Faktor yang mempengaruhi Pembelahan Sel : 1. Bentuk Sel, sel yang bulat memerlukan waktu yang lebih lama daripada sel yang pipih. 2. Keadaan intraseluler, misalnya konsentrasi enzim tertentu, misalnya Ca ++ Calmodulin Bending Protein. 3. Keadaan ekstraseluler, misalnya kadar logam tertentu, asam amino, asam lemak dan bahan-bahan lain. 4. Plasma membran, karena didalamnya terdapat reseptor terhadap substansi tertentu. 5. Dinding Nukleus. • Manusia pada awal perkembangan terjadi dari 1 sel, kemudian 2 sel, 4 sel dan seterusnya, proses penggandaan ini disebut proliferasi. • Sel-sel ini mengalami diferensiasi yang kemudian membentuk jaringan,organ dan sitem organ. • Walaupun sel mengalami perkembangan namun pada periode khusus dimana sel menunjukkan prilaku dasar khusus, yaitu pertumbuhan dan metabolisme. • Periode ini disebut waktu interfase. • Sedangkan periode lain dimana sel mengalami pembelahan dinamakan mitosis. • Interfase ini dibagi menjadi 3 fase yaitu G1, S dan G2. • Oleh karena itu dalam pembelahan siklus sel dibagi menjadi 4 fase yaitu G1, S,g2 dan M. • Sel manusia yang sedang tumbuh, siklus pembelahan lamanya sebagai berikut. • Seluruh siklus memerlukan waktu 16-24 jam, yaitu G1 = 5 - 9 jam, S = 6 - 9 jam, G2 = 2 - 5 jam dan M = 1 - 2 jam. • Tahap pertama fase ini dalah fase G1 (Gap) yakni antara sel lahir dengan sel membelah. • Selama fase ini aktifitas-aktifitas sel dilaksanakan. • Waktu yang dibutuhkan sangat bervariasi. • Pada tahap akhir fase G1 ini maka sentriola mulai megadakan reflikasi. • Tahap kedua adalah fase S (sintesis) yakni fase dimana proses reflikasi DNA terjadi. • Pada fase ini DNA yang disintesis dihubungkan dengan protein histon untuk membentuk nukleosom. • Nukleosom satu dengan yang lain dihubungkan dengan proein non histon. • Rangkaian nukeosom ini membentuk benang kromatin. • Tempat tertentu dari masing-masing kromosom mengalami nukleosom dan reflikasi DNA dimulai pada tempat khusus itu. • Tempat itu dinamakan asal titik reflikasi (the origin of reflikation) dan dari titik ini akan dilanjutkan kedua arah dengan kecepatan 50 base per detik. • Di dalam sitoplasma selama fase S ini disintesis protein histon, yang kemudian ditransfortasikan melalui dinding nukleus dan bergabung dengan DNA reflikasi membentuk nukleosom baru dan selanjutnya menjadi serabut kromatin. • Sentriol mengalami reflikasi selama fase ini. • G2 selama periode ini, kromosom melakukan kondensasi dan kedua sentriol menjauh dan menuju kutub sel yang saling berlawanan. • Waktu ini dibutuhkan kira-kira 2-5 jam. Tahapan Pembelahan Sel A. INTERFASE Merupakan fase sedang tidak membelah ( Fase Istirahat ). B. PROFASE Ditandai dengan : - Nukleolus melebur. - Membran inri dan nukleolus menghilang. - Butir-butir kromatin berubah Menjadi benang-benang kromosom. - Tiap-tiapkromosom membelah menjadi 2 kromatid. - Butir inti berbentuk gelendong. - Profase membutuhkan waktu yang paling lama dan energi yang besar. C. METAPHASE - Kromosom berderet secara tunggal pada bidang ekuator. - Pada fase ini paling jelas melihat bentuk kromosom D. ANAPHASE - Tiap kromosom melepaskan diri menuju kutubnya masing-masing dan mempunyai sifat yang sama dengan kromosom asal. E. TELOPHASE. - Kromatid berubah menjadi kromosom - Kromosom menjadi benang- benang kromatin - membran inti dan nukleus terbentuk. - Sitoplasma terbagi 2, sehingga terbentuklah 2 sel baru. MATUR MATUR NUWUN NUWUN Jaringan • Merupakan kumpulan sel-sel yang memilki bentuk dan fungsi yang sama. • Perubahan sel menjadi jaringan melalui proses spesialisasi. • Jaringan penyusun tubuh manusia ada 4, yaitu : 1. Jaringan Epitelium : merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh. 2. Jaringan Ikat : merupakan jaringan yang mengikat dan menyokong bagian-bagian tubuh. 3. Jaringan Otot : merupakan jaringan yang menggerakkan bagian-bagian tubuh . 4. Jaringan syaraf : merupakan jaringan yang menanggapi rangsang dan meneruskan impuls ( rangsang ) dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain. 1. Jaringan Epitelium
• Merupakan jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh. • Ciri jaringan epitelium : sel-selnya tersusun sangat rapat sehingga tidak ada ruang antar sel. • Terdiri dari : - Bagian luar : Epidermis. - Bagian dalam : Endotelium. Bentuk sel Epitelium : 1. Epitelium Pipih. - Berbentuk pipih seperti lembaran. - Ex. Dinding pembuluh darah dan alveolus pada paru-paru. 2. Epitelium kubus. - Permukaan bebentuk pologonal dan sel- selnya saling berdekatan seperti rumah tawon. - Ex . Saluran ginjal, kelenjar tiroid. 3. Epitelium Batang ( Kolumnar ). - Ex. Saluran pernafasan dan mukosa usus. 4. Epitelium berlapis. - Tersusun atas beberapa lapis sel. - Fungsi : sebagai pelindung. - Epitelium pipih berlapis ( Ex. selaput lendir di rongga mulut, vagina dan permukaan kulit. - Epitelium kubus berlapis ( Ex. Saluran kelenjar keringat ) - Epitelium batang berlapis ( Ex. saluran trakea). 2. Jaringan Ikat • Ciri jaringan ikat : memiliki komponen interseluler (komponen diantara sel-sel ) yang disebut matriks. • Jenis-jenis jaringan ikat : 1. Jaringan ikat longgar Tersusun oleh serat-serat yang longar. Ex. Kelenjar limfa, sumsum tulang dan hati. 2. Jaringan ikat padat. Tersusun oleh serat-serat yang padat. Ex. Dermis kulit dan pembungkus tulang. • 3. Tulang rawan ( Kartilago ) a. Tlg rawan hialin ( Memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus, rapat dan bening seperti kaca ). Ex. Saluran pernafasan dan ujung tlg rusuk. b. Tlg rawan elastik ( Memiliki serat kolagen tidak tersebar, bentuk bergelombang). Ex. Epiglotis dan bagian luar telinga. c. Tlg rawan fibrosa (Memiliki serat klagen kasar dan tidak teratur, bentuk sel bulat dan berisi kondrosit ) Ex. Sambungan tlg belakang, simfisis pubis. • 4. Tulang ( Osteon ). 3. Jaringan Otot 1. Otot Polos ( otot viseral ) - Inti sel jumlahnya satu dan terletak dibagian tengah. - Konraksinya tidak dibawah pengaruh kesadaran/kemauan = involunter. - Selnya dipersayarafi oleh sistem syaraf otonom. - Konraksi lambat tetapi tahan lelahdan lama Ex. Pada sauran pencernaan, kantng kemih, ogan reproduki, pembuluh darah dan saluan pernafasan. 2. Otot lurik ( otot rangka ). - terdir atas sel-sel silinder panjang d tidak bercabang. - Inti banyak dan terletak dibagian tepi sel. - Miofibril sejajar dengan serabut ototnya, dan membentuk daerah terang (isotrop) dan daerah gelap (anisotrop), sehingga tampak berupa garis- garis melintang. - Kontraksi dibawah kesadaran/kemauan disebut juga otot volunter. - Kontraksi cepat dan kuat tapi dapat menimbulkan kelelahan. - Otot lurik melekat pada bagian rangka tubuh. 3. Otot jantung. - Bentuk menyerupai otot lurik , tetapi fungsi sepert otot polos. - Konraksi tidak bawah kesadaran (involunter ) dan tidak menimbulkan kelelahan. - Sel dipersyarafi oleh sistem syaraf otonom. 4. Jaringan Syaraf ( Neuron ) • Terdiri dari : 1. Badan sel. 2. Dendrit. 3. Akson. Jenis-jenis Neuron : 1. Neuron Aferen ( Neuron sensori) Menyampaikan rangsang dari organ penerima ( reseptor ) ke sistem syaraf pusat ( otak dan sumsum tlg belakang ). 2. Neuron Intermedier ( inteneuron ) Merupakan penghubung / mata rantai dan terdapat di dalam syaraf pusat. 3. Neuron Eferen ( Neuron motor ) Mengirimkan inpuls syaraf dari sistem syaraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. TERIMA TERIMA KASIH KASIH