0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang pemberian obat yang benar kepada bayi dan anak, termasuk mengenai jenis obat yang boleh diberikan, cara memberikan obat sesuai jenisnya, dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah efek samping.
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang pemberian obat yang benar kepada bayi dan anak, termasuk mengenai jenis obat yang boleh diberikan, cara memberikan obat sesuai jenisnya, dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah efek samping.
Dokumen tersebut memberikan pedoman umum tentang pemberian obat yang benar kepada bayi dan anak, termasuk mengenai jenis obat yang boleh diberikan, cara memberikan obat sesuai jenisnya, dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah efek samping.
PENGERTIAN OBAT Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Cara Memberikan Obat kepada Bayi yang Benar Cuci tangan sebelum menyiapkan atau memberikan obat. Jika obat yang diberikan berbentuk cair, kocok dahulu sebelum membuka kemasan. Ini untuk memastikan tidak ada endapan yang tertinggal di dalam obat. Gunakan sendok makan atau sendok teh, hanya jika obat tersebut tidak menyediakan alat takar sendiri dan keterangan tersebut tertera pada petunjuk penggunaan obat. Hindari mengurangi atau menambah dosis obat yang dianjurkan. Sebagian dosis obat didasarkan kepada berat badan dan usia bayi. Ketahui dengan pasti berat badannya sebelum menentukan dosis yang tepat. Cara Memberikan Obat kepada Bayi yang Benar Jangan keliru dalam membedakan antara takaran ’sendok makan’ (sdm) atau tablespoons (Tbsp/T) dengan ’sendok teh' (sdt) atau teaspoons (tsp/t). Pada umumnya tidak ada obat untuk bayi yang memerlukan takaran satu sendok makan penuh. Ingat bahwa satu sendok teh sama dengan 5 cc atau Hati-hati saat mengubah takaran yang sesungguhnya dengan alat takar yang Anda miliki. Jangan pernah memberikan aspirin pada bayi. Hindari menggunakan resep lama Cermati berapa kali obat tersebut harus diberikan. Misalnya tiga kali sehari, dua kali sehari, atau dua jam sekali. MEMBERIKAN OBAT PADA BAYI Gendonglah bayi ketika diberi obat. Posisi menggendongnya, kepala berada lebih tinggi ketimbang badan, agar si bayi tidak tersedak yang bisa berakibat obat masuk ke dalam paru-paru. Karena bayi biasanya susah diam, mintalah bantuan orang dewasa atau anak yang lebih besar untuk menenangkannya. Kalau tidak ada orang lain, Anda bisa membungkus tangan dan tubuh bayi dengan selimut agar tangan si bayi tak mengganggu Anda. Jika bayi sering memuntahkan kembali obat yang diminumnya, mintalah bantuan seseorang untuk membuka mulutnya dengan lembut. Lalu, dengan lembut pula masukkan obat ke dalam mulut bayi. Pemberian Obat Cair Menggunakan Sendok Atau Pipet
Bila menggunakan sendok, letakkan sendok yang telah
disterilkan dan diisi obat pada bibir bagian bawah. Angkat sedikit sendoknya agar obat mengalir ke dalam mulutnya. Bila menggunakan pipet, isilah pipet dengan sejumlah obat yang sesuai dengan petunjuk dokter. Letakkan pipet obat di sudut mulut bayi dan keluarkan obat perlahan- lahan. Pemberian Obat Tetes Untuk Hidung, Mata, Dan Telinga Pada Bayi Obat tetes hidung: Tengadahkan sedikit kepala bayi. Perlahan teteskan obat ke setiap lubang hidung. Hitung jumlah tetesan yang masuk ke hidung. Dua atau tiga tetes biasanya sudah cukup. Obat tetes mata: Miringkan sedikit kepala bayi, hingga mata terinfeksi berada di bawah. Dengan cara ini tetesan obat tak mengalir masuk ke mata sehat. Perlahan tariklah kelopak mata bawah agar obat dapat mudah mengalir. Lanjut… Obat tetes telinga: Baringkan bayi pada salah satu sisi dengan lubang telinga terinfeksi berada di atas. Teteskan obat ke dalam lubang telinga yang sakit. Buat bayi tetap diam agar obat benar-benar masuk ke lubang telinga bagian dalam. Sebelum obat tetes tersebut diberikan, ada baiknya hal-hal berikut ini diperhatikan: a. Rendam obat tetes dengan posisi tegak dalam tabung berisi air suam-suam kuku selama beberapa menit, agar ketika diteteskan dan masuk ke lubang hidung atau telinga, anak tidak terlalu kaget. b. Jangan sentuhkan obat tetes ke hidung, telinga, atau mata agar bakteri tidak berpindah ke dalam botol obat. c. Perhatikan batas waktu pemakaian obat itu. Obat kadaluwarsa akan memperburuk peradangan atau kondisi bayi yang diobati. Memberikan Obat Pada Anak Mintalah anak menutup lubang hidung saat meminum obat agar rasa obat tak terlalu keras. Campurlah obat, terutama yang berupa tablet, dengan sirup atau madu agar tak terasa pahit. Jangan larutkan obat dengan air di gelas karena ada kemungkinan obat mengendap dan tak terminum si anak. Mintalah anak untuk menggosok gigi setelah meminum obat yang manis agar tidak menempel di gigi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan obat Perhatikan aturan dosis obat Lihat tanggal kadaluwarsa Perhatikan cara menyimpan Jangan mencampur obat dengan madu Tunggu ½ jam bila ingin minum susu JENIS- JENIS OBAT YANG DI PERBOLEHKAN 1. Obat bebas Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Di negara-negara Barat, obat ini disebut OTC atau over the counter. Ini adalah obat yang paling aman dan bisa dibeli bebas di warung, toko obat, maupun apotek. Meskipun disebut aman, obat bebas tetap tidak boleh dipergunakan sembarangan. Tapi bagaimanapun juga obat bebas juga punya kandungan "racun" yang bisa berbahaya buat tubuh bila tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Kemasan obat ini ditandai dengan ''lingkaran hijau bergaris tepi hitam''. Obat bebas ini digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan, biasanya berupa vitamin atau multivitamin. Lanjut…
2. Obat bebas terbatas
Obat jenis ini masih bisa dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan obat ini terdapat ''lingkaran biru bergaris tepi hitam''.Contohnya, obat anti flu atau obat anti mabuk. Pada kemasannya terdapat peringatan bertanda kotak kecil berdasar gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam Tanda peringatan pada obat bebas terbatas
P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan. P.No.3: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan. P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar. P.No.5: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan. P.No.6: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan. Lanjut… 3. Obat keras. Obat ini harus diperoleh lewat resep dokter. Ciri khasnya adalah terdapat tanda ''lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan huruf K di dalamnya.
'' Obat yang termasuk dalam golongan ini misalnya antibiotik,
seperti tetrasiklin, penisilin, obat-obatan yang mengandung hormon, obat penenang, dan lain-lain. Obat jenis ini tidak bisa sembarang dikonsumsi karena bisa berbahaya, meracuni tubuh, memperparah penyakit, atau menyebabkan kematian. EFEK SAMPING Efek samping pemberian obat pada bayi dan balita 1. Paracetamol. Obat ini tidak dianjurkan untuk bayi berusia di bawah 3 bulan, penggunaan obat ini sebaiknya berdasarkan resep dan setelah berdiskusi dengan dokter atau setelah bayi mendapatkan vaksinasi pertama kali. Parasetamol bisa menghambat beberapa enzim yang berbeda di dalam otak dan ikatan tulang belakang yang terlibat dalam perpindahan rasa sakit. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa penggunaan parasetamol pada bayi bisa meningkatkan risiko asma 5 tahun mendatang sebesar 46 persen. 2. Tablet kunyah. Jangan memberikan anak berusia di bawah 2 tahun obat ini, umumnya anak berusia 2 sampai 4 tahun yang sudah mengerti cara minum obat ini. Jika orang tua berpikir anaknya belum terlalu mengerti, maka hancurkan obat dan letakkan di sendok yang diberi sedikit air. Dosis yang diberikan harus sesuai.