Anda di halaman 1dari 16

Laporan Akhir Pratikum Anatomi dan Fisiologi

Kelompok 5

Oleh:
Luh Putu Wulan Pariyati (2209482010069)
Ade Fadiana (2209482010070)
Luh Putu Dhiyo Utami (2209482010071)
Ni Putu Eka Mahita Kumari Dewi (2209482010072)
I Nyoman Rayjuna Satria Darmawan (2209482010073)

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2022
Mitokondria
Mitokondria berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi seluler, mengatu rkematian sel,
menyimpan kalsium, produksi panas, mengendalikan berbagai siklus sel, membangun bagian-
bagian pada hormon, mengawasi berjalannya proses diferensiasi, pertumbuhan, dan
perkembangan sel.
Bagian-bagian mitokondria:
➢ Membran luar → terdiri dari protein dan lipid sehingga bersifat permeable.
➢ Membrane dalam → tempat utama pembentukan ATP.
➢ Ruang antar membrane → tempat berlangsungnya reaksi penting seperti siklus krebs dan
oksidasi asam amino.
➢ Matriks mitokondria → memiliki materi genetic seperti ATP, ADP, dan DNA
mitokondria.
➢ Sintesis ATP → penghasil energi.
➢ Membrane krista → meningkatkan luas permukaan membrane sehingga meningkatkan
ruang untuk reaksi kimia
➢ Ribosom → tempat membentuk protein.

Aparatus golgi
memiliki fungsi membantu membentuk kantung vesikula, membantu proses pembentukan
membrane plasma, membentuk akrosom pada spermatozoa, tempat mengolah dan memodifikasi
protein, menyeleksi dan membentuk paket molekul yang bisa membantu sekresi sel.
Bagian-bagian aparatus golgi:
➢ Bagian cis → sebagai penerima vesikel yang pada umumnya berasal dari Retikulum
Endoplasma kasar.
➢ Vesikula transport → mengangkut protein yang dihasilkan di Retikulum Endoplasma
kasar ke badan golgi.
➢ Sisterne → kantong atau ruang tertutup yang berisi cairan.
➢ Lumen → ruang yang dibatasi oleh sisterne.
➢ Vesikula sekretorik → dapat membawa protein/lipid yang telah diproses di dalam
lumen sakulus.
➢ Bagian trans → tempat pemecahan ruangan-ruangan yang berasal daric is yang
kemudian membentuk vesikel yang siap untuk disalurkan menuju bagian-bagian sel
yang lain atau ke luar sel

Lisosom
Lisosom yaitu organel sel berupa kantong terikat membran yang mengandung enzim hidrolitik
yang berfaedah sebagai mengontrol pencernaan intraseluler pada beragam kondisi. Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di
dalamnya, organel ini mempunyai 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut giat pada pH
5. Fungsi utama lisosom yaitu endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Beberapa fungsi lisosom, di antaranya:

a. Lisosom berfungsi menghancurkan diri sendiri dengan melepaskan semua enzim yang ada
pada lisosom.
b. Mencerna zat-zat makanan asing hasil fagositosis (berbentuk padat) dan pinositosis (berbentuk
cairan)
c. Mencerna makanan cadangan
d. Menghancurkan organel sel yang sudah tua atau yang sudah rusak sehingga tidak dapat
bekerja lagi
e. Menghancurkan benda yang terdapat di luar sel
f. Menghancurkan zat asing
Strukturnya terdiri dari:
Lapisan Lipid
Membran
Enzim Hidrolitik
Membran transpor protein terglikolasi

Nukleus
Nukleus merupakan sel terbesar yang mengandung informasi genetik berupa DNA dan
berbentuk bulat hingga oval, bergantung jenis selnya. Nukleus biasanya terletak di tengah sel.
Nukles termasuk organel yang sangat vital bagi kehidupan karena ia mengendalikan seluruh
kegiatan sel.
Setiap organel memiliki peran yang berbeda-beda. Inti sel sendiri memiliki fungsi utama sebagai
pusat informasi dan kendali seluruh aktivitas sel. Jika diibaratkan dengan tubuh manusia, inti sel
atau nukleus memiliki peran yang mirip dengan otak.
Tak hanya itu, beberapa fungsi lain dari inti sel atau nukleus adalah:
Menyimpan informasi genetik dalam bentuk deoxyribonucleic acid (DNA)
Mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel
Mengatur metabolisme sel dengan mensintesis berbagai enzim
Memproduksi RNA
Memproduksi ribosom
Bagian-Bagian Inti Sel
Secara umum, inti sel atau nukleus terdiri dari empat bagian utama, yaitu:
1. Selubung inti
Selubung inti adalah selaput halus yang melapisi inti sel. Bagian sel ini memiliki fungsi
sebagai pelindung sekaligus pemisah dengan organel lainnya. Selubung inti sel memiliki
celah kecil atau pori-pori yang menjadi tempat keluar masuknya molekul.
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah cairan kental di dalam inti sel atau nukleus yang mengandung
banyak protein dan zal lainnya, seperti mineral, DNA, dan RNA. Selain berfungsi sebagai
tempat untuk mengolah berbagai enzim, bagian yang disebut dengan karioplasma ini juga
berperan dalam membantu menjaga bentuk dan struktur inti sel.
3. Nukleolus
Nukleolus adalah bagian dalam inti sel yang berbentuk bulat, padat, dan berwarna gelap.
Nukleolus tidak dilengkapi oleh membran (selaput pelindung) di bagian luarnya. Bagian
ini memainkan peran penting dalam memproduksi ribosom yang bertindak sebagai
tempat pembentukan protein di dalam sel.
4. Kromosom
Kromosom adalah struktur berupa benang halus yang terletak di dalam inti sel.
Kromosom berisi sekumpulan DNA yang menyimpan informasi genetik. Agar berfungsi
dengan baik, DNA perlu dikombinasikan dengan protein. Kombinasi DNA dan protein di
dalam kromosom ini disebut juga dengan kromatin.

Kromosom
-Pengertian Kromosom :
Kromosom adalah molekul seperti benang yang membawa informasi herediter untuk segala hal
mulai dari tinggi badan hingga warna mata. Kromosom dibuat dari protein dan satu molekul
DNA yang berisi instruksi genetik suatu organisme yang diturunkan dari orang tua.

-Fungsi Kromosom :
Fungsi utama kromosom adalah menyimpan serta membawa materi genetik dalam tubuh
makhluk hidup. Kromosom membawa sifat induk beserta informasi genetik lainnya dari
generasi ke generasi selanjutnya.
Bagian-Bagian Dari Kromosom :
1. Telomere
2. Kromatid Indektik
3. Lengan Pendek
4. Sentomer
5. Lengan Panjang

Jaringan Otot

Otot merupakan suatu organ/alat yang dapat bergerak ini adalah sutau penting bagi organisme.
Gerak sel terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel-sel sitoplasma ini merupakan
benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot yang mendapatkan
rangasangan maka miofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan
dirinya kearah tertentu.

Jenis-jenis otot Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan yaitu :

1. Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan,
dibagian tengan terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos memilki serat yang
arahnya searah panjang sel tersebut miofibril. Serat miofilamen dan masing-masing
mifilamen teridri dari protein otot yaitu aktin dan miosin. Otot polos bergerak secara
teratur, dan tidak cepat lelahg. Walaupun tidur. Otot masih mampu bekerja. Otot polos
terdapat pada alat-alat dinding tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, dinding
pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea, cabang tenggorok,
pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran ekskresi

2. Otot lurik Sel-sel


otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di pinggir,
panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya sel nya tidak
menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-serat
lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu: otot rangka, otot lurik, dan otot
lingkar. Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan 3 berfungsi
menggerakkan tulang. Otot ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak
susunannya serabut-serabut panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak
adanya garis-garis terang di selingi gelap yang melintang.
3. Otot jantung
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot lurik
perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain. Berciri
merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di pengaruhi saraf,
fungsi saraf hanya untuk percepat atau memperlambat kontraksi karena itu disebut otot
tak sadar. Otot jantung di temukan hanya pada jangtung (kor), mempunyai kemampuan
khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan gerakan tanpa tergantung pada ada
tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot jantung ini disebut miogenik yang
membedakannya dengan neurogonik.

Jaringan Saraf
Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan
berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat
adanya suatu stimulus (rangsang). Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf adalah
NEURON atau Sel Saraf. Unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan
sitoplasma, yang bekerja dengan cara menghasilkan potensial aksi dan menjalarkan
impuls dari satu sel ke sel berikutnya.
Adapun bagian bagian dari jaringan saraf, yaitu :
1. Badan sel
merupakan bagian dari neuron yang mengandung nukleus (inti sel), dapat diibaratkan
sebagai mesin yang bertanggungjawab atas kehidupan sel yang berperan dalam
sintesis protein, terdiri atas: nucleus, sitoplasma, neurofibril dan membran sel.
Adapun bagian-bagian badan sel yaitu:
a) Nucleus
merupakan inti dari soma sel yang mengandung kromosom. Kromosom terdiri
dari rantai DNA (Deoxyribo Nucleic Acid). Kromosom tidak langsung
memiliki fungsi tertentu, tetapi ia memiliki fungsi untuk meramu/membuat
protein tertentu. Bagian dari kromosom disebut gen yang terdiri dari protein
tertentu yang berbeda pada masing-masing individu

b) SITOPLASMA,
cairan bening (seperti jelly) pada bagian dalam neuron dan terdiri dari
beberapa organ, antara lain mitochondria,badan golgi dan REK,ribosom yang
berperan dalam sintesis protein.
c) NEURO FIBRIL, yaitu neurofilamen dan neurotubulus
d) MEMBRAN SEL, menyelubungi neuron. Terdiri dari dua lapis molekul
lemak (lipid) membran semipermeable (bisa menyeleksi substansi yang boleh
keluar masuk)
2. Dendrit
berasal dari kata Yunani dendron yang artinya pohon, dendrit merupakan
perpanjangan dari sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek, fungsinya
menghantar impuls ke sel tubuh, permukaan dendrit penuh dengan spina dendrit yang
dikhususkan untuk menghubungkan dengan neuron lain, neurofibril dan badan Nissl
memanjang ke dalam dendrit.
3. Akson
suatu prosesus tunggal yang lebih panjang dari dendrit, berfungsi menghantar impuls
menjauhi badan sel ke neuron lain dan sel lain (sel otot, kelenjar). Semua akson
dalam sistem saraf perifer dibungkus oleh lapisan Schwan. Akson besar memiliki
lapisan dalam yang disebut mielin, suatu kompleks lipoprotein yang dibentuk
membrane plasma sel-sel schwann. Pada saraf perifersel-sel schwan memielinisasi
akson dengan cara melingkarinya berbentuk gulungan jelly.
a. Mielin berfungsi sebagai isolator listrik dan mempercepat hantaran impuls
saraf.
b. Axon Hillock, bagian berbentuk kerucut pada pertemuan axon dan soma sel
c. Nodes of Ranvier, bagian axon yang tidak diselubungi myelin dan tertanam
pada sitoplasma sel schwan.
d. Terminal Buttons, bagian akhir dari axon yang berbentuk sebagai kancing
yang berfungsi melepaskan neurotransmitter (dengan substansi transmitter
yang berupa substansi kimiawi) ke sinapsis.
e. Synapses(sinapsis), jarak terdekat antara neuron yang satu dengan yang lain
dimana sinyal-sinyal kimiawi ditransmisikan. Sinapsis adalah bagian yang
menyambungkan terminal button (sebagai sensor) dari sel pengirim ke bagian
soma atau membran dendrit sel penerima.

Jaringan Ikat

Jaringan ikat adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk mengikat serta menyokong bagian
jaringan yang lain.

Fungsi jaringan ikat :

Fungsi pertama jaringan ikat adalah menghubungkan atau mengikat dua jaringan tubuh

Serat jaringan ikat :

Jaringan ikat tersusun atas 3 jenis serat. Serat tersebut adalah serat kolagen, serat elastis, dan
serat retikuler. Serat kolagen terbentuk dari protein dan memiliki sifat lentur. Serat kolagen
terbentuk dari protein dan memiliki sifat lentur

Bagian jaringan ikat :

- Jaringan ikat sejati :


Jaringan ikat longgar mempunyai komponen penyusun sel yang lebih banyak
dibanding serabut/serat.
- Jaringan ikat cair :
jaringan ikat cair terdiri dari jaringan darah dan limfa. Jaringan darah berperan dalam
proses transportasi dan sebagai sistem kekebalan tubuh.
- Jaringan penyokong :
Jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berperan dalam membentuk dan
menyokong tubuh

Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi memberi bentuk tubuh, melindungi tubuh
dan menguatkan tubuh.

Fungsi jaringan penyokong :


Berfungsi mengikat dan menopang tubuh untuk melakukan aktivitas metabolisme serta
mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Bagian jaringan penyokong :

- Jaringan ikat
- Jaringan tulang
- Jaringan rawan (Kartilago)
- Jaringan darah dan getah bening

Anda mungkin juga menyukai