Disusun oleh :
D3-Keperawatan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
rahmat dan kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
patofisiologi dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Rosiah S. Kep., Ners., M. Kep. selaku dosen mata kuliah Patofiologi.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan, dan diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki kesalahan sebagimana mestinya agar diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertian Genetik........................................................................................6
B. Pengertian Interkasi Genetik.........................................................................7
C. Proses Pembentukan Genetik........................................................................8
D. Kelainan Genetik...........................................................................................9
E. Penyebab Kelainan Genetik........................................................................15
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
Kesimpulan.........................................................................................................17
Saran...................................................................................................................17
Daftar Pustaka........................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sering mendengar atau menemui seseorang yang menderita penyakit
sejak lahir . dan ada juga seseorang yang ketika sudah dewasa mendapat
suatu penyakit tertentu yang tidak disebabkan oleh virus yang menyerang
dirinya juga tidak disebabkan oleh pola hidup dan kesehatan yang
dijalankannya. Seseorang bisa saja terkena penyakit yang disebabkan
oleh keturunan. penyakit yang diturunkan secars turunan atau kita kenal
dengan penyakit genetika. Genetika adalah ilmu yang mempelajari fariasi dan
karakteristik sifat sifat yang diturunkan. gen merupakan urutan unik asam
deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu.
Gen kita di turunkan dari orang tua kita, gen inilah yang menentukan rupa
kita dan bagaimana reaksi kita terhadap keadaan tertentu. beberapa
gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal,
beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau
kromosom defektif. Pengetahuan mengenai gen yang menyebabkan penyakit
menyebabkan dilakukannya riset mengenai terapi gen, yang bertujuan
memberikan salinan gen normal kepada pasien yang terkena. Tenaga
kesehatan medis perlu memahami penting-penyakit yang di turunkan, karena
banyak penyakit genetik dapat di deteksi dengan teknik skrining genetik pada
embrio tahap awal. Skrining genetik juga penting dalam penilaian resiko
terjadinya penyakit di kehidupan mendatang, misalkan jenis kanker dan
penyakit Alzheimer. Identivikasi gen yang terlibat dalam penyakit akan
mempengaruhi terapi pasien di masa depan, selain mengobati dan merawat
pasien dengan penyakit tahap lanjut, pasien akan disarankan mengenai terapi
yang akan mencegah penyakit yang kemungkinan besar terjadi kepada
mereka.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian genetik dan intraksi genetik?
2. Bagaimana pembentukan genetik terjadi?
3. Apa itu kelainan genetik?
4. Apa penyebab dari kelainan genetik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang genetik dan intraksi genetik
2. Untuk mengetahui proses terjadinya pembentukan genetik
3. Untuk mengetahui tentang kelainan genetik
4. Untuk mengetahui penyebab dari kelainan genetik
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Genetik
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos
(bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara
“Etimologi”kata genetika berasal dari kata genos dalam bahasa latin, yang
berarti asal mula kejadian. Namun, genetika bukanlah ilmu tentang asal
mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu memang ada kaitannya
dengan hal itu juga. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati
tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara
individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa
genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat. Genetika adalah ilmu yang
berhubungan dengan studi dan pemahaman tentang faktor keturunan,
evolusi, perkembangan, ekologi, biologi molekuler dan ilmu forensin.
Berikut pengertian genetik menurut para ahli:
6
sel telur dibuahi oleh jantan akan menyelenggarakan sedikit demi
sedikit perkembangan untuk menjadi pribadi yang sempurna.
5. Francis Crick
Menjelaskan aliran informasi yang diangkut oleh DNA dalam seri The
Central Dogma, yang berbunyi aliran DNA informasi bisa diterukan
ke dalam sel serta pribadi lain dengan replikasi, dapat ditetapkan
memediasi sinyal dalam format RNA, yang dapat lantas
diterjemahkan ke dalam polipeptida, unit pembangun fenotip terdapat
organisme.
7
hipostasis pertama kali ditemukan oleh (Nelson dan Ehle). Interaksi gen
bisa berupa gen-gen dominan (epistasis dominan), dan jika interaksi terjadi
antar gen-gen resesif (epistasis resesif).
1. Epistasi dominan
2. Epistasi resesif
Epistasi resesif terjadi apabila dua gen dominan lengkap tetapi gen
resesif pada suatu lokus akan menekan penampilan allele pada lokus
yang lain. Nisbah fenotipe pada F2 adalah 9 : 3 : 4.
3. Epistasi dominan resesif
Epistasi dominan resesif terjadi apabila satu gen dominan pada satu
lokus dan homozigot resesif pada lokus yang lain bersifat epistatik,
yaitu apabila terdapat salah satu gen itu akan mencegah pemuatan hasil
akhir gen. Nisbah fenotipe pada F2 adalah 13 : 3.
4. Dominan rangkap
Epistasi dominan rangkap terjadi apabila dua allele memiliki peran
yang sama dalam mengatur satu sifat. Nisbah fenotipe pada F2 adalah
15 : 1.
5. Resesif rangkap (Suryo, 1984)
Epistasi resesif rangkap terjadi apabila fenotipe yang sama dihasilkan
oleh kedua genotipe homozigot resesif, dua gen resesif bersifat
epsitatik terhadap allele dominan. Nisbah fenotipe pada F2 adalah 9 : 7
8
rekayasa genetika menggunakan teknologi khusus yang meliputi teknologi
DNA Rekombinan.
D. Kelainan Genetik
Penyakit genetik dapat di klasifikasikan menjadi 4 macam yaitu:
1. Kelainan kromosomal
Kelainan kromosomal ditandai dengaan kelainan jumlah atau struktur
kromosom , bisa pada autosom maupun gonosom (kromosom kelamin)
penyakit genetik yang disebabkan kelainan autosom ialah sindroma
down (mongolid syndrome) , slidroma patau , slidroma edwars , dan
sidroma “cri-du-chat”. Sementara yang disebabkan kelainan gonosom
ialah sidroma turner . Kelainan gonosom inilah yang saat ini banyak
menjadi pemberitaan di media , dengan di eksposnya seseorang yang
di anggap memiliki kelamin ganda.
2. Single gene
Single gene atau monogeneticdisorders . kelainan genetik ini bisa
menyebabkan penyakit huntington dan cystice vibrosis. Hanya saja
jenis penyakit memang agak jarang ditemui meskipun ada juga
beberapa manusia yang menderita penyakit huntingtong.
3. Kelainan multi fektoral
9
Kelaianan genetik multivectorial disebabkan bukan hanya oleh
kelainan gen saja, melainkan melibatkan juga lingkungan dan interaksi
antara gen dengan lingkungan tersebut.
4. Kelainan mitokondria
Kelainan ini disebabkan adanya mutasi pada kromosom sitoplasma
mitokondria . penurunan kelainan mitokondria diturunkan secara
internal.
Ada banyak sekali daftar penyakit yang disebabkan oleh kelainan genetik
seperti Achondroplasia, sindrom Jacob, sindrom Edward, anemia bulan sabit
dan lain-lain. Beragam jenis penyakit ini memiliki penyebab serta timbulnya
kelainan yang berbeda antar satu dengan yang lain.
1. Achondroplasia
Kelainan genetik yang satu ini adalah kelainan kongenital tulang rawan
yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kekerdilan. Seseorang
dengan gangguan achondroplasia atau AK ini memiliki gejala yaitu tubuh
yang tidak proporsional, kepala besar, anggota gerak yang pendek dan
hidung pesek. Angka kelahiran dengan kelainan genetik ini, dapat terjadi
setiap pada 1/25.000 kelahiran. Kelainan genetik AK ditemukan pertama
kali oleh Parrot pada tahun 1878 dan ditemukan banyak terjadi pada
perempuan dibandingkan pada laki-laki. AK dapat dideteksi menggunakan
USG sebelum kelahiran.
2. Anemia bulan sabit
10
seluruh bagian tubuh. Kelainan genetik ini, menyebabkan sel darah merah
sulit untuk melewati pembuluh darah terutama pada pembuluh darah
sempit. Sel darah merah dengan bentuk bulan sabit tersebut akan
tersangkut dan menyebabkan timbulnya rasa sakit, kerusakan organ serta
infeksi yang serius.
3. Albinisme
5. Penyakit Alzheimer
11
Penyakit diabetes melitus merupakan suatu kondisi dimana kadar gula atau
glukosa cukup tinggi di dalam darah. Hal ini dapat terjadi ketika tubuh
tidak bisa menggunakan insulin secara baik. Insulin sendiri merupakan
suatu hormon yang bertugas untuk mempertahankan kadar gula di dalam
darah agar seimbang. Ketika kita makan atau minum, insulin bertugas
untuk memindahkan gula ke dalam sel dan menghasilkan energi. Ketika
seseorang melakukan kegiatan tertentu maka kadar gula pada darah akan
menurun karena otot menggunakan gula sebagai energi.
7. Tumor Wilms
8. Sindrom Angelman
9. Achromatopsia
12
Gangguan Achromatopsia ditandai dengan buta warna, hilangnya
ketajaman visual, nistagmus dan rasa sensitif pada cahaya. Statistik
menyebutkan terdapat 1 dari 33.000 orang di Amerika mengidap
Achromatopsia. Kelainan Achromatopsia memiliki dua bentuk dan yang
paling parah adalah compete achromatopsia. Penggunaan alat bantu visual
dan optik diperlukan bagi para penderitanya.
Pada penderita lupus serta jenis penyakit autoimun yang lain, sistem
kekebalan tubuh yang berguna untuk melawan radikal bebas, berbalik
menyerang sel tubuhnya sendiri. Meskipun lupus diketahui sebagai salah
satu penyakit bawaan atau keturunan namun gen yang memicunya belum
diketahui. Lupus dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh,
peradangan, gangguan kulit serta gangguan organ dalam dan persendian.
Statistik menyebutkan jika seorang anak dari penderita lupus 5 %
kemungkinannya dapat terjangkit penyakit yang sama.
Penyakit wilson merupakan jenis penyakit genetik ketika tubuh tidak dapat
mencegah zat tembaga dengan jumlah yang lebih masuk ke dalam tubuh.
Zat tembaga merupakan zat yang dibutuhkan untuk mempertahankan
tubuh supaya sehat namun ketika jumlah yang masuk berlebihan, maka zat
ini akan menjadi racun. Zat tembaga akan mengumpul di mata, otak, hari
serta organ lain dengan gejala penyakit yaitu tremor, anemia, serta
terjadinya penyakit kuning.
13
memiliki postur tubuh yang sama dengan kebanyakan anak lainnya namun
berat badannya cukup rendah sehingga tidak sesuai dengan tinggi atau
postur tubuhnya. Secara fisik penderita sindrom ini, memiliki wajah
kriminal dengan kebiasaan menusuk wajah atau mata entah dengan benda
tajam atau bisa pula pensil. Dengan keadaan yang serba aktif, sebaiknya
orang tua atau orang terdekat mengarahkannya pada kegiatan yang
bermanfaat supaya tidak menimbukan masalah.
Pada penderita sindrom ini, akan terjadi gangguan pada fisik seperti
rahang atas kecil, jembatan hidung yang datar, pipi yang datar, kelainan
tulang belakang, kelengkungan pada tulang, nyeri sendi serta rahang
bawah yang kecil.
14
16. Down sindrom
Ciri-ciri dari sindrom ini adalah mulut mengecil dengan lidah yang tampak
menonjol keluar. Penderita down sindrom memiliki penampilan fisik yang
cukup menonjol seperti bentuk kepala yang kecil serta ukuran tangan yang
pendek. Kelainan genetika yang satu ini dapat berakibat fatal karena dapat
menyebabkan kematian yang cepat. Selain itu penderita down sindrom
memiliki lapisan kulit yang tampak keriput.
17. Hemofilia
15
Kromosom mengalami ketidaknormalan jumlah maupun bentuk. Pada
organisme yang mengalami hal ini, organisme tersebut akan
mengalami kelainan secara prilaku, struktur, maupun secara fisiologis.
Kromosom dapat memiliki jumlah lebih atau memiliki jumlah kurang.
Kromosom pun dapat memiliki bentuk tidak normal seperti patah dan
lain – lain. Kromosom yang tidak normal dapat diketahui pada suatu
organisme dengan pengujian dan analisis yang tidak mudah. Contoh
penyakit kelainan kromosom pada manusia yakni sindrom Klinefelter
dimana kromosom X yang dimiliki oleh laki – laki lebih satu. Kasus
tersebut juga terjadi pada sindrom Down dimana terdapat kromosom
ekstra pada kromosom 21.
3. Kerusakan Gen
16
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa
latin), artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara “Etimologi”kata genetika
berasal dari kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian.
Namun, genetika bukanlah ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas-
batas tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu juga.
Saran
Dalam hal ini dapat dikatahu berbagai hal yang nantinya menjadi bahan
ajar untuk peneliti sesudanya, yang mana materi genetika ini dipelajari yang
berkaitan dengan keturunan, sehingga demikian pasti aka nada hal yang perlu
dibhas dalam segi kelangsungan selanjutnya, dan bagi masyarakat yang membaca
ini pasti agar lebih bijak dalam memilah segala bentuk informasi agar tidak salah
penafsiran.
18
Daftar Pustaka
19