Nim : 0910580620016
Prodi : Peternakan
JARINGAN HEWAN - OTOT
Jenis-jenis Otot
1. Otot Lurik
(Otot Lurik)
2. Otot Polos
Merupakan otot yang geraknya dikontrol oleh saraf tak sadar dan
tidak terletak pada rangka. Otot polos ini menyusun organ-organ dalam
tubuh dengan struktur berbentuk gelendong dan memiliki satu inti sel yang
terletak di tengah.
(Otot Polos)
3. Otot Jantung
(Otot Jantung)
Untuk lebih mengenal tiga jenis otot, perhatikan tabel berikut untuk
mengetahui perbedaan dan persamaannya.
KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT
Tahap-tahap kontraksi dan relaksasi otot, antara lain:
1. Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf
mengeluarkan sinyal kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel
saraf dan sel otot.
2. Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein
reseptor yang ada di membrane plasma sel otot (sarkolema) dan
menimbulkan potensial aksi di sel otot.
3. Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan
masuk ke sel melalui T-tubule.
4. Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium
(sarcoplasmic reticulum).
5. Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana
aktin dan miosin berada.
6. Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di
daerah lekukan filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin
di mana miosin dapat membentuk
7. Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan
menggeser tropomiosin keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan
aktin-miosin.
8. Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran Dan kemudian otot
berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.
9. Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada
di retikulum sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.
10. Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.
11. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan
aktin-miosin di filamen aktin.
12. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka
tidak ada crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.
Fisiologi
Kontraksi otot
Mekanisme kontraksi otot yaitu terjadinya sliding filamen, proses
kontraksi secara sederhana diawali dengan adanya rangsangan dari luar tubuh lalu
menuju ke otak, rangsangan dari otak melalui akson neuron motorik keserabutan
otot, kemudian terjadinya depolarisasi membran sehingga timbullah potensial aksi
sel otot rangka yang menyebabkan ion kalium dan natrium keluar. Potensial aksi
yang tersebar dari membran sel akan diteruskan melalui tubulus T, Troponin C
akan berikatan dengan troponin C pada filamen aktin.
Pada otot polos, kontraksi dapat ditimbulkan dari adanya hormon jika sel
otot memiliki reseptor yang mampu merangsang suatu hormon yang ada.
Meningkatnya ion kalsium intra sel dapat memicu kontraksi otot polos, pada otot
lain dapat berbeda. Dalam kontraksi otot ada yang dinamakan motoneuron yakni
saraf pada serat otot, jumlah serat otot dalam suatu unit motorik sangat bervariasi
tergantung pada fungsi otot, misalnya suatu unit motorik yang bertanggung jawab
pada ekspresi wajah akan melibatkan sedikit serat otot dibandingkan aktivitas
berat lainnya seperti berenang misalnya.
Terdapat teori yang menjelaskan mengenai kontraksi otot yaitu teori
filamen. Beberapa tahapan kontraksi otot secara singkat diantaranya: 1) aktivitas
otot: saraf motorik menstimulasi impuls (potensial aksi) untuk menurunkan neuro
menuju neuromuskuler. Aktivitas ini merangsang retikulum sarkoplasma untuk
melepaskan kalsium ke dalam sel otot. 2) kontraksi otot: kalsium akan memenuhi
sel otot yang berikatan dengan troponin sehingga memungkinkan aktin dan miosin
untuk saling berikatan. Jembatan silang aktin dan miosin yang terbentuk mengikat
dan berkontraksi menggunakan ATP sebagai energi (ATP = Adenosine Tri-
Phosphate yang digunakan oleh semua sel sebagai bahan bakar aktivitas sel). 3)
sintesis ATP: pembentukan ulang ATP memungkinkan aktin dan miosin untuk
mempertahankan berjalannya proses kontraksi otot. 4) relaksasi: terjadi ketika
stimulasi saraf berhenti, kalsium dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma yang
memutuskan hubungan aktin miosin, selanjutnya ikatan aktin dan miosin terputus
sehingga kembali pada keadaan semula yang menyebabkan otot rileks. Adanya
relaksasi juga terjadi jika ATP tidak tersedia lagi.
Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Tempat Dinding jeroan Melekat pada Dinding jantung
rangka
Bentuk serabut memanjang, Memanjang, Memanjang,
berbentuk koma, silindris, ujung silindris, bercabang
ujung lancip tumpul dan menyatu
Jumlah nucleus satu Banyak Satu
Letak nucleus tengah Tepi Tengah
Gambar