Anda di halaman 1dari 3

IMPLANTASI

Era Fajira
16040005

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Progam Studi Pendidikan Fisika


Universitas Samudra
2019

A. Pengertian Implantasi
Proses menempelnya embrio 1. Lapisan luar, disebut tropoblast,
(tahap blastosis) pada endometrium merupakan bakal plasenta
induk (dinding rahim) sehingga 2. Embrioblas (inner cell mass),
terjadi hubungan antara selaput merupakan bakal janin
ekstra embrionik dengan selaput Memasuki hari ke empat blastula
lendir rahim (Poernomo, dkk, 2005). masuk ke dalam endometrium dan
Implantasi atau nidasi merupakan hari ke enam terlihat blastula
hasil konsepsi yang telah dibuahi ke menempel pada endometrium. Pada
dalam endometrium melalui hari ke tujuh sampai hari ke sepuluh
peristiwa tertanamnya sel telur. seluruh blastula terbenam dalam
endometrium.
B. Proses Implantasi Dengan demikian proses
Di dalam ampula terjadi implantasi telah selesai, setelah
fertilisasi yaitu pada bagian pangkal proses ini zigot akan memasuki fase
tuba fallopi (oviduk). Setelah gastrula dan akan membentuk tiga
mengalami fertilisasi dan berubah lapisan germinal, yaitu ektoderm
dalam bentuk zigot, kemudian zigot (lapisan luar) dekat dengan
bergerak dari oviduk menuju ke trofoblas, lapisan endoderm (lapisan
uterus. Zigot mengalami dalam) yang bentuknya terlihat
pembelahan mitosis selama sedikit menonjol ke dalam ruangan
perjalanannya menuju uterus. Pada eksoselum dan mesoderm (lapisan
hari pertama zigot membelah diri tengah). Implantasi terjadi
menjadi dua sel blastomer, dikarenakan adanya daya yang
kemudian pada hari ke dua zigot dimiliki trofoblas untuk
membelah diri menjadi empat sel menghancurkan sel-sel
blastomer begitu juga pada hari ke 3 endometrium. Hasil hancuran dari
zigot membelah diri menjadi 6 sel endometrium tersebut digunakan
blastomer atau mulai memasuki fase zigot sebagai sumber makanan.
morula awal, dan pada hari ke empat Implantasi terjadi di dinding depan
zigot membelah diri menjadi 16 sel dan di dinding belakang daerah
blastomer. Pada hari ke empat inilah fundus uteri. Biasanya, blastosis
dapat dilihat adanya pembentukan tertanam di dekat puncak rahim,
rongga di dalam blastomer tersebut, pada bagian depan maupun pada
peristiwa inilah disebut dengan bagian belakang dinding. Blastosis
blastula. Di dalam blastula juga memiliki dinding dengan ketebalan
terdapat rongga yang disebut dengan 1 lapis sel, kecuali pada daerah
blastocoel. Blastula memiliki dua tertentu yang terdiri dari 3-4 sel.
struktur penting, yaitu : Pada dinding blastosis yang tebal,
yang terdapat dibagian dalam sel
akan berkembang menjadi embrio. C. Jenis-jenis Implantasi
Sedangkan sel-sel yang terdapat di 1. Berdasarkan Proses Perlekatan
bagian luar tertanam pada dinding Embrio dibagi menjadi dua
pada dinding rahim dan kemudian yaitu implantasi invasive dan
membentuk plasenta. implantasi non invasive. Hal ini
Pembuluh darah endometrium berdasarkan kesiapan menerima
pecah dan terjadi pendarahan ringan perlekatan embrio oleh
pada sebagian wanita diakibatkan endometrium. Peristiwa
oleh implantasi (bercak darah atau implantasi langsung dapat
pendarahan ringan yang seharusnya terjadi karena melekatnya
terjadi menstruasi berikutnya). blastosis dan lansung terjadi di
Terdapat vili korion yang berbentuk endometrium hal ini disebut
jari, terbentuk di luar trofoblas dan dengan implantasi invasive.
menyusup ke daerah dalam yang Pada implantasi invasive juga
mengandung banyak pembuluh terjadi reaksi desidualisasi atau
darah dan mendapat oksigen, serta adanya proses penebalan untuk
memperoleh gisi dari ibu melalui mensuplai nutrisi kepada
aliran darah, kemudian membuang embrio. Implantasi jenis ini
karbondioksida dan sisa ke dalam membuat sel trofoblas
darah ibu. Setelah terjadi implantasi, berdiferensiasi menjadi 2 jenis
endometrium disebut desidua. sel, yaitu :
Desidua yang terdapat antar sel telur a. Sel sinsitiotrofoblas, dimana
dan dinding rahim disebut desidua sel ini memiliki ukuran yang
basalis. Blastosis atau desidua relatif besar dan multinuklear
ditutupi oleh bagian yang terdapat berkembang dari lapisan
antara telur dan cavum uteri adalah sitotrofoblas, dengan sel ini
desidua kapsularis dan desidua vera juga mengeluarkan hormon
merupakan bagian yang melapisi plasenta dengan sangat aktif
sisa uterus. dan membuat induk dapat
mentransfer zat makanan ke
janin.
b. Sekelompok sel sitotroblas
memiliki sifat invasive yang
dapat melewati stroma
endometrium agar dapat
mencapai pembuluh darah
induk, termasuk arteri spiralis
endometrium.

Gambar 1. Peristiwa Implantasi

Gambar 2. Implantasi Invasive


Peristiwa perlekatan embrio b. Implantasi Eksentrik
terlebih dahulu, kemudian Implantasi ini terjadi pada
melakukan ekspansi dan setelah monyet, anjing, kucing dan
itu melakukan perlekatan pada tikus. Kerusakan stroma
endometrium induknya, disebut hanya terjadi pada sebagian
dengan implantasi non invasive. dan embrio yang
berhubungan dengan lumen
uterus masih akan
berkembang.

Gambar 3. Implantasi Non Invasive

Implantasi jenis ini mendapat Gambar 5. Implantasi Eksentrik


nutrisi dari sekresi kelenjar
c. Implantasi Superfisial
uterus, berbeda dengan
Terjadi pada kuda, babi, sapi,
implantasi invasive, implantasi
domba, dan kambing.
non invasive melakukan
Sedangkan pada jenis
perlekatan dengan lambat.
implantasi ini perlekatan
Keberhasilan implantasi ini
pada uterus terjadi tanpa
dipengaruhi oleh endometrium
penetrasi ke endometrium.
induk dengan embrio yang
sedang berkembang.
2. Berdasarkan kedalaman proses
implantasi dibedakan menjadi
tiga, yaitu :
a. Implantasi Interestial
Implantasi jenis ini dapat
terjadi pada manusia,
simpanse, dan marmut karena
embrio merusak stroma
jaringan uterus, masuk dan
kemudian menutup kembali Gambar 6. Implantasi Superfisial

(permukaan uterus akan


menutup daerah bekas
masuknya embrio).

Gambar 4. Implantasi Interestial

Anda mungkin juga menyukai