PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan atau
konstansi dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang
membentuk karakter organisme. Unit keturunan disebut gen yang merupakan
suatu segmen DNA yang nukleotidanya membawa informasi karakter
biokimia atau fisiologis tertentu. Pendekatan tradisional pada genetika telah
mengidentifikasikan gen sebagai dasar konstribusi karakter fenotip atau
karakter dari keseluruhan struktural dan fisiologis dari suatu sel atau
organisme, karakter fenotip seperti warna mata pada manusia atau resistensi
terhadap antibiotik pada bakteri, pada umumnya diamati pada tingkat
organisme. Dasar kimia untuk variasi dalam fenotip atau perubahan urutan
DNA dalam suatu gen atau dalam organisasi gen.
Penelaahan tentang genetika pertama kali dilakukan oleh seorang ahli
botani bangsa Austria, Gregor Mendel pada tanaman kacang polongnya. Pada
tahun 1860an ia menyilangkan galur-galur kacang polong dan mempelajari
akibat-akibatnya. Hasilnya antara lain terjadi perubahan-perubahan pada
warna, bentuk, ukuran, dan sifat-sifat lain dari kacang polong tersebut.
Penelitian inilah ia bagi semua bentuk kehidupan. Hukum-hukum mendel
berlaku pada manusia dan juga organisme percobaan dahulu amat populer
dalam genetika, yakni lalat buah Drosophila. Namun sekarang, percobaanpercobaan ilmu kebanyakan dengan menggunakan bakteri Escherechia Coli.
Bakteri ini dipilih karena paling mudah dipelajari pada taraf molekuler
sehingga merupakan organisme pilihan bagi banyak ahli genetika. Hal ini
membantu perkembangan bidang genetika mikroba. Jasad renik yang
dipelajari dalam bidang genetika mikroba meliputi bakteri, khamir, kapang
dan virus.
Genetika mikroba tradisional terutama berdasarkan pada pengamatan
atau observasi perkembangan secara luas. Variasi fenotiip telah diamati
berdasar kemampuan gen untuk tumbuh dibawah kondisi terseleksi, misalnya
bakteri yang mengandung satu gen yang resisten terhadap ampisilin dapat
dibadakan dari bakteri kekurangan gen selama pertumbuhannya dalam
mikroba?
Bagaimana mekanisme perubahan genetika?
Bagaimana jalannya biosintesis DNA dan protein pada genetika mikroba?
Bagaimana terjadinya pembentukan suatu genotip baru (rekombinasi
bakteri) dan bagaimana penjelasan tentang mutasi bakteri tersebut?
C. Tujuan
Dalam makalah ini, kami membagi tujuan atas 2 macam :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini, antara lain :
dengan materi yang telah diberikan sebelumnya, judul materi yang dibahas
adalah Genetika Mikroba dan penugasan akhirnya dengan penyerahan
makalah dari hasil diskusi tersebut.
Semua tujuan-tujuan ini diharapkan dapat tercapai setelah
terwujudnya laporan makalah ini. Selain itu, pengetahuan-pengetahuan
yang penulis dapat dari pembahasan materi ini bisa menjadi wawasan awal
yang dapat penulis ambil dan kembangkan menjadi pengetahuan yang
lebih tinggi lagi berikutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1) PENDAHULUAN
GENOM
seluruh gen yang ada pada sel atau virus
prokariot biasanya mempunyai satu kumpulan gen (haploid)
sebaliknya mikroba eukariot biasanya mempunyai dua kumpulan
gen (diploid)
GENOTIP
kumpulan gen spesifik suatu organisme
FENOTIP
koleksi karakteristik suatu organisme yang dapat diamati
2) DNA SEBAGAI MATERI GENETIK
a) GRIFFITH (1928) mendemonstrasikan fenomena transformasi: bakteri
nonvirulent dapat menjadi virulen ketika hidup, bakteri nonvirulent ketika
dicampur dengan bakteri virulen yang mati
b) AVERY, MacLEOD, AND McCARTY (1944) mendemonstrasikan
bahwa yang mendasari transforming (materi yang bertanggung jawab
dalam transformasi virulensi pada percobaan Griffiths) adalah DNA
c) HERSHEY AND CHASE (1952) menunjukkan bahwa untuk bakteriofag
T2, hanya DNA yang dibutuhkan untuk kemampuan infeksi; oleh karena
itu, mereka membuktikan bahwa DNA adalah materi genetic
3) STRUKTUR ASAM NUKLEAT
a) STRUKTUR DNA
i.
ii.
DNA biasanya double helix yang terdiri dari dua rantai nukleotida
berpilin mengelilingi satu sama lainnya
iii.
adenine (A) purine pada salah satu untai DNA selalu berpasangan
dengan thymine (T) pyrimidine pada untai yang lain, sementara
guanine (G) purine selalu dipasangkan dengan cytosine (C)
pyrimidine; jadi, dua untai dikatakan komplementer
iv.
v.
b) STRUKTUR RNA
i.
RNA berbeda dengan DNA dalam hal komposisi gula ribosa yaitu
2'-deoxyribose
ii.
iii.
iv.
ii.
4) REPLIKASI DNA
a) POLA SINTESIS DNA
i.
bertindak
sebagai
template
untuk
produksi
untai
lainnya
iii.
iv.
v.
vi.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.
ix.
Kecepatan sintesis DNA adalah 750 hingga 1,000 pasang basa per
detik pada procaryotes, dan 50 hingga 100 pasang basa per detik
pada eucaryotes
5) KODE GENETIK
a) UNTUK GEN PENGKODE POLYPEPTIDE, SEQUENCE BASA
DNA DAPAT DISAMAKAN DENGAN SEQUENCE ASAM AMINO
POLYPEPTIDE (COLINEARITY)
b) PENYUSUNAN KODE GENETIK
i.
Setiap kodon yang spesifik bagian asam amino harus berupa tiga
basa panjang untuk setiap 20 asam amino memiliki sedikitnya satu
kodon;
ii.
c) ORGANISASI KODE
i.
ii.
iii.
iv.
WOBBLE
menggambarkan
bagaimana
bebasnya
basa
6) STRUKTUR GEN
a) GEN:
GEN
MOLEKUL
ASAM
AMINO,
DAN
TELAH
ii.
iii.
iv.
v.
ii.
iii.
LEADER SEQUENCE
DAERAH BERKODE
sequence yang segera memulai downstream dari leader
sequence;
dimulai dengan sequence template 3'TAC5', dimana
menyebabkan terbentuk codon 5'AUG3 mRNA, kodon
pertama yang ditranslasikan (pada bakteri spesifik Nformylmethionine,
methionine
pada
archaea
dan
eucaryotes)
v.
DAERAH TRAILER
Daerah yang tidak diterjemahkan berlokasi secara langsung
didownstream sekuen terminator translasi dan sebelum terminator
transkripsi
vi.
SISI REGULATOR
Sisi dimana protein regulator pengenal DNA mengikat stimulus
lain atau menghambat ekspresi gen
GEN tRNA
promoters, pemimpin, daerah berkode, dan daerah trailer
ditemukan;
daerah tidak berkode dipindahkan setelah transkripsi;
Lebih dari satu tRNA dapat dibentuk dari transkripsi
tunggal;
tRNAs dipisahkan oleh daerah spacer tidak berkode, yang
dipindahkan setelah transkripsi
ii.
GEN rRNA
Memiliki promoters, leaders, daerah berkode dan daerah
trailer;
besar
yang
dipotong
setelah
transkripsi,
Mereka
Elongasi: Ribosom mendekati mRNA, membaca satu kodon saat itu juga
Terminasi: satu Stop Codon tercapai, komplek tidak berkumpul
I.
ii.
iii.
b. TRANSKRIPSI DI PROCARYOTES
i.
Spacer
memisahkan
segmen-segmen
yang
iii.
iv.
c. TRANSKRIPSI DI EUCARYOTES
i.
ii.
Adenylic
ditambahkan
pada
akhr
3'
untuk
Ribosom-Sisi translasi
ii.
ii.
iii.
ii.
ii.
iii.
Setiap asam amino baru diposisikan pada sisi A oleh tRNA ini,
dimana memiliki antikodon yang komplementer dengan kodon
molekul mRNA
iv.
v.
Berlangsung saat salah satu dari tiga kodon spesial ada (UAA,
UAG, atau UGA)
ii.
iii.
ii.
i. Pemecahan
Protein-sebelum
pelipatan,
bagian
polipeptida
ii.
c. Kontrol Negatif
i.
ii.
iii.
iv.
d. Kontrol Positif
i.
Kontrol Positif terjadi ketika operon dapat berfungsi hanya saat ada
faktor pengontrol
ii.
Operon
lactosa
diregulasi
melalui
protein
aktifator
ii.
ii.
iii.
b. Represi Katabolit
i.
ii.
ii.
iii.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan meteri yang sudah diterangkan dalam makalah
yang telah kami susun ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
Informasi genetika disimpan sebagai suatu urutan basa pada DNA. Pada RNA
bakteriofaga dan beberapa virus RNA, informasi genetika disimpan sebagai