Anda di halaman 1dari 31

GERAKAN SEL OTOT

Otot merupakan jaringan terbanyak yang


menyusun tubuh manusia atau jaringan yang terdiri
atas kumpulan sel-sel serabut otot.Pada awal
kelahiran otot mencapai 25%dari massa tubuh,lebih
dari 40% ketika remaja,dan 30% ketika dewasa/tua.
Selama perkembangan embrionik,serabut otot
dibentuk melalui peleburan ekor dengan ekor dari
banyak sel menjadi struktur yang seperti pipa.
Sel otot terdiri atas membran sel yang disebut
dengan sarkolema,sitoplasma sel yang disebut dengan
sarkoplasma serta banyak organel sel seperti
mitokondria dan nukleus.
Di dalam sarkoplasma terdapat glikogen,ATP,
phosphocreatine,dan enzim-enzim glikolisis.
Otot memiliki 3 kemampuan khusus yaitu:
1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk
berkontraksi/memendek.
2. Esktensibilitas yaitu kemampuan untuk
melakukan gerakan kebalikan dari gerakan
yang tidak ditimbulkan saat kontraksi.
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk
kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran
otot disebut dalam keadaan relaksasi.
GERAKAN SEL OTOT SERAN LINTANG

Jaringan otot rangka adalah salah satu jenis


jaringan oto yang ditemukan didalam
tubuh,bersama dengan jaringan otot jantung dan
polos. Jaringan rangka berfungsi secara
berpasangan,dan berkontraksi secara sadar.Otot
rangka terdiri dari serat otot rangka, atau sel.
Otot rangka umumnya dapat berkontraksi dan
santai sesuka hati untuk menjalankan fungsi
sadar,seperti gerakan. Otot rangka dapat
mengendalikan kegiatan seperti buang air
kecil,dan buang air besar.
Mekanisme otot lurik/otot rangka :
- Mekanisme kerja otot pada dasarnya
melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang
relatif dari filamen-filamen aktin dan myosin.
- Selama kontraksi otot,filamen-filamen tipis aktin
terikat pada dua garis yang bergerak ke pita
A,meskipun filamen tersebut tidak bertambah banyak.
- Filamen myosin letaknya menjadi sangat dekat
dengan garis-garis Z dan pit-pita A.
- Lebar sarkomer menjadi berkurang sehingga
terjadi kontraksi.
- Kontraksi berlangsung pada interaksi antara
aktin miosin untuk membentuk komplek aktin-
miosin.
GERAKAN SEL OTOT JANTUNG
 Otot Jantung adalah otot penyusun dinding jantung yang
meliputi sel-sel cardiomycocyte atau sel otot myocardiocyteal
yang berjumlah satu atau dua, tetapi adapun berjumlah 3 atau 4
inti sel yang sangat jarang terjadi..
 Otot jantung disebut juga myocardium, Myo artinya otot dan
Caridum artinya jantung. Otot jantung bergerak dibawah
kesadaran yang tak dipengaruhi oleh perintah otak atau saraf
pusat karna memiliki kesamaan-kesamaan, seperti otot jantung
memiliki daerah gelap dan terang, memiliki banyak inti sel
yang terletak di tengah seperti otot lurik sedangkan otot polos
memiliki kesamaan sifat seperti bergerak secara involunter.
 Otot ini berkerja tampa lelah, tampa istirahat yang membuat
darah terus mengalir artinya manusia tetap hidup jika berhenti
maka akan membuat kematian bagi kita. Otot jantung dapat
terus bekerja, tampa istirahat karna mempunyai sejumlah
mitokondria, mioglobin dan suplai darah sehingga dapat
memungkinkan terjadinya metabolisme aerobik terus menerus
dan adanya suplai oksigen dan nutrisi.
FUNGSI SEL OTOT JANTUNG
 Membantu memompa darah keseluruh tubuh
 Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
(karbondioksida)
 Sel-sel pada otot jantung membantu dalam
kontraksi sel lainnya
 Otot jantung menyediakan cara pemompaan
ventrikel pada jantung
 Otot jantung berfungsi meremas darah
sehingga darah dapat keluar dari jantung saat
berkontraksi dan mengambil darah pada
relaksasi
CIRI-CIRI OTOT JANTUNG
 Bentuk yang memanjang
 Mempunyai Inti sel yang berada ditengah
 Cara kerja otot jantung ini berada diluar kesadaran atau tak
dipengaruhi oleh otak atau saraf pusat.
 Serabut jantung memiliki panjang 50 sampai 100 um,
diameter berkisar diantara 14 um.
 Jumlah serabut otot jantung kurang lebih 1500 filamen
 Serabut pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas
myofibril-myofibril yang terlihat berdampingan
 Otot Jantung terdiri atas 1 dan 2 inti sel atau bahkan dapat
berjumlah 3 dan 4 tetapi itu sangat jarang
 Bekerja terus menerus tampa istirahat.
 Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom yakni saraf
simpatik dan safar parasimpatik
 Bentuk Silindris bercabang dan menyatu
 Memilik serabut yang bercabang-cabang
 Mempunyai diskus interkalaris, interkalaris adalah
pembatas antar sarkomer
GERAKAN SEL OTOT
 Satuan/serabut otot polos umumnya disebut “sel”,
karena memenuhi kreteria sel. Bentuknya seperti
kincir (spindle-shaped) dengan ujung runcing atau
bercabang.
 Ukurannya bervariasi, ukuran terbesar pada uterus
pada masa pregnansi 12×600µm, dan yang terkecil
ditemukan pada arteri-arteri keci 1×10µm. Intinya 1
(satu) dan berbentuk lonjong dengan ujung tumpul.
 Pada otot polos yang sedang berkontraksi bentuk inti
sering bergelombang.
 Secara mikroskopis inti otot polos agak sulit
dibedakan dengan fibroblast, tapi bila diperhatikan
dengan teliti keduanya jelas berbeda. Inti otot polos
memiliki ujung tumpul dan mengambil warna sedikit
pucat, sedangkan fibroblast intinya agak runcing dan
mengambil warna lebih kuat.
LETAK OTOT POLOS
 Alat jeroan berupa lamina muskularis dan
muskularis mukosa, misalnya usus, lambung dan
esophagus
 Saluran pernapasan, misalnya bronchus,
broncheolus, dan trachea
 Dinding pembuluh darah, membentuk tunika
media
 Saluran urogenital, misalnya pelvis renalis, vesika
urinaria, ureter, duktus deferens, epididimis dll.
 Kulit : muskulus arektorpili
 Mata : muskulus siliaris, muskulus konstriktor
dan dilatator pupile.
CIRI-CIRI OTOT POLOS
 Bentuknya gelondong, kedua ujungnya
meruncing dan dibagian tengahnya
menggelembung.
 Mempunyai satu inti sel.
 Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
 Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak
dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot polos
disebut sebagai otot tak sadar.
 Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran
darah otot saluran kemih, dan lain lain.
Gerakan Bukan Sel Otot
Telah diketahui bahwa kelelahan otot
merupakan ketidakmampuan otot untuk
berkontraksi secara cepat dan kuat. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi kelelahan otot,
diantaranya:
1. Pengosongan ATP-PC
ATP merupakan sumber energi kontraksi
otot dan PC untuk resintesa protein
secepatnya. Jika ATP dan PC digunakan untuk
kontraksi terus maka terjadi pengosongan
fosfagen intraselular sehingga mengakibatkan
kelelahan.
2. Pengosongan Simpanan Glikogen Otot
Pengosongan glikogen terjadi karena proses
latihan yang lama (30 menit – 4 jam). Karena
pengosongan glikogen demikian hebat, maka
menyebabkan kelelahan kontraktil.
Faktor lain penyebab kelelaha, antara lain,
rendahnya tingkat glukosa darah yang
menyebabkan pengosongan glikogen hati,
pengosongan cadangan glikogen otot,
menyebabkan kelelahan otot local, dehidrasi dan
kurangnya elektrolit, menyebabkan temperatur
meningkat.
3. Akumulasi “LACTIC ACID”
Akumulasi asam laktat akan menumpuk di otot
dan di pembuluh darah.Menyebabkan konsentrasi
H+ meningkat dan pH menurun.Ion H+
menghalangi proses eksitasi, yaitu menurunnya
Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum
sarkoplasmik. Ion H+ juga mengganggu kapasitas
mengikat Ca2+ oleh troponin. Ion H+ juga akan
menghambat kegiatan fosfo-fruktokinase.
Mekanisme Kelelahan Otot

Konsep kelelahan merupakan reaksi


fungsional dari pusat kesadaran yaitu cortex
cerebri yang dipengaruhi oleh dua sistem
penghambat (inhibisi dan sistem
penggerak/aktivasi).
Sampai saat ini masih berlaku dua teori
tentang kelelahan otot, yaitu:
• Teori kimia
• Teori syaraf pusat
Mekanisme Gerakan Kromosom Pada Saat
Mitosis
Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan
inti sel menjadi dua inti sel baru melalui tahap-
tahap tertentu dan menghasilkan sel anak dengan
jumlah dan jenis kromosom yang sama dengan sel
induknya.
Adapun tahap-tahap pembelahan mitosis yang
dapat dilihat seperti yang ada dibawah ini:
a. Profase
Profase merupakan fase pertama pembelahan.
Pada fase ini kromosom mulai terjadi
pemendekan, menebal, dan masing-masing saling
berpasangan (2n) yang berdiri dari dua benang.
• Ciri-Ciri Tahap Profase

 Benang-benang kromonema menjadi pendek dan


bertambah tebal membentuk kromosom homolog
dengan duplikatnya sehingga menjadikan kromosom
menjadi 2

 Nukleous dan membran inti menghilang

 Sentriol membelah 2 dan bergerak berlawanan kearah


dua kutub yang berlawanan pula

 Setiap sentriol menuju ke benang spinder (benang


gelendong)
b. Metafase
Pada fase ini membran inti melebur.
Kromosom berkumpul di bidang ekuator yang
ada di tengah sel. Kromosom memperbanyak diri
maka setiap kromosom terdiri dari dua kromatid.
Pada saat ini dapat dikatakan bahwa sel
memiliki 4n kromosom.
• Ciri-Ciri Tahap Metafase
Setiap kromosom homolog dengan
duplikatnya sejajar di bidang metafase/dataran
metafase
c. Anafase
Pada fase anafase setiap kromosom
memisahkan diri menjadi dua bagian yang sama,
masing-masingbergerak menuju ke arah kutub sel
yang saling berlawanan, jadi 2n kromosom
bergerak ke kutup yang satu, dan 2n kromosom
bergerak kekutub yang lain.
 Ciri-Ciri Tahap Anafase
Setiap kromosom homolog memisahkan diri
dublikatnya kearah dua kutup berlawanan dengan
gerakan kontraksi dari daya tarik benang spindel
d. Telofase
Kromosom sampai di kutub masing-masing
kemudian terbentuk membran inti yang
mengelilingi kelompok kromosom.
Kemudian terbentuklah membran sel yang
memisahkan kedua sel anak tersebut. Maka
lengkaplah sudah proses pembelahan mitosis, dari
satu sel menjadi dua sel anak. Setiap sel anak
memiliki 2n kromosom.
• Ciri-Ciri Tahap Telofase

 Kromosom homolog dan kromosom dublikatnya


saling menuju ke kutub selnya masing-masing

 Mulai terlihat membran inti sel dan nukleolus

 Dibagian tengah sel mulai terbentuk dan adanya


sekat pemisah

 Terbentuknya dua sel anak


GERAKAN SILIA DAN FLAGELA

Silia dan Flagela adalah rambut halus


seperti proses sitoplasma yang timbul dari
margin bebas dari sel. Ini adalah struktural
struktur hampir mirip. Namun, mereka
berbeda dalam ukuran, jumlah dan modus
pemukulan. Silia memukul dalam irama
terkoordinasi, flagella memukul dengan
cara independen
 FLAGELA
Flagela merupakan filamen protein uliran
(helical) dengan panjang dan diameter yang sama,
dimiliki oleh beberapa bakteri patogen untuk
bergerak bebas dan cepat (pergerakan berenang).
Flagela disusun oleh tiga bagian: filamen, hook
(sudut), dan basal body (bagian dasar).
Ukuran panjang flagela biasanya 15 sampai 25
µm tetapi dapat juga mencapai 70 µm, dengan
diameter 10 sampai 20 nµ. Karena diameternya
dibawah batas daya pisah mikroskop cahaya,
maka untuk dapat melihat flagela harus dengan
pewarnaan khusus.
Flagela menurut letak dan jumlah yang
terdapat pada bakteri, merupakan salah satu ciri
yang dapat digunakan dalam pergolongan bakteri.
Maka dalam hal ini, bakteri dapat digolongkan
menjadi lima golongan :
 Atrikh : bakeri tidak mempunyai flagela.
 Monotrikh : bakteri mempunyai satu flagela pada
satu ujungnya.
 Lofotrikh : bakteri yang mempunyai flagela dua
atau lenih pada satu ujungnya.
 Amfitrikh : bakteri mempunyi flagela satu atau
lebih pada kedua ujungnya.
 Peritrikh : bakteri mempunyai flagela yang merata
terdapat diseluruh tubuhnya.
PERBEDAAN ANTARA FLAGELA DAN SILIA
 Biasanya flagela adalah hanya satu per organisme
sedangkan ada banyak silia per organisme.
 Silia lebih kecil dalam ukuran sementara flagela adalah
struktur seperti cambuk panjang.
 Silia memukul dalam irama terkoordinasi, flagella
memukul dengan cara independen.
 Sementara kedua adalah organel locomotory, silia berada
pada Paramoecium, flagela berada pada Euglena.
 Mereka juga berbeda dalam sumber energi yang
dibutuhkan untuk tujuan penggerak.
 Sementara silia membantu dalam pergerakan sel melalui
energi yang mereka peroleh dari molekul yang disebut
Kinesin, flagella memperoleh energi mereka dari membran
plasma.
 Gerakan silia menyerupai sapuan dada perenang
sedangkan gerakan flagella terlihat seperti gerakan dayung.
 Flagela terdapat pada ujung sel sedangkan silia
terdapat pada seluruh permukaan sel.
Flagela menunjukkan pergerakan sementara silia
bergerak dalam suatu ritme yang terkoordinasi
 Flagela tersebar pada Protozoa (kelas Flagelata), sel
Koanosit Spons, Spermatozoa pada Metazoa &
tanaman (algae) dan sel kelamin sementara silia
tersebar pada Protozoa (Ciliata), Epitel yang bersilia
pada Metazoa, pada larva Platyhelmintes,
Echinodermata, Molusca dan Annelida.
 Silia bergerak maju mundur, dengan kibasan yang
saling bergantian, sementara flagela geraknya
berombak-ombak yang mirip dengan ular yang
menggerakkan sel dalam arah yang sama.
MEKANISME GERAKAN SILIA DAN FLAGELA

Fakta menarik ialah bahwa ganggang hijau


menggunakan silia dan flagela untuk kawin. Silia
dan flagela juga memilikistruktur internal yang
sama.
Namun, silia dan flagela memiliki fitus unik
tertentu juga. Baik silia dan flagela terdiri dari
array sembilan filamen yang mencakup
mikrotubulus lengkap dan parsial, dan juga
bagian dari mikrotubulus tunggal. Mikrotubulus
disebut sebagai “axoneme”.
Pada permukaan sel-sel, termasuk
beberapa organisme uniselular, sering
terdapat struktur seperti rambut. Jika
struktur seperti rambut tersebut berukuran
panjang dan berjumlah sedikit, maka
disebut flagel. Sebaliknya jika ukurannya
pendek dan jumlahnya banyak, maka
disebut silia.
Keduanya, silia dan flagel memiliki
struktur berbentuk silinder dan tersusun
dari sembilan mikrotubula, sama seperti
struktur sentriol.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai