Anda di halaman 1dari 44

ALAT KONTRASEPSI

DALAM RAHIM
(AKDR)

1
IUD di Seluruh Dunia
100 juta pengguna di seluruh dunia

Sumber: Treiman et al
1995. 2
Pengertian
AKDR adalah Suatu alat untuk mencegah kehamilan yang

efektif, aman dan reversibel yang terbuat dari plastik atau

logam kecil yang dimasukan dalam uterus melalui kanalis

servikalis (WHO, 2007).

3
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukan
kedalam rahim yang bentuknya bermacam-
macam terdiri dari plastik (polyethyline), ada
yeng dililiti tembaga (Cu), ada pula yang tidak,
ada yang dililiti tembaga bercampur perak (Ag),
selain itu ada pula yang dibatangnya berisi
hormon progesteron (Suratun, 2008).

4
JENIS-JENIS AKDR

AKDR Generasi pertama disebut lippesloop,

berbentuk spiral atau huruf S ganda, terbuat dari

plastik (poyethyline).

5
AKDR Generasi kedua :

a) Cu T 200 B; berbentuk T yang batangnya dililit tenbaga (Cu) dengan


     

kandungan tembaga.

b) Cu T; berbentuk angka 7 yang batangnya dililit tembaga.


     

6
AKDR GENERASI KETIGA
Cu T. 380 A: berbentuk huruf T dengan lilitan tembaga yang lebih

banyak dan perak.

Nova T.Cu 200 A; batang dan lengannya dililit tembaga.

7
AKDR GENERASI KEEMPAT
AKDR CuT-380A
⚫Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel,
berbentuk huruf T diselubungi oleh kawat halus
yang terbuat dari tembaga (Cu).
⚫b) AKDR NOVA T (Schering)
     

⚫ Batang dan lengannya dililit tembaga

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jenis-Jenis AKDR Penguat Kontrasepsi
Copper-releasing: Progestin-releasing:
⮚ Copper T 380A ⮚ Progestasert
⮚ Nova T ⮚ LevoNova (LNG-20)
⮚ Multiload 375 ⮚ Mirena

18
IUD Tembaga: Cara Kerja

Mengganggu proses
reproduksi sebelum
Menurunkan motilitas sel telur mencapai
sperma melalui kavum kavum uteri
uteri

Mengentalkan
lendir atau mukus
serviks

19
IUD: Keuntungan Kontraseptif
⮚ Efektivitasnya tinggi: 0,6-0,81 kehamilan per 100 wanita
dalam tahun pertama penggunaan (Tembaga T 380A)
⮚ Segera efektif dan efek sampingnya sedikit
⮚ Metode jangka-panjang (perlindungan sampai 10 tahun
jika menggunakan Tembaga T 380A)
⮚ Tidak mengganggu proses sanggama
⮚ Kesuburan cepat pulih setelah AKDR dilepas
⮚ Tidak mengganggu produksi ASI
⮚ Bila tak ada masalah setelah kunjungan ulang awal, tidak
perlu kembali ke klinik jika tak ada masalah
⮚ Dapat disediakan oleh petugas kesehatan terlatih
⮚ Tidak mahal (CuT380A)

1
Trussell et al 1998.
20
AKDR: Keuntungan Non Kontraseptif

⮚ Mengurangi kram akibat menstruasi


(hanya yang mengandung progestin)
⮚ Mengurangi darah menstruasi (hanya yang
mengandung progestin)
⮚ Mengurangi insidensi kehamilan ektopik
(kecuali Progestasert)

21
AKDR: Keterbatasan
⮚ Perlu pemeriksaan ginekologi dan penapisan PMS sebelum
pakai
⮚ Insersi dan pencabutan dilakukan oleh petugas terlatih
⮚ Perlu deteksi benang AKDR (setelah menstruasi) jika terjadi
kram, perdarahan bercak atau nyeri
⮚ Meningkatkan jumlah perdarahan dan kram menstruasi
dalam beberapa bulan pertama (terutama CuT)
⮚ Kemungkinan terjadi ekspulsi spontan
⮚ Walaupun jarang (< 1/1000 kasus), dapat terjadi perforasi
saat insersi AKDR
⮚ Tidak mencegah semua kehamilan ektopik (khususnya
Progestasert)
⮚ Dapat meningkatkan risiko PRP/PID dan yang berlanjut
dengan infertilitas bila pasangannya risiko tinggi PMS
(misalnya: HBV, HIV/ AIDS)

22
AKDR Sesuai Untuk:
Wanita usia reproduksi yang:
⮚ Ingin kontrasepsi efektifitas dan jangka panjang
⮚ Sedang memberikan ASI
⮚ Pascapersalinan dan tidak memberikan ASI
⮚ Pascakeguguran
⮚ Risiko rendah terhadap PMS
⮚ Pelupa/tidak ingat untuk minum pil setiap hari
⮚ Tidak suka/tidak boleh pakai kontrasepsi hormon
⮚ Membutuhkan kontrasepsi darurat

23
AKDR: Tidak Sesuai (WHO Kelas 4)
Pada wanita:
⮚ Hamil (diketahui atau dicurigai)
⮚ Dengan perdarahan per vaginam yang sebabnya belum diketahui
atau diduga mempunyai masalah ginekologis yang serius
⮚ Mengidap PID (riwayat atau sedang)
⮚ Mengeluarkan cairan seperti pus (nanah) dan akut
⮚ Mengalami gangguan bentuk atau anomali kavum uteri
⮚ Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
⮚ Mengidap Tuberkulosis Pelvik
⮚ Mengidap kanker ginekologik
⮚ Dengan infeksi saluran genital yang aktif (mis: vaginitis, servisitis)

Sumber: WHO 1996.


24
AKDR:
Kondisi yang Perlu Dipertimbangkan (WHO
Kelas 3)
AKDR tidak direkomendasikan pada
wanita dengan kondisi dibawah ini,
kecuali jika tak tersedia atau tidak sesuai
dengan metode lain:
▪ Penyakit trofoblas yang tidak
berbahaya
▪ Mempunyai pasangan seksual lebih
dari satu
▪ Pasangannya risiko tinggi PMS atau
punya pasangan seksual lainnya
Sumber: WHO
1996. 25
AKDR:
Informasi Penting dalam Konseling

Perlu penjelasan tambahan bagi wanita dengan:


▪ Stenosis Servikalis
▪ Anemia (hemoglobin < 9 g/dl atau hematokrit < 27)
▪ Nyeri haid
▪ Infeksi ringan pada vagina (kandidiasis atau bakterial
vaginosis) tanpa servisitis
▪ Gejala penyakit katup jantung katup

26
Waktu Pemasangan AKDR
⮚ Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau dalam
siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
⮚ Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, selama 48
jam pertama atau setelah 4 sampai 6 minggu atau setelah
6 bulan menggunakan MLA)
⮚ Pascakeguguran (segera atau selama 7 hari pertama)
selama tidak ada komplikasi infeksi/radang panggul

27
AKDR: Pencegahan Infeksi
⮚ Sebelum memasukkan:
▪ Cuci tangan sebelum memeriksa pasien.
▪ Cuci area genitalia sebelum periksa atau pemasangan
⮚ Pada saat insersi:
▪ Pakai sarung tangan baru atau DTT
▪ Keluarkan AKDR dari kemasan steril.
▪ Usapkan antiseptik (2 kali) pada serviks (dan vagina)
▪ Gunakan teknik “tanpa sentuh” saat insersi
⮚ Pasca-insersi:
▪ Dekontaminasi semua bahan/peralatan bekas pakai
▪ Buanglah bahan/limbah yang terkontaminasi dengan aman.
▪ Cucilah tangan setelah melepaskan sarung tangan.

28
Memasukkan IUD: Metode Tarik
(1)
Masukkan
AKDR yang
lengannya telah
dilipat ke dalam
inserter

(2)
Tahan pendorong
dan tarik selubung
inserter ke bawah

Sumber: PATH and Population Council 1989.


29
AKDR: Efek Samping
IUD dengan tembaga:
▪ Darah haid lebih banyak
▪ Perdarahan tidak teratur atau hebat
▪ Spasme menstruasi
▪ Dismenore/kram haid yang lebih dari biasanya
IUD dengan progestin:
▪ Amenore atau perdarahan bercak (spotting)

30
AKDR: Masalah Lain yang Mungkin Timbul
▪ Benang hilang
▪ Risiko infeksi panggul (hingga 20
hari pasca-insersi)
▪ Perforasi uterus (jarang terjadi)
▪ Ekspulsi spontan
▪ Kehamilan ektopik
▪ Abortus spontan
▪ Gangguan/rasa tak nyaman akibat
benang saat sanggama

31
AKDR:
Pemasangan Segera Pascaplasenta

⮚ Perlu pelatihan khusus bagi petugas


pelaksana
⮚ Konseling penggunaan dimulai sejak
prenatal
⮚ Tidak ada peningkatan risiko infeksi,
perdarahan atau perforasi
⮚ Nyaman bagi klien
⮚ Efisien dari aspek biaya

32
AKDR Pascaplasenta:
Angka Ekspulsi Spontan

Sumber: Theiry, Van Kets and Van der Pas 1985.


33
AKDR: Petunjuk Bagi Klien
⮚ AKDR segera efektif setelah terpasang baik.

⮚ AKDR mungkin terekspulsi spontan, khususnya dalam bulan-bulan


pertama pemasangan.
⮚ Perdarahan atau bercak dapat terjadi dalam beberapa hari pertama pasca-
insersi.
⮚ Perubahan pola haid tergantung dari jenis AKDR yang digunakan

⮚ AKDR dapat dilepas setiap saat klien menginginkannya.

⮚ Cukup aman dan memberi efek kontraseptif 5-10 tahun (tergantung jenis
AKDR yang digunakan)
⮚ AKDR tidak melindungi klien PMS (misalnya: HBV, HIV/ AIDS.)

34
AKDR: Petunjuk ........................
⮚ Kembali lagi untuk periksa ulang setelah menstruasi pertama pasca
pemasangan atau 4 hingga 6 minggu setelah pemasangan.

⮚ Selama bulan pertama setelah pemasangan, periksa keadaan benang


beberapa kali, khususnya setelah menstruasi selesai.

⮚ Periksa keadaan benang setelah bulan pertama, hanya jika Anda


mengalami:
▪ Kram di perut bawah,
▪ Perdarahan bercak diantara haid atau pasca-sanggama
▪ Sakit/ nyeri setelah hubungan seksual (atau jika pasangan mengalami rasa
tidak nyaman selama sanggama).

35
AKDR: Informasi Umum
⮚ Daya kontraseptif Tembaga T380A dapat mencapai 10 tahun penggunaan
tetapi dapat dilepas lebih cepat jika diinginkan.
⮚ Kembali ke petugas bila:
▪ Benang hilang atau tidak dapat dirasakan
▪ Terasa batang AKDR
▪ Melepas AKDR, atau
▪ Terlambat haid
⮚ Gunakan kondom jika mempunyai risiko tinggi PMS.

36
Waspada Bila Terjadi Hal-Hal Berikut:
Hubungi petugas kesehatan/ klinik jika terjadi hal-hal di bawah ini:
⮚ Tidak dapat haid yang disertai dengan gejala-gejala kehamilan
(mual, payudara terasa kencang, dll.)
⮚ Nyeri perut bawah terus menerus atau spasme, khususnya jika
diikuti dengan rasa tidak enak badan, demam atau panas dingin
(mirip gejala-gejala infeksi atau radang panggul)
⮚ Hilangnya benang AKDR (dapat ekspulsi/ hilang/ lepas saat
melakukan pemeriksaan benang)
⮚ Klien atau pasangannya mempunyai lebih dari satu teman kencan
seksual karena AKDR tidak melindungi wanita dari PMS (misalnya:
HBV, HIV/ AIDS)

37
AKDR:
Penanganan Masalah Perdarahan
⮚ Yakinkan klien bahwa jumlah darah haid atau perdarahan diantara
haid menjadi lebih banyak pada pengguna AKDR terutama dalam
beberapa bulan pertama penggunaan.
⮚ Lakukan evaluasi penyebab-penyebab perdarahan lainnya dan
lakukan penanganan yang sesuai jika diperlukan.
⮚ Jika tak ditemukan penyebab lainnya, beri nonsteroidal anti-
inflamatori (NSAID, seperti ibuprofen) selama 5-7 hari.
⮚ Jika perdarahan masih terjadi dan klien merasa sangat terganggu,
tawarkan metode pengganti bila klien ingin menghentikan
penggunaan AKDR

38
AKDR:
Penanganan Kram dan Nyeri
⮚ Jelaskan bahwa spasme dan dismenore dapat terjadi pada pengguna
AKDR, khususnya dalam beberapa bulan pertama.
⮚ Cari penyebab perdarahan dan beri penanganan yang sesuai jika
diperlukan.
⮚ Jika tidak ditemukan penyebab-penyebab lainnya berikan
asetaminofen atau ibuprofen setiap hari pada beberapa hari pertama
menstruasi.
⮚ Jika perdarahan masih terjadi dan klien merasa sangat terganggu,
tawarkan metode pengganti bila klien ingin menghentikan
penggunaan AKDR

39
AKDR:
Penanganan Keluhan Benang AKDR
⮚ Jelaskan bahwa keluhan ini umum terjadi dan bukan masalah yang
serius. Petugas akan mencoba untuk memeriksa kembali dan
mencoba menghilangkan keluhan yang ada
⮚ Pastikan AKDR terpasang baik dan tidak ada bagian-bagian yang
terlepas sebagian
⮚ Jika AKDR terpasang baik di tempatnya, lakukan perbaikan
dengan:
▪ Menggunting benang hingga tidak menimbulkan gangguan,
atau
▪ Melepas AKDR kalau setelah perbaikan masih ada keluhan

40
AKDR:
Penanganan Keluhan Benang (lanjutan)
Pada saat memotong benang:
▪ Gunting benang sehingga tidak menonjol keluar dari mulut rahim
(muara serviks).
▪ Jelaskan bahwa benang AKDR tidak lagi keluar dari mulut rahim
dan pasangannya tidak akan merasa juluran benang tersebut
▪ Buat dalam catatan klien bahwa benang telah dipotong rata
setinggi permukaan serviks (penting untuk teknik melepas AKDR
nantinya).

41
IUD: Petunjuk untuk Melepas
⮚ AKDR dilepas setiap saat jika klien menginginkannya
⮚ Dilepas pada akhir masa efektif AKDR
▪ TCu 380A = 10 tahun
⮚ Jika ada perubahan perilaku seksual (risiko tinggi),
pertimbangkan untuk menggunakan metode perlindungan
(kondom) atau melepas AKDR
⮚ Jika klien ternyata terkena PMS atau infeksi pelvik.
⮚ Menopause

42
IUD: Barier pada Petugas Pelayanan
▪ Petugas hanya tahu bahwa pemasangan dilakukan saat menstruasi
▪ Menerapkan batasan umur pengguna (muda dan tua)
▪ Memasukkan kriteria paritas (kurang dari 2 orang anak yang hidup)
▪ Terikat pada status perkawinan /permintaan persetujuan dari
pasangan
▪ Ada “Kontraindikasi“ (pascapersalinan segera, penyakit katup
jantung)
▪ Hambatan proses (terlalu banyak kunjungan atau tindak lanjut)
▪ Terpaku hanya pada petugas tertentu (hanya dokter) sebagai
pelaksana
▪ Adanya bias pengetahuan petugas (tidak merekomendasikan)

43
TERIMA KASIH

44

Anda mungkin juga menyukai