Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GENETIKA

Sintesis Protein (Transkripsi dan Translasi) dan Kontrol Gen dari


Metabolisme, Blok Metabolisme
Dosen Pengampu: Sri Purwati, S.Pd, M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 5
Mutiara Andini 2105016001
Nadia Syafitri 210501600
Nurhayati 2105016015
Zakiyah Novitiara Alawiyah 2105016017
Volta Kelik Setiawan 210501600
Mirna Nuriani 2105016030
Chintya Rofidah Shuhaila 2105016035
Putri Julia Yahya 2105016042

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan makalah yang berjudul Sintesis Protein (Transkripsi
dan Terjemahan) dan Kontrol Gen dari Metabolisme, Blok Metabolisme.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Ibu Sri Purwati, S.Pd, M.Si selaku dosen mata kuliah genetika yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Samarinda, 19 Maret 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 4
A. Pengertian Sintesis Protein...................................................................... 4
B. Proses Sintesis Protein............................................................................. 4
C. Kontrol Ekspresi Gen ................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA…....................................................................................... 13

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Genetika (dari bahasa Yunani: genno yang berarti "melahirkan") merupakan
cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun sub
organisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan,
genetika adalah ilmu tentang gen. Nama "genetika" diperkenalkan oleh
William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada
tahun 1906.
Sintesis protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses
penerjemahan informasi yang ada pada DNA (sumber materi genetik) yang
mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein).
Sintesis protein adalah prosedur biologis yang dilakukan oleh sel-sel hidup
untuk membuat protein dalam cara langkah-demi-langkah. Sintesis protein
merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA dengan penyusunan
molekul tubuh, yaitu protein. Protein yang dibentuk melalui sintesis protein
akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi protein struktur,
proteksi, dan enzim (biokatalisator).
Traskripsi dan translasi merupakan dua proses utama yang menghubungkan
gen ke protein. Gen memberikan perintah untuk membuat protein tertentu,
tetapi gen tidak membangun protein secara langsung. Oleh sebab itu gen harus
ditranskripsi terlebih dahulu. Transkripsi merupakan sintesis RNA berdasarkan
arahan DNA.
Gen adalah materi genetik yang terdiri atas sepenggal DNA yang
menentukan sifat individu. Unit terkecil materi genetik ini terdapat dalam
setiap lokus yang khas pada kromosom. Gen terdiri atas sepenggal DNA yang
menentukan sifat individu melalui pembentukan polipeptida.

2
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari sintesis protein?
2. Apa saja proses sintesis protein (transkripsi dan translasi)?
3. Apa yang dimaksud kontrol ekspresi /pengendalian ekpresi gen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sintesis protein.
2. Untuk mengetahui proses sintesis protein berupa transkripsi dan translasi.
3. Untuk mengetahui pengertian kontrol atau pengendalian gen

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sintesis Protein


Sintesis protein adalah proses pembentukan pratikel protein yang
melibatkan sintesis RNA dan dipengaruhi oleh DNA. Gen (DNA) hanya
memberikan perintah untuk membuat protein tertentu, sedangkan yang
melaksanakan sintesis protein adalah RNA. Sintesis protein merupakan
materi yang bersifat abstrak (tidak bisa diraba, dipegang, hanya bisa dilihat
dalam video bentuk animasi atau gambar) dan biasanya hanya disajikan
dengan konsep dan teori-teori.mSintesis protein merupakan proses
pembentukan molekul protein dengan melibatkan sintesis asam amino yang
terjadi di dalam nukleus dan ribosom sel yang diatur oleh DNA dan RNA.
Tahapan sintesis protein terbagi menjadi dua bagian yaitu transkripsi dan
translasi.
B. Proses Sintesis Protein
Ekspresi gen adalah proses penggunaan informasi genetik yang tersimpan
didalam gen untuk mensintesis senyawa-senyawa produk gen. Senyawa-
senyawa produk gen ini umumnya adalah protein, namun ada juga berupa
senyawasenyawa RNA fungsional yang tidak merupakan kode untuk protein,
misalnya tRNA (transfer RNA), rRNA (ribosomal RNA), dan snRNA (small-
nuclear RNA). Untuk mengekspresikan informasi genetik yang dimilikinya,
sel melakukan berbagai proses, antara lain penyalinan informasi genetik dari
DNA ke mRNA (messenger RNA, RNA pembawa pesan), proses ini disebut
transkripsi, dan kemudian diikuti dengan penerjemahan informasi genetik
yang terdapat dalam molekul mRNA menjadi protein, proses ini disebut
translasi. Dengan cara ini sifat genetik diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya:

4
1. Transkripsi
Transkripsi adalah proses sintesis RNA dengan template gen-gen yang
terdapat dalam untai DNA. Proses transkripsi berlangsung di dalam
nukleus pada sel-sel eukariotik, atau di dalam sitoplasma pada sel-sel
prokariotik. Transkripsi dari setiap gen akan menghasilkan RNA untai
tunggal yang sekuensnya merupakan komplemen dari sekuens nukleotida
pada salah satu untai DNA untai ganda. Untai DNA ini disebut untai
template (template strand), sedangkan untai DNA pasangannya sering
disebut untai kode (coding strand).
Enzim utama yang berperan pada proses transkripsi adalah RNA
polimerase. Enzim ini berbeda dengan DNA polimerase karena RNA
polimerase tidak memerlukan primer untuk memulai sintesis untai RNA.
Enzim RNA polimerase merupakan enzim dengan multiaktivitas atau
multifungsi, karena itu sering disebut sebagai kompleks enzim. Pada
eukariota telah diketahui 3 macam kompleks enzim RNA polimerase yaitu
RNA polimerase I, II dan III. RNA polimerase I berperan terutama
mensintesis 3 macam rRNA (18S; 5,8S; dan 28S), RNA polimerase II
terutama mensintesis mRNA, dan RNA polimerase III terutama
mensintesis tRNA dan 5S rRNA. Dalam sel-sel prokariotik hanya ada satu
macam enzim RNA polimerase. Enzim ini berperan mensintesis ketiga
macam RNA, yaitu mRNA, tRNA dan rRNA.
Secara umum, proses transkripsi dapat dibagi dalam tiga tahap, yaitu
inisiasi, elongasi dan terminasi. Tahap inisiasi diawali dengan pengenalan
sekuens promoter oleh kompleks enzim RNA polimerase. Pada prokariota,
kompleks enzim RNA polimerase, yang disebut juga holoenzim RNA
polimerase, terbentuk dari inti enzim RNA polimerase yang berikatan
dengan suatu protein yang disebut faktor sigma (σ). Faktor sigma (σ)
inilah yang membantu pengenalan sekuens promoter oleh kompleks enzim
RNA polimerase. Setelah sekuens promoter dikenali oleh kompleks enzim
ini, lalu kompleks enzim berikatan dengan sekuens promoter dan memulai
transkripsi. Tahap inisiasi transkripsi pada eukariota lebih rumit

5
dibandingkan dengan prokariota. Pengenalan sekuens promoter dilakukan
oleh sekelompok protein yang disebut sebagai faktor-faktor transkripsi.
Ada beberapa faktor transkripsi yang sudah dikenal, beberapa di antaranya
yang disebut sebagai faktor-faktor transkripsi umum atau general
transcription factors (GTF). Pada akhir tahap inisiasi, enzim RNA
polimerase mengalami fosforilasi berulang kali yang menyebabkannya
terlepas dari protein-protein faktor transkripsi lainnya. Setelah faktor-
faktor tersebut terlepas, selanjutnya enzim RNA polimerase melanjutkan
pembentukan untai RNA, tahap ini disebut tahap elongasi atau
perpanjangan rantai.

Gambar 1. Polimerisasi ribonukleotida membentuk rantai RNA


Sumber: (Sinaga, 2010: 16)

2. Translasi
Protein disintesis oleh ribosom di sitoplasma dalam suatu proses yang
disebut translasi. Sekuens protein yang disintesis ditentukan oleh
informasi genetik yang terdapat di dalam molekul-molekul mRNA.
Informasi genetik yang terdapat di dalam mRNA tersebut dinamakan
kodon triplet, karena tersusun oleh tiga buah nukleotida yang terletak
bersisian. Kodon triplet dalam untai mRNA dibaca dari ujung 5’ ke arah
ujung 3’, dan polimerisasi asam amino membentuk protein (polipeptida)

6
berlangsung dari ujung N (amino) ke arah ujung C (karbonil). Kodon
triplet bersifat universal, artinya berlaku umum untuk semua sel, baik sel
prokariota maupun eukariota. Tetapi ada sedikit perbedaan pada kodon
triplet untuk gen yang terdapat di dalam mitokondria.
Sintesis protein di dalam sel memerlukan kerja sama dari empat
komponen yang membentuk kompleks translasi, yaitu: ribosom yang
mengkatalisis pembentukan ikatan peptida, protein-protein faktor translasi
yang membantu ribosom dalam setiap tahap proses translasi, mRNA yang
membawa informasi genetik tentang protein yang disintesis, dan
aminoasil-tRNA yang membawa asam-asam amino untuk membentuk
untai polipeptida atau protein yang disintesis.pembentukan ikatan peptida,
protein-protein faktor translasi yang membantu ribosom dalam setiap
tahap proses translasi, mRNA yang membawa informasi genetik tentang
protein yang disintesis, dan aminoasil-tRNA yang membawa asam-asam
amino untuk membentuk untai polipeptida atau protein yang disintesis.
Secara umum, proses translasi dapat dibagi dalam 3 tahap, yaitu inisiasi,
elongasi dan terminasi. Pada saat inisiasi, keempat komponen translasi
yaitu ribosom, protein-protein faktor translasi, mRNA dan aminoasil-
tRNA bergabung membentuk kompleks di posisi kodon pertama atau
kodon start dalam untai mRNA. Pada saat elongasi, yaitu selama
pembentukan polipeptida, kompleks ini bergerak, atau melakukan
translokasi, sepanjang untai mRNA dengan arah 5’  3’. Jadi kompleks
translasi membaca mRNA dari arah ujung 5’  3’. Polipeptida baru
terbentuk dari ujung N (amino) ke arah ujung C (karboksil). Dan akhirnya,
pada terminasi translasi, kompleks ini akan terurai, kedua subunit ribosom,
subunit besar dan subunit kecil, terpisah dan siap untuk berpartisipasi pada
proses translasi berikutnya.
C. Kontrol Ekspresi Gen
Ekspresi gen adalah proses penggunaan informasi genetik yang tersimpan
di dalam gen untuk mensintesis senyawa-senyawa produk gen. Senyawa
senyawa produk gen ini umumnya adalah protein, namun ada juga berupa

7
senyawasenyawa RNA fungsional yang tidak merupakan kode untuk protein,
misalnya Trna (transfer RNA), rRNA (ribosomal RNA), dan snRNA (small-
nuclear RNA). Untuk mengekspresikan informasi genetik yang dimilikinya,
sel melakukan berbagai proses, antara lain penyalinan informasi genetik dari
DNA ke mRNA (messenger RNA, RNA pembawa pesan), proses ini disebut
transkripsi, dan kemudian diikuti dengan penerjemahan informasi genetik
yang terdapat dalam molekul mRNA menjadi protein, proses ini disebut
translasi. Dengan cara ini sifat genetic diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
Ekspresi gen merupakan suatu rangkaian proses penerjemahan informasi
genetik, di dalam bentuk urutan basa pada DNA atau RNA, menjadi protein.
Ekspresi genetik adalah suatu rangkaian proses kompleks yang melibatkan
banyak faktor. Salah satu ciri penting pada jasad hidup adalah keteraturan
system
Kontrol utama dari ekspresi gen terjadi pada tingkat awal transkripsi.
Transkripsi diawali oleh pada unsur promotor proksimal yang membentuk
sekitar 30 nukleotida di hulu dari tempat start transkripsi. Daerah ini
mengandung yang disebut sebagai books TATA dengan rangkaian TATA atau
rangkaian yang serupa.Struktur ini mengikat suatu kompleks protein yang
dikenal sebagai faktor books TATA, dalam hal ini termasuk protein protein
pengikatan books TATA (TBP atau TFIID). Faktor lain seperti TFII, TFIII
dan polimerase RNA.
Ekspresi gen di dalam sel memerlukan dua proses yaitu transkripsi dan
translasi.
1. Transkripsi
Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetik.
Urutan nukleotida pada salah satu untaian molekul DNA digunakan sebagai
cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA. Molekul RNA yang
disintesis adalah mRNA (messenger RNA), tRNA (transfer RNA) dan
rRNA (ribosomal RNA). Molekul mRNA adalah RNA yang merupakan
salinan kode-kode genetik pada DNA yang dalam proses selanjutnya (pada

8
proses translasi) akan diterjemahkan menjadi urutan asam-asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu. Molekul tRNA adalah
RNA yang berperan membawa asam-asam amino spesifik yang akan
digabungkan dalam sintesis protein (translasi).
Dalam transkripsi beberapa komponen utama yang terlibat adalah:
a. Enzim RNA polimerase mengikat untai DNA cetakan pada suatu daerah
yang mempunyai urutan basa tertentu sepanjang 20 hingga 200 basa.
Daerah ini dinamakan promoter. Baik pada prokariot maupun eukariot,
promoter selalu membawa suatu urutan basa yang tetap atau hampir
tetap sehingga urutan ini dikatakan sebagai urutan konsensus. Pada
prokariot urutan konsensusnya adalah TATAAT dan disebut kotak
Pribnow, sedangkan pada eukariot urutan konsensusnya adalah
TATAAAT dan disebut kotak TATA. Urutan konsensus akan
menunjukkan kepada RNA polimerase tempat dimulainya sintesis.
Kekuatan pengikatan RNA polimerase oleh promoter yang berbeda
sangat bervariasi. Hal ini mengakibatkan perbedaan kekuatan ekspresi
gen
b. Setelah mengalami pengikatan oleh promoter, RNA polimerase akan
terikat pada suatu tempat di dekat daerah promoter, yang dinamakan
tempat awal polimerisasi. Nukleosida trifosfat pertama akan diletakkan
di tempat ini dan sintesis RNA pun segera dimulai.
c. Selama sintesis RNA berlangsung RNA polimerase bergerak di
sepanjang molekul DNA cetakan sambil menambahkan nukleotida demi
nukleotida kepada untai RNA yang sedang diperpanjang.
d. Molekul RNA yang baru saja selesai disintesis, dan juga enzim RNA
polimerase, segera terlepas dari untai DNA cetakan begitu enzim
tersebut mencapai urutan basa pengakhir (terminasi). Terminasi dapat
terjadi oleh dua macam sebab, yaitu terminasi yang hanya bergantung
kepada urutan basa cetakan (disebut terminasi diri) dan terminasi yang
memerlukan kehadiran suatu protein khusus (protein rho). Di antara
keduanya terminasi diri lebih umum dijumpai. Terminasi diri terjadi

9
pada urutan basa palindrom yang diikuti oleh beberapa adenin (A).
Urutan palindrom adalah urutan yang sama jika dibaca dari dua arah
yang berlawanan. Oleh karena urutan palindom ini biasanya diselingi
oleh beberapa basa tertentu, maka molekul RNA yang dihasilkan akan
mempunyai ujung terminasi berbentuk batang dan kala (loop)
2. Tranlansi
Bila dibandingkan dengan transkripsi, translasi merupakan proses yang
lebih rumit karena melibatkan fungsi berbagai makromolekul. Oleh karena
kebanyakan di antara makromolekul ini terdapat dalam jumlah besar di
dalam sel, maka sistem translasi menjadi bagian utama mesin metabolisme
pada tiap sel. Makromolekul yang harus berperan dalam proses translasi
tersebut meliputi:
a. Lebih dari 50 polipeptida serta 3 hingga 5 molekul RNA di dalam tiap
ribosom,
b. Sekurang-kurangnya 20 macam enzim aminoasil-tRNA sintetase yang
akan mengaktifkan asam amino,
c. Empat puluh hingga 60 molekul tRNA yang berbeda,
d. Sedikitnya 9 protein terlarut yang terlibat dalam inisiasi, elongasi, dan
terminasi polipeptida.
Translasi, atau pada hakekatnya sintesis protein, berlangsung di dalam
ribosom, suatu struktur organel yang banyak terdapat di dalam sitoplasma.
Ribosom terdiri atas dua subunit, besar dan kecil, yang akan menyatu
selama inisiasi translasi dan terpisah ketika translasi telah selesai. Ukuran
ribosom sering dinyatakan atas dasar laju pengendapannya selama
sentrifugasi sebagai satuan yang disebut satuan Svedberg (S). Pada
kebanyakan prokariot ribosom mempunyai ukuran 70S, sedangkan pada
eukariot biasanya sekitar 80S.
Pada saat translasi, setiap asam amino akan dibawa ke ribosom oleh
tRNA (RNA transfer). Paling tidak ada satu macam tRNA untuk setiap
asam amino, beberapa asam amino bahkan memiliki lebih dari satu macam
tRNA. Setiap tRNA memiliki sekuens khas yang disebut antikodon, yaitu

10
sekuens yang merupakan komplemen dari sekuen kodon pada mRNA.
Komplementasi basa dari sekuens. kodon dan antikodon menjamin setiap
asam amino akan ditambahkan pada posisi yang tepat pada untai protein
yang sedang dibentuk. Secara umum, proses translasi dapat dibagi dalam 3
tahap, yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi. Pada saat inisiasi, keempat
komponen translasi yaitu ribosom, protein-protein faktor translasi, mRNA
dan aminoasil-tRNA bergabung membentuk kompleks di posisi kodon
pertama atau kodon start dalam untai mRNA. Pada saat elongasi, yaitu
selama pembentukan polipeptida, kompleks ini bergerak, atau melakukan
translokasi, sepanjang untai mRNA dengan arah 5’  3’. Jadi kompleks
translasi membaca mRNA dari arah ujung 5’  3’. Polipeptida baru
terbentuk dari ujung N (amino) ke arah ujung C (karboksil). Dan akhirnya,
pada terminasi translasi, kompleks ini akan terurai, kedua subunit ribosom,
subunit besar dan subunit kecil, terpisah dan siap untuk berpartisipasi pada
proses translasi berikutnya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sintesis protein adalah proses pembentukan pratikel protein yang
melibatkan sintesis RNA dan dipengaruhi oleh DNA. Gen (DNA)
hanya memberikan perintah untuk membuat protein tertentu.
2. Tahapan sintesis protein terbagi menjadi dua bagian yaitu transkripsi
dan translasi.
3. Ekspresi gen adalah proses penggunaan informasi genetik yang
tersimpan di dalam gen untuk mensintesis senyawa-senyawa produk
gen.

12
DAFTAR PUSTAKA

Geovana, D. 2020. Mekanisme Ekspresi Gen Pada Organisme Prokariot dan


Enzim-enzim yang Berperan. Jakarta: Prodi Pend. Biologi Universitas
Muhammadiyah Hamka

Hamidah, I. dkk., 2020. Validasi Media Pembelajaran Alat Peraga Sintesis Protein
Berbahan Baku Limbah Plastik. Report of Biological Education. 1 (2): 44.
https://jurnal.ummi.ac.id/index.php/rebion/article/download/988/567.
Diakses 19 Maret 2023.

Sinaga, E. (2010). Regulasi Ekspresi Gen. Jakarta: Fakultas Biologi Universitas


Nasional.

13

Anda mungkin juga menyukai