Anda di halaman 1dari 21

FERTILISASI

Oleh:
Ni Made Ayu Yulia Raswati T
OVUM
SPERMA
KONSEPSI
• Adalah bertemunya inti ovum dan inti sperma
• Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi
diliputi oleh korona radiata, yang mengandung
persediaan nutrisi
• Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafasi di
tengah sitoplasma yang disebut dengan vitellus
• Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang
pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan ke dalam
vitellus melalui saluran pada zona pelusida
OVULASI
• Konsepsi terjadi di ampularis tuba, dindingnya
penuh jonjot tertutup sel yang mempunyai silia
• Spermatozoa ditumpahkan masuk melalui kanalis
servikalis dengan kekuatan sendiri.
• Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu
pelepasan sebagian lipoproteinnya sehingga
mampu mengadakan fertilisasi
• Spermatozoa mampu hidup selama 3 hari dalam
genetalia interna
• Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah
siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan
zona pelusida dengan proses enzimatik yang
disebut dengan hialuronidase
• Setelah kepala spermatosoa masuk ke dalam
ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar, dalam
proses ini spermatozoa mengeluarkan 2 bentuk
enzim
• pH 20 : melakukan ikatan dengan zona pelusida
• pH 30 : melebur inti spermatosoa dengan oosit
• Menyatunya oosit dan spermatosoa
menimbulkan reaksi kortikal dimana berfungsi
untuk mempertebal zona pelusida agar tidak
terjadi polispermia
• Kedua inti ovum dan sperma bertemu dan
membentuk zigot
• Setelah pertemuan kedua inti ovum dan sperma
tebentuk zigot yang dalam beberapa jam akan
membelah dirinya menjadi dua dan seterusnya.
Berbarengan dengan pembelahan inti, hasil konsepsi
terus berjalan menuju uterus sampai stadium morula
• Selama pembelahan sel di bagian dalam terjadi
pembentukan sel dibagian luar morula yang
kemungkinan berasal dari korona radiata yang menjadi
sel trofoblas. Sel trofoblas dalam pertumbuhannya,
mampu mengeluarkan hormon gonadotropin yang
mepertatahankan korpus luteum gravidarum
• Morula masih berkembang terus saat mengapung di
uterus
NIDASI
• Perkembangan dan pertumbuhan berjalan,
blastula dengan villi korealisnya yang dilapisi sel
trofoblas telah siap untuk mengadakan nidasi.
• Endometrium semakin gembur dan banyak
mengandung glikogen yang disebut dengan
desidua
• Blastula diselubungi suatu simpai yang disebut
trofoblas. Trofoblas yang meliputi “villi korealis”
melakukan destruksi enzimatik proteolitik
sehingga dapat menanamkan diri di
endometrium
• Proses nidasi terjadi pada hari ke 6 dan ke 7 setelah
konsepsi
• Pada saat tertanamnya blastulla di endometrium
mungkin terjadi perdarahan yang diebut dengan
tanda hartman
• Nidasi terjadi di fundus uteri dinding depan atau
belakang
• Setelah nidasi terjadi diferensiasi sel-sel blastula. Sel-
sel lebih kecil membentuk entoderm dan yolk sac.
Sel-sel lebih besar menjadi entoderm dan ruang
amnion
• Terdapat lempeng embrional diantara amnion dan
yolk sac
• Proses nidasi menyebabkan perubahan posisi
endometrium sbb :
– Desidua kapsularis
Bagian dari endometrium yg menutupi hasil konsepsi
– Desidua parietalis
Desidua yg tidak berhubungan dgn proses
konsepsi/tidak mensuplai nutrisi
– Desidua reflekta/Vera
Desidua yg terletak antara desidua parietalis dan
kapsularis
– Desidua Basalii
Desidua yg langsung berhubungan dgn plasenta dan
memberikan nutrisi pd janin shg tumbuh kembangnya
mjd sempurna
• Villi korealis menghancurkan desidua sampai
pembuluh darah vena pada hari ke 10 dan 11
sehingga embrio mendapat tambahan nutrisi dari
darah ibu secara langsung
• Pada hari ke 14-15 setelah konsepsi villi korealis
menghancurkan pembuluh darah arteri sehingga
terjadilah aliran darah pertama retroplasenter
• Sebagian dari villi korealis tetap berhubungan
langsung dengan pars basalis desidua, tetapi
tidak sampai menembusnya. Hubungan villi
korealis dengan lapisan desidua tersebut dibatasi
oleh jaringan fibrotik yang disebut dengan lapisan
nitabusch.
Skema Dari Pembuahan Sampai Bayi
Peristiwa Hasil Tempat

Spermatogenesis Sperma Testis

Oogenesis Ovum Ovarium

Konsepsi Zygote Tuba

Pembelahan Morula Tuba

Nidasi Blastula, Trofoblas, Endometrium


Desidua, Lempeng
embrional
Embriogenesis Mudigah (embrio) Endometrium

Organogenesis Janin, Plasenta, tali pusat Rongga rahim

Persalinan Bayi (neonates) Jalan Lahir

Anda mungkin juga menyukai