Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BOTANI

Tentang

“Bagian-Bagian Akar, Sistem Perakaran serta Sifat dan Fungsi Akar”

Oleh Kelompok 1 Kelas Agro D

Alya Riska Ferina 1910212007

Cantika Delwis 1910212002

Nadia Eka Putri 1910212061

Yuri Abhyasa Yuka Putri 1910212017

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2019

1|Morfologi Akar
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala bekah,
taufik, rahmat serta hidayah-Nya yang tak dapat terhitung banyaknya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bagian-Bagian Akar, Sistem Perakaran serta Sifat
dan Fungsi Akar” dari mata kuliah Botani.

Dalam penyusunannya penulis banyak mendapat bantuan dari orang yang dicintai dan
disayangi, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada mereka
yang telah memberikan dukungan, kasih dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah
semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang itu lah manusia tak lepas dari kekurangan. Akhir kata penulis
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembacanya.

Padang, September 2019

Penulis

2|Morfologi Akar
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4


1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN 5
2.1 Pengertian Akar 5
2.2 Karakteristik dan Struktur Akar 5
2.3 Struktur Akar 5
2.4 Sistem Perakaran 6
2.5 Bagian-Bagian Lain pada Tubuh Tumbuhan Metamorfosis Akar 6

BAB III PENUTUP 7

3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7

DAFTAR PUSTAKA 8

3|Morfologi Akar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar
adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu
tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar
tumbuhan monokotil tersusun sistem akar serabut.
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air
dan mineral, dan kelembaban tanah. Morfologi akar terdiri atas rambut akar, batang akar,
ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel
epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanya
tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari
jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi
tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
Air dan mineral yang diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara
osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan
yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih
pekat) melalu selaput semipermiabel.
Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas
terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertumbuh tegak pada pangkal
batangnya. Pada akar napas dia banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain
memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di
atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk
menyerap udara.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian akar?
1.2.2 Apa saja karakteristik dan fungsi dari akar?
1.2.3 Bagaimana struktur akar?
1.2.4 Bagaimana sistem perakaran?
1.2.5 Apa saja bagian-bagian lain pada tubuh tumbuhan metamorfosis akar?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian akar.
1.3.2 Mahasiswa mengetahui dan memahami karakteristik dan fungsi dari akar.
1.3.3 Mahasiswa mengetahui dan memahami struktur akar.
1.3.4 Mahasiswa mengetahui dan memahami sistem perakaran.
1.3.5 Mahasiswa mengetahui dan memahami bagian-bagian lain pada tubuh
tumbuhan metamorfosis akar

4|Morfologi Akar
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akar

Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar
adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu
tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar
tumbuhan monokotil tersusun sistem akar serabut.

2.2 Karakteristik dan Struktur Akar

Sifat akar diantaranya : 1) tumbuh di dalam tanah; 2) akar tidak memiliki buku
(Nodus) dan ruas (internodus); 3) tidak berwarna hijau; 4)aktif melakukan pertumbuhan,
tetapi tidak secepat pertumbuhan daun dan batang, dan; 5) berbentuk meruncing, hingga lebih
mudah untuk menembus tanah.

Fungsi akar bagi tumbuhan adalah untuk : 1) memperkuat berdirinya tumbuhan; 2)


menyerap air dan unsur hara yang terkandung dalam air yang ada dalam tanah; 3)
mengangkat air dan unsur hara ke batang dan daun serta ; 4) kadang-kadang sebagai tempat
untuk menimbun makanan, dalam bentuk umbi akar.

2.3 Struktur Akar

Secara morfologi, struktur akar terdiri dari leher akar atau yang dikenal dengan nama
ilmiah (collum) yang merupakan pangkal tumbuhnya akar, yang dekat dengan permukaan
tanah dan tersambung langsung dengan pangkal batang. Leher akar biasanya berwarna lebih
terang, sehingga mudah dibedakan dari struktur lainnya.

Batang akar ( corpus radicis ), merupakan bagian akar yang terdapat antara leher akar
dan ujung akar. Batang akar disebut juga sebagai akar pokok. Batang akar merupakan bagian
akar yang terus berkembang. Dari batang akar akan berkembang cabang-cabang akar yang
disebut radix lateralis. Cabang-cabang akar merupakan bagian-bagian akar yang tidak
langsung bersambung dengan pangkal batang. Akar pokok terdiri dari beberapa cabang akar.
Setiap cabang akar dapat mengadakan percabangan lagi. Setiap cabang akar memiliki serabut
akar yang disebut fibrilla radicalis.

Pada setiap struktur akar terdapat ujung akar ( apex radicis ), yaitu bagian akar yang
paling muda, tersusun dari jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
Dan bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk
melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah adalah tudung akar ( calyptras ). Tudung
akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah selalu halus, dan dalam bagian
yang halus itu selalu diganti dengan yang baru.

5|Morfologi Akar
2.4 Sistem Perkaran

Sistem perakaran merupakan jenis-jenis akar yang di tinjau dari pertumbuhan struktur
akar nya. Ketika suatu tumbuhan masih dalam bentuk lembaga didalam biji, calon akar sudah
terbentuk, dan di sebut akar lembaga (radicula). Pada perkembangan selanjutnya, saat biji
berkecambah sampai menjadi tumbuhan dewasa, akar lembaga dapat memperlihatkan
perkembangan yang berbeda. Berdasarkan hal ini, sistem perakaran tumbuhan dibedakan atas
dua macam, yaitu sistem akar tunggang dan sistem akar serabut.

a. Sistem akar tunggang

Pada sistem akar tunggang, akar pokok atau batang akar dapat dibedakan dengan jelas
dari cabang-cabangnya. Hal ini deisebabkan karena pertumbuhan akar pokok jauh lebih cepat
daripada pertumbuhan cabang , sehingga batang akar sangat jelas terlihat. Hal ini terjadi
karena akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-
akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (
radix primaria). Susunan akar yang demikian biasanya terdapat pada tumbuhan berbiji belah
(dicotyledone) dan tumbuhan berbiji terbuka ( Gymnospermae).

Akar tunggang yang bercabang berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah,
bercabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga dapat member kekuatan
yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat
menyerap air dan unsur hara yang lebih banyak. Susunan akar yang demikiam terdapat pada
pohon-pohon yang ditanam dari biji.

b. Sistem Akar Serabut

Pada struktur ini, akar pokok tidak dapat dibedakan dengan jelas dari cabang-
cabangnya. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan cabang sama cepat dengan pertumbuhan
akar pokok, sehingga batang akar sukar dibedakan dari cabang-cabangnya. Pada struktur ini
akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah
akar yang kurang lebih sama besar dari semua nya keluar dari pangkal batang. Karena bukan
berasal dari calon akar, tetapi merupakan akar liar yang berbentuk seperti serabut, maka
disebut akar serabut (radix adventicia), yang terdapat pada tumbuhan berbiji tunggal (
monocotyledoneae).em Perakaran

2.5 Bagian-Bagian Lain pada Tubuh Tumbuhan Metamorfosis Akar

Bagian-bagian lain dari bagian pokok tumbuhan hanyalah penjelmaan salah satu dari
ketiga bagian pokok (akar, batang dan daun) atau bagian tersebut merupakan calon atau bakal
bagian pokok yang disebut “In satatu nascendi”.

Diantara berbagai macam bagian tumbuhan yang sering kita jumpai, yang tidak jelas
berupa batang, akar atau daun ialah :

a. Rimpang (Rhizoma)

6|Morfologi Akar
Rimpang adalah batang beserta daun yang terdapat di dalam tanah, tumbuh
bercabang-cabang dan tumbuh mendatar.
b. Umbi (tuber)
Umbi merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat seperti kerucut atau
tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan, dapat pula merupakan
penjelmaan batang atau akar. Oleh sebab itu umbi dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:
1) Umbi batang (tuber coulogenium) : penjemaan dari batang
2) Umbi akar (tuber rhizogenum) : metamorfosis akar.
c. Alat pembelit atau sulur (chirrus)
Alat pembelit atau sulur adalah bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai
spiral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya, yaitu untuk
berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan penunjang untuk dapat
naik ke atas. Maka alat itu hanya kita jumpai pada tumbuhan memanjat saja.
d. Piala (ascidiumi) dan gelembung (utriculus)
Piala dan gelembung merupakan metamorfosis daun atau sebagian daun.
e. Duri (spina)
Berdasarkan asalnya duri dapat dibedakan menjadi :
1) Duri dahan (spina caulogenum) : merupakan penjelmaan cabang atau dahan.
Misalnya bogenvil (Bouganviliea spectabilis Willd) bagian tengah terdiri atas
kayu yang bersambung dengan kayu bagian batang.
2) Duri daun (spina phyllogenum) yaitu duri yang berasal dari metamorfosis dari
daun seperti terdapat pada kaktus (Cactus) bahwasannya duri berasal dari daun,
dapat terlihat dari adanya kuncup dibagian ketiak.
3) Duri akar (spina rhizogenum) yaitu akar-akar yang menjadi keras dan mempunyai
ujung-ujung yang tajam, misalnya pada gembili (Dioscorea aculeta. L.)
f. Alat-alat Tambahan (Organa accessoria)
Permukaan tubuh tumbuhan arau bagian-bagiannya tidak selalu licin, tetapi
permukaan tadi selalu licin, tetapi permukaan tadi dapat memperlihatkan benjolan-
benjolan atau penonjolan yang sangat beraneka ragam. Alat-alat ini bukanlah
penjelmaan bagian-bagian pokok dari tumbuhan. Oleh sebab itu dinamakan sebagai
alat-alat pembantu.
Bergantung pada susunan dalamnya, alat-alat pembantu ini dapat dibedakan
dalam tiga golongan, yaitu :
1) Papilia (papilie) yaitu penonjolan-penonjolan pada permukaan suatu alat yang
hanya merupakan pada dinding sel yang sebelah luar.
2) Rambut-rambut atau trikoma (trichoma) yaitu alat-alat tambahan yang berupa
rambut-rambut atau sisik-sisik yang pada pembentukannya hanya terdapat pada
kulit bagian luar saja.
3) Emergensia (Emergentia) yaitu alat-alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas
bagian-bagian kulit luar akan tetapi bagian dalam pembentukannya.

7|Morfologi Akar
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akar merupakan bagian dari tanaman yang sangat di butuhkan terutama untuk
memasok makanan yang diambil dari dalam tanah, selain sebagai pengambil makanan, akar
juga memiliki peran lain yaitu sebagai penyokong berdirinya tanaman.
Sifat akar diantaranya : 1) tumbuh di dalam tanah; 2) akar tidak memiliki buku
(Nodus) dan ruas (internodus); 3) tidak berwarna hijau; 4)aktif melakukan pertumbuhan,
tetapi tidak secepat pertumbuhan daun dan batang, dan; 5) berbentuk meruncing, hingga lebih
mudah untuk menembus tanah.
Fungsi akar bagi tumbuhan adalah untuk : 1) memperkuat berdirinya tumbuhan; 2)
menyerap air dan unsur hara yang terkandung dalam air yang ada dalam tanah; 3)
mengangkat air dan unsur hara ke batang dan daun serta ; 4) kadang-kadang sebagai tempat
untuk menimbun makanan, dalam bentuk umbi akar.
Sistem perakaran terbagi atas dua yaitu sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar
pun juga mengalami metamorfosis seperti menjadi umbi, menjadi alat pembelit untuk
berpegangan mengikuti bola benda yang di lilitnya.

3.2 Saran
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai morfologi akar. Pembaca dapat melakukan
penelitian terhadap akar.

8|Morfologi Akar
DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoepoo, G.2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta

9|Morfologi Akar

Anda mungkin juga menyukai