Anda di halaman 1dari 2

BAB I

Pendahulun
1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang bekerja dan menimbulkan usaha, yang
diumpamakan seperti mesin. Organ-organ tubuh merupakan komponen-komponen yang saling
mempengaruhi, bekerja sama secara terpadu. Apabila ada salah satu komponen yang tidak
bekerja dengan baik, maka keseluruhan sistem akan merasakan dampaknya. Di samping itu
tubuh manusia tidak terlepas dari pengaruh lingkungan luar. Cuaca panas atau dingin, adanya
bahaya yang mengancam, adanya rangsangan untuk berproduksi pada hewan, merupakan
tanda-tanda yang diterima melalui sistem syaraf, misalnya mata, telinga, raba dan lain-lainnya.
Tubuh juga harus mampu memberikan reaksi atau tanda-tanda dari dalam tubuh sendiri,
misalnya rasa lapar, haus, lelah dan sebagainya. Sistem endokrin yang terdiri atas kelenjar–
kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem syaraf ,mempunyai peranan penting dalam
mengendalikan kegiatan organ–organ tubuh kita.
Untuk itu kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat yang disebut hormon. Kelenjar endokrin
tidak mempunyai saluran, jadi hormon yang dihasilkan diangkut melalui sistem peredaran
darah ke sel–sel yang dituju guna melangsungkan proses yang di perlukan oleh tubuh. Hormon
diklasifikasikan menjadi jenis hidrofilik dan lipofilik. Selain itu, hormon juga dapat dibedakan
berdasarkan struktur biokimia mereka, seperti peptida, amina dan steroid.
Hormon Hidrofilik, hidrolifik berarti suka air. Hormon ini larut dalam air serta kurang larut
dalam lemak. Kebanyakan hormon jenis ini merupakan hormon peptida atau protein yang
terdiri dari asam amino spesifik dengan panjang yang bervariasi. Peptida lebih pendek
sedangkan protein yang lebih panjang. Untuk mempermudah, kedua jenis ini dapat
dikategorikan sebgai peptida. Insulin yang disekresikan oleh pankreas merupakan salah satu
jenis hormon peptida. Selain itu, ada pula amina yang merupakan turunan dari asam amino.
Hormon amina ada dua jenis juga, yaitu hidrofilik, seperti katekolamin dan indolame amina,
serta jenis lipofilik, seperti hormon tiroid.
Hormon lipofilik larut baik dalam lemak dan kurang larut dalam air. Contoh utamanya adalah
hormon tiroid dan steroid. Sesuai dengan namanya, hormon tiroid dihasilkan di kelenjar tiroid
dan merupakan turunan dari tirosin beriodin. Walaupan katekolamin dan tiroid keduanya
diturunkan dari tirosin, sifat mereka berbeda karena kelarutannya juga berbeda. Steroid
merupakan lipid netral yang diturunkan dari kolesterol. Termasuk hormon yang disekresikan
oleh korteks adrenal, seperti kortisol dan hormon sex (testosteron pada pria dan estrogen pada
wanita) yang disekresikan organ reproduktif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Hormon Hidrolifik dan Lipolitik?
2. Bagaimanakah sekresi Hormon Hidrolifik dan Lipolitik?
3. Bagaimanakah fungsi Hormon Hidrolifik dan Lipolitik?
4. Bagaimanakah reseptor Hormon Hidrolifik dan Lipolitik?
5. Bagaimanakah mekanisme kerja dan aktifitas umum Hormon Hidrolifik dan Lipolitik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Hormon Hidrolifik dan Lipolitik
2. Untuk mengetahui bagaimana sekresi Hormon Hidrolifik dan Lipolitik
3. Untuk mengetahui bagaimana fungsi Hormon Hidrolifik dan Lipolitik
4. Untuk mengetahui bagaimana reseptor Hormon Hidrolifik dan Lipolitik
5. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dan aktifitas umum Hormon
Hidrolifik dan Lipolitik

Anda mungkin juga menyukai