Disusun Oleh:
Kelompok IV
Nayla (0310213054)
Rifdha (0310213057)
MEDAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt. Karena telah memberikan kami Rahmat berupa
kesehatan dan kesempatan waktu sehingga kami mampu menyelesaikan tugas mata kuliah
Biologi Sel yaitu pembuatan tugas berupa makalah yang berjudul “Pengaturan Ekspresi Gen”.
Shalawat dan salam semoga tetap dicurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Keluarga, sahabat
dan para pengikutnya. Dalam persiapan penyusunan makalah ini kami mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Dosen pengampu mata kuliah Biologi Sel yaitu Ibu Irda Wahida, M.Pd yang telah
memberikan arahan dalam tugas ini dalam rangka kegiatan pembelajaran.
Dan tidak lupa juga Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah terkait
dalam membantu penyelesaian tugas makalah ini. Kami sebagai penyusun mohon maaf kepada
pembaca jika terdapat banyak bentuk kesalahan baik dalam penyajian seperti bahasa atau opini
kami, dimohonkan kritik dan saran yang membangun agar pembuatan tugas kedepannya bisa
menjadi lebih baik lagi, akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Kelompok IV
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua sel dalam satu individu organisme mengandung perangkat DNA atau
perangkat genetik yang sama. Sel-sel dari berbagai jaringan yang menyusun jantung, hati,
paru-paru, ginjal, otak, kulit, tulang, dan lain-lain memiliki DNA yang sama di dalam
nukleusnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap sel dalam tubuh individu
sebuah organisme menyimpan informasi dan mengkode semua protein dan RNA yang
diperlukan dalam kehidupan organisme tersebut. Tetapi pada kenyataannya, sel-sel
tersebut memproduksi protein-protein yang berbeda-beda satu sama lain. Banyak protein-
protein yang diproduksi sel-sel kulit tidak diproduksi oleh sel-sel otak, demikian pula
sebaliknya. Bahkan sel yang sama dapat memproduksi protein yang berbeda pada saat
dan kondisi lingkungan yang berbeda. Hal ini disebabkan adanya pengaturan atau
regulasi ekspresi gen di dalam sel setiap organisme. Regulasi gen ini yang menyebabkan
ada sel-sel yang secara spesifik memproduksi sebuah protein tertentu yang tidak
diproduksi oleh sel-sel lain.
Ekspresi gen merupakan proses bagaimana informasi yang ada di dalam DNA bisa
di copy melalui proses traskripsi dalam organisme eukariot. Hasil proses transkripsi
adalah hn RNA (transkrip primer). Di dalam organisme cukariot ada tahapan proses
tertentu sebelum menghasilkan RNA, yaitu RNA processing. Kemudian diikuti tahap
translasi yang akhirnya menghasilkan polypeptida. Jika dalam proses tersebut ada
tahapan yang tidak terjadi, maka dalam hal ini tidak termasuk dalam kategori bahwa gen
tersebut telah terekspresi atau dengan akta lain tidak terjadi ekspresi gen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengaturan ekspresi gen
2. Apa saja struktur dari ekspresi gen
3. Apa yang dimaksud dengan mekanisme ekspresi gen
4. Apa perbedaan mekanisme ekspresi gen pada Prokariotik dan Eukariotik
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari ekspersi gen
2. Untuk mengetahui struktur dari ekspresi gen
3. Untuk mengetahui mekanisme ekspresi gen
4. Untuk mengetahui mekanisme ekspresi genpada prokariotik dan eukariotik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
sintesis protein yang mengendalikan bentuk organisme, atau yang bertindak sebagai
enzim yang mengkatalisasi lintasan metabolisme spesifik yang menjadi ciri organisme.
Regulasi ekspresi gen dengan demikian penting untuk perkembangan suatu organisme.
4
polimerase. Namun letaknya tidak pada lokasi yang spesifik seperti operator, ada yg
jauh di upstream atau bahkan downstream dari titik awal transkripsi.
4. Terminator
Terminator dicirikan dengan struktur jepit rambut / hairpin dan lengkungan yang kaya
akan urutan GC yang terbentuk pada molekul RNA hasil transkripsi .
Pada umumnya struktur gen pada prokariotik dan eukariotik sama yaitu tersusun dari
bagian pengkode, promotor, operator, terminor.Perbedaannya terletak pada bagian
pengkode. Bagian pengkode pada prokariotik terdapat bagian intron yang tidak dapat
diekspresikan sehingga semuanya ekson, kecuali pada Archaebacteria dan bakteriofag
ada yangmemiliki intron. Sedangkan bagian pengkode pada eukariotik terdiri
dariekson dan intron (Fred,2005).
5
pembawa asam amino yang akandirangkaikan menjadi polipeptida yang sesuai
dengan sandi yang terdapat pada mRNA. rRNA berfungsi sebagai salah satu
penyusun ribosom Proses transkripsi dikatalis oleh enzim transcriptase atau RNA
polymerase. Pada organism prokariot seperti E. Coli, hanya terdapat satu jenis RNA
polymerase untuk mengkatalisis sintesis semua jenis RNA. Padaorganism eukariot,
terdapat tiga jenis RNA polymerase, yaitu: (1) RNA polymerase I yang berfungsi
untuk mengkatalisis pembentukan RNA. (2)RNA polymerase II yang berperan dalam
sintesis tRNA dan beberapamolekul rRNA, dan (3) RNA polymerase III yang
bertugas mengkatalisis proses sintesis mRNA.
Transkripsi berlangsung dalam 3 tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan teminasi.
Masing-masing tahap akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
1. Inisiasi
Setelah mengalami pengikatan oleh promoter, RNA polimerase akan
terikat pada suatu tempat di dekat promoter, yangdinamakan tempat awal
polimerisasi atau tapak inisiasi (initiation site). Tempat ini sering dinyatakan
sebagai posisi +1 untuk gen yangakan ditranskripsi. Nukleosida trifosfat
pertama akan diletakkan ditapak inisiasi dan sintesis RNA pun segera dimulai.
2. Elongasi
Merupakan pengikatan enzim RNA polimerase besertakofaktor-
kofaktornya pada untai DNA cetakan membentuk kompleks transkripsi.
Selama sintesis RNA berlangsung kompleks transkripsiakan bergeser di
sepanjang molekul DNA cetakan sehingga nukleotidademi nukleotida akan
ditambahkan kepada untai RNA yang sedang diperpanjang pada ujung 3’ nya.
Jadi, elongasi atau polimerisasi RNA berlangsung dari arah 5’ ke 3’,
sementara RNA polimerasenya sendiri bergerak dari arah 3’ ke 5’ di
sepanjang untai DNA cetakan.
3. Terminasi
Yaitu berakhirnya polimerisasi RNA ditandai oleh disosiasikompleks
transkripsi atau terlepasnya enzim RNA polimerase besertakofaktor-
kofaktornya dari untai DNA cetakan. Begitu pula halnyadengan molekul RNA
hasil sintesis. Hal ini terjadi ketika RNA polimerase mencapai urutan basa
6
tertentu yang disebut dengan terminator. Terminasi transkripsi dapat terjadi
oleh dua macam sebab,yaitu terminasi yang hanya bergantung kepada urutan
basa cetakan (disebut terminasi diri) dan terminasi yang memerlukan
kehadiran suatu protein khusus ( Protein rho).
b. Translasi
Translasi adalah tahap penerus dari transkripsi, dalam tahap initerjadi proses
penerjemahan urutan kodon pada mRNA oleh tRNAmenjadi urutan asam amino.
Proses ini terjadi di sitoplasma olehribosom. Ribosom terdiri atas 2 unit yaitu unit
besar dan unit kecil.Penerjemahan satu kodon mengahsilkan satu asam amino. Dalam
prosestranslasi terjadi 3 tahap yaitu inisiasi, elongasi, terminasi.
1. Inisiasi
Dimulai dengan pengenalan rangkaian AUG, kemudianmengenal dan
berikatan dengan molekul tRNA pada antikodon untukasam amino yang
khusus, seperti ACC untuk tryptophan, dengan caraini activating enzymes
mengikatkan molecules tRNA ke asam aminotertentu, setelah itu baru fase
pemanjangan dengan cara pembacaanyang sama.
2. Elongasi
Yaitu proses penyusunan polipeptida yang dibawa olehRNAt. Proses
tersebut terjadi pada saat RNAt masuk kedalamribosom pada posisi A
kemudian bergeser ke posisi P untukmelepaskan asam amino yang dibawanya
. kemudian RNAt bergeserlagi ke posisi E untuk keluar dari ribosom. Setelah
satu RNAt keluardari ribosom maka ribosom bergeser satu rantai kodon ke
arah ujung 3’ pada mRNA sehingga RNAt lainnya akan menduduki posisi
Apadaribosom yang telah kosong. Proses tersebut akan berlangsung
terussampai pada kodon stop yaitu UGA atau UAA atau UAG. Kodon stop itu
sendiri adalah triplet yang menandai berakhirnya proses penyusunan rantai
polipeptida.
3. Terminasi
Merupakan tahap akhir dari proses translasi danmerupakan tahap
pelepasan rantai polipeptida dari ribosom. Dalam pelepasan rantai polipeptida
ada satu protein yang disebut sebagaifaktor pelepasan yang akan mengikatkan
7
diri pada kodon stop di site A dan menambahkan air pada rantai polipepida.
Reaksi ini akan memutuskan (menghidrolisis) ikatan antara polipeptida yang
sudah selesai tRNA disitus P, sehingga polipeptida akan terlepas.
8
Proses transkripsi terjadi di dalam inti sel
2. Gen
Sel Prokariotik
Pada sel prokariotik terdiri dari 3 macam gen yakni:
a. Promotor
Adalah bagian yang mendukung dalam mengendalikan proses
transkripsi. Fungsi promotor adalah sebagai tempat awal pelekatan
enzim RNA polimerase yang nantinya melakukan transkripsi pada
bagian gen strukturalnya.
b. Struktural
Adalah bagian yang mengandung urutan DNA spesifik (kode
genetik) yang akan ditranskripsi.
c. Terminator
Adalah bagian yang memberikan sinyal pada enzim RNA
polimerase untuk menghentikan proses transkripsi.
Sel Eukariotik
Pada sel eukariotik, gen dibedakan menjadi 3 macam kelas:
a. Gen kelas 1
Meliputi gen-gen yg mengkode 18SrRNA, 28SIRNA dan
5,8SrRNA (ditranskripsi oleh RNA polimerase I). Pada gen kelas I
terdapat dua macam promoter yaitu promoter antara (spacer
promoter) dan promoter utama
b. Gen kelas II
Meliputi semua gen yang mengkode protein dan beberapa RNA
berukuran kecil yang terdapat di dalam nukleus (ditranskripsi oleh
RNApolimerase II).
c. Gen kelas III
Meliputi gen-gen yg mengkode tRNA. 5 SrRNA dan beberapa
RNA kecil yang ada di dalam nukleus (ditranskripsi oleh RNA
polimerase III). Sebagian besar gen kelas III merupakan suam
cluster dan berulang.
9
3. Sistem operon
Pada prokariotik, gen diorganisasikan dalam satu sistem operon. Satu
promoter untuk mengendalikan seluruh gen struktural Contoh dari
operon adalah operon lac yang mengendalikan kemampuan
metabolisme laktosa pada bakteri Eschericia coli.
Pada eukariotik tidak dikenal adanya sistim operon karena satu
promotor mengendalikan seluruh gen struktural. Pada gen struktural
eukariotik, keberadaan introu merupakan hal yang sering dijumpai
meskipun tidak semua gen enkariotik mengandung intron.
4. Sifat ekspresi gen
Sel Prokariotik
Sifat ekspresi gen mRNA pada sel Prokariotik adalalı polisistronik.
Hal ini berarti dalam satu transkrip terkandung lebih dari satu
rangkaian kodon (sistron) polipeptida yang berbeda.
Sel Eukariotik
Sifat ekspresi gen RNA pada sel eukariotik adalah monosistronik. Hal
ini berarti dalam satu transkrip yang dihasilkan hanya mengkode satu
macam produk ekspresi gen, Saat mRNA mambawa satu macam
rangkaian kodon untuk satu macam polipeptida.
5. Proses splicing
Sel Prokariotik
Splicing merupakan proses pemotongan dan penyambungan RNA.
Pada sel prokariotik tidak terjadi splicing. Hal ini dikarenakan pada sel
prokariotik tidak terdapat intron dalam satu untai mRNA hasil
transkripsi (kecuali pada beberapa Archaea tertentu.
Sel Eukariotik
Pada sel eukariotik terjadi splicing karena dalam satu untai mRNA
hasil transkripsi yang akan diterjemahkan terdapat intron dan ekson
yang berseling-seling. Terjadinya splicing ini adalah ketika fase pasca
transkripsi Awalnya, gen memiliki 2 macam kode yakni ekson dan
intron. Ekson merupakan kode yang dipakai sedangkan introu
10
merupakan kode yang tidak pakai dan akan dibuang. Selanjutnya
terjadi proses pemotongan intron dan penyambungan ekson.
6. Proses capping dan poliadenilasi
Sel Prokariotik
Pada sel prokariotik tidak terjadi proses capping dan poliadenilasi.
Hasil dari sintesis RNA polimerase dapat langsung melanjutkan proses
transkripsi.
Sel Eukariotik
Pada sel eukariotik, setiap ujung molekul pre-mRNA yang telah
terbentuk dimodifikasi dengan cara tergantung.
Perbedaan proses transalasi pada sel prokariotik dan eukariotik dapat dijelaskan sebagai
berikut:
11
3. Sub Unit Ribosomal
Sel Prokariotik
Sub unit ribosomal adalah 70S yang terdiri dari bagian besar 508 dan bagian
kecil 305.
Sel Eukariotik
Sub unit ribosomal adalah 80S yang terdiri dari bagian besar 60S dan bagian
kecil 408.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode didalam gen
diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Ekspresi Gen juga
dapat diartikan bagaimana sel mengatur untuk memperlihatkan ciri-ciri mahluk hidup
tersebut berdasarkan gen-gen yangdi miliki.
2. Struktur gen tersusun beberapa yaitu: daerah pengkode, promotor, operator dan
terminator.
3. Mekanisme Ekspresi Gen dibagi menjadi dua yaitu: transkripsi dan translasi
4. Perbedaan Mekanisme Ekspresi Gen pada Prokariotik dan Eukariotik, yaitu: waktu dan
lokasi, gen, sistem operon, sifat eskpresi gen, sistem operon, proses splicing dan proses
capping dan poliadenisasi.
B. Saran
Kami menyadari bahwasannya makalah yang kami sajikan ini jauh dari kata
sempurna dan masih banyak lagi terdapat kekurangan didalamya. Oleh karena itu kritik dan
saran sangat dibutuhkan agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Penulis
berkeinginan kepada pembaca agar terus bersemangat dalam mempelajari segala ilmu
pengetahuan agar bisa menjadi alumni yang berkarakter dan mampu berkontribusi nyata
sehingga bisa melakukan hal yang lebihbaik lagi dalam membangun semangat bangsa dan
Negara.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hadiwiyono. 2011. Blood bacterial wilt disease of banana: the distributin of pathogen in infected
plant, symptoms, and potentiality of diseases tissues as sourceod infective
inoculums. Nusantara BIOSIENCE. Vol 3 (3): 112-117
Zhang, T., Haws, P., Wu, Q. (2004) Multiple variable first exons: a mechanism for cell‐ and
tissue‐specific gene regulation Genome Res., 14, 79–89
14