Anda di halaman 1dari 4

Latar belakang

Kata genetika pada dasarnya merupakan kata saduran yang diambil dari bahasa Inggris
yaitu kata genetics. Kata genetics sendiri berasal dari salah satu katayang ada dalam Bahasa
Yunani yaitu Genno yang memiliki arti melahirkan. Jika diartikan dari arti katanya, maka
genetika merupakan salah satu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk lahirnya gen
makhluk hidup. Konsep Genetika berkembang dari ilmu yang membahas tentang bagaimana sifat
diturunkan menjadi lebih luas lagi yakni ilmu yang mempelajari tentang materi genetik.
Jika diartikan secara lengkap pengertian genetika adalah sebuah cabang ilmu biologi
yang terfokus pada bidang pewarisan sifat yang terjadi pada organisme makhluk hidup
(tumbuhan, hewan, dan manusia) maupun suborganisme makhluk hidup (virus dan prion).
Sederhananya, genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gen dan berbagai macam
aspek yang terkait dengannya. Ilmu genetika lahir jauh setelah manusia ada.
Namun sebenarnya secara tidak sadar manusia telah menerapkan prinsip-prinsip genetika
dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai contoh bangsa Mesir dan Sumeria kuno
telah berusaha memperbaiki kualitas tanaman gandum mereka dengan menyilangkan sifat-
sifatunggul pada masing-masing jenis gandum untuk mendapatkan gandum dengankualitas yang
baik. Ilmu semacam ini masih terus dipakai hingga saat ini.
Namun secara resmi genetika dikenal sebagai sebuah ilmu saat Gregor JohannMendel
yang melakukan percobaan secara cermat terhadap kacang ercis hingga menghasilkan sebuah
buku Proceedings of the Brunn Society for Natural Historyyang diterbitkan pada tahun 1866.
Buku ini telah banyak menginspirasi para ilmuan-ilmuan lain untuk melakukan percobaan serupa
dan mengembangkan ilmu genetika sendiri. Dalam perkembangan selanjutnya Ilmu genetika ini
sangat berperan dan memberikan sumbangan yang sangat besar baik untuk bidang kedokteran
atau agroteknologi

Rumusan masalah
1. Bagaimana Kedudukan Genetika dalam Biologi?
2. Bagaimana Fungsi Materi Genetik?
3. Bagaimana Asam Nukleat sebagai Materi Genetik?
Tujuan
1. Untuk mengetahui Kedudukan Genetika dalam Biologi.
2. Untuk mengetahui Fungsi Materi Genetik.
3. Untuk mengetahui Asam Nukleat sebagai Materi Genetik.
Pembahasan

Kedudukan Genetika dalam Biologi

Genetika adalah cabang biologi yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan
ekspresi sifat-sifat menurun. Pengertian genetika saat ini berdasarkan perkembangan
genetika molekuler. Genetika adalah ilmu yang menganalisis unit keturunan dan
perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk karakter
organisme. Unit keturunan disebut gen yang merupakan suatu segmen DNA yang
nukleotidanya membawa informasi karakter biokimia atau fisiologis tertentu.
Ahli genetika kenamaan Theodosius Dobzhansky menyatakan bahwa nothing in
biology is understandable except in the light of genetiks (Ayala, dkk., 1984 dalam
Corebima, 2010). Dikatakan lebih lanjut bahwa genetika adalah inti dari biologi.
Berkenaan dengan hal ini dikemukakan bahwa dalam genetika ditemukan kerangka
berpikir yang menjelaskan keanekaragaman kehidupan maupun proses-prosesnya.
Keanekaragaman makhluk hidup itu bersangkut-paut dengan mutasi, rekombinasi,
reproduksi seksual maupun kejadian genetik yang lain. Cabang-cabang biologi lain yang
tidak dikemukakan disini juga berhubungan dengan genetika, karena genetika adalah inti
dari biologi.

Fungsi Materi Genetik


Setelah terbukti bahwa DNA merupakan materi genetik pada sebagian besar
organisme, kita akan melihat fungsi DNA sebagai materi genetik. DNA menjalankan tiga
fungsi pokok berikut ini.
- Materi genetik harus mampu menyimpan informasi genetik dan dengan tepat dapat
meneruskan informasi tersebut dari tetua kepada keturunannya, dari generasi ke
generasi. Fungsi ini merupakan fungsi genotipik, yang dilaksanakan melalui replikasi.
- Materi genetik harus mengatur perkembangan fenotipe organisme. Artinya, materi
genetik harus mengarahkan pertumbuhan dan diferensiasi organisme mulai dari zigot
hingga individu dewasa. Fungsi ini merupakan fungsi fenotipik, yang dilaksanakan
melalui ekspresi gen.
- Materi genetik sewaktu-waktu harus dapat mengalami perubahan sehingga organisme
yang bersangkutan akan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang
berubah. Tanpa perubahan semacam ini, evolusi tidak akan pernah berlangsung.
Fungsi ini merupakan fungsi evolusioner, yang dilaksanakan melalui peristiwa
mutasi.

Asam Nukleat sebagai Materi Genetik


Setiap organisme hidup terdapat materi genetik. Asam nukleat merupakan salah
satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme
karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga
polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya.
Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa
nitrogen atau basa nukleotida (basa N).
Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau
deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA). Asam-
asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA)
memberikan dasar kimia bagi semua sel.
Perbedaan DNA dan RNA sebagai materi genetik Meskipun banyak memiliki
persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu.
1. Kebanyakan bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa
rantai tunggal yang terlipat, sehingga Perbedaan DNA dan RNA sebagai materi
genetik Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki
perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu. a. Kebanyakan bentuk molekul DNA
adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai tunggal yang terlipat,
sehingga menyerupai rantai ganda. Saat ini telah terbukti ada beberapa DNA yang
berupa unting tunggal dan RNA dalam bentuk unting ganda namun informasi ini
tidak banyak dilaporkan. Misalnya pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan
pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.
2. Susunan kimia molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya
dengan DNA yaitu gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
3. RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak
mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil. Jumlah guanin dalam
molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula jumlah adenin, tidak
perlu sama dengan urasil.

Dafrar Pustaka
Nusantari, Elya. 2014. GENETIKA Belajar Genetika dengan Mudah & Komprehensif.
Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.
Effendi, Yunus. 2020. Buku Ajar Genetika Dasar. Magelang: Penerbit Pustaka Rumah
C1nta.

Anda mungkin juga menyukai