Anda di halaman 1dari 20

MATERI GENETIKA II:

EKSPRESI GEN HINGGA GENOM DAN EVOLUSINYA

BIOLOGI UMUM PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

Dosen Pengampu: Bunga Ihda Norra, M.Pd

Oleh:

Kelompok 4 Kelas PB-1A

Adillah Estri Ramadhanti (2208086012)

Balqis Khodijatul Mukarromah (2208086023)

SEPTEMBER 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i

BAB I ......................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

A. Ekspresi Gen: Gen Menuju Protein ................................................................................ 3

B. Regulasi Ekspresi Gen .................................................................................................... 5

C. VIRUS............................................................................................................................. 7

D. DNA TOOLS DAN BIOTEKNOLOGI ....................................................................... 10

E. GENOM DAN EVOLUSINYA ................................................................................... 14

BAB III .................................................................................................................................... 16

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 16

B. Saran ............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan yang sempurna. Semua makhluk yang diciptakan oleh
Allah sudah tersusun secara kompleks dan teratur. Allah mampu menciptakan sesuatu dan
mengakhirinya hanya dengan mengatakan “kun fayakun”, maka jadilah. Tidak ada satu
makhlukpun yang mampu menentang dan menandingi kekuasaannya, seperti dalam firman-
Nya pada surah Al-Hadid ayat 3,

https://www.merdeka.com/quran/al-hadid/ayat-3

1.1. QS. Al-Hadid:3

Artinya: “Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.”

Dari ayat tersebut didapat bahwa tidak ada suatu apapun yang luput dari jangkauannya,
termasuk yang tidak bisa diihat oleh mata manusia atau teknologi canggih manapun.

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari mengenai hereditas dan variasi.
Di dalam genetika jelas mempelajari gen, unit herediter yang diwariskan dari satu generasi
menuju generasi berikutnya. Dalam pewarisan informasi terkode di dalam gen, diperlukan
sebuah proses yang disebut sintesis protein atau ekspresi gen. Ekspresi gen memiliki dua
tahapan pentinga, yang pertama adalah transkripsi dan yang kedua adalah translasi. Di dalam
mempelajari ekspresi gen, terdapat juga suatu peristiwa yang disebut regulasi ekspresi gen,
yaitu sebuah saran pengaturan yang mengatur tindak gen DNA selama proses ekspresi gen
berlangsung. Regulasi ekspresi gen dibagi menjadi dua, yaitu pada prokaiotik dan eukariotik.
Adapun peranan dari makhluk lain yang terkadang hadir, yaitu virus. Virus dalam proses ini
dapat mengubah tatanan dalam sel hingga menyebabkan pembentukan seperti kanker atau
mutasi.

1
Ilmu genetika tidak hanya berhenti pada materi tersebut, namun ilmu ini sudah banyak
sekali dikembangkan oleh para ahli genetika di dunia sejak zaman dahulu. Modern ini
perkembangan biologi terutama genetika (bioteknologi) sudah banyak berkembang, salah
satunya adalah replikasi DNA. Dasar dari pengembangan bioteknologi bukan hanya
mengenai genetika, para ahli dapat mengembangkan ilmu ini karena mempelajari tentang
genom. Bukan hanya mempelajari secara teoris, namun juga mengikuti bahkan ikut andil
dalam evolusi dari genom. Berdasarkan latar belakang yang disebbutkan diatas, maka dibuat
makalah untuk memenuhi tugas mengenai bagaimana proses ekspresi gen dapat terjadi, faktor
pengaruh, siapa yang terlibat, dan bagaimana perkembangannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu ekspresi gen dan bagaimana prosesnya?


2. Apa itu regulasi ekspresi gen dan bagaimana prosesnya?
3. Apa definisi virus dan apa peranannya dalam materi gen?
4. Bagaimana perkembangan bioteknologi terutama pada materi gen?
5. Apa itu genom dan bagaimana evolusinya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui deskripsi gen dan prosesnya.


2. Untuk mengetahui deskripsi regulasi ekspresi gen dan prosesnya.
3. Untuk mengetahui definisi virus beserta peranannya dalam materi genetika.
4. Untuk mengetahui perkembangan bioteknologi terutama pada materi genetika.
5. Untuk mengetahui definisi genom dan evolusinya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ekspresi Gen: Gen Menuju Protein

Gen adalah unit-unit hereditas yang berisikan informasi terkodemengenai sifat-sifat


spesifik fenotipe yang ditransmisikan dari induk untuk diwariskan kepada generasi
berikutnya. Gen terkandung di dalam DNA yang terletak di dalam lokus (tempat spesifik)
pada kromosom. Pewarisan sifat yang dibawa oleh gen memerlukan proses dimana DNA
harus dirubah dahulu menjadi RNA, baru kemudian menjadi protein. Proses dimana DNA
yang mengarahkan sintesis protein disebut ekspresi gen (Campbell, et al, 2008). Ekspresi gen
terdiri dari dua tahap, transkripsi dan translasi. Gen menyediakan instruksi untuk membuat
protein spesifik, namun seccara langsung gen tidak dapat membangun protein, perlu adanya
perantara asam nukleat RNA diantara DNA dan sintesis protein.
Transkripsi adalah proses pengubahan infomasi pada DNA menjadi RNA, informasi
hanya ditranskripsi atau disalin dari satu molekul menjadi molekul lain (Anshori, Moch.,
dkk.2009). Molekul RNA transkrip bisa dikirimkan dalam banyak salinan, tipe molekul RNA
ini disebut mRNA karena mengandung pesan genetik dari DNA ke mekanisme penyintesisi
protein sel. Tahapan dari transkripsi bermula ketika RNA polymerase menempel ke daerah
promotor DNA. Pegikatan RNA polimerase ke promotor disebut inisiasi transkrip.
Pemanjangan molekul mRNA terus berlanjut hingga RNA polimerase mencapai urutan
penghentian yang mengakibatkan RNA polimerase berhenti menyalin DNA dan melepaskan
molekul mRNA, yang disebut transkrip. Transkripsi terjadi di dalam nukleus, dan mRNA
ditranspor ke sitoplasma. Sebelum bisa meninggalkan nukleus, transkrip RNA eukariot dari
gen pengode protein dimodifikasi dalam berbagai cara untuk menghasilkan mRNA akhir
yang fungsional, disebut terminasi. Sehingga di dapat ada tiga tahapan dalam transkripsi,
yaitu inisiasi, pemanjangan (elongasi), dan terminasi rantai DNA. Berikut adalah ilutrasi dari
proses transkripsi pada sintesis protein:

3
A.1. Proses Transkripsi
https://bit.ly/3QJqtiP

Proses kedua dari sintesis protein atau ekspresi gen ialah translasi. Translasi adalah
Proses penerjamahan urutan nukleotida yang ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian
asam amino yang membentuk polipeptida atau protein. Terjadi peristiwa perubahan bahasa,
sehingga adanya perubahan urutan basa pada molekul mRNA dan polpeptida. Dalam tahap
ini yang mengalami translasi hanyalah mRNA, rRNA. Ada pun tahapan dari translasi adalah
inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada saat Inisiasi Translasi, ribosom kecil yang mengikat
diri kepada mRNA dan tRNA inisiator. Ribosom melekat pada salah satu ujung mRNA yang
kemudia Terdapat kodon AUG (kodon start) yang memberi sinyal untuk terjadinya inisiasi.
Pada tahap akhir inisiasi, molekul tRNA menempati tempat P, dan tempat A kosong sehingga
untuk tRNA aminoasil berikutnya; dalam ribosom. Untuk inisiasi dan elongasi rantai
diperlukan energi dari hidrolisis GTP (Genetics:From Genes To Genomes.2016). Elongasi
Translasi Dibagi 3 yaitu pengenalan kodon, pembentukan ikatan peptida dan translokasi.
Molekul rRNA yang ada pada subunit besar dan berfungsi sebagai enzim katalisator dalam
pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida ke asam amino yang dibawa
oleh tRNA. Kemudian tRNA keluar dari ribosom. mRNA dan ribosom bergerak bersama
kemudian kodon demi kodon sehingga membentuk rangkaian polipeptida. Yang terakhir
adalah tahap Terminasi Translasi, Merupakan tahap akhir translasi, dimana ribosom telah
mencapai kodon stop pada tahap elongasi. Triplet kodon stop antara lain UAA, UAG, dan

4
UGA Kodon stop berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translasi, kemudian
rangkaian plipeptida yang terbentuk akan terlepas dari ribosom. Akhir terminasi sisa
penyusunan translasi jadi terpisah-pisah (Geovana, Dimas.2020). Berikut adalah gambar
ilustrasi dari proses translasi pada sintesis protein:

A.2. Proses Translasi


https://www.siswapedia.com/sintesis-protein/

B. Regulasi Ekspresi Gen

Regulasi ekspresi gen adalah tempat bagi sel untuk mengontrol struktur, fungsi, dan
sebagai dasar pada diferensiasi sel, morfogenesis, serta fleksibilitas dan adaptabilitas setiap
makhluk hidup (Cahyaningsih, Ayu L, dkk.2015). Terdapat perbedaan antara regulasi
ekspresi gen pada prokariotik dan eukariotik, yaitu letak terjadinya. Ekspresi gen prokariotik
terjadi di sitoplasma sedangkan ekspresi gen eukariotik sebagian terjadi di dalam nukleus dan
sisanya di sitoplasma. Regulasi ekspresi gen merupakan proses yang mengatur dalam
penerjemahan informasi genetik, mengendalikan gen untuk memunculkan fenotipe dan
genotipe. Proses ini dilakukan dengan menghentikan produksi enzim.
Regulasi ekspresi gen dimulai dari proses transkripsi, pada bakteri. Hal ini berarti jika
suatu protein diperlukan, ia akan ditranskripsi, begitu pun sebaliknya. Jika suatu protein tidak
diperlukan, maka ia tidak di transkripsikan. Pengendalian ekspresi gen sangat penting, Tanpa

5
sistem pengendalian yang efisien, sel akan banyak dirugikan. Pengendalian suatu gen
menggunakan peran dari aktivitas gen regulator, pengendalian positif dan negatif.
Pengendalian positif pada suatu operon berarti operon diaktifkan oleh produk gen regulator,
pengendalian positif membutuhkan protein untuk terjadinya transkripsi. Sebaliknya,
pengendalian negatif berarti operon tersebut dinonaktifkan oleh produk ekspresi gen
regulator, hal ini membutuhkan protein untuk menghambat terjadinya transkripsi. Produk gen
regulator ada dua, yaitu aktivator dan represor. Aktivator berperan dalam pengendalian secara
positif, dan represor berperan dalam pengendalian secara negatif.
Produk gen regulator bekerja dengan cara menempel pada sisi pengikatan protein
regulator pada daerah promoter gen yang diaturnya. Pada bakteri terdapat sekumpulan gen
yang diatur oleh satu promoter, dinamakan operon. Terdapat operon lac pada bakteri (mis.
E.coli). Fungsi dari operon lac adalah untuk menghasilkan protein-protein yang berperan
dalam metabolism laktosa. Adapun cara kerja dari Operon lac pada Bakteri ialah jika tidak
terdapat laktosa, maka represor lac akan berikatan dengan lacO mengakibatkan tidak terjadi
proses transkripsi. Regulasi ekspresi gen pada translasi, pada proses ini terdapat
penghambatan translasi mRNA menjadi protein, ini dilakukan dengan cara adanya protein
represor translasi yang akan berikatan dengan mRNA sehingga tidak terjadi translasi.
Regulasi ekspresi gen pasca translasi terjadi setelah terbentuknya protein, namun masih
terdapat pengaturan terhadap protein-protein yang diproduksi, yaitu dengan mekanisme
penghambatan timbal balik (feedback inhibition) (P, R. Rizky S.2011). Pada mekanisme ini
apabila suatu molekul terlalu banyak pada suatu lingkungan maka molekul ini akan
menghambat enzim yang memprosesnya. Sistem pengendalian negatif dan positif dapat
dilihat pada ilustrasi berikut,

https://yosifitri78.wordpress.com/2013/05/22/regulasi-ekspresi-gen/

B.1. Sistem pengendalian negatif pada regulasi ekspresi gen

6
https://yosifitri78.wordpress.com/2013/05/22/regulasi-ekspresi-gen/

B.2. Sistem pengendalian positif pada regulasi ekspresi gen

C. VIRUS
Virus berasal dari bahasa Yunani Venom yang berarti racun. Virus pertama kali
ditemukan oleh Adolf Mayer, pada tahun 1883 saat meneliti sebab penyakit mosaic pada
tanaman tembakau. Kemudian pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky melakukan percobaan
dengan menyaring getah tanaman tembakau berpenyakit dengan menggunakan saringan
khusus. Dimitri berkesimpulan sama dengan Mayer bahwa, penyakit tersebut disebabkan oleh
bakteri yang sangat kecil. Pada tahun 1897, Martinus Beijerinck membuktikan bahwa gen
penginfeksi dalam getah tanaman tembakau dapat berkembang biak. Puncaknya pada tahun
1935, Wedell Stanley berhasil mengkristalkan partikel penginfeksi tanaman tembakau
tersebut, yang kemudian dikenan dengan nama Tobacco Mosaik Virus (TMV). Virus
memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, yaitu antara 200-300 nm. Virus yang berukuran
kecil mempunyai diameter tubuh hanya 20 nm. Sedangkan virus yang berukuran besar
memiliki ukuran 150-300 nm atau lebih.

Virus memiliki bentuk yang beragam, mulai dari yang berbentuk batang, bulat, huruf T,
polihedral, batang dengan ujung seperti peluru, dan filamen. Virus, tersusun dari asam
nukleat (DNA atau RNA) yang terbungkus oleh selubung protein (kapsid) dan terkadang
terbungkus lagi dalam amplop bermembran. Sub-unit protein individual yang menyusun
kapsid disebut kapsomer. Walaupun ukuran dan bentuknya beraneka ragam, virus memiliki
kesamaan ciri-ciri structural. Genom virus terdiri atas DNA beruntai-ganda, DNA beruntai-
tunggal, RNA beruntai-ganda, atau RNA beruntai-tunggal, bergantung pada jenis virus. Virus
terkecil hanya memiliki empat gen dalam genomnya, sedangkan yang terbesar memiliki
beberapa ratus sampai seribu gen. Genom virus mempunyai cangkang protein yang

7
menyelubunginya yang disebiut kapsid. Kapsid inilah yang menjadi bentuk dari virus itu
sendiri. Virus merupakan parasite intraseluler obligat, hanya dapat bereproduksi dalam sel
inang. Dalam siklus virus yang paling sederhana in, parasite yang dimaksud merupakan DNA
virus dengan kapsid yang terdiri atas satu macam protein. Virus berkembang biak denngan
cara replikasi (memperbanyak diri) di dalam sel inang. Reproduksi virus dibagi menjadi dua
yaitu, siklus litik dan siklus lisogenik.tahapan siklus litik dapat dilihat pada ilustrasi di bawah
ini,

https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Virus/molfiles/konten10.html

C.1. Tahap siklus litik virus

Perbedaan antara proses reproduksi virus melalui siklus litik dan siklus lisogenik adalah, pada
siklus litik sel inang mati dan terbentuk virion baru. Sedangkan siklus lisogenik sel inang
tetap hidup dan hanya mengandung profag dan tidak terbentuk virion baru. Peranan virus
dalam kehidupan yang menguntungkan (Anshori, Moch., dkk.2009) :

1) digunakan dalam teknologi rekayasa


2) pembuatan vaksin protein
3) untuk pengobatan secara biologis
4) pemberantasan serangga hama

Peranan virus dalam kehidupan yang merugikan (Anshori, Moch., dkk.2009):

1. penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus:

a. Gondongan, disebabkan Paramyxovirus.

8
b. Herpes, disebut juga 'demam lepuh'. disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV-1
dan HSV-2)
c. Cacar variola (smallpox) disebabkan oleh virus variola, dapat dicegah dengan
penggunaan vaksin virus Orthopoxvirus.
d. Cacar air varisela (chickenpox) penyakit ringan yang mudah menular anak-anak.
disebabkan oleh virus varisela.
e. Herpes zoster (shingles) penyakit cacar air yang diderita oleh orang dewasa,
disebabkan oleh virus varisela.
f. Hepatitis
1) hepatitis A disebabkan oleh HAV dari genus Heparnavirus.
2) hepatitis B disebabkan oleh HBV dari genus Orthohepadnavirus.
3) hepatitis C disebabkan oleh HCV dari genus Hepacivirus.
4) hepatitis D disebabkan oleh virus HDV dari genus Deltavirus.
5) hepatitis E disebabkan oleh virus HEV dari genus Herpesvirus.
g. Influenza disebabkan oleh Orthomyxovirus.
h. Parainfluenza
i. Penyakit saluran pernafasan yang umum diderita oleh manusia dari segala usia,
disebabkan oleh parainfluenza virus.
j. Campak (morbili) disebabkan oleh virus morbillivirus.
k. AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) disebabkan virus HIV (human
immunodeficiency virus) penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual
dengan penderita, penggunaan jarum suntik bebas oleh pengguna narkoba, transfusi
darah yang tercemar HIV, dan ibu positif yang menawarkan kepada bayi yang
dikandungnya. AIDS tidak dapat menular melalui sentuhan biasa seperti berjabat
tangan bersinggungan kulit kita nyamuk mencoba pakaian di toko penggunaan alat
bersama memegang alat minum atau gangguan telepon.
l. Pliomielitis penyebab adalah poliovirus yang ditularkan melalui makanan yang
tercemar oleh feses penderita.
m. Tumor, kanker, karsinoma, dan kutil tumor adalah jaringan yang terbentuk dari sel-sel
dengan kecepatan pembelahan melebihi batas normal. tumor ganas disebut kanker.
karsinoma adalah kanker pada jaringan lunak, misalnya pada membran. kutil
merupakan tumor jinak pada sel epitel kulit, kutil bisa disebabkan oleh papovavirus.
n. Demam berdarah demam berdarah disebabkan oleh virus dengue (flavivirus) melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti.

9
o. Chikunguya penyakit disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan nyamuk
aedes aegypti. gejalanya sama seperti demam berdarah.
p. Ebola
q. Flu burung disebut juga Avian Influenza (AI) disebabkan oleh HPAIV (highly
pathogenic avian influenza virus)
r. SARS atau severe acute respiratory syndrome. disebabkan oleh virus SARS.

2. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus:

a. Rabies disebabkan oleh rhabdovirus yang dapat menular ke manusia melalui


gigitan atau air liur hewan penderita
b. Penyakit mulut dan kukudisebabkan oleh virus aphthovirus dari famili
picornaviridae
c. Tetelo (NCD) NCD (newcastle disease) atau tetelo (parrot fever) terjadi pada
unggas. disebabkan oleh virus NCD dan bersifat mudah menular.
d. Tumor (kutil) pada ayam disebabkan oleh RSV (rous sarcoma virus) dan pada
sapi disebabkan oleh Bovine papillomavirus.

3. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus:

a. Tungro menyerang tanaman padi yang menyebabkan sel-sel daun mati sehingga
pertumbuhan terganggu dan kerdil penyebaran virus ini melalui perantaraan wereng
coklat dan wereng hijau
b. Mosaik dapat terjadi pada daun tembakau kacang tanah pepaya cabai tomat dan
kentang, disebabkan virus TMV (tobacco mosaic virus).
c. Penyakit TYLC atau tomato yellow leaf curl virus.
d. Bean mosaic virus (BMV), menyerang buncis
e. Wheat mosaic virus (WMV), menyerang gandum
f. Sugarcane mosaic virus (SMV), menyerang tebu.

D. DNA TOOLS DAN BIOTEKNOLOGI


Bioteknologi merupakan pemanfaatan system kehidupan dan organisme untuk
mengembangkan dan menciiptakan produk baru untuk menghasilkan atau memodifikasi
produk atau proses dengan tujuan memperoleh produk yang lebih baik dari segi kualitas
maupun kuantitas serta singkat dalam waktu produksi (Campbell, et al, 2008). Untuk bekerja
langsung dengan gen spesifik, para ilmuwan mengembangkan berbagai metode untuk

10
menyiapkan segmen-segman DNA yang terdefinisi dengan baik dalam banyak Salinan
identic, proses yang disebut pengklonan DNA. Kloning yaitu perbanyakan sel atau organisme
secara aseksual. Pengklonan DNA ini, bisa digunakan untuk memanipulasi dan menganalisis
DNA, serta menghasilkan produk dan organisme baru yang bermanfaat. Produksi banyak
Salinan dari satu gen tunggal disebut pengklonan gen (gene cloning), ilutrasi dapat dilihat di
bawah ini.

https://www.antibody-creativebiolabs.com/gene-cloning.htm

D.1. Proses pengkloningan gen

Setelah pengklonan DNA menyediakan segmen dalam jumlah yang besar, selanjutnya
dapat dikulik lebih mendalam tentang suatu gen tertentu beserta fungsinya. Dengan teknologi
DNA dapat menggunakan berbagai Teknik diantaranya elektroforesis gel dan southern
blotting, sekuensing DNA, dan dapat menganalisi ekspresi gen dengan menggunakan
hibridisasi dengan kuar berlabel untuk mencari mRNA spesifik, baik gel (Nothern Blotting)
atau dalam organisme utuh (hibridisasi in situ). Selain itu RNA juga dapat ditranskripsi
menjadi cDNA oleh transkriprase balik, dan cDNA itu diperbanyak dengan primer-primer
spesifik (RT-PCR). Micoarray memungkinkan peneliti membandingkan ekspresi dari banyak
gen secara bersamaan dalam jaringan, waktu, atau kondisi yang berbeda. Serta dapat
menentukan fungsi dari suatu gen, untuk gen yang belum diketahui fungsinya, inaktivasi
eksperimental terhadap gen itu dan pengamatan efek fenotipe yang dihasilkan dapat memberi
petunjuk tentang fungsi gen. Dengan melakukan pengklonan pada organisme menurut
ilmuwan dapat menghasilkan sel punca untuk penelitian dan aplikasi lain. Penelitian dengan
melakukan pengklonan pada tumbuhan dilakukan dengan kultur sel tunggal dan pengklonan

11
pada hewan dilakukan dengan transplantasi nucleus. Contoh dari pengkloningan hewan dan
tumbuhan dapat dilihat pada gambar D.2. dan D.3.

https://bit.ly/3RC7gkh

D.2. Pengkloningan pada hewan

https://bit.ly/3Dp10YJ

D.3. Pengkloningan pada tumbuhan

Beberapa metode yang sering digunakan dalam teknik rekayasa genetika meliputi
pengunaan vektor, kloning, PCR (Polymerase Chain Reaction), dan seleksi, screening, serta
analisis rekombinan. Langkah-langkah dari rekombinasi genetik :

12
(1) Identifikasi gen yang dihadiharapkan
(2) Pengenalan kode DNA terhadap gen yang diharapkan;
(3) Pengaturan ekpresi gen yang sudah direkayasa;
(4) Pemantauan transmisi gen terhadap keturunannya.

Memodifikasi materi genetik hewan telah banyak dilakukan dengan tujuan memiliki berbagai
macam manfaat yang bisa diambil (Sutarno,2016), antara lain :

1. Bidang Sains dan Kedokteran Hewan yang secara genetika sudah dimodifikasi atau
dikenal dengan istilah Genetically Modified Animal (GMA), disamping itu juga
digunakan untuk memahami dan mengembangkan perlakuan pada penyakit baik pada
manusia mapun hewan.
2. Pengobatan Penyakit. Beberapa penelitian telah menggunakan protein pada manusia
untuk mengobati penyakit tertentu dengan cara mentransfer gen manusia ke dalam
gen hewan.
3. Modifikasi Hasil Produksi Hewan. Beberapa negara melakukan rekayasa genetik pada
hewan ternak yang diharapkan akan menghasilkan hewan ternak yang cepat
pertumbuhanya, tahan terhadap penyakit, bahkan menghasilkan protein atau susu
yang sangat bermanfaat bagi manusia.

Unsur-unsur yang esensial diperlukan dalam kloning DNA adalah:

1. Enzim retraksi (enzim pemotong DNA)


2. Kloning vektor (pembawa)
3. Enzim ligase yang berfungsi menyambung rantai DNA

Adapun proses-proses dasar dalam kloning DNA meliputi :

1. Pemotongan DNA (DNA organisme yang diteliti dan DNA vektor)


2. Penyambungan potongan-potongan (fragmen) DNA organisme dengan DNA vektor
menggunakan enzim ligase
3. Transformasi rekombinan DNA (vektor + DNA sisipan) ke dalam sel bakteri
Eschericia coli.

Seleksi (screening) untuk mendapatkan klon DNA yang diinginkan. Selain rekayasa genetika,
terdapat kultur jaringan. Tahapan-tahapan dalam kultur jaringan :

13
1. Pembuatan media
Media yang digunakan biasanya mengandung bahan-bahan pendukung seperti agar,
hormone, garam mineral, vitamin, gula dan zat-zat yang diperlukan tanaman untuk
tumbuh dan berkembang (zat pengatur tumbuh).
2. Inisiasi
3. Sterilisasi
Semua alat, bahan, tempat penelitian, tempat inisiasi, dan pekerja harus dalam
keadaan yang steril.
4. Multiplikasi
Dilakukan untuk mendapat jumlah partikel yang lebih banyak
5. Pengakaran
Membentuk akar pada tanaman yang dikulturkan
6. Aklimatisasi
proses pemindahan planlet dari botol kultur lapangan. Biasanya planlet ditanam
terlebih dahulu di polybag agar planlt beradaptasi dengan lingkungan sebelum
dipindah ke lapangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan teknik kultur in vitro, antara lain: sumber
bahan tanam yang digunakan sebagai eksplan, genotip tanaman, lingkungan tumbuh eksplan,
unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan eksplan, dan pelaksanaan kerja (Sofia,
2007)

E. GENOM DAN EVOLUSINYA


Jika perubahan bentuk dasar dari genom diakibatkan oleh terjadinya mutasi, maka
kemungkinan bentuk paling awal dari kehidupan memiliki gen dalam jumlah yang sedikit.
Jika benar demikian, maka salah satu aspek dari evolusi adalah peningkatan ukuran genom.
Proses-proses yang berperan dalam evolusi genom yaitu duplikasi seluruh perangkat
kromosom, perubahan struktur kromosom, duplikasi dan divergensi wilayah DNA seukuran
gen, penyusunan ulang bagian-bagian sel, dan mutasi DNA. (Campbell, et al, 2008)
Sekuensing lebih dari 600 genom telah diselesaikan, sedangkan sekuensing lebih dari 2.100
genom lain sedang berlangsung. Dalam kelompok yang telah selesai disekuensing, sekitar
500 merupakan genom bakteri, dan 45 genom arkea. 65 spesies eukariotik dalam kelompok
ini merupakan vertebrata, avertebrata, protista, fungi, dan tumbuhan. Genom memiliki
ukuran dan jumlah yang berbeda antara organismenya. Tabel ukuran dan jumlah gen dapat
dilihat pada gambar 5.1.

14
https://genecraftlabs.com/id/whole-genome-sequencing/

E.1. Ukuran dan jumlah gen

Dengan membandingkan genom dapat memberikan bukti evolusi dan perekembangannya.


Dengan membandingkan genom spesies-spesies berkerabat dekat, dapat memahami
perubahan atau evolusi yang baru terjadi belum lama ini. Sedangkan dengan membandingkan
genom spesies-spesies berkerabat jauh, dapat memahami perubahan atau evolusi yang telah
lama terjadi.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa di dalam ekspresi gen, gen yang berada di dalam DNA harus dirubah dulu
menjadi RNA baru kemudian menjadi protein. Proses tersebut dinamakan sintesis protein.
Sintesis protein memiliki dua tahapan utama, tairu transkripsi dan translasi.

Regulasi ekspresi gen adalah pengaturan metabolisme tubuh pada gen. Pada regulasi
ekspresi gen terdapat perbedaan antara sel eukariotik dan prokariotik. Regulasi ekspresi gen
dimulai dari proses transkripsi, pada bakteri. Produk gen regulator bekerja dengan cara
menempel pada sisi pengikatan protein regulator pada daerah promoter gen yang diaturnya.
Regulasi ekspresi gen pada translasi, pada proses ini terdapat penghambatan translasi mRNA
menjadi protein, sehingga tidak terjadi translasi.

Virus memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, yaitu antara 200-300 nm. Virus yang
berukuran kecil mempunyai diameter tubuh hanya 20 nm. Virus merupakan parasite
intraseluler obligat, hanya dapat bereproduksi dalam sel inang. Dalam siklus virus yang
paling sederhana in, parasite yang dimaksud merupakan DNA virus dengan kapsid yang
terdiri atas satu macam protein. Virus berkembang biak denngan cara replikasi
(memperbanyak diri) di dalam sel inang. Reproduksi virus dibagi menjadi dua yaitu, siklus
litik dan siklus lisogenik. Banyak sekali kasus dimana virus sangat merugikan makhluk hidup
lainnya.

Bioteknologi merupakan pemanfaatan system kehidupan dan organisme untuk


mengembangkan dan menciiptakan produk baru untuk menghasilkan atau memodifikasi
produk atau proses dengan tujuan memperoleh produk yang lebih baik dari segi kualitas
maupun kuantitas serta singkat dalam waktu produksi.

Aspek dari evolusi peningkatan ukuran genom adalah perubahan bentuk dasar yang
diakibatkan oleh terjadinya mutasi. Sekuensing lebih dari 600 genom telah diselesaikan,
sedangkan sekuensing lebih dari 2.100 genom lain sedang berlangsung. dengan
membandingkan genom spesies-spesies berkerabat jauh, dapat memahami perubahan atau
evolusi yang telah lama terjadi.

16
B. Saran
1. dapat lebih terperinci dalam menjelaskan pada makalah selanjutnya
2. memberikan data yang lebih akurat dan mudah dipahami.
3. mencari lebih banyak rujukan sebagai bahan referensi.
4. dapat mengambil kekurangan sebagai pembelajarn supaya lebih baik ke depannyan

17
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Moch., dkk.2009.Biologi 1: Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah


(MA).Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Azmin, Nikman, dkk. Penggunaan Media BAP untuk Mendukung Keberhasilan Kultur
Jaringan Wortel (Daucus carota).BioCONCETTA Vol. III No.2 2017
https://ejournal.upgrisba.ac.id/index.php/BioCONCETTA/article/download/2767/121
8 (Diakses pada 15 September pukul 07.38)

Basri, A.H Hasan.Kajian Pemanfaatan Kultur Jaringan Dalam Memperbanyak Tanaman


Bebas Virus.Agrica Ekstensia. Vol.10 N0.1 Juni 2016: 64-73

Cahyaningsih, Ayu L, dkk.2015.Transkripsi, Translasi Dan Pematangan Mrna.Jawa


Timur:Universitas Darussalam Gontor

Elrod, Susan L, Stansfield, W.D.2006.Genetika, Edisi keempat (terjemah Indonesia).


Jakarta:Erlangga

Geovana, Dimas.2020. Mekanisme Ekspresi Gen Pada Organisme Prokariot dan Enzim-
enzim yang Berperan.Jakarta:Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Hartwell, L., Goldberg, M., dkk.2016.Genetics:From Genes To Genomes, Fifth Edition.New


York:Mc Graw Hill Education

P, R. Rizky S.2011.Regulasi Ekspresi Gen.Bandung:Universitas Islam Bandung

Setiawati, W.2011.Biologi 2 SMK Kelas XI, Edisi Pertama.Jakarta:Yudhistira

Sofia, D.2007.Pengaruh Berbagai Konsentrasi Benzyl Amino Purine dan Cycocel terhadap
Pertumbuhan Embrio Kedelai (Glicine max. L Merr) secara In Vitro.Karya Tulis.
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Sutarno. Rekayasa Genetik Dan Perkembangan Bioteknologi Di Bidang Peternakan.


Proceding Biology Education Conference, Vol 13(1) 2016: 23-27 2016
https://media.neliti.com/media/publications/175079-ID-rekayasa-genetik-dan-
perkembangan-biotek.pdf (Diakses pada 15 September pukul 07.26)

Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A,dkk.2008.Campbell Biology, Edisi kedelapan


(terjemahan Indonesia).Jakarta:Erlangga

18

Anda mungkin juga menyukai