KELOMPOK II:
ANDI MUSDALIFAH
(F1C1 13 008)
KARTI APRIANI GIOVANA (F1C1 13 036)
TRISNAWATI SUDDIN (F1C1 13 040)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
Kepanjangan
Deskripsi
Escherichia
genus
co
coli
species
RY13
strain
Urutan penemuan
Pembagian Enzim
1.
Ujung menggantung 5
Pembagian Enzim
2. Ujung menggantung 3
Enzim restriksi ini juga memotong secara asimetris pada situs pengenalan,
namun menghasilkan hasil pemotongan memanjang pada ujung 3.
Contoh enzim yang menghasilkan pola seperti ini adalah KpnI.
Pembagian Enzim
3. Ujung tumpul
Enzim ini memotong secara simetris antara kedua utas DNA sehingga
menghasilkan ujung tumpul.
Contoh enzim yang menghasilkan pola seperti ini adalah SmaI.
Hasil Pemotongan
Pemotongan enzim restriksi akan menghasilkan potongan yaitu ujung kohesif
(sticky end) dan ujung rata (blunt end).
Enzim restriksi menghidrolisis ikatan fosfodiester yang menghasilkan gugus 3 hidroksil (OH) dan
gugus 5 fosfat (PO4-) yang berbentuk asimetris atau sticky ends dan bentuk simetris atau blunt ends
Enzim restriksi dapat melakukan scanning pada untaian molekul DNA. Jika tidak menemukan
restriction sites yang spesifik (mekanisme slidding), maka enzim akan melakukan pergerakan di
sepanjang lekukan DNA. Namun, enzim restriksi endonuklease akan mengubah konformasinya ketika
mengenali daerah restriction sites yang spesifik dan sisi katatiliknya bekerja untuk memotong ikatan
fosfodiester
Enzim retriksi bekerja dengan bantuan kofaktor , contoh Mg 2+, sehingga dalam prosedur percobaannya
sekuens DNA terkadang diberi MgCl. Kation bivalen Mg 2+ dari MgCl tersebut berfungsi dalam proses
pemotongan plasmid yang dibutuhkan untuk meningkatkan aktivitas enzim restriksi
pH
Hampir semua enzim restriksi bekerja dengan baik pada kisaran pH 7.2-8.0
Kekuatan ionik
Hampir semua enzim restriksi dapat menerima kekuatan ionik dari NaCl (50- 150
mM) maupun KCl (10-150 mM), namun beberapa enzim restriksi hanya aktif pada
kekuatan ionik yang diberikan oleh KCl, seperti enzim SmaI
Pengaruh kation
Ion Mg2+ diduga berperan sebagai aktivator molekul air untuk membentuk
nukleofil yang dibutuhkan atau untuk menyebabkan polarisasi ikatan
fosfodiester yang
akan dipotong
Waktu reaksi
Lamanya waktu reaksi enzim ditentukan oleh unit aktivitas enzim. Enzim yang
memiliki unit aktivitas tinggi tidak membutuhkan waktu reaksi yang terlalu lama.
T4 DNA ligase
T4 DNA ligase berasal dari T4 bakteriofage. Enzim ini akan meligasi fragmen
DNA yang menggantung, memiliki ujung kohesif maupun ujung tumpul.Untuk
meligasi fragmen DNA yang memiliki ujung tumpul, diperlukan konsentrasi
enzim yang lebih besar.
T7 DNA ligase
Enzim yang dapat mengkatalisis ikatan fosfodiester . Tidak seperti enzim T4,
blunt end ligation tidak efektif dikatalisis oleh T7 DNA ligase. Enzim ini
dihasilkan oleh strain rekombinan bakteri E.coli yang mengandung gen penkode
T7 DNA Ligase.
Penyambungan DNA
Enzim DNA ligase bekerja dengan menyambungkan utas DNA yang memiliki
ujung 5-PO4 dengan ujung 3-OH pada utas lain. Mekanismenya bisa 2 cara,
sesuai hasil pemotongannya
DNA dengan ujung
sticky
TERIMA KASIH