https://www.youtube.com/watch?v=bNv79OvVxYY
https://www.youtube.com/watch?v=rpLSvEbOmqc
Pengertian Enzim Restriksi
Enzim restriksi merupakan suatu enzim yang berasal dari mikroba yang bisa
memotong sekuens atau urutan DNA untai ganda. Enzim restriksi ini memiliki
nama lain yaitu endonuklease restriksi. Enzim ini bekerja dengan memotong
sekuens DNA secara spesifik dengan memotong 4 sampai dengan 6
pasangan basa. Enzim restriksi ini memotong sekuens DNA pada rangka gula
fosfatnya tanpa merusak susunan basa nitrogennya.
Enzim ini memotong DNA dekat atau pada situs pengenalan. Enzim ini
memproduksi fragmen-fragmen sesuai dengan yang diinginkan maka biasa
digunakan untuk analisis DNA dan kloning gen.
Enzim tipe II yang umum digunakan adalah HhaI, HindIII, EcoRI, dan NotI;
dan enzim-enzim tersebut tersedia secara komersil. Enzim ini termasuk kecil
dengan subunit yang mempunyai 200-350 asam amino dan memerlukan
Mg2+ sebagi kofaktor.
Lalu enzim jenis tipe II yang umum, biasanya digolongkan sebagai tipe IIs,
adalah FokI dan AlwI. Enzim ini memotong di luar situs pengenalan, memiliki
ukuran yang sedang, 400-650 asam amino, dan memiliki 2 domain khusus.
Domain pertama untuk berikatan dengan DNA, sedangkan domain yang
satunya untuk memotong DNA.
Enzim restriksi tipe II ini merupakan enzim restriksi yang tidak digunakan
dalam laboratorium. Hal ini disebabkan enzim ini memotong di luar situs
pengenalan dan memerlukan dua sekuen dengan orientasi berlawanan pada
DNA yang sama untuk menyelesaikan pemotongan sehingga enzim ini jarang
memproduksi potongan sempurna.
Enzim ini memotong secara simetris antara kedua utas DNA maka
menciptakan ujung tumpul. Contoh enzim yang menghasilkan pola seperti ini
ialah SmaI
Pola seperti ini lebih mudah melekat (annealing) dengan pasangan DNA nya
sebab adanya ikatan basa antara ujung-ujung yang menggantung.
DNA insert donor dari suatu organisme bisa diisolasi dengan memotongnya
menjadi segmen- segmen kecil dengan menggunakan enzim endonuklease
restriks. Bagian Segmen DNA yang didapat, kemudian dimasukkan dalam
suatu vektor.
Vektor ini harus mampu berikatan dengan DNA insert donor, memperbanyak
diri, dan mengekspresikan gen tersebut. Vektor (organisme pembawa) pada
proses ini ialah plasmid atau virus.
Enzim yang digunakan ialah sama dengan enzim untuk memotong DNA Insert
donor yang dikehendaki. Pemotongan ini menggunakan enzim endonuklease
restriksi.
DNA insert Donor yang sudah diisolasi dan dipotong lalu dicangkokkan ke
dalam plasmid vector. Proses pencangkokan ini dikenal dengan sebutan
transplantasi gen atau DNA. Transplantasi dilakukan dengan cara
mencangkokkan (atau menyambung) DNA insert donor yang telah diisolasi ke
dalam DNA plasmid vector.
Enzim BamHI ini mempunyai kofaktor berupa ion Mg2+, sehingga dalam
prosedur protokol restriksi suatu sekuens DNA terkadang diberi MgCl. Kation
bivalen Mg2+ dari MgCl tersebut berfungsi dalam proses pemotongan plasmid
yang diperlukan untuk meningkatkan aktivitas enzim restriksi (Ausubel, 2003;
Reece, 2004).
Enzim restriksi tersebut mampu mengenali urutan nukleotida yang sama (G-
G), maka BamHI disebut juga sebagai isoschizomer. Hasil potongan oleh
enzim BamHI berupa formasi 5′–PO4– dan 3′–OH yang bagian terminalnya
berbentuk asimetris atau sticky ends. (Ausubel, 2003; Becker et al., 1996).