Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOKIMIA

“SINTESIS PROTEIN”

DI SUSUN
O
L
E
H

KELOMPOK 5:
1. AGUS SAID
2. MEGAWATI ABUBAKAR
3. SELAN LAMUSU
4. ZURIYATI ASIARI

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan karunia-


Nya sehingga,penulis dapat menyusun makalah yang berjudul ”Sintesis
Protein ” dengan baik.
Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah khasanah
pengetahuan baik bagi kami maupun bagi para pembaca dalam
memahami konsep pengetahuan sintesis protein dalam tubuh secara
umum.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat menambah khasanah pengetahuan bagi para pembaca.

Gorontalo, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan pembahasan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sintesis protein
B. Dogma sentral biologi
C. Proses sintesis protein
D. Perbedaan proses transkripsi dan ranslasi pada prokariotik dan
eukariotik

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein mempunyai peranan penting dalam organisasi struktural
dan fungsional dari sel. Protein struktural menghasilkan beberapa
komponen sel dan beberapa bagian diluar sel seperti kutikula,serabut
dan sebagainya. Protein fungsional (enzim dan hormon) mengawasi
hamper semua kegiatan metabolisme , biosintesis, pertumbuhan,
pernapasan dan perkembangbiakan dari sel. Namun demikian sebuah sel
tidak mungkin membuat protein yang dibutuhkan oleh individu yang
bersel banyak. Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari
monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis
protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom.
Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai
polipeptida. Meskipun begitu, DNA tidak dapat secara langsung
menyusun rantai polipeptida karena harus melalui RNA. Seperti yang
telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi genetik yang
dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di
dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis
protein. Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk
menghasilkan polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik.
Menurut (Suryo, 2008:59-61) DNA merupakan susunan kimia
makromolekular yang komplek, yang terdiri dari tiga macam molekul
yaitu : Gula pentose yang dikenal sebagai deoksiribosa, Asam pospat, dan
Basa nitrogen, dibedakan atas dua tipe dasar yaitu : pirimidin {sitosin (S)
dan timin (T)} dan purin {adenine (A) dan guanine (G)}.
Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik
suatu jenis makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan
genetik dari DNA ke asam amino (protein). Konsep tersebut dikenal
dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma genetik dikenal sebagai
proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma genetik
adalah proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNA
menjadi urutan asam amino. Dogma genetik dapat digambarkan secara
skematis sebagai berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sintesis protein?
2. Apa itu dogma sentral biologi ?
3. Bagaimana proses sintesis protein ?
4. Apa perbedaan proses transkripsi dan ranslasi pada prokariotik dan
eukariotik?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian sintesis protein
2. Mengetahui apa itu dogma sentral biologi
3. Mengetahui proses sintesis protein
4. Mengetahui perbedaan proses transkripsi dan ranslasi pada
prokariotik dan eukariotik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sintesis Protein


Protein merupakan salah satu unsur yang tak boleh alpa
dalamdaftar nutrisi yang manusia konsumsi sehari-hari. Hal ini terkait
dengan perana protein yang secara signifikan ikut membangun tubuh
secara menyeluruh. Protein sendiri merupakan unsur kedua terbesar
setelah cairan yang ada pada tubuh manusia. Ia ada di setiap sel dan
jaringan. Molekul-molekul protein ini bekerja dengan unsur lain dan
memastikan tubuh kita berjalan sebagai mana mestinya. Dalam
menjalankan fungsi dan peranannya, senyawa protein melakukan
beberapa aktifitas. Salah satu kegiatan penting tersebut dikenal dengan
istilah sintesis protein. Tidak mudah memahami proses ini sebab
memang ia merupakan rangkaian yang kompleks. Untuk Anda, berikut
kami sajikan ringkasannya.

Apabila didifeniskan, maka apa yang dimaksud dengan sintesis


protein adalah sebuah proses percetakan senyawa protein yang
berlangsung di dalam sel. Seperti diketahui bahwa protein memiliki sifat
enzim. Hal ini kemudian menjadikan ia sebagai pengendali dan juga
penumbuh karakter dari makhluk hidup. Kuat tidaknya sifat enzim pada
protein ini dipengaruhi oleh urutan, jumlah, dan jenis asam amino yang
menjadi penyusunnya. Adapun jenis dan juga urutan asam amino ini
ditentukan oleh apa yang disebut dengan nama AND atau Asam
Dioksiribose Nukleat.

B. Dogma Sentral Biologi


Hubungan antara DNA dan RNA dalam penurunan sifat, struktr
sel,dan aktivitas sel terangkum dalam dogma sentral.Konsep tersebut
dapat diartikan sebagai “sumber dari segala informasi”. Hal tersebut
dapat dituliskan sebagai berikut.

replikasi transkrips translasi


DNA DNA i RNA Protein
Konsep diatas menerangkan bahwa kunci utama dari sintesis
proteinn adalah DNA, yang merupakan material genetik dari
sel.bergerak ke sebeleh kiri,DNA tersebut mampu memproduksi diri
sendiri melalui proses REPLIKASI.bergerak ke kanan,DNA mampu
mengawasi pembentukan RNA (melalui proses TRANSKRIPSI) dan
pembentukan protein (melalui proses TRANSLASI).

Replikasi DNA terjadi di inti pada saat mempersiapkan pembelahan


mitosis dan meosis .Tanpa replikassi sel anak tidak akan memperoleh
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan kehidupan.Hasil ari
proses transkripsi membentuk rantai RNAd yang merupakan salinan
dari rantai DNA.

C. Proses Sintesis Protein

Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan adanya


molekul RNA yang merupakan materi genetik di dalam kromosom, serta
DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Gen menspesifikasikan protein
melalui transkripsi dan translasi.

Secara umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama,


antara lain:

1. Replikasi DNA
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah.
Sebuah sel membelah menjadi 2 sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel
membelah menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum sel membelah, terjadi
perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA.
Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian,
replikasi adalah proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau
penggandaan DNA di dalam nukleus. Pada saat replikasi berlangsung,
DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga
DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru
Sintesis Protein.
RNA Virus dapat Membentuk DNA
Menurut Baltimore, Mizushima, dan Temin (1970), beberapa virus
dapat mensintesis DNA dari RNA hasil cetakan yang berantai tunggal.
Enzim yang berperan disebut DNA polimerase bergantung RNA atau
Transkriptase Sebaliknya. (Suryo, Genetika, hlm. 101) Sintesis
Protein.Replikasi merupakan tahapan rumit yang mengawali sintesis
protein. Oleh karena itu, kalian perlu menyimak dengan saksama.

Gambar Tahapan replikasi DNA

Proses replikasi dimulai pada beberapa daerah spesifik dari rantai


DNA, disebut pangkal replikasi.
Beberapa tahapan dan enzim yang berperan dalam sintesis
protein, antara lain:

1. DNA helikase, berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA induk.


2. Enzim primase, membentuk primer yang merupakan segmen pendek
dari RNA sebagai pemula untuk terjadinya sintesis protein.
3. Dari ujung 3´ RNA primer, DNA polimerase menambahkan pasangan
basa nitrogen (dari nukleotida-nukleotida) pada rantai tunggal DNA
induk dan terbentuk rantai DNA yang bersambungan secara kontinyu
(tanpa terpisah-pisah) yang disebut leading strand.
4. Pada rantai tunggal DNA induk yang lain, DNA polimerase
membentuk lagging strand (merupakan keseluruhan rantai kopian
DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan memperpanjang
RNA primer-RNA primer di beberapa tempat sehingga membentuk
segmen-segmen DNA baru yang saling terpisah. Segmen-segmen itulah
yang disebut fragmen Okazaki.
5. DNA polimerase yang lainnya, menggantikan RNA primer dengan
DNA dan enzim ligase menghubungkan segmen-segmen okazaki,
sehingga terbentuk salinan DNA baru. Nah, DNA baru yang telah
terbentuk (identik dengan DNA induk) akan melanjutkan tahapan
untuk mensintesis protein yaitu tahapan transkripsi dan translasi
Sintesis Protein.

2. Transkripsi

Transkripsi adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Kedua


asam nukleat menggunakan bahasa yang sama, dan informasi hanya
ditranskripsi, atau disalin, dari satu molekul menjadi molekul lain.
Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai komplementer baru saat
replikasi DNA, untai DNA juga bisa berperan sebagai cetakan untuk
merakit sekuens nukleotida RNA komplementer. Untuk gen pengode
protein, molekul RNA yang dihasilkan merupakan transkrip akurat dari
instruksi pembangun protein yang dikandung oleh gen.
molekul RNA transkrip bisa dikirimkan dalam banyak salinan. Tipe
molekul RNA ini disebut RNA duta (messenger RNA, mRNA) karena
mengandung pesan genetik dari DNA ke mekanisme penyintesis protein
sel.

Pada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara


menerjemahkan kode-kode genetik dari DNA. Proses pembentukan RNA
ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3 macam RNA seperti yang
telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA.
Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya
rantai ganda DNA melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai
tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan atau rantai sense, rantai yang
lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak seperti
halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini
hanya terjadi pada segmen DNA yang mengandung kelompok gen
tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida nukleotida pada rantai sense
yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit
transkripsi Sintesis Protein.
Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan
terminasi.

1) Inisiasi (Permulaan)
Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada
transkripsi ini dikenal promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat
melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi. RNA polimerase
melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter berikatan
dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi. Nah,
kumpulan antara promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini
disebut kompleks inisiasi transkripsi. Selanjutnya, RNA polimerase
membuka rantai ganda DNA Sintesis Protein.

Gambar tahap inisiasi

2) Elongasi (Pemanjangan)

Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini


kemudian menyusun untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5´
ke 3´. Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbuhan memanjang
seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA.
Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen
pada replikasi. Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T),
melainkan urasil (U). Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan
basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain,
yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan
basa komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan
pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil dan guanin dengan
sitosin.

Gambar ahap elongasi

3) Terminasi (Pengakhiran)

Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari


daerah promoter berakhir di daerah terminator. Setelah transkripsi
selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula dan RNA
polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan
terbentuklah RNA m yang baru Sintesis Protein.
Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung
berperan sebagai RNA m. Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen
pengkode protein pada sel eukariotik, akan menjadi RNA m yang
fungsional (aktif) setelah malalui proses tertentu terlebih dahulu. Dengan
demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa urut-urutan
basa nitrogen yang merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik
(urutan basa nitrogen) DNA. Setiap tiga macam urutan basa nitrogen
pada nukleotida RNA m hasil transkripsi ini disebut sebagai triplet atau
kodon Sintesis Protein.
Gambar tahap termiase

3. Translasi

Translasi adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan


mRNA. Selama tahap ini terjadi perubahan bahasa. Sel harus
menerjemahkan alias menstranslasikan sekuens basa molekul mRNA
menjadi sekuens asam amino polipeptida. Tempat terjadinya translasi
adalah ribosom, partikel-partikel kompleks yang memfasilitasi penautan
teratur asam amino menjadi rantai polipetida.

Setelah replikasi DNA dan transkripsi mRNA di dalam nukleus,


mRNA dari nukleus dipindahkan ke sitoplasma sel. Langkah selanjutnya
adalah proses translasi RNA untuk membentuk protein. Translasi
merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari RNA
m menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein.
Urutan basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan
diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Misalnya, asam amino
fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3 basa urasil),
asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino
serin UCA Sintesis Protein.

Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk


pembentukan protein merupakan hasil terjemahan triplet dari mRNA.
Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan, ratusan, atau ribuan)
tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk
protein spesifik pula Sintesis Protein.

Gambar tahapan Transkripsi RNA


Seperti halnya pada transkripsi, Translasi meliputi 3 tahapan,
yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi.

1) Inisiasi Translasi

Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah
membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada
bagian inisiator tRNA. Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut
terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi.
Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam amino dari
sitoplasma menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim.
Bagian ujung tRNA yang satu membawa antikodon, berupa triplet basa
nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino
dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh
tRNA tertentu pula dengan menghubungkan antikodon dan kodon
(pengkode asam amino) pada mRNA Sintesis Protein.
Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan
mengkode pembentukan asam amino metionin. Oleh karena itu,
antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon pemula adalah
UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa
asam aminonya.

Gambar tahap inisiasi tranlasi

2) Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga
dihasilkan asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah
diaktifkan oleh kerja tRNA sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan
peptida membentuk polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam amino.
Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka antikodon
berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU.
Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida.
Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh
tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
Gambar Tahap elongasi translasi

Keterangan :
a. Trna membawa antikodon aaa & asam amino (fenilalanin)
b. Antikodon aaa berpasangan dengan kodon mrna
c. Pembentukan ikatan peptida
d. Pemanjangan rantai polipeptida & ribosom siap menerima tRNA
selanjutnya.

3) Terminasi
Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA
bertemu dengan kodon UAA, UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai
polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah
membentuk protein fungsional.

Gambar Tahap termiase transilasi


D. Perbedaan Proses Transkripsi Dan Translasi Pada Prokariotik Dan
Eukariotik

Mekanisme dasar transkripsi dan translasi mirip pada prokariotik


dan eukariotik, namun ada perbedaan penting dalam aliran informasi
genetik pada sel-sel. Karena sel prokariotik tidak memiliki nukleus,
DNAnya tidak disegregasi dari ribosom dan peralatan penyintesis protein
lain.

Ketiadaan segregasi ini memungkinkan translasi mRNA dimulai


saat transkripsi masih berlangsung. Sebaliknya, dalam sel eukariotik,
selaput nukleus memisahkan tempat dan waktu berlangsungnya
transkripsi dan translasi.

Transkripsi terjadi di dalam nukleus, dan mRNA ditranspor ke


sitoplasma, tempat translasi terjadi. Namun sebelum bisa meninggalkan
nukleus, transkrip RNA eukariotik dari gen pengode protein dimodifikasi
dalam berbagai cara untuk menghasilkan mRNA akhir yang fungsional.
Transkripsi gen eukariotik pengode protein menghasilkan pre-mRNA,
dan pemrosesan lebih lanjut menghasilkan mRNA akhir. Awal transkrip
RNA dari gen apapun, termasuk yang mengodekan RNA yang tidak
ditranslasi menjadi protein, secara umum disebut transkrip primer (
primary transcript ).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi


yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

Protein mempunyai fungsi yang unik bagi tubuh, antara lain: Protein
menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk
pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh, Protein bekerja sebagai
pengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, Memberikan tenaga, jika
keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.

Sintesa protein adalah penyusunan amino pada rantai polipeptida.


Replikasi adalah proses duplikasi DNA secara akurat . Replikasi terjadi
dengan proses semikonservatif karena semua DNA double helix.
Transkripsi merupakan sintesis RNA berdasarkan arahan DNA.
Translasi merupakan sintesis polipeptida yang sesungguhnya, yang
trejadi berdasarkan arahan mRNA. Siklus urea merupakan bagian dari
siklus nitrogen, yang meliputi reaksi konversi amonia menjadi urea.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca


pada umumnya dan penulis pada khususnya. Namun, penulis juga
membutuhkan kritik yang membangun untuk menjadikan tambahan
ilmu bagi penulisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. 2010. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta:


Erlangga
Schumm,Dorothy E..1993.Intisari Biokimia.Jakarta : Binarupa
Marianti, Samadi dan Aditiya, 2006.Biologi Sel, Semarang :Unnes

Anda mungkin juga menyukai