Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muh Yusran Sukri

Nim : 0910580620016
Prodi : Peternakan
JARINGAN HEWAN - OTOT

Jenis-jenis Otot

Otot merupakan sebuah jaringan yang memiliki fungsi sebagai alat gerak


aktif pada hewan dan manusia. Pada tubuh, otot terdiri dari sel-sel yang
terspesialisasi untuk berkontraksi, yaitu dengan mengandung protein kontraktil
yang dapat berubah ukurannya (memanjang atau memendek). Otot melekat pada
tulang agar dapat menghasilkan gerak dan terhubung dengan tulang menggunakan
tendon.

Otot terbagi menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.


Ketiga jenis otot tersebut memiliki letak dan struktur yang berbeda. Otot lurik
merupakan otot yang terletak pada rangka manusia dan menggerakan rangka. Otot
lurik memiliki bentuk seperti serabut-serabut halus memanjang (miofibril) dan
mengandung banyak inti sel. Otot polos merupakan otot yang geraknya dikontrol
oleh saraf tak sadar dan tidak terletak pada rangka. Otot polos ini menyusun
organ-organ dalam tubuh dengan struktur berbentuk gelendong dan memiliki satu
inti sel yang terletak di tengah. Otot jantung hanya ditemukan pada dinding
jantung. Otot jantung memiliki struktur seperti otot rangka, namun membentuk
anyaman karena adanya percabangan.
Otot bergerak dengan mekanisme tertentu. Pada otot rangka, terdapat pola
terang dan gelap. Setiap unit yang terdiri atas pola terang dan gelap ini disebut
dengan sarkomer. Dalam sarkomer, terdapat beberapa daerah yaitu: pita A, pita I,
garis Z dan zona H. Saat otot berkontraksi, panjang setiap sarkomer akan
mengalami pemendekan. Sarkomer yang berkontraksi tidak akan menyebabkan
perubahan panjang pita A, namun pita I dan zona H akan memendek sehingga
garis Z mendekat.
Otot memiliki beberapa fungsi bagi tubuh seperti: melakukan gerak tubuh,
membantu dalam proses peredaran darah, membantu menjalankan sistem-sistem
dalam tubuh, menjaga postur tubuh dan keseimbangan.
Otot terbagi menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.
Ketiga jenis otot tersebut memiliki letak dan struktur yang berbeda.

Struktur dan Fungsi Jaringan Otot Jantung pada Hewan - Jaringan otot jantung


merupakan penyusun jantung dan vena kava yang menuju jantung. Jaringan otot
ini tersusun oleh serabut-serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling
berhubungan. Inti selnya terletak di tengah dan dapat berjumlah lebih dari satu.
Simak Gambar 1. Jaringan otot jantung memiliki diskus interkalaris yaitu
pertemuan antara dua sel otot. Kontraksinya tidak di bawah kesadaran
(involunter). (Baca : Struktur jaringan otot)

Gambar 1. Jaringan otot jantung

1. Otot Lurik

Merupakan otot yang terletak pada rangka manusia dan


menggerakan rangka. Otot lurik memiliki bentuk seperti serabut-serabut
halus memanjang (miofibril) dan mengandung banyak inti sel.

(Otot Lurik)
2. Otot Polos

Merupakan otot yang geraknya dikontrol oleh saraf tak sadar dan
tidak terletak pada rangka. Otot polos ini menyusun organ-organ dalam
tubuh dengan struktur berbentuk gelendong dan memiliki satu inti sel yang
terletak di tengah.

(Otot Polos)

3. Otot Jantung

Otot Jantung hanya ditemukan pada dinding jantung. Otot jantung


memiliki struktur seperti otot rangka, namun membentuk anyaman karena
adanya percabangan.

(Otot Jantung)

Untuk lebih mengenal tiga jenis otot, perhatikan tabel berikut untuk
mengetahui perbedaan dan persamaannya.
KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT
Tahap-tahap kontraksi dan relaksasi otot, antara lain:

1. Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf
mengeluarkan sinyal kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel
saraf dan sel otot.
2. Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein
reseptor yang ada di membrane plasma sel otot (sarkolema) dan
menimbulkan potensial aksi di sel otot.
3. Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan
masuk ke sel melalui T-tubule.
4. Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium
(sarcoplasmic reticulum).
5. Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana
aktin dan miosin berada.
6. Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di
daerah lekukan filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin
di mana miosin dapat membentuk
7. Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan
menggeser tropomiosin keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan
aktin-miosin.
8. Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran Dan kemudian otot
berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.
9. Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada
di retikulum sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.
10. Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.
11. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan
aktin-miosin di filamen aktin.
12. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka
tidak ada crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.

Semua aktivitas di atas memerlukan energi. Otot menggunakan energi dalam


bentuk ATP. Energi dari ATP dipakai untuk mengulang kembali dari awal
kepala crossbridges miosin dan melepaskan filamen aktin. Dan untuk
menghasilkan ATP, otot melakukan hal berikut:

 Memecah fosfokreatin (bentuk penyimpanan fosfat berenergi tinggi) dan


menambahkan fosfat pada ADP untuk membentuk ATP.
 Melakukan respirasi anaerob, menghasilkan asam laktat dan membentuk
ATP.
 Melakukan respirasi aerob, memecah glukosa, lemak, dan protein dalam
suasana O2 menghasilkan ATP.
Jaringan Otot Rangka
Jaringan otot tubuh merupakan jaringan yang dibentuk oleh otot rangka.
Jaringan ini terdiri dari serat otot yang panjang dengan inti banyak yang terdapat
di tepi sel otot. Dalam otot rangka mampu berkontraksi dengan kuat karena otot
rangka memilki protein filament. Tetapi kontraksi yang terjadi tersebut akan
mengakibatkan otot rangka membutuhkan asupan energi dan oksigen yang besar
pula.

Fisiologi
Kontraksi otot
Mekanisme kontraksi otot yaitu terjadinya sliding filamen, proses
kontraksi secara sederhana diawali dengan adanya rangsangan dari luar tubuh lalu
menuju ke otak, rangsangan dari otak melalui akson neuron motorik keserabutan
otot, kemudian terjadinya depolarisasi membran sehingga timbullah potensial aksi
sel otot rangka yang menyebabkan ion kalium dan natrium keluar. Potensial aksi
yang tersebar dari membran sel akan diteruskan melalui tubulus T, Troponin C
akan berikatan dengan troponin C pada filamen aktin.
Pada otot polos, kontraksi dapat ditimbulkan dari adanya hormon jika sel
otot memiliki reseptor yang mampu merangsang suatu hormon yang ada.
Meningkatnya ion kalsium intra sel dapat memicu kontraksi otot polos, pada otot
lain dapat berbeda. Dalam kontraksi otot ada yang dinamakan motoneuron yakni
saraf pada serat otot, jumlah serat otot dalam suatu unit motorik sangat bervariasi
tergantung pada fungsi otot, misalnya suatu unit motorik yang bertanggung jawab
pada ekspresi wajah akan melibatkan sedikit serat otot dibandingkan aktivitas
berat lainnya seperti berenang misalnya.
Terdapat teori yang menjelaskan mengenai kontraksi otot yaitu teori
filamen. Beberapa tahapan kontraksi otot secara singkat diantaranya: 1) aktivitas
otot: saraf motorik menstimulasi impuls (potensial aksi) untuk menurunkan neuro
menuju neuromuskuler. Aktivitas ini merangsang retikulum sarkoplasma untuk
melepaskan kalsium ke dalam sel otot. 2) kontraksi otot: kalsium akan memenuhi
sel otot yang berikatan dengan troponin sehingga memungkinkan aktin dan miosin
untuk saling berikatan. Jembatan silang aktin dan miosin yang terbentuk mengikat
dan berkontraksi menggunakan ATP sebagai energi (ATP = Adenosine Tri-
Phosphate yang digunakan oleh semua sel sebagai bahan bakar aktivitas sel). 3)
sintesis ATP: pembentukan ulang ATP memungkinkan aktin dan miosin untuk
mempertahankan berjalannya proses kontraksi otot. 4) relaksasi: terjadi ketika
stimulasi saraf berhenti, kalsium dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma yang
memutuskan hubungan aktin miosin, selanjutnya ikatan aktin dan miosin terputus
sehingga kembali pada keadaan semula yang menyebabkan otot rileks. Adanya
relaksasi juga terjadi jika ATP tidak tersedia lagi.
Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Tempat Dinding jeroan Melekat pada Dinding jantung
rangka
Bentuk serabut memanjang, Memanjang, Memanjang,
berbentuk koma, silindris, ujung silindris, bercabang
ujung lancip tumpul dan menyatu
Jumlah nucleus satu Banyak Satu
Letak nucleus tengah Tepi Tengah

Garis melintang Tidak ada Ada Ada


Kecepatan Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi

Kemampuan lama Sebentar Sedang


berkontraksi

Tipe kontrol Tidak menurut Menurut kehendak Tidak menurut


kehendak kehendak

Gambar

Anda mungkin juga menyukai