah rangkaian berulang.
Genom manusia terdiri dari sekitar 3 × 10^9 pasangan basa
DNA, dan tingkat variasi genetik manusia sedemikian rupa
sehingga tidak ada dua manusia, kecuali kembar identik, yang
pernah atau akan identik secara genetik.
Variasi genetik, atau perbedaan urutan DNA antar individu,
dapat disebabkan oleh berbagai mekanisme dan dapat
menimbulkan sifat dan karakteristik yang unik. Varian gen, juga
dikenal sebagai mutasi, adalah perubahan permanen pada urutan
DNA suatu gen dan dapat memengaruhi kesehatan dan
perkembangan.
Varian ini dapat diturunkan atau terjadi sepanjang hidup
seseorang dan dapat memengaruhi fungsi protein esensial. Jenis
variasi genetik yang paling umum adalah polimorfisme nukleotida
tunggal (SNP), yang dapat memengaruhi sifat-sifat seperti warna
mata, warna rambut, dan golongan darah. Besarnya variasi genetik
manusia sedemikian rupa sehingga tidak ada dua manusia, kecuali
kembar identik, yang pernah atau akan identik secara genetik.

3. Gen
Gen diidentifikasi sebagai interval sepanjang molekul-
molekul DNA. Sebagai besar gen membawa informasi yang
dibutuhkan dalam membuat protein. Manusia memiliki sel-sel
dengan 46 kromosom, 2 seks kromosom, dan 22pasang non seks
kromosom (autosom). Kromosom pada pria adalah “46, XY” dan
kromosom pada wanita adalah “46, XX”. Kromosom terdiri atas
kombinasi proteinprotein dan molekul-molekul DNA yang sangat
panjang. Peluang seorang anak untuk mewarisi gen tertentu dapat
dihitung dengan sistem yang mengacu pada algoritma genetika.
Untuk meneliti pewarisan gen pada manusia maka perlu dilakukan
pemodelan atau representasi peluang dari perkawinan dan
pewarisan gen-gen dalam suatu keluarga.
4. Sifat DNA
a. Heliks DNA bisa tangan kanan atau kiri. Tetapi konformasi B
DNA yang memiliki heliks tangan kanan adalah yang paling
stabil.
b. Saat memanaskan dua untai DNA terpisah satu sama lain dan
pada pendinginan ini lagi hibridasi.
c. Suhu dimana dua untai terpisah sepenuhnya dikenal sebagai
suhu leleh (Tm). Suhu leleh spesifik untuk setiap urutan
tertentu.
d. Sempel B DNA yang memiliki titik leleh lebih tinggi harus
memiliki lebih banyak kandungan C-G karena pasangan C-G
memilliki 3 ikatan hidrogen.
e. Urutan basa yang disepanjang molekul DNA mengkode
urutan asam amino di setiap protein semua organisme.
5. Jenis DNA
Organisme eukariotik seperti hewan, tumbuhan dan jamur
menyimpan sebagian besar DNA mereka dalam inti sel dan
sebagian DNA mereka dalam organel seperti mitokondria.
Berdasarkan lokasinya DNA dibagi menjadi dua :
1) DNA inti
a. Terletak di dalam inti sel eukariota
b. Bentuk DNAinti panjang, tidak sirkuler, double helik pada
saat akan pembelahan sel berbentuk kromosom
c. Biasanya memiliki dua salinan per sel
d. Struktur kromosom DNA inti adalah linear dengan ujung
terbuka dan mencakup 46 kromosom yang mengandung 3
miliar nukleotida
e. DNA inti diploid, biasanya mewarisi DNA dari dua orang tua
dan tingkat mutasi kurang dari 0,3%

2) DNA mitokondria
a. Terletak di mitokondria
b. DNA mitokondria berbentuk lingkaran, berpilin ganda,
sirkular, dan tidak terlindungi membran
c. Berisi 100-1000 eksemlar per sel
d. Kromosom DNA mitikondria biasanya memiliki struktur
melingkar tertutup dan mengandung misalnya 16.569
nukleotida pada manusia.
e. DNA mitokondria bersifat haploid, hanya berasal dari ibu
f. Tingkat mutasi DNA mitokondria umumnya lebih tinggi
daripada DNA inti
g. Memiliki laju mutasi yang lebih tinggi , yaitu sekitar 10-
17 kali DNA inti.
6. Bentuk DNA

Gambar 1.4
A-DNA adalah heliks ganda tangan kanan yang mirip dengan
bentuk B-DNA. DNA dehidrasi mengambil bentuk A yang
melindungi DNA selama kondisi ekstrim seperti pengeringan.
Pengikatan protein juga menghilangkan pelarut dari DNA, dan
DNA mengambil bentuk A. Dianalisis menggunakan difraksi
sinar x dari serat DNA pada kelembaban relatif 75%. A-DNA
memiliki heliks 10 pasang basa, berdiameter 26 angstrom, tinggi
28,6 angstrom pada satu putarannya.
B-DNA adalah konformasi DNA yang paling umum dan
merupakan heliks tangan kanan. Mayoritas DNA memiliki
konforasi tpe B dalam kondisi fisiologis normal. Menggunakan
difraksi sinar x garam natrium dari serat DNA dengan kelembaban
relatif 90%. Satu putaran B-DNA memiliki 10 pasang basa,
diameter 20 angstrom, tinggi 34 angstrom, dengan inti pusat yang
kokoh. B-DNA memiliki cincin gula deoksiribosa berupa
endokonformasi C2.
C-DNA terbentuk pada kelembaban relatif 66% dan
dipengaruhi ion Mg2+ dan ion Li+. C-DNA memiliki diameter
yang lebih kecil dari A-DNA dan B-DNA yaitu 19 angstrom
dengan 33 pasang basa per putaran.
Z-DNA adalah DNA kidal dengan heliks ganda yang berputar
ke kiri setiap putaran heliks Z-DNA mengandung 12 nukleotida
dengan pola zig-zag dan inti yang padat. Heliksnya memiliki
diameter sebesar 18 angstrom dengan tinggi 44 angstrom yang
berarti Z-DNA lebih sampit dan lebih panjang dibanding A-DNA
dan B-DNA. Z-DNA memiliki cincin dula deoksiribosa C2 untuk
pirimidin dan C3 untuk purin.

7. Fungsi DNA
DNA memiliki peran penting sebagai materi genetik pada
sebagai besar organisme hidup. Ia membawa informasi genetik
dari sel ke sel dan dari generasi ke generasi.
Dengan demikian fungsi utamanya meliputi:
a. Menyimpan informasi genetik.
b. Mengarahkan sintesis protein.
c. Menentukan pengkodean genetik.
d. Bertanggung jawab langsung atas aktivitas metabolisme,
evolusi, keturunan, dan diferensiasi.
e. Molekul yang stabil dan menyimpan informasi yang lebih
kompleks untuk periode waktu yang lebih lama.
f. DNA juga berperan dalam replikasi, yaitu proses
pembentukan salinan identik dari dirinya sendiri. Proses ini
penting dalam pembelahan sel dan reproduksi, sehingga setiap
sel anak mendapatkan salinan yang sama dari DNA.
B. RNA
RNA adalah suatu asam ribonukleat yang terdapat dalam alur
informasi genetik organisme yang berupa dogma sentral dari DNA-
RNA-Protein, yaitu DNA ditranskipsi menjadi RNA, dan selanjutnya
RNA ditranslasi menjadi protein (Dele, 1994; Thenawijaya, 1994).
Menurut penelitian Javob dan Monor (1961) mengidentifikasi
peranan molekul antara yang labil keberadaannya maka terbangun
suatu hubungan konsepsional penterjemah informasi dari urutan basa
DNA ke dalam urutan asam amino protein atau struktur primer
protein.
1. Jenis RNA
Pada proses transkripsi menghasilkan tiga jenis RNA yaitu:
1. mRNA (massenger RNA)
2. ⁠tRNA (transfer RNA)
3. ⁠rRNA ( ribomosal RNA)
Sedangkan dalam pembagian berdasarkan fungsinya terdapat dua
pembagian utama yaitu:
1. Coding RNA
Terdiri dari transkripton dan hanya terdiri dari satu
kelas molekul yaitu mRNA yang mentranskip gen pengkode
protein, maka dari itu di translasi menjadi protein dalam tahap
selanjutnya pada ekspresi genom, mRNA ini sendiri berfungsi
sebagai cetakan dalam sintesis protein, dan hanya mRNA yang
akan diterjemahkan dalam protein, selain itu mRNA juga
memiliki umur yang sangat pendek yaitu akan segera
terdegradasi setelah sintesis.
2. Non-coding
Memiliki dua tipe, diantaranya:
a. Transfer RNA (tRNA)
Yaitu molekul kecil yang terlibat dalam sintesis protein.
tRNA membawa asam amino dalam bentuk yang di
aktifkan ke dalam ribosom untuk pembentukan ikatan
peptida dalam suatu urutan yang ditentukan oleh mRNA.
b. Ribosomal RNA (rRNA)
Merupakan salah satu komponen utama ribosom dan
merupakan tipe RNA yang jumlahnya paling melimpah
dalam sel serta menyusun sekitar 80% dari total RNA pada
bakteri yang sedang aktif membelah. Molekul ini
merupakan struktur tempat berlangsungnya sintesis
protein.

Eukariot mempunyai tipe non-coding RNA lain yang


distribusinya lebih terbatas dan RNA non-codingnya pendek. Tipe
RNA non-coding ini biasanya di bagi dalam 3 kategori sesuai dengan
lokasi utamanya di dalam sel yaitu:

a. Small Nuclear RNA (snRNA)


Ini disebut juga dengan U-RNA karena kaya akan nukleotida
uridin yang terlibat dalam pemprosesan mENA.
b. Small Cytoplasmic RNA (scRNA)
Merupakan kelompok molekul yang sebagian fungsinya sudah
diketahui dan sebagian lagi masih misteri (Brown, 2000).

C. Perbedaan DNA dan RNA


Perbedaan pada DNA dan RNA memungkinkan kedua molekul untuk
bekerja sama dan memenuhi peran pentingnya. Dapat diidentifikasi
lima kategori utama yang membedakan DNA dan RNA, yaitu :
1. Fungsi
2. Gula
3. Pangkalan
4. Struktur
5. Lokasi
Gambar 1.3 Perbandingan Struktur Heliks dan Basa RNA & DNA

Perbandingan DNA RNA

Nama Lengkap Asam Asam Ribonukleat


Deoksiribonukleat
DNA mereplikasi dan RNA mengubah
menyimpan informasi informasi genetik yang
Fungsi genetik. Ini adalah terkandung dalam
cetak biru untuk semua DNA ke format yang
informasi genetik yang digunakan untuk
terksndung daam suatu membangun protein,
organisme. dan kemudian
memindahkannya ke
pabrik protein
ribosom.
DNA terdiri dari dua RNA hanya memiliki
untai, tersusun dalam satu untai, tetapi
heliks ganda. Untaian seperti DNA, terdiri
ini terdiri daei subunit dari nukleotida.
yang disebut Untaian RNA lebih
Struktur nukleotida. Setiap pendek dari untaian
nukleotida DNA. RNA terkadang
mengandung fosfat, membentuk struktur
molekul gula 5 karbon, heliks ganda sekunder,
dan basa nitrogen. tetapi hanya sebentar-
sebentar.
DNA adalah polimer Molekul RNA
yang jauh lebih memiliki panjang yang
panjang daripada bevariasi, tetapi jauh
RNA. Kromosom lebih pendek
misalnya, adalah dibandingkan polimer
Panjang molekul DNA tunggal DNA yang panjang.
yang panjang, dan jika Molekul RNA yang
diurai akan menjadi besar mungkin hanya
beberapa sentimeter memiliki panjang
panjangnya. beberapa ribu
pasangan basa.
Gula dalam DNA RNA mengandung
Gula adalah deoksiribosa, molekul gula ribosa,
yang mengandung satu tanpa modifikasi
gugus hidroksil lebih hidroksil deoksiribosa.
sedikit dibandingkan
ribosa RNA.

Basa dalam DNA RNA berbagi Adenin


adalah Adenin (‘A’), (‘A’), Guanin (‘G’)
Timin (‘T’), Guanin dan Sitosin (‘C’)
Pangkalan (‘G’) dan Sitosin (‘C’). dengan DNA, tetapi
mengandung Urasil
(‘U’) dan bukan
Timin.
Pasangan Adenin dan Pasangan Adenin dan
Timin (A-T) Urasil (A-U)
Pasangan Dasar
Pasangan Sitosin dan Pasangan Sitosin dan
Guanin (C-G) Guanin (C-G)
DNA ditemukan di RNA terbentuk di
dalam nukleus, dan nukleolus, dan
sejumlah kecil DNA kemudian berpindah
Lokasi juga terdapat di ke daerah khusus di
mitokondria. sitoplasma tergantung
pada jenis RNA yang
terbentuk.
Karena gula RNA, yang
deoksiribosanya, yang mengandung gula
mengandung satu ribosa, lebih reaktif
Reaktivitas gugus hidroksil yang dibandingkan DNA
mengandung oksigen dan tidak stabil dalam
lebih sedikit, DNA kondisi basa. Alur
merupakan molekul heliks RNA yang lebih
yang lebih stabil besar membuatnya
dibandingkan RNA, lebih mudah diserang
yang berguna untuk oleh enzim.
molekul yang bertugas
menjaga keamanan
informasi genetik.
DNA rentan terhadap RNA lebih tahan
Sensitivitas kerusakan akibat sinar terhadap kerusakan
Ultraungu (UV) ultraviolet.
akibat sinar UV
dibandingkan DNA.
BAB IV

KESIMPULAN

DNA merupakan senyawa yang membawa sifat keturunan yang khas.


Struktur DNA terbagi menjadi struktur deoxyribonucleic acid dan struktur
double helix. Variasi genetik DNA mengacu pada perbedaan urutan DNA
antar individu. Hal inilah yang membuat manusia memilki bentuk wajah,
warna kulit, dan rambut yang khas. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa
mekanisme seperti subtitusi nukleotida, penyisipan nukleotida, dan
perbedaan jumlah rangkaian belulang.

DNA memiliki sifat dimana dua untai DNA akan terpisah pada saat
pemanasan dan pendinginan lagi hibridasi. Suhu dimana dua untai terpisah
disebut dengan susu leleh. Untuk jenis DNA sendiri, berdasarkan letaknya
dibagi menjadi dua yaitu DNA inti yang berada di dalam inti sel eukariota
dan DNA mitokondria yang terletak di mitokondria. DNA juga berfungsi
sebagai tempat penyimpan informasi genetik, mengarahkan sintesis protein,
menentukan pengkodean genetik, dan lain-lain.

RNA merupakan suatu asam ribonukleat yang terdapat dalam alur


informasi genetik yang berupa dogma sentral dari DNA-RNA-Protein. Jenis
RNA jika berdasarkan proses transkripsinya terbagi menjadi tiga yaitu
mRNA, tRNA, dan rRNA. Sedangkan jika berdasarkan fungsinya, RNA
dibagi menjadi Coding RNA dan Non-coding RNA.

Perbedaan DNA dan RNA dapat diketahui dari beberapa aspek.


Berdasarkan fungsi DNA berguna untuk mereplikasi dan menyimpan
informasi genetik, sedangkan RNA berfungsi mengubah informasi genetik
untuk membangun protein yang kemudian dipindahkan ke pabrik protein
ribosom. DNA terdiri dari dua untai, sedangkan RNA terdiri dari satu untai.
Polimer DNA juga lebih panjang daripada molekul RNA. Dan ada banyak
aspek lain yang dapat dibandingkan sebagai perbedaan antara DNA dan
RNA.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnalnya Pearson H (2006). "Genetics: what is a gene?". Nature. 441


(7092): 398– 401. doi:10.1038/441398a. PMID 16724031

Adrianto, H. 2017. Biologi Sel & Molekuler. Yogyakarta: Deepublish.

Baktir, Afaf. 2017. DNA Struktur dan Fungsi. Surabaya: Airlangga


University

Irianto, K. 2017. Biologi Molekular. Bandung: Alfabeta

Campbell, N. A. & J. B. Reece. 2008. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 1.


Jakarta: Erlangga

Dale, J.W. 1994. Molecular Genetics of Bacteria. 2nd Edition. John Wiley &
Sons, Chichester. Hal: 1-25; 75-105

Downward, J. 2004. RNA interference. British Medical Journal 328:1245-


1248.

Soedigdo, P. 1973. Tinjauan Ulang Mengenai Biokimia DNA Dan RNA


Serta Biosintesa Protein. Proceedings ITB Vol. 7, No. 2. ITB. Bandung

Bettelheim, F.A., & Landesberg, J. 1984. Laboratory Experiments for


General, Organic, & Biochemistry. (edisi keempat). John Wiley & Sons Inc.
New Jersey.

Brown, T. A. 2000. Genomes. 2nd edition. Department of Biomolecular


Sciences, UMIST. Manchester. UK

Anda mungkin juga menyukai