Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SIFAT DASAR SEL

DOSEN PEMBIMBING :

RR.Dwi Astuti, S.Psi.M.Psi

DISUSUN OLEH : Kelompok 3

1. Agustin Ellaelatun Nurul H. 201760093


2. Dariola Kamadatu 201760077
3. Herlinawati Ningsih 201760060
4. Irvi Yuniza Kushardini 201760056
5. Meilyna Pritalia 201760083
6. Muhammad Zakky Akbar 201760094
7. Nilna Mafaza 201760081
8. Nur Fajrina Ghassani 201760085

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

FAKULTAS PSIKOLOGI

2017/2018
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sel
Menurut Boveri: mengatakan bahwa sifat menurun dari orangtua diturunkan kepada
anak-anaknya melalui sel, sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan unit heredita.
Sel merupakan unit terkecil yang masih dapat menjalankan proses yang berhubungan
dengan kehidupan. Pada manusia, sel adalah blok-blok pembangun hidup bagi tubuh. Sel-sel
yang menyusun tubuh manusia berukuran sangat kecil yang rata-rata bergaris tengah sekitar
10 sampai 20 mikrometer. Walaupun sebenarnya tidak ada yang namanya sel “tipikal”,
karena begitu beragamnya spesialisasi struktur dan fungsi, berbagai sel memiliki tiga
subdivisi utama: membran plasma, nukleus, dan sitoplasma.
Membran plasma atau membran sel adalah suatu struktur membranosa yang sangat
tipis yang membungkus setiap sel, memisahkan isi sel dengan lingkungannya. Membran
plasma dibentuk oleh lipid berlapis ganda yang bersifat cairan dengan protein-protein
terbenam di dalamnya dan dilekati berbagai karbohidrat di permukaan luarnya. Membran
plasma berfungsi memisahkan cairan intrasel dan ekstrasel, sebagai penghalang mekanis
untuk menahan isi sel, serta mengontrol secara selektif pergerakan berbagai molekul antara
cairan intrasel dan cairan ekstrasel.
Dua bagian utama interior sel adalah nukleus dan sitoplasma. Nukleus dikelilingi
oleh suatu membran berlapis ganda yang memisahkannya dari bagian-bagian sel lain. Di
dalam nukleus terdapat materi genetik sel , DNA, yang mempunyai dua fungsi penting yakni
memberikan kode atau instruksi untuk mengarahkan sintesis berbagai protein structural dan
enzimatik spesifik di dalam sel dan sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel untuk
memastikan bahwa sel menghasilkan sel anak persis induknya sehingga dapat terus
dihasilkan jenis sel yang identik di dalam tubuh. Lebih jauh lagi, pada sel-sel sistem
reproduksi, cetak biru DNA berfungsi untuk mewariskan karakteristik generasi ke generasi
selanjutnya.
Sitoplasma adalah bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus. Sitoplasma
mengandung sejumlah struktur tersendiri, yang sangat terorganisasi, dan terbungkus
membran – organel – yang tersebar di dalam massa kompleks mirip gel yang disebut sitosol.
Hampir semua sel memiliki lima jenis utama organel – retikulum endoplasma, kompleks
Golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria. Organel-organel ini serupa satu sama lain di
dalam semua sel, walaupun terdapat beberapa variasi bergantung pada kemampuan khusus
tiap-tiap jenis sel. Bagian sitoplasma sisanya (bagian yang tidak ditempati oleh organel)
terdiri dari sitosol, suatu massa semicair yang diikat oleh aringan protein luas yang
membenruk sitoskeleton. Jaringan sitoskeleton menentukan bentuk sel, menyokong
organisasi internal, dan mengatur berbagai pergerakannya

B. Sifat Dasar Sel


a. Hidup
b. Sel sangat kompleks dan terorganisasi
Molekul-molekul sederhana – kompleks –> organel –> sel
Misalnya C, H, O, N, S, P asam amino protein misalnya salah satu
komponen dalam mitokondria yang merupakan organel dari sel
Macam-macam organel:
a. Retikulum Endoplasm
Retikulum endoplasma (RE) adalah pabrik untuk sintesis, merupakan suatu
sistem membranosa terisi cairan yang tersebar luas di seluruh sitosol, dan memiliki
saluran yang berhubungan. RE dibagi menjadi dua yakni:
1. RE kasar
Ditempeli ribosom, berfungsi mensintesis dan melepaskan berbagai
protein baru ke dalam lumen RE, yaitu ruang berisi cairan yang dibungkus oleh
membran RE. Protein-protein tersebut ada yang diekspor ke luar sebagai produk
sekretorik dan ada yang diangkut ke tempat-tempat di dalam sel untuk
pembentukan membran sel baru (membran plasma baru atau membran organel
baru) dan komponen protein pada organel lain.
2. RE halus
Pada sebagian besar sel, RE halus relatif jarang dan berfungsi terutama
sebagai pusat pengemasan dan pengeluaran molekul-molekul yang akan
dipindahkan dari RE kasar.
3. Ribosom
Ribosom merupakan tempat pembuatan protein. Ribosom membangun
protein dalam dua lokasi sitoplasmik. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol,
sementara ribosom terikat menempel pada RE.
4. Kompleks golgi
Kompleks golgi menyelesaikan, menyortir, dan mengirim produk sel.
Setelah meninggalkan RE banyak vasikula transport berpindah ke kompleks
Golgi. Disini, produk RE dimodifikasi dan disimpan, dan kemudian dikirim ke
tujuan lain. Kompleks Golgi terdiri dari kantung membran pipih yang disebut
sisterne.
5. Lisosom
Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung enzim –
enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna berbagai sisa sel dan benda asing
yang tidak diinginkan. Bahan ekstrasel yang akan dihancurkan oleh enzim –
enzim lisosom dibawa ke bagian dalam sel melalui proses endositosis. Pada
endositosis, membran plasma mengalami invaginasi (melekuk ke dalam),
membentuk suatu kantung yang mengandung sedikit cairan ekstrasel. Membran
plasma kemudian menutup di permukaan tabung, membentuk vesikel kecil
intrasel yang terbungkus membran dengan isi kantung terperangkap di dalamnya.
Sebagian kecil sel, terutama sel darah putih, melakukan bentuk khusus
endositosis yang disebut fagositosis. Apabila sebuah sel darah putih menjumpai
sebuah partikel multimolekul besar, misalnya bakteri atau sisa jaringan, sel
tersebut menjulurkan tonjolan permukaan yang seluruhnya menutupi atau
mengelilingi partikel tersebut. Lisosom dapat bergabung dengan organel – organel
yang sudah tua atau rusak untuk menyingkirkan bagian – bagian sel yang tidak
berguna. Pada keadaan tertentu, lisosom menyebabkan penghancuran diri sel sehat
secara normal.
6. Peroksisom
Peroksisom mengandung enzim oksidatif yag mentransfer hidrogen dari
berbagai substrat ke oksigen, yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2)
sebagai produk samping dan berpotensi merusak sel. Walaupun demikian,
peroksisom juga mengandung katalase, suatu enzim antioksidan yang
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 yang tidak berbahaya.
7. Mitokondria
Mitokondria adalah organel energi yang mengambil energi dari zat – zat
gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat
digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.

c. Sel mempunyai tata letak organel yang konsisten dan bentuknya pun konsisten
d. Sel memiliki program genetik yakni gen yang merupakan blueprint untuk struktur
sel, seluruh aktivitas dan fungsi sel
e. Dapat bereproduksi pada kebanyakan sel. Beberapa sel tubuh, misalnya sel saraf
dan sel otot, telah kehilangan kemampuan untuk bereproduksi.
f. Organisme terbentuk berdasarkan informasi yang dikode oleh gen.
g. Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri
h. Sel dihasilkan dari pembelahan
i. Sel memerlukan dan menggunakan energi
j. Sel melakukan berbagai reaksi kimia
k. Keseluruhan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel mewakili metabolisme sel
tersebut
l. Sel melakukan berbagai aktivitas mekanik
m. Materi di transport dari satu tempat ke tempat lain, struktur dibangun dan secara
cepat dibongkar.
n. Sel mampu memberikan respon terhadap stimulan
o. Sebagian besar sel memiliki reseptor yang dapat berinteraksi dengan substansi
lingkungan dengan cara yang sangat spesifik.
p. Sel mampu mengatur dirinya sendiri(self regulation) misalnya pengaturan siklus sel.
q. Melakukan metabolisme sel Terdapat suatu aktivitas dalam sel manusia yang
dinamis, misalnya perubahan bentuk sel akibat aksi dari protein-protein dalam
sitoplasma
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang masih dapat menjalankan proses yang berhubungan
dengan kehidupan. Pada manusia, sel adalah blok-blok pembangun hidup bagi tubuh. Sel-sel
yang menyusun tubuh manusia berukuran sangat kecil yang rata-rata bergaris tengah sekitar
10 sampai 20 mikrometer. Walaupun sebenarnya tidak ada yang namanya sel “tipikal”,
karena begitu beragamnya spesialisasi struktur dan fungsi, berbagai sel memiliki tiga
subdivisi utama: membran plasma, nukleus, dan sitoplasma
Sifat dasar sel:
a. Hidup
b. Sel sangat kompleks dan terorganisasi
c. Sel mempunyai tata letak organel yang konsisten dan bentuknya pun konsisten
d. Sel memiliki program genetik yakni gen yang merupakan blueprint untuk struktur sel,
seluruh aktivitas dan fungsi sel
e. Dapat bereproduksi pada kebanyakan sel. Beberapa sel tubuh, misalnya sel saraf dan sel
otot, telah kehilangan kemampuan untuk bereproduksi.
f. Organisme terbentuk berdasarkan informasi yang dikode oleh gen.
DAFTAR PUSTAKA

https://redopsi16.wordpress.com/2014/10/22/pengantar-biopsikologi-dan-sel-sebagai-dasar-
kehidupan-makhluk-hidup/
http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/sel-dan-biomolekuler/karakteristik-dasar-sel-
manusia/
http://barackmessi.blogspot.co.id/2012/07/tokoh-tokoh-penemu-sel-beserta-teori.html
PERTANYAAN

1. Apa itu Vakuola dan fungsi plastisida serta fungsi sel? (Syafiq Kelompok 1)
Jawaban :
 Vakuola berarti ruangan sel. Pada tumbuhan yang sudah tua, vakuola berukuran besar
dan berisi cadangan makanan. Sedangkan pada hewan vakuola berukuran kecil. Pada
protozoa, terdapat dua jenis vakuola, yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
Vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan sedangkan vakuola kontraktil
berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa dan mengatur keseimbangan air dalam sel.

 Pada tumbuhan, plastida dibedakan kedalam beberapa bentuk, tergantung fungsinya


dalam sel. Plastida yang belum teriferensiasi akan berkembang menjadi:
Amiloplas : untuk menyimpan cairan
Kloroplas : untuk fotosintesis
Etioplas : kloroplas yang belum terkena cahaya
Elaioplas : untuk menyimpan lemak
Kromoplas : untuk sintesis dan menyimpan pigmen
Leukoplas : untuk mensistesis monoterpen
Setiap plastid berisi berbagai kopi plastid gen pada lingkar 75-250 kb. Gen plastid
berisi kurang lebih 100 gen yang mengkode rRNAs dan tRNAs.

 Secara umum fungsi sel yang sekaligus menjadi teori sel adalah sebagai berikut :

1. Sel sebagai unit fungsional tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Max schultze)
2. Sel sebagai unit struktural tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Mathias Jacob
Schleiden dan Theodor Schwaan)
3. Sel sebagai unit pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (Rudolf
Virchow)
4. Sel sebagai kesatuan hereditas (pewarisan sifat) yang dapat menurunkan sifatnya
kepada keturunannya (Teori ini diperkenalkan oleh Walter Sutton dan Theodor
Boveri)

Anda mungkin juga menyukai