SKRIPSI
JUNI 2021
PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL OLEH SUKU
SANGIHE DI KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN
KEPULAUAN SANGIHE SULAWESI UTARA
SKRIPSI
JUNI 202
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
apt. Dr. Hj. Nurlina Ibrahim., M.Si. apt. Andi Atirah Masyita, S.Farm., M.Si.
NIP. 19610217 1989 03 2 001 NIP. 09007018902
Mengetahui,
Ketua Jurusan Farmasi
FMIPA Universitas Tadulako
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Dekan FMIPA Universitas Tadulako
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Palu,
Penulis,
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Traditional medicinal plants are used as drugs by Sangihe tribes and are more
inclined on traditional medicine by using certain plants and parts, which then become
a choice by the community by consuming the ingredients of natural ingredients. This
study aims to determine plant types and parts, the way of managing, use, dosage and
long time to treat an illness by the Sangihe tribe, North Tabukan District, Sangihe
Regency, North Sulawesi Province. This type of research is descriptive research and
purposive sampling sampling techniques, open ended interview interviews in 16
informants and filling out questionnaire media questionnaires. Based on the results of
the study, there were 104 species of plants, as many as 70 types of medicinal plants
identified and 34 types of medicinal plants that cannot be identified. Plant parts used
leaves (52%), stem (10%), rod skin (9%), interest (4%), heart banana (2%), herbs
(5%), fruit (9%), root ( 6%) and rhizome (3%). The management method is pounded
(25.45%), crushed (3.63%), grated (3.63%), boiled (52.72%), brewed (4.54%), and
shaved (10%). How to drink (80.46%), smeared (3,125), edible (2,343%),
compressed (0.78%), taped (7.81%), and was dropped (5.46%). The use of dosage by
the tribe of Sangihe 1 / 2-2 cups, 1-2 tablespoons, within 2-3 times a day for 1-2
weeks to 3 months.
vi
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya yang
melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi sesuai dan seturut kehendakNya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa
adanya bimbingan serta dukungan penuh dengan ketulusan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan mukjizat-Nya sepanjang
hidup penulis, khususnya dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas
segala teguran serta peringatan yang terus diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
2. Bapak apt. Syariful Anam, S.Si., M.Si., Ph.D selaku Ketua Jurusan Farmasi
FMIPA Universitas Tadulako.
3. Bapak apt. Muhammad. Sulaiman Zubair, S.Si.,M.Si., Ph.D selaku mantan Ketua
Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Tadulako.
4. Ibu apt. Dr. Hj Nurlina Ibrahim, M.Si dan ibu apt. Andi Atirah Masyita, S.Farm.,
M.Si selaku pembimbing skripsi yang secara kooperatif telah memberikan penulis
bimbingan dan saran-saran yang sangat berharga.
5. Bapak Ibu dosen serta jajarannya yang telah memberi ilmu dan bimbingan selama
kuliah.
6. My Super parents, Mama Elvina dan Papa Melkhior Leydekker, terimakasih atas
didikan, kasih sayang pengorbanan dan kerja kerasnya selama ini sehingga dapat
membiayai dan memfasilitasi selama proses perkuliahan dari awal hingga
penyelesaian skripsi ini. Kedua penyemangatku alm.Mama Tua dan Papa Tua di
Surga, terimakasih untuk pesan dan didikan yang telah diberikan. Kedua adik
saya tersayang Melvin dan Rafael yang menjadi salah satu penyemangat dan
selalu memberikan lelucon sehingga penulis selalu tertawa disela-sela
vii
penyelesaian skripsi walaupun mereka jauh.
7. Sahabatku tersayang Ian yang dari awal jadi maba hingga penyelesaian skripsi
selalu ada saat susah dan senang, sangat banyak membantu dalam proses
perkuliahan. Terimakasih atas setiap bantuan baik waktu, pengorbanan dan dana,
terimakasih selalu mendahulukan saya dalam setiap keadaan.
8. Seseorang spesial yang saya kasihi Andhi A.p yang telah setia menunggu di
Manado, terimakasih untuk semua pengalaman yang paling menyenangkan
hingga yang tidak menyenangkan yang membuat penulis jadi semakin kuat
selama proses penyelesaian skripsi ini dan banyak membantu serta mendoakan
penulis.
9. My Big Family, Oma sabar, Oma eti, Tante Lian, Takaepisang fam (Ma uwa yang
selalu kirim bronis, pa tenga, vero, dede, amir, aragode, ka marsel, mami, papi,
oma dade, yaya dll. Prajitno squad (Riky,kaka jems,pascal,nake,anti dll) dan
semua om tante yang telah membantu dalam proses perkuliahan. Ka invy yang
selalu memberi support dalam keadaan apapun, Rafael dan dafin jadi penghibur
setiap video call. Dan Ma yenni yang selalu mendoakanku.
10. Keluarga besar FMIPA Jurusan Farmasi Universitas Tadulako, terlebih kepada
teman-teman Emulgator 2015.
11. Teman-teman Farmasi A khususnya (Nurul,Jelly,Sofy,Rini). Gengs travelingku
(Iqbal, Sulton, Sahrul, Ari) terimakasih selalu menghibur dengan canda dan tawa.
3 junior kece (Ivan, Yoga, Randi) yang telah membantu dan meberikan saran
dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Tiga senior Apoteker tersayang (Ka diny Richard, ka Anto Rerung dan ka Recky
Patala) yang selalu menginspirasi dan memberi motivasi selama kuliah.
13. Gengs video call ku yang selalu memberikan semangat (Vani, Putri haji,
Aprianus, mami Egha, Regitha) maaf untuk waktu dan moment yang banyak
terlewatkan. Walaupun kalian jauh tetapi selalu dihati. Sukses untuk kita
semuanya. Amin.
14. Bapak Saselah, Hendro, Ham, Stevan yang sudah membantu dalam proses
penelitian hingga penyelesaian skripsi. Kwp 6 syaloom lenganeng ,Ibu pdt
viii
V.S.Sikome, Ibu pdt.V.A.Salikode dan orangtua rohani saya pak gembala Robby
Tenggala yang selalu menopang dalam doa.
15. My best KKN Mamboro 94 (Dila, Natalia, Safa, kak Ramla, wulan, Arga, Amat,
Darman dan Ramza) terimakasih untuk waktu yang singkat dengan hiburan receh,
dan memberi banyak pengalaman serta waktu colongan untuk mengerjakan
skripsi selama KKN.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan penulis berharap ada
pengembangan selanjutnya untuk skripsi ini.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI...................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
1.5 Batasan Penelitian ............................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Obat ................................................................................... 5
2.2 Pengobatan Tradisional ....................................................................... 6
2.3 Tinjauan Penyakit Dalam Pengobatan Tradisional .................... .........8
2.3.1 Penyakit Degeneratif ......................................................................... 8
2.3.2 Golongan-Golongan Penyakit ........................................................... 8
2.4 Etnis Suku Sangihe.............................................................................. 9
2.5 Kecamatan Tabukan Utara ................................................................ 10
x
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ........................................................... 11
3. 2 Populasi Dan Sampel ......................................................................... 11
3. 3 Alat Dan Bahan Penelitian ................................................................. 11
3. 4 Definisi Operasional........................................................................... 11
3. 5 Prosedur Penelitian............................................................................. 12
3. 6 Skema Kerja ....................................................................................... 14
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Karakteristik Sandro......................................................................... 15
4.2 Jenis Dan Bagian Tumbuhan Yang Dijadikan Sebagai
Obat Tradisional Oleh Suku Sangihe Di Kecamatan
Tabukan Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi
Utara ............................................................................................... 16
4.3 Cara Pengolahan, Penggunaan, Dan Takaran Tumbuhan
Yang Dimanfaatkan Dalam Pengobatan Tradisional Oleh
Suku Sangihe Di Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten
Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara .............................................. 24
BAB 5 PENUTUP
5. 1 Kesimpulan ....................................................................................... 77
5. 2 Saran .................................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 78
RIWAYAT HIDUP . ................................................................................................... 90
LAMPIRAN .............................................................................................................. 91
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
LAMPIRAN
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
dan budaya pengobatan tradisional sejak dahulu dan telah dilestarikan secara
turun-temurun (Susanti, 2017). Jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat
tradisional dapat memberikan referensi terhadap dunia pengobatan. Tumbuhan
obat adalah tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai obat, baik yang
disengaja ditanam maupun tumbuh secara liar yang dapat ditemukan diberbagai
belahan dunia, salah satunya di Negara Indonesia. (Wasito, 2011).
Terdapat beberapa jenis tumbuhan obat yang bermanfaat untuk pencegahan dan
pengobatan penyakit degeneratif, antara lain: kunyit, temu lawak, kencur, jahe,
lengkuas, salam, pace, pyanghong, kumis kucing, soka, belimbing, sirih, meniran,
kecubung, kangkung lumut, kunir putih, kayu manis, pegagan, alang-alang, dan
tapak dara putih. Beberapa tumbuhan yang memiliki aktivitas sebagai
1
antioksidan adalah sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) dan kayu manis.
Selain itu, terdapat salah satu tumbuhan obat tradisional Indonesia yakni Sirih
(Piper betle L.). yang mengandung minyak atsiri dan dimanfaatkan sebagai obat
anti jamur, anti bakteri, dan anti oksidan, sehingga dapat menyembuhkan
penyakit asam urat, jantung, nyeri otot dan persendian, serta stroke. Tumbuhan
lain adalah binahong, dalam penelitian Fitriyah dkk. (2013) menyatakan tanaman
binahong (Anredera cordifolia) adalah tumbuhan obat potensial yang dapat
mengatasi berbagai jenis penyakit. Bagian tumbuhan binahong yang bermanfaat
sebagai obat pada umumnya adalah daun (Dwisatyadini, 2019).
Suku Sangihe lebih cenderung pada pengobatan secara tradisional dengan cara
menggunakan tumbuhan tertentu, yang kemudian menjadi pilihan oleh
masyarakat dengan mengonsumsi ramuan dari bahan-bahan alam seperti : buah,
tumbuhan, dan bumbu dapur, karena pengalaman dan informasi dari tetangga dan
keluarga, serta dengan mendatangi dukun karena sudah dimanfaatkan oleh
keluarga sejak lama dan kepercayaan akan kemanjuran pengobatannya (Gazali,
2013)
2
tidak dilakukan pencatatan, dan bahan ramuan obat untuk pasien
biasanya diperoleh dari Taha Undang secara langsung maupun dicari sendiri
oleh keluarga pasien yang telah diberikan petunjuk sebelumnya.
3
2. Untuk mengetahui cara pengelolaan dan penggunaan tumbuhan untuk
mengobati suatu penyakit oleh masyarakat Suku Sangihe Kecamatan
Tabukan Utara Kabupaten kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tumbuhan Obat
Tumbuhan obat adalah segala jenis tumbuhan yang diketahui mempunyai
khasiat baik dalam membantu memelihara kesehatan maupun pengobatan
suatu penyakit. Tumbuhan obat sangat erat kaitannya dengan pengobatan
tradisional, karena sebagian besar pendayagunaan tumbuhan obat belum
didasarkan pada pengujian klinis laboratorium, melainkan lebih berdasarkan
pada pengalaman penggunaan (Harmida dkk., 2011).
Banyaknya ragam kimia dari bahan alam sebagai sumber daya melimpah dan
paling potensial selanjutnya siap untuk dikembangkan menjadi berbagai obat
baru. Tumbuhan liar menyimpan potensi keragaman senyawa bioaktif.
Tumbuhan liar telah banyak digunakan sebagai obat sejak lama oleh berbagai
masyarakat etnis. Pendataan dari tumbuhan liar yang berpotensi obat ini akan
dapat memberikan kontribusi pada ditemukannya berbagai obat baru (Kodir
dkk, 2017).
5
Famili adalah suatu tingkatan takson yang terdiri atas satu atau lebih genus,
dan terpisah dari kelompok lain oleh suatu pemisah yang jelas . Famili terdiri
atas genus - genus yang berasal dari nenek moyang yang sama. Tingkatan
takson genus mencakup satu atau lebih spesies, dan terpisah dari kelompok
lain dengan pemisah yang jelas. Spesies merupakan kelompok makhluk hidup
yang memiliki persamaan ciri umum dan dapat melakukan perkawinan
dengan sesamanya. Spesies tersebut menunjukkan jenis tunggal bukan
kelompok atau golongan (Astuti, 2007).
2. 2 Pengobatan Tradisional
Pasal 1 angka 16 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
telah menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan
dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman
dan keterampilan turun-temurun secara empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat (Kemenkes RI, 2017).
Menurut BPOM, obat tradisional dibentuk dari bahan atau ramuan, berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat. Bahan dari obat tradisional terdiri dari bahan baku dan bahan
tambahan. Bahan baku adalah semua bahan awal yang baik dan berkhasiat
6
maupun tidak berkhasiat, yang berubah maupun tidak berubah, serta
digunakan dalam pengolahan obat tradisional. Sedangkan bahan tambahan
adalah komponen obat tradisional yang dimaksudkan sebagai zat, pelarut,
pelapis, pembantu, dan zat yang dimaksudkan untuk mempertinggi kegunaan,
kemantapan, keawetan, atau sebagai zat warna dan tidak mempunyai efek
farmakologis (BPOM RI, 2014).
7
2. 3 Tinjauan Penyakit dalam Pengobatan Tradisional
2. 3. 1 Penyakit Degeneratif
Penyakit degeneratif merupakan penyakit yang tidak menular dan
berlangsung kronis karena kemunduran fungsi organ tubuh akibat
proses penuaan. Contoh dari penyakit ini terdiri dari penyakit jantung,
hipertensi, diabetes, dan kegemukan. Beberapa jenis penyakit
degeneratif masuk kedalam peringkat 10 besar penyakit yang tidak
menular dan menyebabkan masyarakat Indonesia harus berobat rawat
jalan atau rawat inap di beberapa rumah sakit. Terdapat
(Dwisatyadini, 2019).
2. 3. 2 Golongan-golongan Penyakit
Penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2015), telah mengidentifikasi
beberapa jenis penyakit, meliputi : penyakit pada mata, penyakit
pencernaan, penyakit mulut dan rongga mulut, penyakit pada kulit,
penyakit karena infeksi, dan penyakit karena nyeri. Jenis penyakit
seperti cacar air, dan sakit gigi merupakan jenis penyakit yang
dianggap paling penting oleh masyarakat. Tumbuhan obat dalam
penelitian ini digunakan secara per oral, dan sebagian dengan cara
topikal. Cara penyiapan obat adalah dengan diseduh menggunakan air
panas, direbus, ditumbuk sampai halus, dan ditempelkan pada
permukaan kulit. Selain itu, resep tradisionalnya juga menggunakan
tumbuhan secara tunggal ataupun campuran.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Nasution, 2018), jenis
penyakit yang dapat diobati menggunakan spesies tumbuhan yaitu
sakit perut, demam , panas dalam, luka, masuk angin (8 spesies),
diabetes, malaria, mata, pengobatan pasca persalinan, gatal-gatal,
penyakit kulit, batuk, tekanan darah tinggi, diare, bisul, keropos
tulang, terkena racun serangga, digigit serangga, sakit gigi, kurang
nafsu makan, asam lambung (2 spesies), rematik (2 spesies), sakit
kepala, pencahar/laksatif (membantu mengatasi sembelit), mabuk
jengkol (2 spesies), maag (2 spesies), asam urat (2 spesies), pingsan (2
spesies), pundial (2 spesies), bintua/perut kembung (2 spesies), kurang
8
darah (1 spesies), benjol (1 spesies), cacingan (1 spesies), keracunan
bisa ular (1 spesies), kurang gizi (1 spesies), susah buang air kecil (1
spesies), sesak nafas (1 spesies), jerawat (1 spesies), kanker (1
spesies), penambah stamina (1 spesies) serta terkilir.
9
tumbuhan obat dalam ramuannya yang diakui oleh komunitasnya disebut
Taha Undang.
10
Gambar 2.5.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Kepulauan
Sangihe Utara(km²)
11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 4 Definisi Operasional
1. Taha Undang adalah panggilan Suku Sangihe kepada orang yang
mempunyai pengetahuan dan keahlian dalam penyembuhan dan
mengobati suatu penyakit dengan menggunakan tumbuhan obat dalam
ramuannya yang diakui oleh komunitasnya.
2. Suku adalah kelompok masyarakat yang dibedakan atas dasar bahasa,
budaya, dan lokasi asal.
3. Pengobatan tradisional adalah serangkaian pengetahuan, keterampilan
dan praktik-praktik yang berdasarkan teori, keyakinan dan pengalaman
12
masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda dan digunakan
dalam pemeliharaan kesehatan serta pencegahan diagnosa, perbaikan dan
pengobatan penyakit secara fisik maupun mental.
3. 5 Prosedur Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang
bersifat deskriptif, dengan pelaksanaan dilakukan pada Suku Sangihe,
Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi
Sulawesi Utara.
3. 5. 1 Pemilihan Sampel (Informan)
Sampel ditentukan setelah peneliti terlebih dahulu menemui kepala
desa dan pemangku adat dari Suku Sangihe di Tabukan Utara, dengan
maksud ingin meminta izin sebelum mulai melakukan kegiatan
penelitian sehingga dapat membantu dalam memperoleh informasi
mengenai pengobatan tradisional dari tumbuh-tumbuhan yang
dimanfaatkan sebagai obat oleh Suku Sangihe tersebut. Selanjutnya,
dilakukan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling,
yaitu teknik pengambilan sampel dari sumber data dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016).
13
b. Tidak menggunakan tanaman obat
c. Terhalang oleh pandemik covid-19
3. 5. 2 Wawancara Informan
Wawancara yang dilakukan terhadap informan menggunakan teknik
open-ended interview, disertai penyediaan media angket kuesioner
dan dokumentasi dalam mendukung keabsahan dari sesi wawancara
informan. Lembar kuesioner dijadikan acuan dasar saat memberikan
pertanyaan kepada informan. Pada studi lapangan yang dilakukan,
setiap informan akan ditanyai tentang bagian tumbuhan yang sering
dimanfaatkan untuk pengobatan, yang didasarkan pada nama lokal,
serta cara menggunakannya dalam proses penyembuhan suatu
penyakit.
3. 5. 2 Pengumpulan Spesimen
Spesimen diambil secara langsung dari lokasi tumbuhnya, lalu
dikumpulkan dengan bantuan para informan atau masyarakat suku
Sangihe yang telah mengetahui tumbuhan obat yang dimaksudkan.
Kemudian dilakukan dokumentasi, dan semua dokumen yang telah
diambil selanjutnya diidentifikasi di UPT Sumber Daya Hayati
Sulawesi Tengah Universitas Tadulako.
14
3. 6 Skema Kerja
Sampel ditentukan
Pemilihan Sampel
dengan cara Purposive
Sampling
Wawancara dilakukan
Wawancara Informan dengan teknik open-
ended interview dan
pengisian kuesioner
Spesimen dikumpulkan
secara langsung melalui
Pengumpulan spesimen foto dan video dari lokasi
tumbuhnya dengan
bantuan informan
Identifikasi dilakukan di
Identifikasi Nama Ilmiah UPT. Sumber Hayati
dan Familia Sulawesi Tengah
Universitas Tadulako
Pembahasan dan
Kesimpulan
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
16
Informasi keberhasilan Pengobatan
11 a. Bertanya Kepada Pasien/Keluarga 10 62,5%
b. Mewajibkan Kunjungan Ulang 6 37,5%
17
membayar sehingga Taha Undang memiliki pekerjaan lain untuk mencari nafkah
sebagai penopang hidup mereka.
18
seiring berjalannya waktu dan pengalaman selama menjadi Taha Undang.
19
4.2. Jenis dan Bagian Tumbuhan Yang Dijadikan Sebagai Obat Tradisional
Oleh Suku Sangihe Di Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten
Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara
20
6 Puringka Kelapa Cocos nucifera. Buah
21
33 Melati Melati Jasminum sp. Daun
22
61 Sambiki Labu kuning Cucurbita sp. Buah
23
21 Deling Sirih - Daun
22 Pumpuirang - - Daun
23 Puning Pakis - Batang
24 Kitolon Kitolod - Daun
25 Pangi Kepayang - Kulit Batang
26 Palata Leilem - Kulit batang
27 Palang Pala jantan - Kulit batang
28 Kinsule Kencur - Daun
29 Turing Gamal - Daun
30 Lesa Kedondong - Daun
31 Tetule mawira - - Kulit batang
32 Limpa daleng - - Daun
33 Busa manure Pisang kepok - Jantung Pisang
Daun,buah dan
34 Gingseng Ginseng -
akar.
Tidak semua bagian tumbuhan dapat dijadikan obat. Namun ada beberapa
tanaman yang seluruh bagian tanamannya dapat dijadikan obat. Sebagian
besar hanya bagian-bagian tertentu tanaman saja yang dimanfaatkan.
Bagian-bagian yang bisa dimanfaatkan adalah batang, kulit kayu, akar,
daun, biji, bunga, dan buah. Bagian-bagian tumbuhan tersebut bisa langsung
digunakan dalam keadaan segar atau diolah terlebih dahulu. Bahan obat
yang telah diolah secara sederhana disebut simplisia. Contoh simplisia
adalah bahan obat yang telah dikeringkan (Juwita, R. 2008)
24
pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhnya (Syukriah dan Pranggarani,
2016). Rimpang merupakan modifikasi dari batang sehingga rimpang
memiliki struktur anatomi yang menyerupai anatomi batang (Trimanto, dkk
2017). Herba merupakan bagian tanaman obat yang di mulai dari akar,
batang, daun, bunga, dan buah (seluruh bagian tanaman) (Dalimartha dan
Adrian, 2011). Bunga merupakan alat reproduksi seksual pada tanaman.
Bunga merupakan bagian tanaman yang menunjukan variasi besar dalam
struktur, susunan dan ukurannya (Ratnasari dan Krisantini, 2007). Kulit
kayu (cortex) adalah kulit bagian terluar dari tanaman yang sering
digunakan sebagai bahan ramuan seperti, kulit batang,cabang atau kulit akar
sampai kelapisan epidermis (Dalimartha,2008). Jantung pisang adalah sisa
bunga pisang yang tidak bisa menghasilkan buah (Rochima, 2019).
25
i. Biji 3 2,88%
j. Rimpang 3 2,88%
k. Herba 7 6,73%
l. Getah/gel 1 0,96%
Takaran Penggunaan
a. 1 Sendok 17 16,66%
b. 2 sendok 10 9,8%
5
c. 3 Sendok 2 1,97%
d. ½ Gelas 15 14,71%
e. 1 gelas 58 56,86%
Asal Tumbuhan Obat
a. Hutan 35 33,65%
b. Pekarangan 47 45,19%
6
c. Ladang/kebun 19 18,27%
d. Tepi Sungai 2 1,92%
e. Beli 1 0,96%
Cara Pemakaian
Luar; 15,67%
Dalam;
84,33%
26
Frekuansi Pemakaian
4 x Sehari;
1,52%
3 x Sehari; 1 x Sehari;
37,40% 31,29%
2 x Sehari;
29,77%
Lama Penggunaan
< 1 Minggu;
12,03%
Hingga 1 Minggu-1
Sembuh; Bulan; 30,82%
55,63%
> 1 bulan;
1,50%
Gambar 4.3.1.3 Persentase Lama Penggunaan
Kulit Batang;
8,65% Batang;
10,57%
27
Takaran Penggunaan
1 Sendok;
16,66% 2 sendok;
9,80% 3 Sendok ;
1 gelas; 56,86% 1,97%
½ Gelas;
14,71%
Ladang/kebun;
18,27% Hutan; 33,65%
Pekarangan;
45,19%
28
yang paling banyak digunakan dalam pengobatan tradisional dengan persentase
daun 32%, diikuti akar 31%, kulit 9%, batang 7%, biji 5%, buah 4% dan
lainnya 5%.
29
gelas, kemudian
disaring
Pala dan Dibungkus kulit
Jarak merah batang pala yang 1 gelas 3
(Jatropha telah dipotong kecil kali sehari
gossypiifolia.) dengan daun jarak Diminum selagi (selama 3
Usus buntu
merah 5 lembar, hangat hari
lalu rebus dengan 2 berturut-
(No. Ramuan: gelas air hingga turut)
01) tersisa 1 gelas
Lesotio
(Leea sp.) Direbus batang
Kelapa Lesotio yang telah 1 gelas 3
(Cocos dipotong menjadi 3 Diminum selagi kali sehari
nucifera.) Asma
bagian dengan air hangat selama 1
kelapa tua 1 buah bulan
(No. Ramuan: hingga mendidih
02)
Direbus 9 lembar
1 gelas 2
daun kedondong
Diminum selagi kali sehari
Lesa dengan 3 gelas air TBC
hangat selama 1
hingga tersisa 1
bulan
gelas
Diperas batang tebu ½ gelas 2
Tuwu
hingga kali sehari
(Saccharum Diminum Amandel
mendapatkan ½ selama 3
officinarum.)
gelas air tebu hari
Direbus 7 lembar
daun dan akar
dengan air 1 gelas
hingga mendidih.
1 sendok 3
lalu rebus terpisah
kali sehari
Lehunui gula merah Diminum Maag
selama 3
secukupnya.
hari
campurkan rebusan
daun dan akar
dengan rebusan air
gula merah
Direbus nanas muda
yang telah diparut
dengan 1 gelas air,
2 sendok 2
Nanas Muda lalu rebus terpisah
Diminum selagi kali sehari
(Ananas gula merah Ginjal
hangat Selama 2
comosus) secukupnya.
minggu
campurkan rebusan
nanas dengan air
gula merah
Direbus potongan
Labu kuning dengan
1 gelas air, lalu
1 gelas 3
rebus terpisah gula
Labu Kuning Diminum selagi kali sehari
merah secukupnya. Liver
AM (Cucurbita sp.) hangat selama 2
campurkan rebusan
bulan
labu kuning dengan
rebusan air gula
merah
30
Teka dehu
(Physalis
minima.) Direbus daun teka
Duku tingkulu dehu, daun duku ½ gelas. 2
(Phillanthus tingkulu dan daun kali sehari.
urinaria.) kumis kucing Diminum selagi Hingga sakit Sakit
Kumis kucing masing-masing 7 hangat pada pinggang
(Orthosipon lembar dengan 3 pinggang
aristatus.) gelas air hingga hilang
tersisah 1 gelas
(No. Ramuan:
03)
Direbus kulit batang
1 gelas 2
Bintang bintang yang telah
Diminum selagi kali sehari
(Macaranga dijemur dengan 3 Menstruasi
hangat selama
sp.) gelas air hingga
menstruasi
tersisah 1 gelas
Papara nalang
(Carica Direbus kulit batang
papaya ) pepaya, 1 siung
Bawang putih bawang putih dan
Diminum
(Allium sativum bawang merah yang
(selama
L.) sudah ditumbuk
pengobatan 1 gelas 1
Bawang merah halus, lada
tidak boleh kali sehari
(Allium cepa.L.) secukupnya, garam Keputihan
mengkomsumsi selama 1
Jeruk nipis sejumput, 1 sendok
buah nanas, minggu
(Citrus air perasan jeruk
pisang ambon
aurantiifolia) nipis dengan 3 gelas
dan ketimun)
air hingga tersisa 1
gelas kemudian
(No. Ramuan: saring
04)
Momase
(Neonauclea
sp.) Direbus 5 lembar
Bawang putih daun momase, 1
(Allium sativum siung bawang putih ½ gelas 2
Menstruasi
L.) dan bawang merah, kali sehari
Diminum bau
Bawang merah dengan 3 gelas air selama
menyengat
(Allium cepa.L.) hingga tersisah 1 menstruasi
gelas. kemudian
saring
(No. Ramuan:
05)
Direbus jantung
pisang yang telah
1 gelas 1
dipotong kecil-kecil
Pisang hote Diminum selagi kali sehari Penyakit
dengan 3 gelas air
(Musa sp.) hangat selama 2 jantung
hingga tersisa 1
minggu
gelas. tambahkan
garam Secukupnya
Direbus kulit batang
yang telah dijemur ½ gelas 2
Binunga Menstruasi
hingga kering kali sehari
(Macaranga Diminum bau
dengan 3 gelas air selama
sp.) menyengat
hingga tersisah 1 menstruasi
gelas.
Diseduh 5 lembar
1 gelas 3
daun gingseng Batuk, panas
kali sehari
dengan 1 gelas air tinggi, sakit
Gingseng Diminum hingga
hangat. (ambil daun pinggang dan
gejalah
secara berurutan liver
hilang
dari bawah keatas)
31
1 lembar
daun 3 kali
Oleskan didahi
Diambil daun sehari
saat panas tinggi
hingga
panas turun
Direndam 9 biji
1 sendok 2
buah ginseng yang
kali sehari
masih muda dalam
Diminum hingga sakit
1 botol air pinaraci
pinggang
selama 2 hingga 3
sembuh
hari
Direndam 1 batang
akar yang telah 1 sendok 1-
dijemur selama 1 2 kali sehari
Diminum
minggu dalam 1 selama 1
botol air pinaraci bulan
selama 3 hari
Direndam herba 3 sendok 3
didalam mangkok kali sehari
Diminum selagi
dengan air panas, hingga
hangat
diamkan beberapa gejala
Daun Suruhan
saat hingga layu hilang Kolestrol dan
(Peperomia
Ditumbuk 17 pucuk batu ginjal
pellucida.) 1 sendok 3
daun suruhan
kali sehari
bungkus dalam Diminum
SB selama 2
tiras, peras ke dalam
minggu
½ gelas air hangat
Ditumbuk 5 pucuk
daun beserta batang 1 sendok 3-
Pacar air
pacar air, hingga 4 kali sehari
(Impantiens Diminum Asma
halus, bungkus selama 2
balsamina.)
dalam tiras lalu minggu
peras
1 sendok 3
Kaki Kuda Direndam herba ke
kali sehari
(Hydrocotyle dalam air panas Diminum Panas tinggi
hingga
sp.) selama 30 menit
panas turun
Direndam 5 lembar
daun dengan air 1 sendok 3
Jarak Merah Diminum
panas lalu lumatkan, kali sehari Batuk dan
(Jatropha (dicampurkan
bungkus dengan hingga asma
gossypiifolia.) madu)
tiras kemudian sembuh
peras
Direbus daun
dengan 3 gelas air
½ gelas 2
hingga tersisah 1
kali sehari
Pecah Piring gelas. Diminum Darah tinggi
selama 2
(diambil daun dari
hari
atas kebawah
sebanyak mungkin)
Direbus batang
anggrek macan 1 gelas 3
Anggrek Macan
yang telah dipotong kali sehari Penyakit
(Bulbophyllum Diminum
kecil dengan 5 gelas selama 1 kanker
sp.)
air hingga tersisah 3 bulan
gelas
Direbus 5 buah
1 gelas 2
Asam Jawa asam jawa, ½
Diminum selagi kali sehari Batuk
(Tamarindus sendok gula dengan
hangat selama 1 berdarah
indicad.) 3 gelas air hingga
minggu
tersisah 1 gelas
32
Direndam 7 daun
1-2 sendok
tatutu dengan air
3 kali sehari
Tatutu panas, lumatkan Diminum Asma
selama 1
bungkus dengan
minggu
tiras lalu peras
Direndam 5 daun 1-2 sendok
Kalu Wulan dalam mangkok 3 kali sehari
(Strobilanthes dengan air panas, Diminum hingga Sarampa
crispa.) diamkan selama 1 sarampa
jam sembuh
1 lembar
Hegi Ditumbuk pucuk Diteteskan pada
daun
(Heliconia daun hingga halus luka dan dibalut Luka berdarah
saat luka
rostrata.) kemudian peras dengan kain
berdarah
1 gelas 2
Direbus 5 lembar
kali sehari
daun dengan 2 gelas
Diminum hingga diare
air hingga tersisah 1
sembuh
gelas
Singkong
Diare dan
(Manihot Direbus 9 lembar
1 gelas 2 rematik
esculenta) daun singkong, akar
kali sehari
jahe dan garam
Diminum hingga
dengan 3 gelas air
rematik
hingga tersisah 1
sembuh
gelas
Belimbing
Wuluh
(Averrhoa
bilimbi.)
Kumis Kucing
(Orthosiphon Direbus daun
aristatus.) belimbing wuluh, 1 gelas 2
Meniran daun kumis kucing, kali sehari
(Phyllanthus daun meniran, daun hingga
urinaria.) kaki kuda masing- pecahan Penghancur
Diminum
Kaki Kuda masing 7 lembar, 3 batu ginjal batu ginjal
IS (Hydrocotyle sendok perasan air keluar
sp.) tebu dengan 3 gelas bersama
Tebu air hingga tersisa 1 urin
(Saccharum gelas
officinarum.)
(No. Ramuan:
06)
Sambiloto
(Andrographis
Direbus 9 lembar
paniculata.) ½ gelas 2
daun, 3 lembar daun
Jeruk Purut kali sehari
jeruk purut dengan Diminum Bronkhitis
(Citrus sp.) selama 1
3 gelas air hingga
minggu
tersisa 1 ½ gelas
(No. Ramuan:
07)
2 lembar
Ditempelkan daun kitolon
Ditumbuk daun
Kitolon pada gigi yang 2 kali sehari Sakit gigi
hingga halus
sakit hingga sakit
gigi sembuh
Direbus 3 batang ½ gelas 1
Jarak Merah jarak merah dengan kali sehari
Meredakan
(Jatropha 1 gelas pinaraci Diminum hingga
pegal-pegal
gossypiifolia.) (direbus dibawah pegal-pegal
100˚C) hilang
33
Direndam 5 lembar 1 gelas 1 Mengurangi
Rasberi daun rasberi dengan Diminum saat kali sehari gejala PMS
(Rubus sp) 1 gelas air hangat pagi hari sebelum (premenstrual
selama 3 menit menstruasi syndrome)
1 gelas 1
Direbus herba
Kaki Kuda kali sehari
dengan 3 gelas air
(Hydrocotyle Diminum hingga sakit sakit pinggang
hingga tersisa 1
sp.) pinggang
gelas
sembuh
1 gelas 3
kali sehari
Direbus 1 pucuk
hingga
daun beserta bunga
Kumis kucing kencing
kumis kucing Diminum
(Orthosiphon batu Kencing batu
dengan 3 gelas air
aristatus) meluruh dan
hingga tersisa 1
keluar
gelas
bersama
urin
Belimbing 1 gelas 3
Direndam 9 lembar Infeksi
Wuluh Diminum selagi kali sehari
daun ke dalam 1 saluran
(Averrhoa hangat selama 5
gelas air panas kemih.
bilimbi) hari
AP Direbus 9 lembar 1 gelas 1
Sirsak
daun dengan 2 gelas Diminum pagi kali sehari
(Anonna Kolestrol
air hingga tersisa 1 hari selama 3
muricata)
gelas hari
Direbus jantung
pisang yang telah
dibelah menjadi 4 1 gelas 3
bagian dibungkus kali sehari
Pisang kapok dengan sarang laba- Diminum selama 2 Jantung
laba dengan 5 gelas minggu
air hingga tersisa 3
gelas. Kemudian
saring
Direbus kulit batang
1 gelas 3-4
yang telah dipotong
Nanamuha kali sehari Luka oprasi
kecil dan
(Phyllanthus Diminum selama 1 setelah
dikeringkan dengan
sp.) bulan melahirkan
3 gelas air hingga
tersisa 1 gelas
Dicukur kulit
1 sendok 3
Nanamuha batang bagian Pengobatan
Diminum selagi kali sehari
JA (Phyllanthus dalam lalu rebus Demam
hangat hingga
sp.) dengan 1 gelas air Berdarah
sembuh
hingga mendidih
34
Dicukur kulit
batang bagian
dalam hingga satu
genggam lalu
bungkus dalam
Reda
tiras. Diperas
Bawang putih
kedalam 1 gelas air 1-2 sendok
(Allium sativum Penambah
yang telah 1 kali sehari
L.) nafsu makan
ditambahkan 1 selama 1
Diminum pada anak
siung bawang putih, bulan
(No. Ramuan:
perasan jeruk nipis
018)
dan garam
sejumput. (wajib
mengunyah biscuit
dalam perjalanan
menuju ke pohon)
Jotang
(Acmella 5 pucuk
Ditumbuk halus
uliginosa) Ditempelkan daun dan
pucuk daun jotang Cedera pada
Kunyit pada bagian bunga
beserta bunga kepala akibat
(Curcuma kepala yang 2 kali sehari
dengan 3 irisan benturan
longa.) sakit selama 2
kunyit
(No. Ramuan: minggu
08)
Dicukur bagian 1-2 sendok
dalam kulit batang, 3 kali sehari
Lembawua
bungkus dalam Diminum hingga Panas dalam
(Mussaenda sp.)
tiras, peras kedalam gejala
1 gelas air masak hilang
Dicukur bagian 1-2 sendok
dalam kulit batang 3 kali sehari
Hegauw bungkus dalam tiras Diminum hingga Demam
peras kedalam 1 gejala
gelas air masak hilang
Diparut kunyit lalu
peras kemudian 1 sendok 3
Kunyit
saring kedalam kali sehari Batuk
(Curcuma Diminum
gelas kemudian hingga Berdahak
longa)
tambahkan madu 3 sembuh
sendok
Direbus 5 lembar
1 gelas
daun dengan 3 gelas
Alpukat Diminum saat maag Maag
air hingga tersisah 1
kambuh
gelas
1 gelas 3
Diseduh 5 daun
kali Cidera kepala
mendalihang
Mendalihang Diminum seminggu akibat
dengan 1 gelas air
selama 1 benturan
hangat
bulan
1 sendok 1
Ditumbuk halus 7
kali sehari Benturan pada
Rendiki lembar daun lalu Diminum
selama 3 anak
A peras
hari
1 gelas 3
Direbus 3 siung
kali sehari
bawang yang telah
Bawang hingga nyeri
diiris tipis dengan 2 Diminum Bisul
Sabrang berkurang
gelas air hingga
dan nanah
tersisah 1 gelas
mengering
Diparut 9 rimpang 1 gelas 3
Jahe
jahe lalu peras. kali sehari Batuk
(Zingiber Diminum
hingga mencapai ½ hingga berdahak
officinal.)
gelas sembuh
Enau Direndam daging Dimakan 7 daging Rematik
35
(Arenga buah enau selama 2- buah sehari
pinnata.) 3 hari dengan air hingga rasa
kapur . kemudian nyeri
rebus selama 30 berkurang
menit
1-3 pucuk
daun
Dikunyah pucuk Dimakan 1 kali sehari
daun jambu biji langsung dari hingga
Jambu Biji langsung dari pohon pohon frekuensi Berak-berak
(Psidium BAB (Diare) dan
guajava) menurun Maag
Diseduh 3 pucuk 1 gelas
daun dengan 1 gelas Diminum Saat maag
air panas kambuh
Direbus 3 lembar 1 gelas 2
Pesang
daun dengan 2 gelas kali sehari
Senggasi Diminum Bronkhitis
air hingga tersisa 1 selama 1
(Ficus sp.)
gelas minggu
Direbus daun yang
telah dikeringkan 1 gelas 1
Ketapang
dan dihaluskan kali sehari
(Terminalia Diminum Diabetes
dengan 3 gelas air selama 1
catappa.)
hingga tersisa 1 minggu
gelas
Pemparaeng
Mahamu Direbus 7 lembar
(Graptophyllum daun pempararaeng
pictum) mahamu, 1 lembar
Kunyit daun kunyit, 2
1 gelas Saat
(Curcuma batang serai dan Diminum selagi
SH maag Maag
longa.) gula merah hangat
kambuh
Serai (secukupnya)
(Cymbopogon dengan 2 gelas air
citratus.) hingga tersisa 1
(No. Ramuan: gelas
09)
Diseduh daun kelor 1 gelas 2
Kelor yang telah kali sehari
(Moringa dikeringkan dan Diminum hingga Kolestrol
oleifera) dihaluskan dengan 1 kolestrol
gelas air hangat normal
Direbus 9 lembar 1 gelas 3
Daun afrika
daun dengan 3 gelas kali sehari Asam urat dan
(Vernonia Diminum
air hingga tersisa 1 hingga sakit pinggang
amygdalina)
gelas sembuh
Direbus 9 lembar ½ gelas 1
daun dengan 2 gelas kali sehari
Diminum
air hingga tersisa ½ selama 5
gelas hari
Dicukur kulit
Sirsak batang bagian Kolestrol dan
(Annona dalam secara Muntaber
muricata) melingkar hingga ½ gelas
satu genggam Diminum hingga
kemudian rebus sembuh
dengan 2 gelas air
hingga tersisah ½
gelas
RS Kelapa 1 buah
Dibelah 1 buah
(Cocos Diminum kelapa muda Keracunan
kelapa muda
nucifera) saat
36
keracunan
37
yang telah dicairkan
Lembawua
(Mussaenda sp.) Ditumbuk halus 7 2 kali sehari
Ruam merah
Jeruk Purut lembar daun. Dioleskan pada hingga ruam
pada wajah
(Citrus sp.) Tambahkan perasan wajah merah
anak bayi
(No. Ramuan: jeruk purut 1 sendok hilang
11)
Alang-Alang
(Imperata sp.)
Direbus 3 akar
Kumis Kucing
alang alang, 3
(Orthosiphon 1 gelas 2
lembar daun kumis
aristatus.) kali sehari
kucing, 1 ruas Diminum Batu ginjal
Kunyit selama 2
kunyit dengan 5
(Curcuma minggu
gelas air hingga
longa.)
tersisa 2 gelas
(No. Ramuan:
12)
Dibleder ½ buah, ½ gelas 2
Paria
tambahkan 1 gelas kali sehari
(Momordica Diminum Cacingan
air dan 2 sendok selama 3
charantia)
gula hari
5 lembar
Ditumbuk 5 lembar Ditempel pada daun
Jinten Sakit kepala
daun kepala hingga
sembuh
Kinsule Direbus 7 lembar ½ gelas 2
Kelapa daun dengan 1 gelas Diminum selagi kali sehari Tekanan
(Cocos air kelapa muda hangat selama 5 darah tinggi
nucifera.) hingga mendidih. hari
Pandan Ditumbuk halus 5
(Pandanus sp.) pangkal daun,
2 sendok 1
Kelapa tambahkan ½ kelapa
kali sehari
(Cocos tua yang telah Diminum Keracunan
selama 2
nucifera.) diparut tambahkan
hari
(No. Ramuan: ½ gelas air.
13) kemudian peras
Direbus herba, 3
Motore cina
lembar daun adam,
Daun Adam 1 gelas 3
gula merah
(Tradescantia kali sehari
(secukupnya). Diminum Liver
spathacea.) selama 2
direbus dengan 5
(No. Ramuan: minggu
gelas air hingga 2
14)
gelas
Direbus herba ½ gelas 2
Sopa Uawu
dengan mengunakan kali sehari
(Ageratum Diminum Maag
1 gelas air hingga selama 5
conyzoide.)
HS tersisa ½ gelas hari
Dioleskan
1 kali sehari
Tahapise Ditumbuk halus dikulit kepala Pertumbuhan
selama 1
(Blumea sp.) satu genggam bunga 1 jam sebelum rambut
bulan
mandi
Direbus 9 lembar
daun sambung
Sambung Diminum selagi 1 gelas
nyawa dengan 3 Pegal
Nyawa hangat saat pegal
gelas air hingga
tersisa 1 gelas
38
Tumbuk halus 3 1 gelas 3
lembar daun lalu Diminum selagi kali sehari
Kayu Kapur Diare
peras kedalam 1 hangat hingga
gelas air hangat sembuh
Direbus 3 bakal
buah kapas, 3
Kapas
kuncup bunga 1 gelas 4
(Gossipium Sp.)
melati yang telah kali dalam
Melati
dimasukan kedalam Diminum seminggu Jantung
(Jasminum sp)
cangkang ketupat selama 1
(No. Ramuan:
dengan 5 gelas air bulan
15)
hingga tersisa 2
gelas
1 gelas 3
Ditumbuk halus 7
kali sehari
batang ganda lalu
Diminum selagi hingga
Ganda bungkus dengan Diare
hangat frekuensi
tiras peras ke dalam
BAB
1 gelas air hangat
berkurang
Ditumbuk 5 lembar 1 sendok
daun lalu bungkus tiap 2 jam Demam
Tabale Diminum
dengan tiras hingga Tinggi
kemudian peras panas turun
Ditumbuk 2 lembar 2 kali sehari
daun lalu bungkus Ditetes pada hingga
dengan tiras lubang hidung benjolan
kemudian peras hilang Polip dan
Panese
Ditumbuk 5 lembar 1 sendok Panas tinggi
daun lalu bungkus tiap 2 jam
Diminum
dengan tiras hingga
kemudian diperas panas turun
Ditetes air yang 1 kali sehari
Balubilang Dipotong batang
ada dalam hingga sakit
(Piper yang diambil Sakit mata
batang pada mata
aduncum) langsung dari hutan
mata sembuh
5 lembar
Dilumatkan daun daun 3 kali
Dioles pada
Kayu burung ditambahkan 1 tetes sehari Kurap
kurap
minyak tanah hingga
kurap hilang
Dicampur 3 sendok 1-2 sendok
Diminum pagi
Lidah Buaya gel lidah buaya 2 kali sehari
hari sebelum Maag
(Aloe vera) dengan 1 sendok selama 3
makan
EM madu hari
Dibelah batang
menjadi 2 bagian,
kemudian cukur
bagian dalam 2 sendok 2
TBC
batang hingga kali sehari
Puning Diminum (Tuberkulosis
mendapatkan satu selama 2
)
genggam lalu bulan
campurkan dengan
kuning telur ayam
kampong
Dibelah ujung 1 kali sehari
batang menjadi dua selama 1
bagian lalu cukur Ditetes pada minggu Bercak putih
Awar-Awar bagian dalam lidah hingga pada lidah dan
(Ficus septica) secukupnya lalu bercak putih Keracunan
diperas hilang ikan
Diambil ujung akar Pada saat
Dimakan
awar-awar keracunan
39
2 kali sehari
Jarak Pagar
Patahkan pangkal Dioles pada hingga
(Jatropha Sariawan
batang daun bagian sariawan sariawan
curcas.)
sembuh
Teka Dehu
(Physalis Direndam 9 buah
minima) yang telah ditumbuk 3 kali sehari
Ditetes pada
Kelapa halus kedalam selama 1 Benturan
pada lubang
(Cocos perasan air tombong minggu kepala
hidung
nucifera.) kelapa selama 15
(No. Ramuan: menit
16)
Ditelan tanpa
dikunyah sambil 9 buah
menyelam lesotio
Diambil buah yang dilaut atau 1 kali
matang sungai. seminggu
(dibacakan doa hingga
Sakit Akibat
Lesotio oleh taha sembuh
Santet dan
(Leea sp.) undang)
Ambeien
1 gelas 2
Direbus (13,11,9) kali sehari
lembar daun dengan selama 3
Diminum
5 gelas air hingga hari
tersisah 2 gelas berturut-
turut
Diperas gel lidah
buaya dengan tiras.
kedalam sendok 1 sendok 3
Lidah Buaya yang berisikan kali sehari Batuk
Diminum
(Aloe vera) madu. (gel diambil hingga berdahak
dengan cara dicukur batuk redah
dari arah atas
kebawah)
1 gelas 3
Direbus 3 ujung
kali sehari
Kopi akar kopi dengan 3 Diminum selagi
hingga Asam urat
(Coffea sp.) gelas air hingga hangat
gejala
tersisah 1 gelas
hilang
1 lembar
Pemparaeng
Ditempelkan daun
Mahamu Ditumbuk hingga
pada gusi yang 2 kali sehari Gusi bengkak
(Graptophyllum halus 1 lembar daun
bengkak hingga gusi
pictum)
sembuh
Dicukur bagian
dalam kulit batang
3 kali
Palata (secukupnya)
Ditetes pada seminggu Penghilang
Jeruk Purut masukan kedalam
mulut selama 1 Bau ketiak
(Citrus sp.) jeruk purut yang
bulan
sudah dibelah dua
lalu peras
Direbus pucuk daun
selasih 1 sendok 2 Penghilang
(secukupnya) kali sehari bau
SD Lengide Diminum
dengan 2 gelas air selama 1 menyengat
hingga tersisa 1 minggu pada urin bayi
gelas
Dicukur bagian
kulit batang (dari
1-2 sendok
Nangka bawah ke atas)
3 kali sehari Cacar air dan
(Artocarpus sebanyak satu Diminum
sampai Sarampa
heterophyllus) genggam lalu peras
sembuh
kedalam 1 gelas air
masak
40
Rica
Ditumbuk hingga
(Capsicum
halus bunga rica Ditempelkan 9 bunga 1
annuum)
tambahkan ½ suing pada bagian kali sehari
Bawang putih
bawang putih. kepala yang hingga sakit Sakit kepala
(Allium sativum
(tahan nafas saat sakit (sambil kepala
L.)
memetik bunga tahan nafas) hilang
(No. Ramuan:
rica)
17)
Direbus herba 1 gelas 3
Diminum selagi
Bunga Tai dengan 3 gelas air kali sehari
hangat sebelum Diabetes
Manu hingga tersisa 1 selama 2
makan
gelas minggu
Diseduh ½ sendok 1 gelas 1
Ketumbar
biji ketumbar Diminum selagi kali sehari
(Coriandrum Diare
dengan 1 gelas air hangat hingga diare
sativu.)
panas sembuh
1 gelas 1
Direbus 5 lembar
kali sehari Bengkak pada
daun dengan 2 gelas Diminum selagi
Mandalihang hingga paha bagian
air hingga tersisa 1 hangat
bengkak atas
gelas
turun
Dicukur bagian
dalam kulit batang
sebanyak satu
genggam, bungkus 1 gelas 3 Luka bekas
dengan sabut kali sehari operasi
Tetule mawira Diminum
kelapa, lalu rebus selama 1 setelah
dengan 5 gelas air bulan melahirkan.
hingga tersisa 3
gelas kemudian
saring
1 batang
Ditempelkan patah tulang
Dipatahkan batang pada luka bekas 2 kali sehari
gigitan anjing selama 1
Patah Tulang
minggu Rabies dan
(Euphorbia
5 batang Patah Tulang
tirucalli) Ditempelkan
Ditumbuk hingga patah tulang
pada bagain
halus batang patah 2 kali sehari
tulang yang
tulang hingga
patah
sembuh
Direbus daun kering
1 gelas 1
yang telah Setelah
Diminum selagi kali sehari
Tebang dihaluskan dengan 2 melahirkan
hangat selama 1
gelas air hingga (Post tatum)
minggu
tersisa 1 gelas
1 sendok
Ditumbuk 5 lembar setiap 5
daun lalu dibungkus menit
Mayana
dengan tiras, peras selama 30
(Plectranthus Diminum selagi
kedalam ½ gelas menit Demam
sp.) hangat
yang berisikan air 1 kali sehari
hangat hingga
sembuh
Ditumbuk 5 lembar
daun lalu bungkus 3 sendok 3
dengan tiras kali sehari
Kinsule Diminum Panas dalam
kemudian peras hingga
SB kedalam ½ gelas air sembuh
masak
41
Dicukur kulit
batang bagian
dalam sebanyak 1 sendok 3
satu genggam, lalu kali sehari
Palata Diminum Keracunan
diperas kedalam ½ selama 3
gelas air masak dan hari
tambahkan gula
secukupnya
Direbus 5 lembar
kumis kucing, daun
meniran
Kumis Kucing (secukupnya) dan 1 gelas
Diminum selagi Penambah
(Orthosiphon gula merah jika
hangat stamina
aristatus) secukupnya dengan dibutuhkan
2 gelas air hingga
tersisa 1 gelas
kemudian saring
Direbus herba putri
malu yang telah
ditumbuk dan 1 gelas 2
Putri Malu dibungkus kali sehari Batuk
Diminum
(Mimosa sp.) menggunakan tiras hingga berdahak
dengan 3 gelas air batuk redah
hingga tersisa 1
gelas
Dikompres
1- 3 lembar
dibagian ketiak
Ditumbuk daun daun
Cocor Bebek
cocor bebek tanpa 2 kali Penurun panas
(Bryophyllum
merusak bentuk sehari dan Luka baru
sp.) Dioleskan pada
daun hingga
bagian yang
panas turun
luka
Ditumbuk 1 lembar
1 gelas 1
daun
kali sehari
Pepaya hingga halus
selama 2
Pepaya campurkan kedalam Diminum
minggu Malaria
(Carica papaya) 1 gelas air panas setelah sarapan
hingga
lalu diamkan selama
gejala
5 menit kemudian
berkurang
saring
Adapun beberapa cara pengolahan ramuan obat menurut Juwita (2008) sebagai
berikut:
a. Direbus, tumbuhan obat direbus agar zat-zat yang berkhasiat dapat terlarut
didalam air. Perebusan biasanya menggunakan api yang kecil.
b. Diseduh, penyeduhan biasanya digunakan untuk tanaman obat yang
berbentuk serbuk atau bahan segar yang sudah dihaluskan.
c. Dibakar/dipanggang, beberapa ramuan harus dipanggang atau dibakar
dahulu sebelum digunakan. Pemanggangan bahan tanaman biasanya
digunakan untuk mengobati luka luar.
d. Dihaluskan, bahan tanaman obat dihaluskkan dengan berbagai cara sesuai
dengan tujuan pemakaiannya. Cara menghaluskannya bisa dengan
42
ditumbuk, digiling, dilumatkan, atau hanya diremas-remas saja. Ada juga
yang harus dikunyah terlebih dahulu baru dapat digunakan.
43
terkait cara penggunaan dari bagian-bagian tumbuhan sebagai obat
tradisional dalam pengobatan berbagai penyakit, yaitu:
1. Penyakit Gondok
Gondok adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang
kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang
lama (Ratih dan Sutriyani, 2013).
a. Menurut LM, penyakit gondok dapat diobati dengan menggunakan
daun Pumpuirang. Ditumbuk daun 9 lembar tambahkan air setengah
sendok. Ditempel pada leher/ gondok mulai dari 9, 7, 5, 3, hingga 1
lembar secara berturut-turut tiap hari, 2 kali sehari hingga sembuh.
b. Menurut JC, penyakit gondok dapat diobati dengan menggunakan
Buah Mengkudu. Diblender 1 buah dan tambahkan air 1 gelas.
Diminum 1 gelas 1 kali sehari hingga gondok sembuh.
2. Panas/Demam
Demam adalah suatu reaksi yang menggambarkan adanya suatu proses
dalam tubuh yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh (Arifianto
dan Hariadi, 2019).
a. Menurut SB, Panas/Demam tinggi dapat diobati dengan
menggunakan daun gingseng. Diambil daun. Oleskan didahi saat
panas tinggi 1 lembar daun 3 kali dalam sehari hingga panas turun.
b. Menurut SB, Panas tinggi dapat diobati dengan menggunakan
seluruh tanaman kaki kuda. Direndam herba ke dalam air panas
selama 30 menit. Diminum 1 sendok 3 kali sehari hingga panas
turun.
c. Menurut JA, Demam dapat diobati dengan menggunakan kulit
batang Hegauw. Dicukur bagian dalam kulit batang bungkus dalam
tiras peras kedalam 1 gelas air masak. Diminum 1-2 sendok 3 kali
sehari hingga gejala hilang.
d. Menurut SB, pengobatan penurun panas dapat diobati dengan
menggunakan daun Mayana. Ditumbuk 5 lembar daun lalu
dibungkus dengan tiras, peras kedalam setengah gelas yang
44
berisikan air hangat. Diminum selagi hangat 1 sendok setiap 5
menit selama 30 menit 1 kali sehari hingga demam sembuh.
e. Menurut EM, Pengobatan demam tinggi dapat diobati dengan
menggunakan daun Tabale. Ditumbuk 5 lembar daun lalu bungkus
dengan tiras kemudian peras. Diminum 1 sendok tiap 2 jam hingga
panas turun.
f. Menurut LM, Pengobatan panas dapat diobati dengan
menggunakan daun daun Bayam Berduri. Direbus 7 lembar daun
dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas Diminum 3 kali sehari, 1
gelas hingga gejala hilang.
g. Menurut EM, Pengobatan panas tinggi dapat diobati dengan
menggunakan daun Panese. Ditumbuk 5 lembar daun lalu bungkus
dengan tiras kemudian diperas. Diminum 1 sendok tiap 2 jam
hingga panas turun.
h. Menurut SB, Penurun panas dengan menggunakan daun Cocor
Bebek. Panese Ditumbuk daun cocor bebek tanpa merusak bentuk
daun. Dikompres dibagian ketiak 1- 3 lembar daun 2 kali sehari
hingga panas turun.
3. Asma
Asma yaitu penyempitan bronkus pada pasien asma diakibatkan
oleh reaksi hipersensitivitas terhadap sesuatu perangsangan
langsung/fisik ataupun tidak langsung (Smeltzer, et.al, 2008).
a. Menurut SH, Asma dapat diobati dengan menggunakan daun
Sirsak. Direbus 9 lembar daun sirsak dengan 3 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Tambahkan garam sejumput dan 1 siung
bawang merah, lalu disaring. Di minum selagi hangat 1 gelas 3
kali sehari selama 2 minggu.
b. Menurut SH, Asma dapat diobati dengan menggunakan batang
Lesotio. Direbus batang Lesotio yang telah dipotong menjadi 3
bagian dengan air kelapa tua 1 buah hingga mendidih.
Diminum selagi hangat 1 gelas 3 kali sehari selama 1 bulan.
45
c. Menurut SB, Asma dapat diobati dengan menggunakan daun
Pacar air. Ditumbuk 5 pucuk daun beserta batang pacar air,
hingga halus, bungkus dalam tiras lalu peras. Diminum 1
sendok 3-4 kali sehari selama 2 minggu.
d. Menurut SB, Asma dapat diobati dengan menggunakan daun
Sorong Ambon (Jarak Merah). Dicuci bersih daun dengan air
panas, remas, bungkus dengan tiras lalu peras dimadu 1
sendok. Diminum 1 sendok 3 kali dalam sehari.
e. Menurut SB, Asma dapat diobati dengan menggunakan daun
Tatutu. Direndam 7 daun tatutu dengan air panas, lumatkan
bungkus dengan tiras lalu peras. Diminum 1-2 sendok 3 kali
sehari selama 1 minggu.
f. Menurut A, asma dapat diobati dengan menggunakan rimpang
goraka (jahe). Diparut Sembilan rimpang jahe, kemudian hasil
parutan diremas. Diminum 1 gelas 3 kali sehari.
g. Menurut RS, asma dapat diobati dengan menggunakan daun
Gahusa. Direbus 9 lembar daun, 1 siung bawang putih dan
bawang merah dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Diminum setengah gelas 2 kali sehari selama 1 minggu.
46
dalam tiras, peras ke dalam setengah gelas air hangat. Diminum
1 sendok 3 kali sehari selama 2 minggu.
c. Menurut IS, Batu ginjal dapat diobati dengan menggunakan
daun Belimbing Botol (belimbing wuluh). Dicuci bersih daun
belimbing wuluh, daun kumis kucing, daun dukun anak, daun
kaki kuda dan tebuh, tambahkan air 2 gelas lalu rebus sampai
tersisah 1 gelas. Diminum 1 gelas 2 kali dalam sehari.
d. Menurut GS, Batu ginjal dapat diobati dengan menggunakan
Meniran. Direbus herba dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas
air. Diminum 1 gelas 3 kali sehari selama 2 minggu.
e. Menurut AP, Batu ginjal dapat diobati dengan menggunakan
daun Kumis Kucing. Direbus 1 pucuk daun beserta bunga kumis
kucing dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Diminum 1
gelas 3 kali sehari hingga kencing batu meluruh dan keluar
bersama urin.
f. Menurut JC, Batu ginjal dapat diobati dengan menggunakan
akar alang-alang. Direbus 3 akar alang alang, 3 lembar daun
kumis kucing, 1 ruas kunyit dengan 5 gelas air hingga tersisa 2
gelas. Diminum 1 gelas 2 kali sehari selama 2 minggu.
5. Usus Turun
Usus Turun/Hernia berasal dari bahasa latin, herniae, artinya
penonjolan isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis yang lemah
pada dinding rongga tersebut. Dinding rongga yang lemah itu
membentuk kantong dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini
sering terjadi di perut dengan isi yang keluar berupa bagian usus.
Hernia inguinalis lateralis (indireek), ialah hernia yang melalui
anulus inguinalis internus yang terletak disebelah lateral vasa
epigastrika inferior, menyusuri kanalis inguinalis dan keluar ke
rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus (Mansjoer, dkk
2000).
47
Pala Laki-Laki. Dibungkus kulit batang pala yang telah dipotong
kecil dengan daun jarak merah 5 lembar, lalu rebus dengan 2 gelas
air hingga tersisa 1 gelas.. Kemudian diminum 1 gelas 3 kali dalam
sehari (selama 3 hari berturut-turut). Menurut Ginting, dkk (2017),
batang pala mengandung terpenoid, alkaloid dan flavonoid.
6. Maag
Penyakit maag atau juga yang biasa dikenal nama gastritis
merupakan suatu keadaan kesehatan dimana terjadi pembengkakan,
peradangan atau iritasi pada lapisan lambung (Hasibuan, dkk, 2019).
a. Menurut AM, maag dapat diobati dengan menggunakan daun
dan akar Lehunui. Direbus 7 lembar daun dan akar dengan air 1
gelas hingga mendidih. lalu rebus terpisah gula merah
secukupnya. campurkan rebusan daun dan akar dengan rebusan
air gula merah. Diminum 1 sendok 3 kali sehari selama 3 hari.
b. Menurut SH, maag dapat diobati dengan menggunakan daun
Jambu Biji. Diseduh 3 pucuk daun dengan 1 gelas air panas.
Diminum 1 gelas Saat maag kambuh.
c. Menurut SH, maag dapat diobati dengan menggunakan daun
Pemparaeng Mahamu. Direbus 7 lembar daun pempararaeng
mahamu, 1 lembar daun kunyit, 2 batang serai dan gula merah
(secukupnya) dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Diminum selagi hangat 1 gelas saat maag kambuh.
d. Menurut HS, maag dapat diobati dengan menggunakan seluruh
tanaman Sopa Uawu. Direbus herba dengan mengunakan 1 gelas
air hingga tersisa setengah gelas. Diminum setengah gelas 2 kali
sehari selama 5 hari.
e. Menurut EM, Pengobatan Maag dapat diobati dengan
menggunakan daun Lidah buaya. Dicampur 3 sendok gel lidah
buaya dengan 1 sendok madu. Diminum pagi hari sebelum
makan 1-2 sendok 2 kali sehari selama 3 hari.
f. Menurut A, Maag dapat diobati dengan menggunakan daun
alpukat. Direbus 5 lembar daun dengan 3 gelas air hingga
48
tersisah 1 gelas. Diminum 1 gelas saat maag kambuh.
7. Penyakit Ginjal
Penyakit Ginjal Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses
patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan
penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umumnya berakhir
dengan gagal ginjal. Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan
klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel,
pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang
tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal (NKF, 2015).
8. Penyakit Hati/Liver
Penyakit Hati/Liver Penyakit Liver merupakan penyakit peradangan
pada organ hati, Secara umum faktor penyebab terjadinya penyakit
liver dapat disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat namun
faktor lainnya adalah kondisi adanya kelainan hati yang merupakan
bawaan sejak lahir atau pada saat kelahiran, adanya gangguan dan
kelainan pada proses metabolisme, terinfeksi virus atau bakteri,
kekurangan gizi atau nutrisi, Ketergantungan alkohol dan zat adiktif
lainnya maupun kecanduan dan kebiasaan merokok juga dapat
menjadi penyebab dari penyakit liver (P. Amanda and H.
Mustafidah, 2011).
a. Menurut AM, Penyakit Hati/Liver dapat diobati dengan
menggunakan buah Labu Kuning. Direbus potongan Labu
kuning dengan 1 gelas air, lalu rebus terpisah gula merah
secukupnya. campurkan rebusan labu kuning dengan rebusan air
gula merah. Diminum selagi hangat 1 gelas 3 kali sehari selama
49
2 bulan. Menurut Najiah (2014) buah labu kuning mengandung
vitamin a dan cucurbitasm.
b. Menurut SB, Penyakit Hati/Liver dapat diobati dengan
menggunakan batang akar Gingseng (Ginseng). Direndam 1
batang akar yang telah dijemur selama 1 minggu dalam 1 botol
air pinaraci selama 3 hari. Diminum 1 sendok 1-2 kali sehari
selama 1 bulan.
c. Menurut SH, Penyakit Liver dapat diobati dengan menggunakan
buah gingseng (ginseng). Dicuci bersih rimpang, potong-potong,
tambahkan air lalu rebus hingga mendidih. Diminum 1 gelas 1
kali dalam sehari.
d. Menurut HS, penyakit liver dapat diobati dengan menggunakan
seluruh tanaman motore cina. Direbus seluruh tanaman, 3
lembar daun adam, gula merah (secukupnya). direbus dengan 5
gelas air hingga 2 gelas. Diminum 1 gelas. 3 kali sehari selama 2
minggu.
9. Sakit Pinggang
a. Menurut AM, Penyakit Sakit Pinggang dapat diobati dengan
menggunakan daun Teka Dehu. Direbus daun teka dehu, daun
duku tingkulu dan daun kumis kucing masing-masing 7 lembar
dengan 3 gelas air hingga tersisah 1 gelas. Diminum selagi
hangat setengah gelas 2 kali sehari hingga sakit pada pinggang
hilang.
b. Menurut SB, Sakit Pinggang dapat diobati dengan
menggunakan biji buah gingseng (ginseng). Direndam 9 biji
buah ginseng yang masih muda dalam 1 botol air pinaraci
selama 2 hingga 3 hari. Diminum 1 sendok 2 kali dalam sehari
hingga sakit pinggang sembuh.
c. Menurut AP, Sakit Pinggang dapat diobati dengan
menggunakan seluruh tanaman Kaki Kuda. Direbus seluruh
bagian dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas Diminum 1
50
gelas 1 kali sehari hingga sakit pinggang sembuh.
10. Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari
uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium
(Wiknjosastro, 2012).
11. Keputihan
Keputihan adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina
dan bebau tidak sedap (Aryani, 2010).
51
12. Penyakit Jantung
a. Menurut AM, Penyakit Jantung dapat diobati dengan
menggunakan Jantung Pisang Hote. Direbus jantung pisang
yang telah dipotong kecil-kecil dengan 3 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. tambahkan garam secukupnya. Diminum selagi
hangat 1 gelas 1 kali sehari selama 2 minggu.
b. Menurut AP, Penyakit Jantung dapat diobati dengan
menggunakan Jantung Pisang Kepok. Direbus jantung pisang
yang telah dibelah menjadi 4 bagian dibungkus dengan sarang
laba-laba dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Kemudian
saring. Diminum 1 gelas 3 kali sehari selama 2 minggu.
c. Menurut EM, Pengobatan jantung dapat diobati dengan
menggunakan buah Kapas. Direbus 3 bakal buah kapas, 3
kuncup bunga melati yang telah dimasukan kedalam cangkang
ketupat dengan 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Diminum 1
gelas 4 kali seminggu selama 1 bulan.
13. Batuk
Batuk merupakan simptom umum bagi penyakit respiratori dan
non-respiratori (Haque, et al, 2005).
a. Menurut SB, Batuk dapat diobati dengan menggunakan daun
gingseng (ginseng). Diseduh 5 lembar daun gingseng dengan 1
gelas air hangat. (ambil daun secara berurutan dari bawah
keatas). Diminum 1 gelas 3 kali dalam sehari hingga gejala
hilang.
b. Menurut SB, Batuk Keras dapat diobati dengan menggunakan
daun Jarak Merah. Direndam 5 lembar daun dengan air panas
lalu lumatkan, bungkus dengan tiras kemudian peras. Diminum
(dicampurkan madu) 1 sendok 3 kali sehari hingga sembuh.
c. Menurut JA, Batuk Berdahak dapat diobati dengan
menggunakan rimpang Kunyit. Diparut kunyit peras airnya
kedalam gelas kemudian tambahkan madu 3 sendok makan.
52
Diminum 1 sendok makan 3 kali dalam sehari hingga sembuh.
d. Menurut HS, Batuk Berdahak dapat diobati dengan
menggunakan daun Adam. Direbus 7 lembar daun adam
dengan 3 gelas air hingga tersisah 1 gelas. Diminum 1 gelas 3
kali sehari hingga batuk reda.
e. Menurut SD, Pengobatan batuk dapat diobati dengan
menggunakan gel lidah buaya. Diperas gel lidah buaya dengan
tiras. kedalam sendok yang berisikan madu. (gel diambil
dengan cara dicukur dari arah atas kebawah). Diminum. 1
sendok 3 kali sehari hingga batuk reda.
f. Menurut JA, Batuk Berdahak dapat diobati dengan
menggunakan rimpang Jahe. Diparut 9 rimpang jahe lalu peras.
hingga mencapai setengah gelas. Diminum 1 gelas 3 kali
sehari.
g. Menurut SB, Batuk Berdahak dapat diobati dengan
menggunakan seluruh bagian putri malu. Direbus seluruh
bagian putri malu yang telah ditumbuk dan dibungkus
menggunakan tiras dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Diminum 1 gelas. 2 kali sehari hingga batuk reda.
h. Menurut A, Batuk Berdahak dapat diobati dengan
menggunakan rimpang Jahe. Diparut 9 rimpang jahe lalu peras.
hingga mencapai setengah gelas. Diminum 1 gelas 3 kali
sehari.
14. Kolestrol
Kolestrol merupakan suatu lipida struktural (pembentuk struktur
sel) yang berperan sebagai komponen yang sangat dibutuhkan oleh
sel tubuh manusia. Kolesterol adalah komponen dari membran sel
dan merupakan prekusor untuk hormon steroid dan asam empedu
yang dosintesis oleh tubuh dan diserap dengan makanan (Setiati,
2009).
a. Menurut SB, Kolestrol dapat diobati dengan menggunakan
53
daun Suruhan. Direndam herba didalam mangkok dengan air
panas, diamkan beberapa saat hingga layu. Diminum selagi
hangat 3 sendok 3 kali sehari hingga gejala hilang.
a. Menurut AP, Kolestrol dapat diobati dengan menggunakan
daun Sirsak. Direbus 9 lembar daun dengan 2 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Diminum pagi hari 1 gelas 1 kali sehari selama
3 hari.
b. Menurut RS, Kolestrol dapat diobati dengan menggunakan
daun Sirsak. Direbus 9 lembar daun dengan 2 gelas air hingga
tersisa setengah gelas. Diminum setengah gelas 1 kali sehari
selama 5 hari.
c. Menurut RS, kolestrol dapat diobati dengan menggunakan
daun Gedi. Direbus 5 lembar daun dengan 2 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Diminum selagi hangat 1 gelas 2 kali sehari
selama seminggu.
d. Menurut SH, kolestrol dapat diobati dengan menggunakan
daun Kelor. Diseduh daun kelor yang telah dikeringkan dan
dihaluskan dengan 1 gelas air hangat. Diminum 1 gelas 2 kali
sehari hingga gejala hilang.
54
2 kali sehari selama 5 hari
18. Sarampa
a. Menurut SB, Sarampa dapat diobati dengan menggunakan
daun Kalu Wulan (Kayu Bulan). Direndam 5 daun dalam
mangkok dengan air panas, diamkan selama 1 jam. Diminum
1-2 sendok 3 kali sehari hingga sarampah sembuh.
b. Menurut SD, Sarampa dapat diobati dengan menggunakan
Kulit batang Nangka. Dicukur bagian kulit batang (dari bawah
ke atas) sebanyak satu genggam lalu peras kedalam 1 gelas air
masak. Diminum 1-2 sendok 3 kali sehari sampai sembuh.
55
19. Luka Berdarah
Menurut IS, Luka Berdarah dapat diobati dengan menggunakan
daun Hegi. Ditumbuk pucuk daun hingga halus kemudian peras.
Diteteskan pada luka dan dibalut dengan kain 1 lembar daun saat
luka berdarah.
20. Diare
Diare adalah dehidrasi dan penyebab lainnya adalah infeksi bakteri
septik yang mengakibatkan sering buang air besar dengan kondisi
tinja yang encer (WHO, 2017).
a. Menurut IS, Diare dapat diobati dengan menggunakan daun
Singkong. Direbus 5 lembar daun dengan 2 gelas air hingga
tersisah 1 gelas. Diminum 1 gelas 2 kali sehari hingga diare
sembuh.
b. Menurut SH, Diare dapat diobati dengan menggunakan daun
Jambu Biji. Dikunyah pucuk daun jambu biji langsung dari
pohon. Dimakan langsung dari pohon 1-3 pucuk 1 kali sehari.
c. Menurut EM, Pengobatan Diare dapat diobati dengan
menggunakan daun Kayu Kapur. Tumbuk halus 3 lembar daun
lalu peras kedalam 1 gelas air hangat. Diminum selagi hangat 1
gelas. 3 kali sehari hingga sembuh.
d. Menurut EM, Pengobatan berak-berak (diare) dapat diobati
dengan menggunakan Batang Ganda. Ditumbuk halus 7 batang
ganda lalu bungkus dengan tiras peras ke dalam 1 gelas air
hangat. Diminum selagi hangat 1 gelas 3 kali sehari hingga
diare berhenti.
e. Menurut SD, Diare dapat diobati dengan menggunakan biji
Ketumbar. Diseduh setengah sendok biji ketumbar dengan 1
gelas air panas. Diminum selagi hangat 1 gelas 1 kali sehari
hingga diare sembuh.
56
21. Rematik
a. Menurut IS, Rematik dapat diobati dengan menggunakan
daun Singkong. Direbus 9 lembar daun singkong, akar
jahe dan garam dengan 3 gelas air hingga tersisah 1 gelas.
Diminum. 1 gelas 2 kali sehari hingga rematik sembuh.
b. Menurut A, Rematik dapat diobati dengan menggunakan
daging buah Enau. Direndam daging buah enau selama 2-
3 hari dengan air kapur kemudian rebus selama 30 menit.
Dimakan 7 daging buah sehari selama 3 hari.
57
daun, peras hingga 1 sendok tambahkan gula sejumput.
Diminum 1 sendok 3 kali sehari hingga sembuh.
b. Menurut JA, Panas Dalam dapat diobati dengan
menggunakan kulit Lembawua. Dicukur bagian dalam
kulit batang, bungkus dalam tiras, peras kedalam 1 gelas
air masak. Diminum 1-2 sendok 3 kali sehari hingga gejala
hilang.
c. Menurut SB, Panas Dalam dapat diobati dengan
menggunakan daun Kinsule. Ditumbuk 5 lembar daun lalu
bungkus dengan tiras kemudian peras kedalam setengah
gelas air masak. Diminum 3 sendok 3 kali sehari hingga
sembuh.
58
speimen urin (Bradley & Colgan et al, 2005).
a. Menurut AP, Infeksi Saluran Kemih dapat diobati dengan
menggunakan daun Belimbung Wuluh. Direndam 9 lembar
daun ke dalam 1 gelas air panas. Diminum selagi hangat 1
gelas 3 kali sehari selama 5 hari.
b. Menurut GS, Infeksi Saluran Kemih dapat diobati dengan
menggunakan daun Meniran. Direbus herba dengan 5 gelas
air hingga tersisa 3 gelas air. Diminum 1 gelas 3 kali sehari
selama 2 minggu.
59
a. Menurut JA, Benturan di kepala dapat diobati dengan
menggunakan daun Jotang. Ditumbuk halus 5 pucuk daun
jotang beserta bunga, 3 irisan kunyit. Ditempelkan pada
bagian kepala yang sakit 5 pucuk daun dan bunga 2 kali
sehari selama 2 minggu.
b. Menurut A, Benturan di kepala dapat diobati dengan
menggunakan daun Mendalihang. Diseduh 5 daun
mendalihang dengan 1 gelas air hangat. Diminum 1 gelas 3
kali seminggu selama 1 bulan.
c. Menurut EM, Pengobatan benturan kepala dapat diobati
dengan menggunakan buah Teka Dehu. Direndam 9 buah
yang telah ditumbuk halus kedalam perasan air tombong
kelapa selama 15 menit. Ditetes pada pada lubang hidung 3
kali sehari selama 1 minggu.
d. Menurut A, Pengobatan benturan kepala dapat diobati
dengan menggunakan daun Rendiki. Ditumbuk halus 7
lembar daun lalu peras. Diminum 1 sendok 1 kali sehari
selama 3 hari.
60
daun Afrika. Direbus 9 lembar daun dengan 3 gelas air hingga
tersisa 1 gelas. Diminum 1 gelas 3 kali sehari hingga sembuh.
b. Menurut SD, asam urat dapat diobati dengan menggunakan
daun Kopi. Direbus 3 ujung akar kopi dengan 3 gelas air
hingga tersisah 1 gelas. Diminum selagi hangat 1 gelas 3 kali
sehari hingga gejala hilang.
34. Keracunan
Keracunan makanan terjadi ketika bakteri atau patogen jenis
tertentu yang membawa penyakit mengontaminasi makanan, dapat
menyebabkan penyakit yang sering disebut dengan” keracunan
makanan”. Penyebab keracunan makanan bisa disebabkan agen
pathogen yang berupa bakteri, jamur, bahan kimia dan logam berat
lainnya. Bakteri yang kerap dikaitkan dengan kejadian keracunan
makanan meliputi: Salmonella, Campylobacter, Listeria,
Clostridium butolinum, dan Escherichia coli. (Centers for Diseases
Control and Preventions, 2020)
a. Menurut RS, Keracunan dapat diobati dengan menggunakan
Kelapa muda. Dibelah 1 buah kelapa muda. Diminum 1 buah
kelapa muda saat keracunan.
b. Menurut HS, Keracunan dapat diobati dengan menggunakan
daun Pandan. Ditumbuh halus 5 pangkal daun, tambahkan
setengah kelapa tua yang telah diparut tambahkan setengah
61
gelas air. kemudian peras. Diminum 2 sendok 1 kali sehari
selama 2 hari
c. Menurut SD, keracunan dapat diobati dengan menggunakan
daun tebang. Diambil tunas tebang, dikunyah. 2 buah tunas
sekali sehari.
d. Menurut SB, Pengobatan keracunan makan ringan dan panas
dalam, dapat diobati dengan menggunakan daun Palata.
Dicukur kulit batang bagian dalam sebanyak satu genggam,
lalu diperas kedalam setengah gelas air masak dan tambahkan
gula secukupnya. Diminum 1 sendok 3 kali sehari selama 3
hari.
e. Menurut EM, Keracunan ikan dapat diobati dengan
menggunakan akar Awar-Awar. Diambil ujung akar awar-awar
dan dimakan pada saat keracunan.
62
pada saat persalinan dan dalam masa pemulihan selama 40 hari
setelah melahirkan (masa nifas) (Apriyanti, 2017).
40. Polip
Penyakit Polip akan tampak sebagai benjolan lunak berwarna putih
atau keabu-abuan yang tidak disertai nyeri (Nuty, dkk, 2001).
a. Menurut GS, Polip dapat diobati dengan menggunakan daun
Dendiki. Ditumbuk 5 leambar daun dan tambahkan 1 sendok
air hangat. Kemudian diperas dan diteteskan dilubang hidung 5
63
lembar daun
b. Menurut EM, Pengobatan polip panas tinggi dapat diobati
dengan menggunakan daun Panese. Ditumbuk 2 lembar daun
lalu bungkus dengan tiras kemudian peras. Ditetes pada lubang
hidung 2 kali sehari hingga benjolan hilang.
64
Turing (Gamal) mengandung tanin/polifenol, saponin, dan
steroid/terpenoid.
65
selama 2 bulan.
46. Amandel
Amandel Tonsilitis adalah massa jaringan limfoid yang terletak di
rongga faring (Wong, 2008).
47. Bronkitis
Bronkitis Bronkitis merupakan penyakit infeksi saluran pernafasan
bawah yang ditandai dengan adanya peradangan pada daerah
trakheobronkhial (Ringel, 2012).
a. Menurut IS, Bronkitis dapat diobati dengan menggunakan
daun Sambiloto. Direbus 9 lembar daun, 3 lembar daun jeruk
purut dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 setengah gelas.
Diminum setengah gelas 2 kali sehari selama 1 minggu
b. Menurut SH, Bronkitis dapat diobati dengan menggunakan
daun Pesang Senggasi. Direbus 3 lembar daun dengan 2 gelas
air hingga tersisa 1 gelas. Diminum 1 gelas 2 kali sehari
selama 1 minggu.
66
gelas. 1 kali sehari sampai pegal-pegal hilang.
b. Menurut HS, Pegal-pegal dapat diobati dengan menggunakan
daun Sambung Nyawa. Direbus 9 lembar daun sambung nyawa
dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Diminum selagi
hangat 1 gelas saat pegal.
67
b. Menurut GS, kencing manis dapat diobati dengan
menggunakan daun Senggani. Direbus 9 lembar daun dengan 5
gelas air hingga tersisa 3 gelas. Diminum 1 gelas 3 kali sehari
selama 1 minggu.
c. Menurut SD, kencing manis dapat diobati dengan
menggunakan seluruh bagian tanaman Bunga tai manu.
Direbus herba dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Diminum selagi hangat sebelum makan 1 gelas 3 kali sehari
selama 2 minggu.
d. Menurut SH, kencing manis dapat diobati dengan
menggunakan daun Ketapang. Direbus daun yang telah
dikeringkan dan dihaluskan dengan 3 gelas air hingga tersisa 1
gelas. Diminum 1 gelas 1 kali sehari. selama 1 minggu.
54. Cacingan
Menurut JC, cacingan dapat diobati dengan menggunakan buah
paria. Dibleder setengah buah, tambahkan 1 gelas air dan 2 sendok
gula. Diminum setengah gelas 2 kali sehari selama 3 hari.
68
menggunakan 9 bunga Rica. Ditumbuk hingga halus bunga
tambahkan setengah suing bawang merah). Ditempelkan pada
bagian kepala yang sakit (sambil tahan nafas). 1 kali sehari
hingga sakit kepala hilang.
57. Rabies
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang sangat berbahaya
dapat mengakibatkan kematian pada binatang dan manusia
yang terinfeksi virus rabies dalam air liur hewan. Binatang
seperti anjing, kucing, dan kera yang menderita rabies akan
menjadi agresif dan biasanya cenderung membahayakan
manusia (Rakotonanda, H. Rakalomanan, 2007).
69
Menurut SD, Pengobatan setelah melahirkan dapat diobati
dengan menggunakan daun Tebang. Direbus daun kering yang
telah dihaluskan dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Diminum selagi hangat 1 gelas 1 kali sehari selama 1 minggu.
62. Bisul
Bisul adalah infeksi yang terjadi pada kulit ditandai dengan
adanya benjolan berwarna kemerahan pada kulit dan
membesar hingga keluar bintik nanah atau disebut dengan
mata nanah (Djide, 2005).
70
dalam sehari.
71
67. Cidera tulang dalam
Menurut SD, Pengobatan Cidera pada tulang dalam dapat
diobati dengan menggunakan Daun tambahkan tangkai
Mandalihang. Cuci bersih daun tambahkan air secukupnya,
rebus hingga mendidih, Diminum selagi hangat 1 gelas.
70. Sariawan
Sariawan atau aphtous stomatitis adalah luka yang terdapat di
dalam mulut yang biasanya berbentuk oval atau bulat berwarna
putih dan dapat menimbulkan rasa tidak sakit serta tidak
nyaman. Sariawan disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya
ialah kurangnya vit C, vit B12 dan bisa juga karena adanya
infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur atau luka
72
pada mulut akibat tergigit atau mengkonsumsi sesuatu yang
keras atau tajam (Sandy dan Irawan, 2018).
72. Ambeien
Hemoroid, dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau
ambeien merupakan pelebaran dan inflamasi dari pleksus
arteri-vena di saluran anus yang berfungsi sebagai katup untuk
mencegah inkontinensia flatus dan cairan.
73
Menurut SB, Luka Baru dapat diobati dengan menggunakan
daun Cocor Bebek. Ditumbuk daun cocor bebek tanpa merusak
bentuk daun. Dioleskan pada bagian yang luka 1- 3 lembar
daun 2 kali sehari hingga panas turun.
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan obat oleh Suku Sangihe
Di Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara
dapat disimpulkan
1. Jenis tumbuhan obat yang digunakan terdiri dari 104 tumbuhan,
sebanyak 70 jenis yang teridentifikasi dan 34 jenis yang tidak
teridentifikasi dengan persentase bagian yang digunakan daun 53,84%,
batang 10,57%, kulit batang 8,65%, bunga 3,84%, jantung 1,96%, herba 6,73%,
buah 9,61%, akar 2,88%, rimpang 2,88%, biji 2,88%, gel/getah 0,96%, dan
daging buah 0,96%.
2. Cara pengolahan tumbuhan obat oleh Taha Undang dengan persentase
ditumbuk 25,45%, dilumatkan 3,63%, diparut 3,63%, direbus 52,72%,
diseduh 4,54%, dan dicukur 10%. Selanjutnya, ramuan dari tumbuhan
obat yang telah jadi dapat digunakan dengan persentase diminum
80,46%, dioleskan 3,125, dimakan 2,343%, dikompres 0,78%, ditempel
7,81%, dan diteteskan 5,46%.
3. Takaran oleh Taha Undang Suku Sangihe 1/2-2 gelas, 1-3 sendok makan,
dalam 1-4 kali sehari selama 1-5 hari, 1-2 minggu, 1 bulan hingga 3
bulan.
5.2. Saran
1. Kepada masyarakat perlu dilakukan edukasi dalam meningkatkan
pengetahuan yang bertujuan untuk menjaga kelestarian tumbuhan obat
tradisional dalam menangani berbagai penyakit.
2. Kepada Mahasiswa khususnya mahasiswa program studi farmasi perlu
menganalisis lebih lanjut terkait penelitian studi etnofarmasi melalui
wawancara yang mendalam.
75
DAFTAR PUSTAKA
Agustin D., dkk, (2019). Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Bunga Belimbing Wuluh
Terhadap Zona Hambat Pertumbuhan Streptococcus pyogenes. Jurnal
Bioterdidik. Vol.7(6). Halaman 14-25.
Amalia D., (2008). Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etanol 70% Daun Ceplukan
(Physalis Angulata L.) Terhadap Mencit Jantan Galur Swiss Terinduksi
Parasetamol. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Halaman 1-16.
Amalia R., (2016). Daya Bunuh Air Perasan Daun Mengkudu (Morinda
Citrifolia) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti. Universitas Negeri
Semarang. Halaman 1-132.
Arifin N.B., dkk, (2017). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Jarak Pagar
(Jatropha Curcas Linn) Pada Vibrio Harveyi Dan Aeromonas Hydrophila.
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. Vol. 19 (1). Halaman 11-16.
Arifianto & Hariadi, N, I. (2019). Berteman Dengan Demam. Jakarta: Kata Media
76
Badan Pusan Statistik Kabupaten Kepulauan Sangihe. 2019. Kecamatan Tabukan
Utara Dalam Angka Tahun 2019 (Katalog 1102001.7103100). Kabupaten
Kepulauan Sangihe: BPS
BPOM RI. (2014). Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Nomor 12. Halaman 1-
22.
Dalimartha, S dan Adrian, F. (2011). Khasiat Buah dan Sayur. Jakarta: Penebar
Swadaya
Dewi D.W., dkk, (2016). Pemanfaatan Infusa Lidah Buaya (Aloe vera L) sebagai
Antiseptik Pembersih Tangan terhadap Jumlah Koloni Kuman. Jurnal
Cerebellum. Vol 2 (3). Halaman 577-589.
Dianto I., dkk, (2015). Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku
Kaili Ledo Di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. GALENIKA
Journal of Pharmacy. Vol. 1 (2). Halaman 85 – 91.
Dipiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B.G. and Posey L.M.,
(2011). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 8th ed., Mc
Graw Hill, United State of America.
77
Dorland W.A.N., (2012). Kamus Saku Kedokteran Dorland. Edisi 28. EGC.
Jakarta. Dwisatyadini M., 2019. Pemanfaatan Tanaman Obat Untuk
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Degeneratif. Universitas Terbuka.
Halaman 237-270.
Febriansah R., dkk, (2016). Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Sebagai Agen
Kemopreventif Potensial. Halaman 1-9.
Hanley JM, Saigal CS, Scales CD, Smith AC. (2012). Prevalences of kidney stone
in the United States. Journal European Association of Urology 62(1):160-
5.
Hasibuan, dkk. (2019). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Maag Pada Fase
Akut Dan Kronis Dengan Metode Hybrid Case Based. Prodi Teknik
Informatika STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia. Medan. Jurnal Pelita
Informatika, Vol. 7 (4)
Haque, R. A., Chung, K. F., (2005). Cough: Meeting The Needs of A Growing
Field. London.
Hayati R., dkk, (2012). Sifat Kimia Dan Evaluasi Sensori Bubuk Kopi Arabika. J
Floratek. Vol.7. Halaman 66-75.
78
Herlambang B., (2014). Efek Antikonvulsi Ekstrak Etanol Daun Leng Lengan
(Leucas lavandulifolia Sm.) Pada Mencit Galur Balb/ C Dengan Induksi
PTZ Secara In Vivo. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Hidayati AS dan Harjono, (2017). Uji Aktivitas Antibakteri Krim Ekstrak Daun
Babadotan (Ageratum conyzoides. L) Dalam Pelarut Etanol. Jurnal MIPA.
Vol. 40(1). Halaman 33-38.
Imanuna M., Widodo M. W., dan Tako Y. E., (2018). Riko Lara Sebagai
Alternatif Pencegahan Penyakit Kardiovaskuler Di Desa Karangwidoro
Kabupaten Malang. Jurnal KARINOV. Vol. 1 (2). Halaman 1-6.
Indrayani L., dkk, (2006). Skrining Fitokimia Dan Uji Toksisitas Ekstrak Daun
Pecut Kuda (Stachytarpheta Jamaicensis L. Vahl) Terhadap Larva Udang
Artemia Salina Leach. Vol. 12. Halaman 57-61.
Indriyanti N, dan Garmana A. N., (2011). Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe
Pinnata) Untuk Terapi Preventif Lupus Pada Mencit Yang Diinduksi
Dengan 2,6,10,14 Tetramethylpentadecane. J. Trop. Pharm. Chem. Vol
1(3). Halaman 221-226.
Khanifah F., (2015). Efek Pemberian Air Perasan Jeruk Nipis(Citrus Aurantifolia
(Christm) Swingle) Terhadap Pembentukan, Pertumbuhan, Dan
Penghancuran Biofilm Staphylococcus Aureussecara In Vitro. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Halaman 1-105.
Kodir R.A., dkk, (2017). Etnofarmasi Dan Ulasan Bioprospektif Tumbuhan Obat
Liar Dalam Pengobatan Tradisional Kampung Adat Cikondang,
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Farmaka.
Vol. 15(1). Halaman 26-44.
Kurniasih N., dkk, (2015). Potensi Daun Sirsak (Annona Muricata Linn), Daun
79
Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis), Dan Daun Benalu Mangga
(Dendrophthoe pentandra) Sebagai Antioksidan Pencegah Kanker. Vol. 9
(1). Halaman 1-23.
Kursia S., dkk, (2016). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etilasetat Daun Sirih
Hijau (Piper Betle L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Epidermidis.
IJPST. Vol. 3(2). Halaman 72-77.
Lahamado O. T., dkk, (2017). Ekstrak Daun Asam Jawa (Tamarindus Indica L.)
Sebagai Antidiabetes. Jurnal Akademi Kimia. Vol. 6(1). Halaman 1-6.
Laili D. H. N., dkk, (2016). Uji Antifertilitas Ekstrak Etanol Daun Srikaya
(Annona Squamosa L.) Terhadap mencit Putih Betina Bunting Galur Swiss
Webster. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol 15(1). Halaman 51-
55.
Listiyana A., dan Mutiah R., (2017). Pemberdayaan Masyarakat Suku Tengger
Ngadas Poncokusumo Kabupaten Malang Dalam Mengembangkan
Potensi Tumbuhan Obat Dan Hasil Pertanian Berbasis “Etnofarmasi”
Menuju Terciptanya Desa Mandiri. Journal of Islamic Medicine. Vol.
1(1). Halaman 1-8.
Maryunani, A., (2010). Kamus Perawat: Definisi Istilah dan Singkatan Kata-Kata
dalam Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media
Merryana & Bambang. (2012). Penurunan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana.
Mutiara E.V. dan Wildan A, (2014). Ekstraksi Flavonoid Dari Daun Pare
(Momordica Charantia L.) Berbantu Gelombang Mikro Sebagai Penurun
Kadar Glukosa Secara In Vitro. Metana. Vol. 10 (01). Halaman 1-11.
80
Utara. Jurnal Bioteknol Biosains Indones Vol. 5 (1). Hal 64-74
Ningsih I.Y., (2015). Peran Studi Etnofarmasi Dalam Pencarian Tumbuhan Obat
Yang Berpotensi Dikembangkan Sebagai Antidiabetes. PHARMACY.
Vol. 12(1). Halaman 38-48.
Nugraheni T.P., dkk, (2017). Uji Aktivitas Penangkapan Radikal Bebas DPPH
Oleh Ekstrak Etanol Daun Pisang Tanduk (Musa Paradisiaca Var.
Formatypica) Dan Daun Pisang Cavendish (Musa Paradisiaca Var.
Sapientum). Indonesia Jurnal Farmasi. Vol 2(1). Halaman 37-42.
Prasonto D., dkk, (2017). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bawang Putih (Allium
Sativum). ODONTO Dental Journal. Vol. 4(2). Halaman 122-128.
Putra I. W. D. P., dkk, (2016). Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Daun
Kelor (Moringa oleifera L) Di Bali. Indonesia Medicus Veterinus. Vol. 5
(5). Halaman 464-473.
81
Rakotonanda, H. Rakalomanan, and F. V. R. (2007). Dog Ecology Demography
in Antananarivo. BMC Public Health, 5(21), pp. 1–7.
Ratnasari Juwita dan Ir Krisantini. (2007). Galeri Tanaman Hias Bunga. Jakarta:
Penebar Swadaya
Ringel, Edward. (2012). Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. Jakarta Barat:
Permata Puri Media
Sandy, Prilly M dan Irawan, Fira B. 2018. Perkembangan Obat Sariawan dan
Terapi Alternatifnya. Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi,
Universitas Padjadjaran. Sumedang. Majalah Farmasetika Vol 3 (5), 98-
101
Setiati S., dkk, (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Interna Publishing.
Jakarta.
Smeltzer, S.C., Bare G.B. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi
82
8 Volume 1. Jakarta: EGC
Tarigan E.P., dkk, (2015). Karakterisasi Dan Aktivitas Antioksidan Tepung Sagu
Baruk (Arenga Microcarpha). Jurnal Mipa Unsrat Online. Vol. 4 (2).
Halaman 125-130.
Tuna I.D.A., dkk, (2016). Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Awar-Awar (Ficus
Septica Burm.F) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus
Dan Eschericia Coli. Jurnal e-Biomedik (eBm). Vol. 4(2). Halaman 1-4.
Wisesa N. S., (2016). Pasta Ekstrak Daun Jambu Biji(Psidium Guajava Linn.) 5%
Meningkatkan Jumlah Fibroblas Dan Ketebalan Kolagen Pasca
Pencabutan Gigimarmut (Caviacobaya). Universitas Udayana. Halaman
83
1-63.
World Health Organization. (2017). Global Hepatitis Report 2017. World Health
Organization.
84
RIWAYAT HIDUP
85
86
Lampiran 1. Dokumentasi Tanman
88
Reda Hegauw Lembawua
89
Enggahusa Kalu Duli Tate
90
Duku tingkulu Sambiki Binunga
91
Bungkahe Panese Goyawase
92
Pondang Gedi Daun Adam
93
Gahusa Teka Dehu Pumpuirang
94
Belimbing Botol Nanase Papare
95
Papara nalang Pesang senggasi Palata
96
Momase Limpa daleng Busa Manuru
97
Alpokate Kaliapang Kehu Katumbare
98
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian
99
100
Lampiran 3. Data Informan
101
R.S (Kalurae) G.S (Likuang) J.H (Bengketang)
S.B (Pusunge)
102
Lampiran 4. Hasil Identifikasi Di UPT Sumber Daya Hayati Sulawesi
Tengah
103
104
105
106