Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori


Genetika dapat kita katakan sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu
pengetahuan terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni ia harus didukung oleh ilmu pengetahuan
dasar lainnya seperti kimia, fisika dan metematika juga ilmu pengetahuan dasar dalam bidang
biologi sendiri dapat kita sebut seperti bioselluler, histologi, biokimia, fiosiologi, anatomi,
embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu pengetahuan terapan ia menunjang banyak
bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan kebutuhan masyarakat(Wildan, 2013)
   DNA merupakan asam nukleat yang mengandung materi genetik yang berfungsi untuk
mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler.DNA memiliki
struktur pilinan utas ganda yang anti pararel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa
(deoksiribosa), gugus fosfat dan pasangan basa.Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan
materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan(Suryo, 2010).
DNA memiliki struktur helix utas ganda, yang mengandung komponenkomponen
gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. Satu sel memiliki DNA
yang merupakan materi genetik dan akan diturunkan pada keturunannya. DNA dapat diisolasi,
baik pada manusia maupun tumbuhan. Isolasi DNA merupakan langkah tepat untuk mempelajari
DNA. Prinsipnya ada dua yaitu (Sinaga, 2012)
Ikatan isolasi DNA dilakukan dengan sampel buah, dengan kadar air yang pada masing-
masing buah berbeda, dapat memberi hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air tinggi akan
menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar air rendah. Semakin
tinggi kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan semakin sedikit, sehingga DNA
yang terpretisipasi juga akan sedikit(Kusumawaty, 2008).
Konsep dasar dogma genetik Konsep dasar menurunnya sifat secara molekuler adalah aliran
informasi dari DNA ke RNA ke urutan asam amino. Proses replikasi mencerminkan cara
mempertahankan sifat khas dari organisme tersebut. Dogma genetik ini bersifat universal yang
berlaku baik bagi prokariot maupun eukariot (Maulana, 2010).
Struktur double helix DNA Friederich Miescher untuk pertama kali memisahkan DNA
dari inti sel dalam tahun 1896 dan menamakan zat yang baru ditemukan itu "nuklein", suatu awal
dari istilah asam nukleat. Ciri-ciri penting model DNA adalah:
1. Dua rantai heliks polinukleotida melingkar mengelilingi satu sumbu. Kedua rantai memiliki
arah yang berlawanan. Konfigurasi menyeluruh dari heliks rangkap DNA. Perhatikan bahwa
kedua untaian adalah komplementer dan anti-paralel. Ikatan Hidrogen antara dua basa
2. Basa purin dan pirimidin terdapat di bagian dalam heliks, sedangkan unit-unit fosfat dan
deoksiribosa terdapat di bagian luar. Bidang-bidang basa tegak lurus terhadap sumbu heliks.
Bidang-bidang gula hampir tegak lurus terhadap bidang basa.
3. Diameter heliks adalah 20 A. Jarak antara basa yang bersebelahan ialah 3,4 A pada poros
heliks dengan sudut rotasi sebesar 36°. dengan demikian, putaran heliks berulang setelah 10
residu pada setiap rantai, yaitu pada interval 3,4 A.
4. Kedua rantai saling berhubungan melalui ikatan hidrogen antara pasangan-pasangan basa.
Adenin selalu berpasangan dengan timin; guanin selalu berpasangan dengan sitosin.
5. Urutan basa sepanjang rantai polinukleotida tidak dibatasi dengan cara apapun. Urutan yang
tepat basa-basa itu mengandung informasi genetic (Faatih, 2009).

1.2 Tujuan
1.    Mengetahui dan memahami materi genetik
2.    Menggambar dan mencocokkan susunan basa-basa nitrogen pada DNA
3.    Menggambar mekanisme reflikasi DNA secara semi konservatif.
BAB II
BAHAN DAN METODE

2.1 Alat dan Bahan


 Kentang
 Buah rimbang
 Tusuk gigi
 Terong

2.2 Cara Kerja


1.Menyiapkan alat dan bahan yang disiapkan
2.Memotong kentang menjadi beberapa bagian
3.Menyiapkan tusuk gigi,kentang yang dipotong-potong ,buah rimbang
4.Menyusun rangkaian DNA sesuai simulasi dan yang diinginkan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.2 Pembahasan
Pada praktikun kali ini kita mencoba membuat simulasi rangkaian rantai DNA doblehelix
dengan menggunakan materi yang diberikan oleh dosen dan co ass lewat LCD, kemudian
praktikakn melakukan uji coba pemasangan basa basa nitrogen dengan menggunakan tusuk gigi
buah tangkil, buah terong panjang, serta buah rimbang. Lalu buah terong yang berada ditengah
diilustrasikan sebagai basa nitrogen. Sedangkan yang saling berikatan dibelakangnya adalah gula
dan pospat. Model yang dibuat dari 4 basa nitrogen merupakan 1 rangkaian DNA sedangkan 1
rangkaian basa terdiri dari pospat, gula dan basa nitrogen. . Dalam kelompok kami telah
ditentukan deret basa nitrogen oleh kami yaitu basa A,G,C,A yang kemudian para praktikan
harus memasangkan pasangan basa nitrogen lawannya yaitu T,C,G,T
Lalu setelah ditentukan pasangannya dibuatlah susunan tersebut pada buah kentang yang
telah dipotong disediakan sebanyak 8 buah atau 4 pasang dan diberi label. Mengubungkan antar
buah rimbang tadi menggunakan tusuk gigi agar terbentuk rantai doublehelix yang
diinginkan.Setelah rantai telah menjadi rantai DNA, kemudian di foto untuk sebagai hasil
pengamatan. Dugaan DNA sebagai materi genetik secara tidak langsung sebenarnya dapat
dibuktikan dari kenyataan bahwa hampir semua sel somatis pada spesies tertentu mempunyai
kandungan DNA yang selalu tetap, sedangkan kandungan RNA dan proteinnya berbeda-beda
antara satu sel dan sel yang lain. Di samping itu, nukleus hasil meiosis baik pada tumbuhan
maupun hewan mempunyai kandungan DNA separuh kandungan DNA di dalam nukleus sel
somatisnya.
Meskipun demikian, dalam  kurun waktu yang cukup lama fakta semacam itu tidak cukup
kuat untuk meyakinkan bahwa DNA adalah materi genetik. Hal ini terutama karena dari hasil
analisis kimia secara kasar terlihat kurangnya variasi kimia pada molekul DNA. Di sisi lain,
protein dengan variasi kimia yang tinggi sangat memenuhi syarat sebagai materi genetik. Oleh
karena itu, selama bertahun-tahun protein lebih diyakini sebagai materi genetik, sementara DNA
hanya merupakan kerangka struktur kromosom. Namun, pada pertengahan tahun 1940-an
terbukti bahwa justru DNA-lah yang merupakan materi genetik pada sebagian besar organisme.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari praktikum kali ini dapat kita simpulakan bahwa


1. materi genetik adalah gen yang merupakan sepotong DNA yang membawa
informasi suatu sifat dan gen tersebut terdapat di dalam kromosom. Sedangkan fungsi dari
materi genetik ini adalah mampu menyimpan informasi genetik dan dengan tepat dapat
meneruskan informasi tersebut dari tetua kepada keturunannya, dari generasi ke generasi,
harus mengatur perkembangan fenotipe organisme. Artinya, materi genetik harus
mengarahkan pertumbuhan dan diferensiasi organisme mulai dari zigot hingga individu
dewasa, harus dapat mengalami perubahan sehingga organisme yang bersangkutan akan
mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah.

2.Mencocokan susunan basa nirogen pada DNA Kode genetik bersifat universal
artinya, kode genetik berlakku sama hampir disetiap spesies organisme. Kode genetik
bersifat degenerate atau redudant, yaitu bahwa satu macam asam amino dapat diisandi oleh
lebih dari satu triplet kodon. Peran DNA
3/Menggambar replikasi DNA dengan semi konservatif karena DNA didalam
sebuah sel adalah sebagia materi genetik : Artinya DNA menyimpan cetak biru bagi segala
aktivitas sel, ini berlaku secara umum bagi setiap organisme

4.2 Saran
Pada praktikum kali ini hendaknya praktikan’mahasiswa memahami terlebih
dahulu dan mengikuti arahan coass dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Faatih, M. 2009. Isolasi dan Digesti DNA Kromosom. Jurusan Pendidikan Biologi FKIP,

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi, Vol. 10,
No. 1, 2009:61-67.

Maulana, R.A. 2010. Isolasi DNA dan Elektroforesis DNA. Bandung : UPI.

Kusumawaty, 2008. Biologo Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga: Jakarata

Sinaga, 2012. Genetika Sastra. Penerbit Erlangga: Jakarta

Suryo, 2012. Genetika Strata 1. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Wildan,2013. Genetika. Tarsito: Bandung

Anda mungkin juga menyukai