Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GENETIKA

ALIRAN INFORMASI GENETIKA DAN EKSPRESI GEN

Disusun oleh :

Kelompok 1

1.Shinta Alena (A1D017071)


2.Amalia Lestari (A1D017072)
3.Nyak Suci Riyanti (A1D017076)
4.Kurnia Widiyani (A1D017079)

Dosen Pembimbing :

1. Dra. Yennita, M. Si

2. Alif Yanuar Zukmadini, M.Pd

FAKULTAS PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS BENGKULU

1
2020

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. Karena
atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah
Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak
untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya
kebaikan. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Aliran Informasi
Genetika dan Ekspresi Gen", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Walaupun
makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.Penulis menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum
sempurna, oleh karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas
mandiri ini dan bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.

Bengkulu, 1April 2020

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Hal :
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Pengertian Informasi Genetika...............................................................................................5
2.2 Proses Aliran Informasi Genetik/Dogma Sentral...................................................................5
2.3 Pengertian Ekspresi Gen......................................................................................................11
2.4 Produk-produk Ekspresi Gen...............................................................................................12
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses
biologis dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya. Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada
organisme maupun sub organisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.dalam biologi,
ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan keankeragaman organisme hidup.
Genetika dapat diaplikasikan dalam berbagai studi tentang kehidupan seperti bacteria,
plantae, animalia,dan manusia.
Dalam kaitannya dengan genetika, DNA yang terdapat dalam kromosom memiliki
peran/kontibusi yang amat penting. DNA adalah bahan genetika mendasar yang
mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, terakspresikan dalam bentuk polipetida,
meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNAyang
memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).
Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam
rangkaian The Central Dogma, yang berbunyi : Aliran informasi DNA dapat
diteruska ke sel-selmaupun individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan
menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA., yang kemudian dapat
ditranslasikan menjadi polipeptida,unit pembangunan suatupenotip dari organisme
yang ada. Berdasarkan informasi tersebut,maka pada makalah ini akan dibahas
mengenai materi aliran informasi genetik dan ekspresi gen.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian informasi genetika?
1.2.2 Bagaimana proses aliran informasi gentik/dogma sectral ?
1.2.3 Apa pengertian ekspresi gen ?
1.2.4 Apa produk-produk ekspresi gen?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian informasi genetika
1.3.2 proses aliran informasi gentik/dogma sectral ?
1.3.3 Apa pengertian ekspresi gen ?
1.3.4 Apa produk-produk ekspresi gen?
4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Informasi Genetika


Gen dalam bentuknya yang tersimpan adalah perintah genetik yang
terkandung di dalam urutan spesifik polimer basa deoksiribonukleat, atau DNA.
Urutan spesifik basa nukleat tersebut merupakan faktor kekal yang diwariskan dari
tetua kepada turunannya. Gen, yang dalam kamus Genetika Mendel dikenal dengan
istilah ‘faktor” atau “pembawa sifat”, selain harus diteruskan kepada turunannya
melalui mekanisme cetak-copy (replication), informasi tersebut juga harus terekspresi
ke dalam struktur RNA atau protein dengan fungsinya yang khas.
Dari bentuknya yang tersimpan, di dalam urutan spesifik basa nukleat, gen
disalin ke dalam rantai tunggal asam nukleat, RNA, dan dikirim ke sitoplasma. Di
dalam sitoplasma, protein-protein mesin yang disebut ribosom, menggunakan kamus
molekuler dwi-bahasa triplet basa nukleat (atau kodon) – asam amino,
menterjemahkan RNA ke dalam bentuk rantai protein
Gen adalah DNA, yaitu suatu materi dengan sifat-sifat fisik-kimiawinya. Ia
dapat diisolasi, disimpan di dalam lemari pendingin, dipotong, dan disambung
kembali atau disambung dengan potongan DNA yang sumbernya bukan dari
organisme yang sama. Namun tidak sekedar benda fisik, ia dapat dikirim ke dalam
lingkungan seluler, dan berperilaku sebagai materi biologis: menyimpan informasi,
mereproduksi, dan menjadi cetakan bagi ekspresi informasi. Sifat kimia-fisik dan
biolgois inilah yang menjadi landasan dari lahirnya: bioteknologi molekuler
(Campbell, 2002)

2.2 Proses Aliran Informasi Genetik/Dogma Sentral

Dogma central pada dasarnya merupakan suatu yang menggambarkan kerja


DNA, yaitu informasi yang terkandung didalam DNA, yang selanjutnya digunakan
untuk menghasilkan molekul RNA melalui transkripsi dan dari RNA ini akan
dilanjutkan untuk menghasilkan suatu protein melalui proses translasi. Dalam
pengertian lain disebutkan bahwa dogma central merupakan penjelasan dari suatu
ekspresi gen dari DNA → RNA → Protein.
Tiga proses molekuler utama yang memiliki peranan penting dalam aliran
informasi genetik tersebut adalah replikasi, transkripsi dan translasi. Untuk beberapa

5
spesies virus, di mana materi genetiknya terdapat dalam bentuk RNA, memerlukan
suatu proses yang merupakan kebalikan dari transkripsi yang disebut reverse
transcription. Untuk berlangsungnya tiap proses molekuler tersebut, diperlukan
enzim-enzim tertentu, di antaranya adalah :
 DNA polymerase - mensintesis DNA dari cetakan DNA (DNA template);
digunakan untuk kloning DNA
 DNA ligase - membentuk ikatan kovalen antara ujung-ujung untaian satu rantai
DNA yang bebas saat proses replikasi DNA; digunakan untuk kloning DNA
 Reverse transcriptase - Mensintesis DNA dari cetakan (template) RNA; digunakan
untuk kloning cDNA (Mokasuli, 2009).
Adapun proses aliran energinya yaitu :
1. Replikasi
Proses replikasi DNA adalah proses pengandaan DNA dimana proses ini
diperlukan dalam pembelahan sel. Sebelum proses ekspresi gen, biasanya DNA
dilipatgandakan menjadi lebih banyak. Proses replikasi DNA pada dasarnya adalah
1 double stranded DNA dicopy menjadi 2 buah, dari 2 buah akan dicopy menjadi 4
buah. Jadi berawal dari denaturasi DNA yang akan membuka pilinan dari double
stranded menjadi single stranded. Kemudian dengan bantuan sebuah enzim yang
disebut DNA polimerase, DNA akan terikat DNA polimerase kemudian copy DNA
terjadi. Melalui prinsip replikasi DNA ini lah PCR (Polymerase Chain Reaction)
dilakukan.
2. Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai
cetakan atau template, sedangkan rantai komplemennya disebut rantai non
template. Rentangan DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit
transkripsi. Informasi dari DNA untuk sintesis protein dibawa oleh m RNA. RNA
dihasilkan dari aktifitas enzim RNA polimerase. Enzim polimerasi membuka
pilinan kedua rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA.
Enzim RNA polimerase merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’-3’,
saat terjadi perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida
spesifik di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di sepanjang DNA
menandai dimana transkripsi suatu gen dimulai dan diakhiri.

6
Gambar 1: Tahapan Transkripsi

Adapun tahapan transkripsi yaitu :


Inisiasi (Pengawalan)
Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali
transkripsi disebut promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi
dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang
digunakan sebagai cetakan.
Elongasi (Pemanjangan)
Pilinan heliks ganda DNA terbuka secara berurutan. Setelah sintesis
RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul RNA
baru akan lepas dari cetakan DNA-nya. Setelah promotor RNA polimerase
melekat pada enzim tersebut akan terus bergerak sepanjang molekul DNA,
mengurai dan meluruskan heliks tersebut. Dalam pemanjangan, nukleotida
ditambahkan secara kovalen pada ujung 3 ‘molekul RNA yang baru dibentuk.
Misalnya, DNA template nukleotida A, maka nukleotida RNA yang
ditambahkan adalah U, dan seterusnya. Pemanjangan maksimum tingkat
molekul transkrip RNA berrkisar antara 30-60 nukleotida per detik.
Pemanjangan kecepatan tidak konstan.

7
Terminasi (Penghentian)
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi
urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi
merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai sinyal terminasi yang
sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada
akhir sinyal terminasi; yaitu, polimerase mencapai titik terminasi sambil
melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus
melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam Mrna. Pada titik
yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, Mrna ini dipotong hingga
terlepas dari enzim tersebut (Nusantari, 2015).
3. Translasi
Translasi merupakan tahap kedua produksi protein, setelah transkripsi,
pengkodean DNA menjadi petunjuk untuk perakitan protein dalam bentuk Mrna.
Translasi membuat struktur dasar yang mendasari banyak jaringan hidup, tetapi
aspek penting sintesis protein berlanjut setelah terjemahan. Tahap translasi dalam
sintesis protein terjadi dalam sel tetapi di luar inti, dalam struktur khusus yang
disebut ribosom. Translasi adalah perakitan protein dari asam amino dalam urutan
tertentu sesuai dengan petunjuk dari Mrna. Mrna bergerak keluar dari inti ke
ribosom sel ketika translasi dimulai. RNA diatur sesuai dengan kode tertentu, di
mana urutan tiga nukleotida diatur untuk mengkodekan asam amino yang sesuai,
sebuah unit yang disebut kodon. Ribosom mengelilingi Mrna, menggunakannya
untuk merakit sebuah rantai asam amino dalam urutan yang sama bahwa mereka
akan ditemukan dalam protein selesai. Ini membentuk kompleks pasangan satu
asam amino dengan kodon Mrna yang sesuai. Translasi terdiri dari tiga tahap (sama
seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu Mrna, Trna,
dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga
membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin
triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
Adapun tahap translasi yaitu :
Aktivasi
Aktivasi Trna dengan asam amino yang dikatalisis oleh aminoasil Trna
sintetase. Enzim aminoasil Trna sintetase bekerja spesifik untuk menjamin

8
agar hanya asam amino yang tepat yang akan diikat Trna yang spesifik. E.
Coli mempunyai kurang lebih 20 macam aminoasil Trna sintetase.
Tahap-tahap reaksi aktivasi:
a) Asam amino diaktivasi oleh ATP membentuk amino asil adenilat.
b) Pembentukan ikatan kovalen/ester antara amino asil sdenilat dengan Trna.
Reaksi terjadi pada gugus hidroksil pada posisi 2’ atau 3’.
Inisiasi (Pengawalan)
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu Mrna, sebuah
Trna yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit
ribosom. Mrna yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh
ribosom, kemudian Mrna masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika Mrna masuk ke
ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk
setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang
datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa
ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk sate, di
mana tusuknya adalah “Mrna” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian,
proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I
terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), Trna yang membawa antikodon UAC dan
asam amino metionin datang. Trna masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini
berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon Trna
dengan kodon Mrna selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh
protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal (Yuwono, 2015).

Gambar 2 : Tahap inisiasi translasi

9
Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino
ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom
terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya
kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU
sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang
pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.
Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera
diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin.
tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan
dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian
seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom,
yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi
polipeptida. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan
antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang
tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke
sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul
rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu
mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida
yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.

Gambar 3 : Tahap elongasi translasi

10
Terminasi (Penghentian)
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga
kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG,
dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak
sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian
“diproses” menjadi protein (Widiawati, 2013).

Gambar 4 : Tahap terminasi translasi

2.3 Pengertian Ekspresi Gen


Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu organism oleh
gen. Suatu sifat yang dimiliki oleh organism merupakan hasil metabolism
yang terjadi di dalam sel. Proses metaboisme dapat berlangsung karena adanya
enzim yang berfungsi sebagai katalisator proses-proses biokimia. Enzim dan
protein lainnya diterjemahkan dari urutan nukleotida yang ada pada molekul
mRNA, dan molekul mRNA itu sendiri disintesis berdasarkan utas cetakan
DNA. Gen tersusun dari molekul DNA, sehingga gen menentukan sifat suatu
organism.
Secara umum dapat dikatakan bahwa proses ekspresi genetik dimulai
dan diatur sejak pra inisiasi transkripsi. Mekanisme pengaturan ekspresi gen ini
disebut dengan regulasi ekspresi gen. Regulasi ekspresi gen merupakan aspek
yang sangat penting bagi jasad hidup. Tanpa sistem pengendali yang efisien,
sel akan kehilangan banyak energi yang akan merugikan jasad hidup.

11
2.4 Produk-produk Ekspresi Gen
1. RNA Transfer (RNA-t)
RNA-t disebut RNA transfer atau pemindahan dan merupakan RNA yang
terpendek. Fungsi RNA-t menerjemahkan kode-kode (kodon) yang dibawa oleh
RNA-m dan RNA-t juga berfungsi mengikat asam-asam amino yang akan disusun
menjadi protein dan mengangkutnya ke ribosom. Hasil terjemahan ini berupa
deretan basa nitrogen yang sesuai dengan kodon yang ada pada RNA-m. RNA-t
harus komplemen dengan kodon yang ada pada RNA d, sehingga disebut
antikodon. Antikodon adalah triplet basa nitrogen yang terikat dengan kodon
RNA-m secara spesifik. RNA-t juga membawa asam amino yang sesuai dengan
kofon-kofon RNA-d. RNA-t mempunyai antikodon yang mampu mengenai dua
atau lebih kodon yang berbeda sehingga jumlahnya lebih sedikit dari jumlah
kodon, yaitu sekitar 45 dari jumlah total kodon sebanyak 61.
2. RNA ribosom (RNA-r)
rRNA (ribosome-Ribonucleic Acid) atau Asam Ribonukleat
ribosomal adalah molekul utama penyusun ribosom. RNA ribosomal merupakan
RNA yang membungkus ribosom (bola ganda yang tersusun dari sekitar 50
protein). rRNA dan protein secara bersama membangun subunit-subunit ribosom
yang terdiri dari subunit kecil dan subunit besar untuk kemudian bergabung
membentuk ribosom fungsional ketika dua subunit terikat
pada mRNA saat translasi.
rRNA merupakan salah satu tipe dari kelompok RNA. RNA ini merupakan
RNA terbanyak yang dikandung oleh suatu sel, yaitu sekitar 83% dari RNA yang
terdapat dalam suatu sel (menyusun ribosom). Ribosom terdapat di
dalam sel dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu sekitar 200.000 ribosom yang
menyusun sekitar 25% berat kering total selnya). Dan sekitar 60% dari berat suatu
ribosom adalah rRNA. Besarnya jumlah rRNA dalam sel juga dipengaruhi
strukturnya yang stabil dan ukurannya yang besar. rRNA ini fungsinya yaitu
bersama-sama dengan protein, RNA ini akan membentuk struktur ribosom yang
mengatur proses translasi.
3. RNA duta/massenger RNA (RNA-m)
RNA duta atau mRNA merupakan asam nukleat/polinukleotida berbentukpita
tunggal linier dan merupakan RNA yang terpanjang. mRNA memiliki peran
sebagai pola cetakan untuk membentuk polipeptida dan fungsi utamanya adalah

12
membawa kode genetik dari DNA di inti sel menuju ribososm di sitoplasma.
Setelah fungsinya dilakukan, mRNA akan dihancurkan didalam plasma.
(Yatim W, 1996)

Gambar 5 : Ribonucleic acid (RNA), mRNA, tRNA, rRNA

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses
biologis dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya. Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada
organisme maupun sub organisme (seperti virus dan prion). Dogma central pada
dasarnya merupakan suatu yang menggambarkan kerja DNA, yaitu informasi yang
terkandung didalam DNA, yang selanjutnya digunakan untuk menghasilkan molekul
RNA melalui transkripsi dan dari RNA ini akan dilanjutkan untuk menghasilkan suatu
protein melalui proses translasi. Ekspresi gen adalah proses penentuan sifat suatu
organism oleh gen. Suatu sifat yang dimiliki oleh organism merupakan hasil
metabolism yang terjadi di dalam sel. Produk-produk Ekspresi Gen yaitu RNA transfer
(RNA-t), RNA massengger (RNA-m), dan RNA ribosom (RNA-r).

3.2 Saran

Untuk memahami materi mengenai aliran informasi genetika dan ekspresi gen
akan lebih baik jika mempelajarinya lebih banyak lagi sumber-sumber yang lebih
banyak lagi, sehingga materi ini dapat lebih di mengerti. Dalam pembuatan makalah
sebaiknya lebih lengkap lagi sehingga bisa menjadi sebagai acuan pembelajaran untuk
kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece, Mitchel. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga

Mokosuli YS, dkk. 2005. Intisari Biokimia. FMIPA Universitas Manado

Nusantari, E. 2015. Genetika. Yogyakarta : CV Budi Utama

Widiawati T, Anggraito YU. 2013. Buku Ajar Biologi Molekuler. Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Semarang

Yatim Wildan. 1996. Genetika Edisi 5. Baandung : Tarsito

Yuwono, Tribowo. 2015. Biologi Molekular. Jakarta : Erlangga

15

Anda mungkin juga menyukai