Anda di halaman 1dari 16

PEMBERIAN OBAT PADA BAYI DAN

ANAK SESUAI KEWENANGAN DAN


STANDAR

Ni Wayan Sri Rahayuni, S.ST.,M.Kes


PENGERTIAN OBAT
Obat merupakan sebuah substansi yang
diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan
terhadap berbagai gangguan yang terjadi di
dalam tubuh.
Cara Memberikan Obat kepada Bayi yang Benar
 Cuci tangan sebelum menyiapkan atau memberikan obat.
Jika obat yang diberikan berbentuk cair, kocok dahulu sebelum membuka
kemasan. Ini untuk memastikan tidak ada endapan yang tertinggal di
dalam obat.
 Gunakan sendok makan atau sendok teh, hanya jika obat tersebut tidak
menyediakan alat takar sendiri dan keterangan tersebut tertera pada
petunjuk penggunaan obat.
 Hindari mengurangi atau menambah dosis obat yang dianjurkan.
 Sebagian dosis obat didasarkan kepada berat badan dan usia bayi. Ketahui
dengan pasti berat badannya sebelum menentukan dosis yang tepat.
Cara Memberikan Obat kepada Bayi yang Benar
 Jangan keliru dalam membedakan antara takaran ’sendok makan’ (sdm)
atau tablespoons (Tbsp/T) dengan ’sendok teh' (sdt)
atau teaspoons (tsp/t). Pada umumnya tidak ada obat untuk bayi yang
memerlukan takaran satu sendok makan penuh.
 Ingat bahwa satu sendok teh sama dengan 5 cc atau Hati-hati saat
mengubah takaran yang sesungguhnya dengan alat takar yang Anda miliki.
 Jangan pernah memberikan aspirin pada bayi.
 Hindari menggunakan resep lama
 Cermati berapa kali obat tersebut harus diberikan. Misalnya tiga kali
sehari, dua kali sehari, atau dua jam sekali.
MEMBERIKAN OBAT PADA BAYI
 Gendonglah bayi ketika diberi obat. Posisi menggendongnya, kepala
berada lebih tinggi ketimbang badan, agar si bayi tidak tersedak yang
bisa berakibat obat masuk ke dalam paru-paru.
 Karena bayi biasanya susah diam, mintalah bantuan orang dewasa atau
anak yang lebih besar untuk menenangkannya. Kalau tidak ada orang
lain, Anda bisa membungkus tangan dan tubuh bayi dengan selimut agar
tangan si bayi tak mengganggu Anda.
 Jika bayi sering memuntahkan kembali obat yang diminumnya, mintalah
bantuan seseorang untuk membuka mulutnya dengan lembut. Lalu,
dengan lembut pula masukkan obat ke dalam mulut bayi.
Pemberian Obat Cair Menggunakan Sendok Atau
Pipet

Bila menggunakan sendok, letakkan sendok yang telah


disterilkan dan diisi obat pada bibir bagian bawah.
Angkat sedikit sendoknya agar obat mengalir ke dalam
mulutnya.
Bila menggunakan pipet, isilah pipet dengan sejumlah
obat yang sesuai dengan petunjuk dokter. Letakkan pipet
obat di sudut mulut bayi dan keluarkan obat perlahan-
lahan.
 Pemberian Obat Tetes Untuk Hidung, Mata,
Dan Telinga Pada Bayi
 Obat tetes hidung:
Tengadahkan sedikit kepala bayi. Perlahan teteskan obat ke setiap lubang
hidung.
Hitung jumlah tetesan yang masuk ke hidung. Dua atau tiga tetes biasanya
sudah cukup.
 Obat tetes mata:
Miringkan sedikit kepala bayi, hingga mata terinfeksi berada di bawah.
Dengan cara ini tetesan obat tak mengalir masuk ke mata sehat. Perlahan
tariklah kelopak mata bawah agar obat dapat mudah mengalir.
Lanjut…
 Obat tetes telinga:
Baringkan bayi pada salah satu sisi dengan lubang telinga terinfeksi berada di atas.
Teteskan obat ke dalam lubang telinga yang sakit.
Buat bayi tetap diam agar obat benar-benar masuk ke lubang telinga bagian dalam.
Sebelum obat tetes tersebut diberikan, ada baiknya hal-hal berikut ini diperhatikan:
a. Rendam obat tetes dengan posisi tegak dalam tabung berisi air suam-suam kuku
selama beberapa menit, agar ketika diteteskan dan masuk ke lubang hidung atau
telinga, anak tidak terlalu kaget.
b. Jangan sentuhkan obat tetes ke hidung, telinga, atau mata agar bakteri tidak
berpindah ke dalam botol obat.
c. Perhatikan batas waktu pemakaian obat itu. Obat kadaluwarsa akan memperburuk
peradangan atau kondisi bayi yang diobati.
Memberikan Obat Pada Anak
 Mintalah anak menutup lubang hidung saat meminum obat
agar rasa obat tak terlalu keras.
 Campurlah obat, terutama yang berupa tablet, dengan sirup
atau madu agar tak terasa pahit.
 Jangan larutkan obat dengan air di gelas karena ada
kemungkinan obat mengendap dan tak terminum si anak.
 Mintalah anak untuk menggosok gigi setelah meminum obat
yang manis agar tidak menempel di gigi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
memberikan obat
 Perhatikan aturan dosis obat
 Lihat tanggal kadaluwarsa
 Perhatikan cara menyimpan
 Jangan mencampur obat dengan madu
 Tunggu ½ jam bila ingin minum susu
JENIS- JENIS OBAT YANG DI
PERBOLEHKAN
1. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Di
negara-negara Barat, obat ini disebut OTC atau over the counter. Ini
adalah obat yang paling aman dan bisa dibeli bebas di warung, toko obat,
maupun apotek.
Meskipun disebut aman, obat bebas tetap tidak boleh dipergunakan
sembarangan.
Tapi bagaimanapun juga obat bebas juga punya kandungan "racun" yang
bisa berbahaya buat tubuh bila tidak dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Kemasan obat ini ditandai dengan ''lingkaran hijau bergaris tepi hitam''.
Obat bebas ini digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan,
biasanya berupa vitamin atau multivitamin.
Lanjut…

2. Obat bebas terbatas


Obat jenis ini masih bisa dibeli tanpa resep dokter.
Pada kemasan obat ini terdapat ''lingkaran biru
bergaris tepi hitam''.Contohnya,
obat anti flu atau obat anti mabuk. Pada
kemasannya terdapat peringatan bertanda kotak
kecil berdasar gelap atau kotak putih bergaris tepi
hitam
Tanda peringatan pada obat bebas terbatas

P.No.1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya


P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan.
P.No.3: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No.5: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No.6: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.
Lanjut…
3. Obat keras.
Obat ini harus diperoleh lewat resep dokter. Ciri khasnya adalah
terdapat tanda ''lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan
huruf K di dalamnya.

'' Obat yang termasuk dalam golongan ini misalnya antibiotik,


seperti tetrasiklin, penisilin, obat-obatan yang mengandung
hormon, obat penenang, dan lain-lain. Obat jenis ini tidak bisa
sembarang dikonsumsi karena bisa berbahaya, meracuni tubuh,
memperparah penyakit, atau menyebabkan kematian.
EFEK SAMPING
Efek samping pemberian obat pada bayi dan balita
1. Paracetamol. Obat ini tidak dianjurkan untuk bayi berusia di bawah 3
bulan, penggunaan obat ini sebaiknya berdasarkan resep dan setelah
berdiskusi dengan dokter atau setelah bayi mendapatkan vaksinasi
pertama kali. Parasetamol bisa menghambat beberapa enzim yang
berbeda di dalam otak dan ikatan tulang belakang yang terlibat dalam
perpindahan rasa sakit. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa
penggunaan parasetamol pada bayi bisa meningkatkan risiko asma 5
tahun mendatang sebesar 46 persen.
2. Tablet kunyah. Jangan memberikan anak berusia di bawah 2 tahun obat
ini, umumnya anak berusia 2 sampai 4 tahun yang sudah mengerti cara
minum obat ini. Jika orang tua berpikir anaknya belum terlalu mengerti,
maka hancurkan obat dan letakkan di sendok yang diberi sedikit air. Dosis
yang diberikan harus sesuai.

Anda mungkin juga menyukai