“GENETIKA MIKROORGANISME”
DISUSUN OLEH
FARMASI D
KELOMPOK VII :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
Genetika mikroorganisme ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu/bapak selaku dosen
mikrobiologi yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam pengerjaan
makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai drama. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Penyusun
Kelompok X
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
I.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN
II.1 .Pengertian gen dan prinsip dogma sentral
II.2 Replikasi, traskripsi, dan traslasi
II.3 Trasformasi genetik mikroorganisme dan rekombinan
BAB III. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DNA sebagai bahan genetik karena DNA dapat mewariskan sifat-sifat
organisma induk, sudah diidentifikasi pada pertengahan abad 20 Genom
adalah sepotong DNA/segment DNA yang menyandi protein mengandung
semua informasi genetik yang dimilikinya. Dengan penemuan ini ditemukan
bagaimana informasi genetik diwariskan dan diekspresikan. Mekanisme
molekuler dari pewarisan melibatkan proses yang dikenal sebagai replikasi,
dimana rantai DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis salinan
DNA. Setiap kita yang ingin memahami bagaimana metabolisme sel dan
pewarisan sifat dari induk (parental) ke generasi berikutnya adalah dengan
memahami mekanisme kerja DNA. Berbagai eksperimen dan kajian sampai
pada kesimpulan bahwa mekanisme kerja DNA adalah replikasi, transkripsi
dan translasi. Tiga proses ini dikenal dengan sebutan dogma sentral. Replikasi
adalah proses menyalin secara utuh 2 untai DNA menjadi 2 untai yang
baru.Transkripsi adalah proses menyalin salah satu untai DNA menjadi
mRNA sedangkan translasi adalah proses penterjemahan mRNA menjadi
polipeptida. Materi genetik (DNA) yang terdapat pada suatu sel selalu dalam
keadaan aktif karena senantiasa melakukan replikasi, transkripsi, translasi,
reparasi (perbaikan) dan rekombinasi. Proses penyimpanan dan pemindahan
informasi genetik dinyatakan dalam suatu dalil yang disebut dogma sentral,
yang ditemukan oleh Francis Crick dan George Gamov pada tahun 1957.
Prinsip dogma sentral bahwa DNA menjadi penentu jenis RNA yang
selanjutnya akan diterjemahkan menjadi suatu protein (Yuwono, 2013).
Bahan genetik yang ada pada setiap jasad akan mengalami proses
perbanyakan sebagai salah satu tahapan sangat penting dalam proses
pertumbuhan sel atau perbanyakan partikel virus. Proses perbanyakan bahan
genetik dikenal sebagai proses replikasi. Replikasi bahan genetik dapat
dikatakan sebagai proses yang mengawali pertumbuhan sel, meskipun
sebenarnya pertumbuhan merupakan suatu resultan banyak proses yang saling
berkaitan satu sama lain. Replikasi bahan genetik diikuti oleh pembentukan
sel-sel anakan yang membawa duplikat bahan genetik hasil replikasi. Oleh
karena itu, kesalahan dalam proses replikasi bahan genetik dapat
mengakibatkan perubahan pada sifat-sifat sel anakan (Yuwono, 2005).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian gen dan prinsip dogma sentral ?
2. Bagaimanakah replikasi, transkripsi, dan translasi ?
3. Bagaimanakah transformasi genetik mikroorganisme dan rekombinan ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian gen dan prinsip dogma sentral
2. Bagaimanakah replikasi, transkripsi, dan translasi ?
3. Bagaimanakah transformasi genetik mikroorganisme dan rekombinan ?
BAB II
PEMBAHASAN
Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia
(DNA) dalam kromosom yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri-ciri
genetis dari suatu makhluk hidup. Gen diturunkan atau diwariskan oleh satu
individu kepada keturunannya, yaitu melalui suatu proses reproduksi. Oleh
karena itu, informasi yang menjaga keutuhan bentuk serta fungsi kehidupan
suatu organisme dapat terpelihara/terjaga. Gen terdapat berpasangan dalam
satu lokus pada kromosom homolog. Dari masing-masing gen dalam
pasangan tersebut disebut dengan alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat
yang sama ataupun sifat yang berbeda, seperti misalnya sifat tangkai panjang
dan tangkai pendek.
Gen-gen merupakan substansi hereditas, yang memiliki fungsi seperti
berikut ini:
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal
(Suryo, 1992):
1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA
berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal.
Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan
pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.
2. Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya
dengan DNA yaitu:
a) Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b) Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA,
tetapi urasil.
3. Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung
dari macamnya, yaitu:
a) RNA d (RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh
salah satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
b) RNA p (RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di
sitoplasma.
c) RNA r (RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan
fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a) RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
b) RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c) RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino,
proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.
Ekspresi gen
Replikasi DNA
Komponen Replikasi DNA eukariotik
prokariotik
Replikasi DNA
Replikasi DNA eukariotik
Situs prokariotik terjadi di
terjadi di dalam nukleus
dalam sitoplasma
b) Proses Inisiasi
Sel Prokariotik
RNA polimerase menempel langsung pada DNA di promoter tanpa
ada ikatan dengan protein tertentu. Kodon inisiasi pada prokariot
adalah formil-metionin/ fMet.
Sel Eukariotik
Terdapat transkripsi faktor berupa protein sebagai tempat
menempelnya RNA polimerase. Kodon inisiasi pada eukariot adalah
metionin.
c) Sub Unit Ribosomal
Sel Prokariotik
Sub unit ribosomal adalah 70S yang terdiri dari bagian besar 50S dan
bagian kecil 30S.
Sel Eukariotik
Sub unit ribosomal adalah 80S yang terdiri dari bagian besar 60S dan
bagian kecil 40S.
Gambar 7. Perbedaan translasi pada prokariot dan eukariot
Sumber : https://www.academia.edu/6208866/
Isolasi DNA
Isolasi DNA diawali dengan perusakan dan atau pembuangan dinding
sel, yang dapat dilakukan baik dengan cara mekanis seperti sonikasi, tekanan
tinggi, beku¬leleh maupun dengan cara enzimatis seperti pemberian lisozim.
Langkah berikutnya adalah lisis sel. Bahan-¬bahan sel yang relatif lunak
dapat dengan mudah diresuspensi di dalam medium bufer nonosmotik,
sedangkan bahan¬bahan yang lebih kasar perlu diperlakukan dengan deterjen
yang kuat seperti triton X¬ 100 atau dengan sodium dodesil sulfat (SDS).
Pada eukariot langkah ini harus disertai dengan perusakan membran nukleus.
Setelah sel mengalami lisis, remukan-remukan sel harus dibuang. Biasanya
pembuangan remukan sel dilakukan dengan sentrifugasi. Protein yang tersisa
dipresipitasi menggunakan fenol atau pelarut organik seperti kloroform untuk
kemudian disentrifugasi dan dihancurkan secara enzimatis dengan proteinase.
DNA yang telah dibersihkan dari protein dan remukan sel masih tercampur
dengan RNA sehingga perlu ditambahkan RNAse untuk membersihkan DNA
dari RNA.
Molekul DNA yang telah diisolasi tersebut kemudian dimurnikan
dengan penambahan amonium asetat dan alkohol atau dengan sentrifugasi
kerapatan menggunakan CsCl. Teknik isolasi DNA tersebut dapat
diaplikasikan, baik untuk DNA genomik maupun DNA vektor, khususnya
plasmid. Untuk memilih di antara kedua macam molekul DNA ini yang
akan diisolasi dapat digunakan dua pendekatan. Pertama, plasmid pada
umumnya berada dalam struktur tersier yang sangat kuat atau dikatakan
mempunyai bentuk covalently closed circular (CCC), sedangkan DNA
kromosom jauh lebih longgar ikatan kedua untainya dan mempunyai
nisbah aksial yang sangat tinggi. Perbedaan tersebut menyebabkan DNA
plasmid jauh lebih tahan terhadap denaturasi apabila dibandingkan dengan
DNA kromosom. Oleh karena itu, aplikasi kondisi denaturasi akan dapat
memisahkan DNA plasmid dengan DNA kromosom.
Enzim Restriksi
Selanjutnya adalah pemotongan DNA dengan menggunakan enzim
restriksi endonuklease. Pemutusan ini dilakukan di dalam strain tertentu
yang bertujuan untuk mencegah agar tidak merusak DNA. Selain itu strain
tersebut juga mempunyai suatu sistem modifikasi yang menyebabkan
pemutusan basa pada urutan tertentu yang merupakan recognition sites
bagi enzim restriksi tersebut. Pemotongan DNA genomik dan DNA vektor
dengan menggunakan enzim restriksi ini harus menghasilkan ujung–ujung
potongan yang kompatibel dalam arti setiap fragmen DNAnya harus dapat
disambungkan dengan DNA vektor yang sudah berbentuk linier. Pada
aplikasi transformasi gen bakteri Agrobacterium tumefaciens resisten
terhadap herbisida pada tanaman kedelai, bakteri ini dapat menginfeksi
tanaman kedelai secara alami karena memiliki plasmid Ti, suatu vektor
(pembawa DNA) untuk menyisipkan gen asing. Di dalam plasmid Ti
terdapat gen yang menyandikan sifat virulensi untuk menyebabkan
penyakit tanaman tertentu. Gen asing yang ingin dimasukkan ke dalam
tanaman dapat disisipkan di dalam plasmid Ti. Selanjutnya, A.
tumefaciens secara langsung dapat memindahkan gen pada plasmid
tersebut ke dalam genom (DNA) tanaman. Setelah DNA asing menyatu
dengan DNA tanaman maka sifat-sifat yang diinginkan dapat
diekspresikan tumbuhan kedelai resisten terhadap herbisida.
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sentral Dogma adalah proses penyimpanan dan pemindahan informasi
genetik melalui 3 tahap yaitu replikasi, transkripsi dan translasi.
2. Replikasi adalah proses pengkopian rangkaian molekul bahan genetik
(DNA atau RNA) sehingga dihasilkan molekul anakan yang sangat
identik. 3. Tahapan proses replikasi diantaranya adalah denaturasi
(pemisahan) untaian DNA induk, inisiasi (sintesis DNA),
pemanjangan untaian DNA, ligasi fragmen-fragmen DNA dan
terminasi (sintesis DNA)
3. Transkripsi adalah proses sintesis protein dimana DNA diterjemahkan
menjadi kode-kode dalam bentuk basa nitrogen membentuk rantai
RNA yang bersifat single strain.
4. Tahapan dalam proses transkripsi diantaranya adalah inisiasi, elongasi
dan terminasi.
5. Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada
pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein.
6. Tahapan dalam proses translasi diantaranya adalah inisiasi, elongasi
dan terminasi.
7. Dalam pembagian berdasarkan fungsinya terdapat 2 pembagian utama
yaitu coding RNA dan non-coding RNA. Coding RNA terdiri dari
transkripton dan hanya terdiri dari satu kelas molekul yaitu messenger
RNA (mRNAs), sedangkan non coding RNA terdiri dari tRNA dan
rRNA.
DAFTAR PUSTAKA
http://wanenoor.blogspot.com/2011/11/sentral-dogma-biologi-pengertian-
gen.html#.XJIljSgzbcc
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/12/genetika-lanjut-rekayasa-
genetika/
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/44255
Purwanti, Aliyah. 2009. Perbedaan Transkripsi dan Translasi pada Sel Prokariotik
dan Eukariotik (online), (http://www.slideshare.net/aliyahpurwanti
09/perbedaan-proses-transkripsitranslasi-pada-sel-Prokariotik-dan-
eukariotik, diakses 29 November 2015)