Anda di halaman 1dari 25

PEMBELAHAN SEL

By. Jhon Riswanda,SPd,M.Kes


Faktor yang mempengaruhi Pembelahan Sel :
1. Bentuk Sel, sel yang bulat memerlukan waktu yang lebih lama
daripada sel yang pipih.
2. Keadaan intraseluler, misalnya konsentrasi enzim tertentu,
misalnya Ca ++ Calmodulin Bending Protein.
3. Keadaan ekstraseluler, misalnya kadar logam tertentu, asam
amino, asam lemak dan bahan-bahan lain.
4. Plasma membran, karena didalamnya terdapat reseptor terhadap
substansi tertentu.
5. Dinding Nukleus.
• Manusia pada awal perkembangan terjadi dari 1 sel,
kemudian 2 sel, 4 sel dan seterusnya, proses penggandaan
ini disebut proliferasi.
• Sel-sel ini mengalami diferensiasi yang kemudian
membentuk jaringan,organ dan sitem organ.
• Walaupun sel mengalami perkembangan namun pada periode
khusus dimana sel menunjukkan prilaku dasar khusus, yaitu
pertumbuhan dan metabolisme.
• Periode ini disebut waktu interfase.
• Sedangkan periode lain dimana sel mengalami pembelahan
dinamakan mitosis.
• Interfase ini dibagi menjadi 3 fase yaitu G1, S dan G2.
• Oleh karena itu dalam pembelahan siklus sel dibagi menjadi
4 fase yaitu G1, S,g2 dan M.
• Sel manusia yang sedang tumbuh, siklus pembelahan lamanya
sebagai berikut.
• Seluruh siklus memerlukan waktu 16-24 jam, yaitu G1 = 5
- 9 jam, S = 6 - 9 jam, G2 = 2 - 5 jam dan M
= 1 - 2 jam.
• Tahap pertama fase ini dalah fase G1 (Gap) yakni antara
sel lahir dengan sel membelah.
• Selama fase ini aktifitas-aktifitas sel dilaksanakan.
• Waktu yang dibutuhkan sangat bervariasi.
• Pada tahap akhir fase G1 ini maka sentriola mulai
megadakan reflikasi.
• Tahap kedua adalah fase S (sintesis) yakni fase dimana proses
reflikasi DNA terjadi.
• Pada fase ini DNA yang disintesis dihubungkan dengan protein
histon untuk membentuk nukleosom.
• Nukleosom satu dengan yang lain dihubungkan dengan proein non
histon.
• Rangkaian nukeosom ini membentuk benang kromatin.
• Tempat tertentu dari masing-masing kromosom mengalami nukleosom
dan reflikasi DNA dimulai pada tempat khusus itu.
• Tempat itu dinamakan asal titik reflikasi (the origin of reflikation)
dan dari titik ini akan dilanjutkan kedua arah dengan kecepatan
50 base per detik.
• Di dalam sitoplasma selama fase S ini disintesis protein
histon, yang kemudian ditransfortasikan melalui dinding
nukleus dan bergabung dengan DNA reflikasi membentuk
nukleosom baru dan selanjutnya menjadi serabut kromatin.
• Sentriol mengalami reflikasi selama fase ini.
• G2 selama periode ini, kromosom melakukan kondensasi dan
kedua sentriol menjauh dan menuju kutub sel yang saling
berlawanan.
• Waktu ini dibutuhkan kira-kira 2-5 jam.
Tahapan Pembelahan Sel
A. INTERFASE
Merupakan fase sedang tidak
membelah ( Fase Istirahat ).
B. PROFASE
Ditandai dengan :
- Nukleolus melebur.
- Membran inri dan nukleolus
menghilang.
- Butir-butir kromatin berubah
Menjadi benang-benang kromosom.
- Tiap-tiapkromosom membelah menjadi
2 kromatid.
- Butir inti berbentuk gelendong.
- Profase membutuhkan waktu yang paling lama
dan energi yang besar.
C. METAPHASE
- Kromosom berderet
secara tunggal pada
bidang ekuator.
- Pada fase ini paling
jelas melihat bentuk
kromosom
D. ANAPHASE
- Tiap kromosom
melepaskan diri menuju
kutubnya masing-masing
dan mempunyai sifat yang
sama dengan kromosom
asal.
E. TELOPHASE.
- Kromatid berubah menjadi kromosom
- Kromosom menjadi benang- benang kromatin
- membran inti dan nukleus terbentuk.
- Sitoplasma terbagi 2, sehingga terbentuklah 2 sel
baru.
MATUR
MATUR
NUWUN
NUWUN
Jaringan
• Merupakan kumpulan sel-sel yang memilki bentuk dan fungsi yang sama.
• Perubahan sel menjadi jaringan melalui proses spesialisasi.
• Jaringan penyusun tubuh manusia ada 4, yaitu :
1. Jaringan Epitelium : merupakan jaringan yang melapisi
permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh.
2. Jaringan Ikat : merupakan jaringan yang mengikat dan
menyokong bagian-bagian tubuh.
3. Jaringan Otot : merupakan jaringan yang menggerakkan
bagian-bagian tubuh .
4. Jaringan syaraf : merupakan jaringan yang menanggapi
rangsang dan meneruskan impuls ( rangsang ) dari
bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain.
1. Jaringan Epitelium

• Merupakan jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau


melapisi permukaan organ, rongga dan saluran, baik di luar maupun
di dalam tubuh.
• Ciri jaringan epitelium : sel-selnya tersusun sangat rapat sehingga
tidak ada ruang antar sel.
• Terdiri dari :
- Bagian luar : Epidermis.
- Bagian dalam : Endotelium.
Bentuk sel Epitelium :
1. Epitelium Pipih.
- Berbentuk pipih seperti lembaran.
- Ex. Dinding pembuluh darah dan alveolus
pada paru-paru.
2. Epitelium kubus.
- Permukaan bebentuk pologonal dan sel-
selnya saling berdekatan seperti rumah
tawon.
- Ex . Saluran ginjal, kelenjar tiroid.
3. Epitelium Batang ( Kolumnar ).
- Ex. Saluran pernafasan dan mukosa usus.
4. Epitelium berlapis.
- Tersusun atas beberapa lapis sel.
- Fungsi : sebagai pelindung.
- Epitelium pipih berlapis ( Ex. selaput lendir di
rongga mulut, vagina dan permukaan kulit.
- Epitelium kubus berlapis ( Ex. Saluran kelenjar
keringat )
- Epitelium batang berlapis ( Ex. saluran trakea).
2. Jaringan Ikat
• Ciri jaringan ikat : memiliki komponen interseluler (komponen
diantara sel-sel ) yang disebut matriks.
• Jenis-jenis jaringan ikat :
1. Jaringan ikat longgar
Tersusun oleh serat-serat yang longar.
Ex. Kelenjar limfa, sumsum tulang dan
hati.
2. Jaringan ikat padat.
Tersusun oleh serat-serat yang padat.
Ex. Dermis kulit dan pembungkus tulang.
• 3. Tulang rawan ( Kartilago )
a. Tlg rawan hialin ( Memiliki serat kolagen
yang tersebar dalam bentuk anyaman halus,
rapat dan bening seperti kaca ).
Ex. Saluran pernafasan dan ujung tlg rusuk.
b. Tlg rawan elastik ( Memiliki serat kolagen
tidak tersebar, bentuk bergelombang).
Ex. Epiglotis dan bagian luar telinga.
c. Tlg rawan fibrosa (Memiliki serat klagen
kasar dan tidak teratur, bentuk sel bulat dan
berisi kondrosit )
Ex. Sambungan tlg belakang, simfisis pubis.
• 4. Tulang ( Osteon ).
3. Jaringan Otot
1. Otot Polos ( otot viseral )
- Inti sel jumlahnya satu dan terletak dibagian
tengah.
- Konraksinya tidak dibawah pengaruh
kesadaran/kemauan = involunter.
- Selnya dipersayarafi oleh sistem syaraf otonom.
- Konraksi lambat tetapi tahan lelahdan lama
Ex. Pada sauran pencernaan, kantng kemih,
ogan reproduki, pembuluh darah dan
saluan pernafasan.
2. Otot lurik ( otot rangka ).
- terdir atas sel-sel silinder panjang d tidak
bercabang.
- Inti banyak dan terletak dibagian tepi sel.
- Miofibril sejajar dengan serabut ototnya, dan
membentuk daerah terang (isotrop) dan daerah
gelap (anisotrop), sehingga tampak berupa garis-
garis melintang.
- Kontraksi dibawah kesadaran/kemauan disebut juga otot volunter.
- Kontraksi cepat dan kuat tapi dapat menimbulkan kelelahan.
- Otot lurik melekat pada bagian rangka tubuh.
3. Otot jantung.
- Bentuk menyerupai otot lurik , tetapi fungsi sepert otot
polos.
- Konraksi tidak bawah kesadaran (involunter ) dan tidak
menimbulkan kelelahan.
- Sel dipersyarafi oleh sistem syaraf otonom.
4. Jaringan Syaraf ( Neuron )
• Terdiri dari :
1. Badan sel.
2. Dendrit.
3. Akson.
Jenis-jenis Neuron :
1. Neuron Aferen ( Neuron sensori)
Menyampaikan rangsang dari organ penerima
( reseptor ) ke sistem syaraf pusat ( otak dan sumsum tlg belakang ).
2. Neuron Intermedier ( inteneuron )
Merupakan penghubung / mata rantai dan terdapat di dalam syaraf
pusat.
3. Neuron Eferen ( Neuron motor )
Mengirimkan inpuls syaraf dari sistem syaraf
pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan
respon tubuh.
TERIMA
TERIMA KASIH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai