Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIOTEKNOLOGI

SINTESIS PROTEIN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata kuliah : Bioteknologi
Dosen Pengampuh : Asnilawati, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Annisa Salsabilla Amirta (2020207035)


2. Sahira Maharani (2020207041)
3. Dimas Siyamto (2020207042)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022

i
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang maha pemberi, atas
izin dan karunia-nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan- Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam kami haturkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah Bioteknologi. Selain itu makalah ini juga bertujuan menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Kami sebagai
penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat waktu. Kami yakin makalah ini masih jauh dari nilai kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh
penulis demi menjadikan makalah ini dapat lebih baik lagi.

Demikian Semoga makalah “Sintesis Protein” dapat memberikan


informasi yang berguna serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Wassalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palembang, 30 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I ........................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1. Latar Belakang...........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3. Tujuan........................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................3

PEMBAHASAN ........................................................................................................3

2.1. Pengertian Sintesis Protein..............................................................................3

2.2. Proses Sintesis Protein ....................................................................................6

2.3. Kode Genetik ................................................................................................ 11

BAB III ................................................................................................................... 13

PENUTUP............................................................................................................... 13

3.1. Kesimpulan ................................................................................................... 13

3.2. Saran............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahan genetik yang ada pada setiap makhluk hidup akan mengalami
proses perbanyakan sebagai salah satu tahapan sangat penting dalam proses
pertumbuhan sel atau perbanyakan partikel virus. Proses perbanyakan bahan
genetik dikenal sebagai proses replikasi. Studi awal mengenai proses
perbanyakan bahan genetik dilakukan pada molekul DNA. Meskipun
demikian, perlu diingat bahwa pada jasad tertentu, khususnya kelompok
virus tertentu, genomna berupa molekul RNA. Genom yang berupa molekul
RNA ini juga akan direplikasi meskipun dengan tahapan yang sedikit
berbeda dibandingkan dengan replikasi genom yang berupa molekul DNA.
Protein merupakan bahan yang sangat penting bagi struktur dan fungsi
sel-sel makhluk hidup. Contohnya, protein struktural digunakan sebagai
penyusun membran sel, sedangkan protein fungsional (misalnya, enzim)
digunakan sebagai biokatalisator untuk berbagai proses sintesis dari sel. Pro-
tein tersusun atas satu atau lebih rantai polinukleotida. Polinukleotida ter-
susun atas beberapa peptide. Adapun peptida tersusun atas banyak asam
amino.
Sintesis protein menggunakan kombinasi berbagai jenis asam amino
untuk menghasilkan beragam jenis protein yang berbeda. Diperlukan bahan
dasar berupa 20 macam asam amino, pelaksana berupa mRNA, tRNA, dan
rRNA; sumber energi berupa ATP; dikatalis oleh enzim polimerase.
Ada banyak tahapan antara ekspresi genotip ke fenotip. Gen-gen tidak
dapat langsung begitu saja menghasilkan fenotip-fenotip tertentu misalnya
warna hijau, bentuk biji yang lonjong, atau celah pada dagu.fenotip suatu in-
dividu ditentukan oleh aktivitas enzim.enzim yang berbeda akan men-
imbulkan fenotip yang berbeda.Perbedaan satu enzim dengan enzim lainnya
ditentukan oleh jumlah jenis dan susuna asam amino penyusu protein enzim.
Pembentukan asam amino tersebut ditntukan oleh gen atau DNA.
Ekspresi gen merupakan proses di mana informasi yang dikode di da-
lam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis

1
protein.Ekspresi gen merupakan sintesis protein yang terdiri dari dua
tahap.tahap pertama, urutan rantai nukleotida template ( cetakan) dari suatu
DNA untai molekul RNA. Proses ini disebut transkripsi dan berlangsung da-
lam inti sel. Tahap kedua, merupakan sintesis polipeptida dengan urutan spe-
sifik berdasarkan rantai RNA yang di buat pada tahapan pertama.Proses ini
disebut translasi.Proses tersebut membutuhkan pengikat dan pergerakan ri-
bosom di sitoplasma pada sepanjang rantai RNA untuk menterjemah urutan
nukleotida rantai RNA tersebut menjadi urutan asam amino untuk memben-
tuk rantai polipeptida. Pada proses ini digunakan istilah penerjemah karena
bahasa pada nukleotida RNA diterjemahkan menjadi bahasa baru, yaitu ba-
hasa asam amino suatu protein. Maka dalam makalah ini akan dijelaskan
secara lebih terperinci lagi tentang sintesis protein.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian dari Sintesis Protein ?
b. Bagaimana proses Sintesis Protein ?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari sintesis protein
b. Untuk mengetahui bagaimana proses sintesis protein

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan fungsi DNA
dengan penyusunan molekul tubuh, yaitu protein. Protein yang dibentuk me-
lalui sintesis protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang menjadi
protein struktur, proteksi, dan enzim (biokatalisator).
Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita hampir tidak
terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya enzim
dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim yang berasal
dari proses sintesis protein.
Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa berada melekat pada
retikulum endoplasma kasar ataupun berada bebas pada sitoplasma. Setelah
selesai disintesis, protein pertama kali mengalami modifikasi pada organel
badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan golgi melalui suatu
struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula.
Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan
membran pada RE dan bisa melalukan fusi atau penggabungan membran
dengan badan golgi. Oleh karena itu, struktur membran pada RE dan badan
golgi memiliki persamaan. Selain itu, secara garis besar, badan golgi dan RE
memiliki persamaan model, yaitu membran yang berlipat-lipat.
Sintesis protein secara singkat dapat didefinisikan sebagai proses pen-
erjemahan informasi yang ada pada DNA (sumber materi genetik) yang
mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein).
Akan tetapi, pengertian yang semacam bisa didapati berbeda, tergantung dari
sumber yang digunakan sebagai acuan meskipun isinya sebenarnya sama saja.
Dalam Sintesis Protein terdapat beberapa komponenKomponen yang
berperan dalam sintesis protein adalah inti sel, RE kasar, Ribosom (rRNA),
mRNA, tRNA, RNA polimerase.

3
a. Inti sel
Inti sel merupakan lokasi dimana sumber informasi genetik berada, yaitu
DNA. Jadi, informasi yang akan diterjemahkan pada sintesis protein be-
rasal dari inti sel.
b. RE Kasar & Ribosom (rRNA)
RE kasar merupakan lokasi dimana ribosom melekat. Selain itu, rRNA
atau Ribosomal RNA merupakan tempat terjadinya sintesis protein.
c. tRNA (RNA transfer)
tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk mengikat
asam amino dari sitoplasma dan menggabungkannya dengan asam amino
lain pada tahapan sintesis protein.
d. RNA polymerase
e. RNA polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses
perangkaian molekul RNA dari molekul DNA.
Sintesis proteinmerupakan penyusunan amino pada rantai polipeptida. Dalam
proses tersebut melibatkan DNA (Timin”T”,Adenine”A”,Sitosin”C”,Guanin”G”) dan
RNA (Urasil”U”,Adenin”A”,Sitosin”C”,Guanin”G”) . DNA berfungsi sebagai bahan
genetic untuk sel baik prokariot maupun eukariot, karena prokariot tidak memiliki
system internal, DNA tidak terpisahkan dari inti sel lainnya. Pada Eukariot DNA
terletak di inti dipisahkan dari sitoplasma oleh selubung inti. Proses sintesis protein
terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNA sebagai media untuk
proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein histon.
Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal dari luar
akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses per-
tumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun
jaringan.
Kemudian RNA polymerase II akan mendatangi daerah regulator element dari
gen yang akan ditranskripsi. Kemudian RNA polymerase ini akan
menempel (binding) di daerah promoter spesifik dari gene yang akan disin-
tesis proteinnya, daerah promoter ini merupakan daerah consesus sequences, pada
urutan -10 dan -35 dari titik inisiasi (+1) yang mengandung urutan TATA-Box se-
bagai basal promoter. Setelah itu, polimerase ini akan membuka titik inisiasi

4
(kodon ATG) dari gene tersebut dan mengkopi semua informasi secara utuh
baik daerah exon maupun intron, dalam bentuk molekul immature mRNA (messen-
ger RNA).
Kemudian immature mRNA ini diolah pada proses splicing dengaN
menggunakan smallnuclearRNA (snRNA) complex yang akan memo-
tong hanya daerah intron, dan semua exon akan disambungkan menjadi satu uru-
tan gen utuh tanpa non-coding area dan disebut sebagai mature mRNA. Pada tahap
berikutnya, mRNA ini diproses lebih lanjut pada proses translasi di dalam ri-
bosom, dalam tiga tahapan pokok yaitu inisiasi sebagai mengawali sintesis
polipeptida dari kodon AUG yang ditranslasi sebagai asam amino metionin.
Pertumbuhan karakter menempuh reaksi-reaksi kimia yang kompleks. Reaksi
kimia selalu dilancarkan oleh enzim dimana enzim adalah protein. Oleh karena itu
sintesa protein menentukan karakter. RNA diperlukan dalam proses sintesa protein un-
tuk membawa informasi yang dibawa oleh gen ke tempat sintesis protein dalam
sitoplasma.
Replikasi DNA terjadi di dalam sel saat persiapan untuk proses pembelahan
sel, baik mitosis maupun miosis. Tanpa replikasi, sel-sel anak tidak akan menerima
kumpulan informasi yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan. Proses
transkripsi membentuk rantai RNA, yaitu salinan dari segmen DNA yang ter-
bentuk.
Sebagian molekul RNA yang terbentuk terlibat dalam beragam proses bio-
kimia, sisanya digunakan dalam translasi informasi RNA menjadi protein.
Proses sintesis protein juga dibantu oleh asam muk leat lain, yakni RNA
(ribonucleic acid),
1) RNA (Ribonucleic Acid)
Selain DNA, di dalam sel prokariotik dan cukariotik terdapat asam nukleat
lain yang disebut RNA. RNA adalah polimer ribonukleotida. Pita tersebut dapat
berbentuk pita tunggal atau pita ganda tidak berpilin. Terdapat beberapa perbedaan
RNA dibandingkan DNA, perhatikan tabel berikut
Berdasarkan sifatnya, RNA dapat dibedakan menjadi R A genetik dan R A
nongenetik. RNA genetik umumnya terdapat pada virus dan berfungsi layaknya
DNA bagi virus, bertanggung jawab dalam membawa unsur genetik (genom virus).

5
Adapun RNA nongenetik tidak berfungsi layaknya DNA. Mahkluk hidup
umumnya memiliki DNA maupun RNA.
Berdasarkan letak dan fungsinya dalam sintesis protein, RNA dibedakan
atas messenger RNA (mR A), transfer RNA (tR A), dan ribosom RNA (rRA).
• Messenger RNA (mRNA) atau disebut juga RNA duta, merupakan
RNA terbesar dan terpanjang. RNA ini membentuk pita panjang dan
berfungsi sebagai pola cetakan pembentuk polipeptida. Oleh karena
itu, RNA ini disebut juga kodon karena merupakan hasil transkripsi
DNA di dalam inti sel.
• transfer RNA (tRNA) merupakan RNA pendek yang bertindak se-
bagai penerjemah kodon dari mRNA sehingga disebut juga antiko-
don. RNA ini berfungsi juga mengikat asam-asam amino yang akan
disusun menjadi pita polipeptida di ribosom. Sisi anti kodon tRNA
akan berhubungan dengan kodon mRNA.
• Ribosom RNA (rRNA) merupakan RNA yang terdapat di dalam ri-
bosom. RNA ini berupa pita tunggal tidak bercabang dan fleksibel.
Hingga kini fungsi rRNA belum banyak diketahui, namun diduga
berkaitan dengan sintesis protein.

2.2. Proses Sintesis Protein


DNA menentukan sifat makhluk hidup DNA menentukan urutan
asam amino pada setiap protein yang disintesis. Proses sintesis protein ada-
lah proses yang kompleks. Dalam proses tersebut diperlukan 20 macam
asam amino; mRNA dan tRNA sebagai pelaksana; ATP sebagai sumber en-
ergi, enzim RNA polimerase.
Secara garis besar, sintesis protein dilakukan melalui dua tahap,
yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.
1. Transkripsi
Proses transkripsi, sesuai namanya merupakan proses
pencetakan atau penulisan ulang DNA ke dalam mRNA. Proses
ini terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini, setiap basa nitrogen
DNA dikodekan ke dalam basa nitrogen RNA. Misalnya, jika

6
urutan basa nitrogen DNA adalah ACG TAG CTA, maka urutan
mRNA hasil transkripsi adalah UGC AUC GAU.
Transkripsi menghasilkan 3 macam RNA yaitu mRNA,
tRNA, mRNA (messenger RNA) fungsinya membawa informasi
DNA dari inti sel ke ribosom. Pesan-pesan ini berupa triplet basa
yang ada pada mRNA yang disebut kodon. Kodon pada mRNA
merupakan komplemen dari kodogen (agen pengode), yaitu uru-
tan basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola ce-
takan. Peristiwa pembentukan mRNA oleh DNA di dalam inti
sel, disebut transkripsi.
tRNA (RNA transfer) fungsinya mengenali kodon dan
menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom. Peran tRNA
ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). Urutan basa
nitrogen pada tRNA disebut antikodon. Bentuk tRNA seperti
daun semanggi dengan 4 ujung yang penting, yaitu:
a. Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut
antikodon.
b. Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam
amino.
c. Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam
amino.
d. Ujung pengenal ribosom.

rRNA terdiri dari 2 sub unit, yaitu: 1) Sub unit kecil yang
berperan dalam mengikat mRNA. 2) Sub unit besar yang ber-
peran untuk mengikat tRNA yang sesuai.
Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali
dengan membukanya rantai ganda DNA melalui kerja enzim
RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai
cetakan atau rantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA
ini disebut rantai anti sense. Tidak seperti halnya pada replikasi
yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada
segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja.
Oleh karena itu, nukleotida nukleotida pada rantai sense yang

7
akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai unit
transkripsi.
Tahap transkripsi dapat dibagi lagi menjadi tiga tahap,
yaitu iniasi, elongasi, dan terminasi.
a. Inisiasi
Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA poli-
merase pada pita DNA pada titik awal. Pita DNA akan ter-
buka, akibatnya basa nitrogen pada pita tersebut menjadi
bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita tersebut akan men-
jadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita ber-
makna atau sense. Adapun pita yang tidak ditranskripsi dise-
but pita tak bermakna atau antisense. Enzim RNA poli-
merase mulai menyintesis RNA dari titik awal pita.
b. Elongasi (pemanjangan)
Enzim RNA polimerase akan terus membentuk
mRNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini akan
terus memanjang. Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap
elongasi.
c. Terminasi
Pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tem-
pat pemberhentian (terminal site) DNA, transkripsi akan ter-
henti. Setelah itu, mRNA dibebaskan dan RNA polimerase
terlepas dari DNA. DNA akan kembali seperti bentuknya
semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA selanjutnya
akan keluar dari inti sel melalui membran inti menuju sito-
plasma.
2. Translasi

Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode mRNA


oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Tahap ini terjadi di da-
lam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom merupakan
salah satu organel dalam sitoplasma yang berperan dalam

8
sintesis protein. Ribosom terdiri atas dua bagian, yaitu subunit
besar dan subunit kecil. Ribosom mengandung protein dan
rRNA.
Tahap translasi mirip tahap transkripsi. Keduanya
menggunakan enzim untuk membuat rantai polimer polinukleo-
tida pada transkripsi dan polipeptida pada translasi. Pada proses
translasi juga terjadi tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Pada tahap translasi kode genetik atau kodon dari mRNA
diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino. Apakah kodon
itu? Kodon merupakan urutan tiga basa nitrogen pada mRNA
Setiap urutan tiga basa tersebut memiliki arti khusus yang dapat
diterjemahkan dalam proses translasi. Urutan tiga basa tersebut
dikenal sebagai triplet. Misalnya, AUG, AAA, UCA, dan UUA.
Kodon pada mRNA dikenali oleh antikodon pada tRNA.
Jika urutan triplet pada mRNA adalah AUG AAA UCA UUA
maka urutan antikodonya adalah UAC UUU AGUAAU. Triplet
antikodon terletak pada salah satu sisi tRNA. Pada sisi yang lain,
tRNA membawa asam amino yang sesuai dengan pesanan kodon
Dari 64 macam triplet kodon, terdapat 61 macam yang dapat
mengodekan 20 macam asam amino. Akibatnya, terdapat be-
berapa asam amino yang dapat dikodekan oleh lebih dari satu
triplet atau disebut juga kodon sinonim. Tiga triplet lainnya tidak
mengodekan asam amino, tetapi berfungsi sebagai kodon to, tri-
plet yang memerintahkan penghentian proses translasi. Selain
kodon stop, terdapat juga kodon ta t yang memerintahkan dimu-
lainya proses translasi, yaitu kodon AUG dan berfungsi juga se-
bagai pengode asam amino metionin.
Translasi dimulai ketika mRNA dan tRNA inisiator beri-
katan dengan ribosom subunit kecil. Molekul tRNA inisiator
merupakan molekul yang membawa asam amino pertama dan
merupakan komplemen kodon AUG (kodon start). Biasanya
membawa asam amino metionin. Antikodon pada tRNA

9
inisiator adalah UAC. Setelah itu, ribosom subunit besar beri-
katan dengan ribosom subunit kecil, Fase inisiasi ini sempurna
setelah terbentuknya ribosom yang fungsional, Elongasi terjadi
setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon selanjutnya setelah
kodon start. Misalnya, kodon lain setelah kodon start adalah
GUC, maka akan berikatan dengan antikodon tRNA CAG yang
membawa asam amino valin. Kedua asam amino, metionin dan
valin, akan berikatan dengan bantuan enzim peptidil transferase.
Setelah metionin dan valin berikatan, tRNAmet yang
awalnya membawa metionin dilepaskan dari ribosom.
Kemudian, ribosom bergerak pada molekul mRNA sepanjang
satu kodon. Pergerakan ini membuat tRNAval bergerak ke tem-
pat yang ditinggalkan tRNAmet. Molekul tRNA ketiga,
kemudian berikatan dengan kodon mRNA ketiga dan membawa
asam amino lainnya. Proses elongasi ini terus mengikatkan asam
amino hingga terbentuk rantai polipeptida Translasi terhenti
ketika ribosom mencapai kodon stop pada miRNA. Kodon stop
tidak berikatan dengan tRNA, namun ia berikatan dengan pro-
tein khusus yang disebut release factors (faktor pelepas), Faktor
pelepas menghentikan translasi dan menghidrolisis ikatan antara
asam amino terakhir pada rantai polipeptida baru dan tRNA-nya
Pada proses sintesis protein, satu macam gen umumnya
hanya mengatur satu sintesis polipeptida. Polipeptida yang ter-
bentuk terlebih dahulu dimodifikasi untuk menjadi protein yang
fungsional Misalnya, beberapa polipeptida harus disatukan un-
tuk membentuk satu protein yang memiliki fungsi tertentu.
Perbedaan Proses Transkripsi Dan Translasi Pada Pro-
kariotik Dan Eukariotik Mekanisme dasar transkripsi dan trans-
lasi mirip pada prokariotik dan cukariotik, namun ada perbedaan
penting dalam aliran informasi genetik pada sel-sel. Karena sel
prokariotik tidak memiliki nukleus, DNAnya tidak disegregasi
dari ribosom dan peralatan penyintesis protein lain.

10
Ketiadaan segregasi ini memungkinkan translasi mRNA
dimulai saat transkripsi masih berlangsung. Sebaliknya, dalam
sel eukariotik, selaput nukleus memisahkan tempat dan waktu
berlangsungnya transkripsi dan translasi.
Transkripsi terjadi di dalam nukleus, dan mRNA
ditranspor ke sitoplasma, tempat translasi terjadi. Namun sebe-
lum bisa meninggalkan nukleus, transkrip RNA eukariotik dari
gen pengode protein dimodifikasi dalam berbagai cara untuk
menghasilkan mRNA akhir yang fungsional. Transkripsi gen eu-
kariotik pengode protein menghasilkan pre-mRNA, dan pem-
rosesan lebih lanjut menghasilkan mRNA akhir. Awal transkrip
RNA dari gen apapun, termasuk yang mengodekan RNA yang
tidak ditranslasi menjadi protein, secara umum disebut transkrip
primer (primary transcript).
2.3. Kode Genetik
Bahwasannya dalam DNA terdapat empat basa nitrogen meliputi ad-
enin (A), timin (T), sitosin (C), dan guanin (G). Anda juga telah mengetahui
RNA mengandung 4 basa nitrogen tersebut, tetapi urasil (U) menggantikan
timin (T).
Nirenberg dan Matthaei (1960) mengadakan percobaan untuk me-
mecahkan masalah kode genetik dengan mencampurkan urasil dengan en-
zim pembentuk RNA. Dari percampuran ini dihasilkan RNA yang hanya
terdiri atas urasil dan dinamakan poli-Urasil (poli- U). Apabila poli-U di-
masukkan ke dalam campuran berbagai asam amino, akan terbentuk
rangkaian fenilalanin, yaitu protein yang terdiri atas satu macam asam
amino.
Hal ini merupakan cara manusia pertama kali mampu memecahkan
peristiwa kehidupan melalui tabung reaksi kimia. Sampai saat ini pun manu-
sia terus melakukan penelitian untuk mengetahui proses-proses yang terjadi
dalam sel makhluk hidup. Rumitnya susunan tubuh makhluk hidup menun-
jukkan betapa pandainya sang Pencipta. Kita hendaknya bersyukur kepada
Tuhan karena diberi akal sehingga mampu mengungkap rahasia kehidupan.

11
Kode genetik yang dipakai saat ini yaitu kode yang tersusun oleh 3
basa N yang disebut kodon triplet. Kodon triplet ini merupakan bagian 3
basa N yang terdapat pada mRNA. Apabila suatu urutan tiga basa mem-
berikan kode untuk satu asam amino, akan terjadi 43=64 kemungkinan kom-
binasi dari basa sehingga dapat memperinci 64 macam kode genetika.
Asam amino yang dikenal sampai saat ini sebanyak 20 macam.
Adanya 64 macam kodon dan 20 macam asam amino menyebabkan satu
asam amino dapat memiliki lebih dari satu kodon. Kodon yang sesuai untuk
setiap asam amino dapat dilihat dalam tabel berikut.

Kode genetik berlaku universal, artinya kode yang sama berlaku un-
tuk semua organisme. Bila terjadi kesalahan penerjemahan, protein yang
disusun juga keliru sehingga enzim yang dihasilkan tidak sesuai. Hal ini
akan mengakibatkan terjadinya gangguan metabolisme, Kekeliruan tRNA
menafsirkan kode-kode genetik yang diterima dari DNA juga merupakan
salah satu mekanisme mutasi gen.

12
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari makalah diatas dijelaskan bahwa sintesis protein merupakan
hal yang sangat penting dalam substansi hereditas.Karena sintesis protein
merupakan sesuatu hasil proses yang berbahan dasar DNA,artinya DNA
memiliki peran penting. Protein merupakan salah satu unsur yang tak boleh
alpa dalamdaftar.nutrisi yang manusia konsumsi sehari-hari. Hal ini terkait
dengan perana protein yang secara signifikan ikut membangun tubuh secara
menyeluruh. Protein sendiri merupakan unsur kedua terbesar setelah cairan
yang ada pada tubuh manusia. Ia ada di setiap sel dan jaringan. Molekul-
molekul protein ini bekerja dengan unsur lain dan memastikan tubuh kita
berjalan sebagai mana mestinya. Dalam menjalankan fungsi dan peran-
annya, senyawa protein melakukan beberapa aktifitas. Salah satu kegiatan
penting tersebut dikenal dengan istilah sintesis. protein. Tidak mudah me-
mahami proses ini sebab memang la merupakan rangkaian yang kompleks.
Untuk Anda, berikut kami sajikan ringkasannya.
Apabila didifeniskan, maka apa yang dimaksud dengan sintesis pro-
tein adalah sebuah proses percetakan senyawa protein yang berlangsung di
dalam sel. Seperti diketahui bahwa protein memiliki sifat enzim. Hal ini
kemudian menjadikan la sebagai pengendali dan juga penumbuh karakter
dari makhluk hidup. Kuat tidaknya sifat enzim pada protein ini dipengaruhi
oleh urutan, jumlah, dan jenis asam amino yang menjadi penyusunnya. Ada-
pun jenis dan juga urutan asam amino ini ditentukan oleh apa yang disebut
dengan nama AND atau Asam Dioksiribose Nukleat.
3.2. Saran
Dari pemaparan materi diatas perlu kita perkaya lagi karena masih
banyak hal-hal yang belum dibahas secara spesifik. Saran-saran yang
bersifat membangun sangat diperlukan agar pada penulisan makalah
selanjutnya menjadi lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., D. Besy, J. lean, M. Raff, K. Roberts, JD. Watson, 1994. Molecular
Biologyof the cell. Garland Publishing, Inc, New York 2.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, LG. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et
al safitri, A., Simarmata, L., Hardani,H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.
http://www.benuailmu.com/2013/10/v-behavioruddefaultymio gusbelajaripa.blog-
spot.com/2014/01/bab-5-pewarisan-sifat-hereditas.html
http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/02/pewarisan-sifat-materi-ipa-kelas-
9.html http://www.academia.edu/631-4912/Makalah Proses sintesis protein
http://biologimediacentre.com/proses sintesis protein Jusuf.tt.Genetika LBo-
gor:IPB www.kompas.com

14

Anda mungkin juga menyukai